Episode 11

hanza yang merasa terganggu mengalihkan pandangannya pada sosok yang berbicara dan hanya memandang datar

“serah!" hanza berkata acuh dan kembali menatap kedepan pada orang yang berlalu lalang

“ah elah dingin amat!" pria yang nampak sedikit lebih tua dari hanza menepuk bahu nya dan menggelengkan kepala melihat hanza yang begitu dingin.

!" hanza berkata malas tanpa banyak bicara

“sifat nya kagak beda jauh ama hanza yang gua tinggalin 3 tahun lalu,bahkan bisa dibilang muka loh mirip ama dia." pria tadi kembali bicara.

hanza melihat pria ini saat mendengar perkataannya.

wajah pria tersebut nampak tampan dan sangat dewasa,fitur wajah nya tegas walau terlihat sedikit sengklek

"wajah mu tampan!" hanza berkata sambil tersenyum tapi bagi pria tersebut itu nampak mengerikan sebab wajah hanza yang dingin dan datar itu saat tersenyum seperti devil

apalagi pakaian nya yang bertudung hitam dan tampan serta fitur wajah tegas namun mempesona.

"kenalin nama babang ganteng ini,Satrio Maherja yaps itu nama gua heehe" ucap pria bernama satrio tersebut.

hanza masih berusaha mengingat darimana dia pernah mendengar nama satrio tapi rasanya hanza agak sedikit lupa jadi hanya acuh saja.

"eh bro kenalin nama!" satrio berkata santai menatap mata tajam hanza.

hanza tanpa marga atau kepanjangan." hanza menjawab seadanya karena kenyataan nya memang dia tak punya marga karena baginya marga keluarga ayah dan ibunya itu sangat menjijikkan.

"sangat singkat,kau kembali mengingatkan aku pada adikku bernama hanza sekitar 3 tahun lalu yang gue tinggalin dirumah kontrakkan,sebenarnya gak niat sih ninggalin dia tapi mau gimana lagi,bisa bisa dia bakalan celaka karena keluarga gue hehehe miris banget yah..." satrio terkekeh saat mengingat tentang adik angkatnya bernama hanza yang dia tinggalkan sendiri di rumah bobrok saat berumur 15 tahun.

saat itu umur satrio 18 tahun dan berarti sekarang dia sudah berumur 21 tahun dan itu bagi semua orang adalah waktu pas buat nikah.

"sama nama abang gua juga satrio,dia ninggalin gua 3 tahun yang lalu,gua kagak tahu apa alasan nya." hanza berkata datar membuat satrio melongo tak percaya.

karena mereka memiliki nasib sama.

satrio kembali menatap intens wajah hanza untuk mencari sebuah tahi lalat kecil di dekat telinganya dan ternyata emang benar ada

"huhuhu adek gua loh ternyata masih hidup,gua kira loh dah mati huhuhu" satrio langsung memeluk hanza saat melihat tai lalat di telinga kirinya.

"masih ingat gua lu bang..." hanza berkata datar dan memandang Satrio dengan senyuman tipis.

"masih ingat lah bodoh,masa lupa." satrio menyentil dahi hanza dan hanza hanya meringis

“sakit dasar bodoh!" hanza mengusap dahinya yang disentil

“eh gimana kabar lu selama ini,makin tampan aja.." satrio menepuk nepuk kepala hanza membuat nya menunduk.

“seperti yang loh liat,kagak nyangka gua ketemu luh disini,lagi napa luh tadi lari lari kek orang dikejar setan!" hanza berkata datar.

"gua lari dari keluarga gua,gak tahan gua disana,rasanya kayak burung dalam sangkar heehehe" satrio nyengir dengan pertanyaan hanza.

"dah punya pacar loh bang?" hanza bertanya sekedar basa basi

kagak,boro boro mau punya pacar,hidup aja kagak bebas!" satrio berkata sinis mengingat keluarga jahanam nya.

"dah punya pacar?" satrio balik bertanya membuat hanza agak sedikit bingung dalam menjawab.

"hahh udah sebelumnya tapi kita dah putus karena tuh cewek dah selingkuh,dan parahnya lagi dia ngent*d depan gue" hanza terkekeh dan tersenyum kecut

"wah jombol dong!" satrio merasa prihatin dan sedikit iba

"bukan jombol tapi jomblo hais" hanza menggelengkan kepalanya pelan.

"hehehe terus loh tinggal dimana?" satrio bertanya

"di Rose Villa" hanza berkata datar dan membuat satrio terkejut tapi tidak membahas lebih jauh

"gua harap loh masih bisa mengkontol emosi loh,dan jangan terlalu cepat marah" satrio memberi nasihat

"iya bang,akan gua usahain..." hanza mengangguk

>>>>>>>>>>>>>>>

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***