Semua warga berkumpul mereka mendobrak pintu rumah Dhira yg terkunci dari dalam.. "Buka pintu nya.. Pak Burhan, buka pintu nya jika tidak kami akan dobrak pintu ini..!!" ujar salah satu warga..
"Ah, sialan.. gue harus kabur.. gue ga mau di penjara gara-gara bunuh anak sialan ini..!!" ujar Ayah Dhira..
Dia keluar melalui pintu belakang.. dan kabur meninggalkan Dhira yg terluka parah..
BRAAK... pintu itu berhasil di buka warga, warga mencari keberadaan Pak Burhan.. namun mereka tidak menemukan nya, "Sialan.. dia kabur.. ayo cari dia..!! ibu-ibu tolong Nadhira.. bawa dia ke rumah sakit..!!" Ujar ketua Rt di sana..
"Gadis malang... Untung saja Mainaka memberitahu kami.. jika tidak, kami tidak tau kau akan jadi apa di tangan ayah mu nak..!!" ucap Bu Rifda..
"bener jeng.. jika kita telat sedikit saja, kita tidak tau Dhira bagaimana..!!" jawab Sari..
"Semoga saja, Dhira bisa di selamat kan bu..!!" ucap Fitri.. "Sebentar lagi, ibu nya dan Mai akan Datang kesini.. syukurlah, Mai bisa melarikan diri..!! semoga saja, Dokter bisa menyelamatkan Dhira..!!" ucap Bu Rifda..
Sementara di Rumah sakit..
Dokter berusaha keras untuk menyelamatkan Dhira.. luka - luka yg di derita Dhira sangat serius.. Dhira pun belum melewati masa Kritis nya..
Mai dan ibu nya baru saja datang.. bersama Lek Budi..
Mai tidak menyangka, nasib kaka nya akan seperti ini.. demi menyelamatkan dirinya, Dhira harus terluka parah mungkin juga dia tidak selamat.. kaka nya, mempertaruhkan nyawa untuk diri nya..
"Buk.. bagaimana jika ka Dhira..!!" ucapan nya terhenti.. Mai tidak sanggup untuk melanjutkan, pertanyaan nya.. "Berdoa saja nduk... semoga kaka mu tidak apa-apa!!" jawab ibu nya..
Mainaka tertunduk sedih.. dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri, bila terjadi sesuatu pada Dhira.. bagaimana pun Dhira, harus sembuh.. dan bersama lagi dengan dia..
Dhira membuka mata nya, seluruh tubuh nya terasa nyeri.. dia melihat ke Arah Mai yg tertidur di sampingnya, "syukurlah dia selamat..!!" fikir Dhira..
Dhira mencoba menyentuh rambut Mainaka.. namun dia tidak dapat menyentuh nya.. berulang kali dia mencoba namun gagal..
"Ada apa dengan ku..?!" kenapa ini..!!" fikir nya, Dhira melihat tangannya sendiri.. Dhira mencoba untuk bangun.. dia melangkah kan kakinya, keluar dari kamar itu..
Dia melihat tubuh nya sendiri terbaring, dengan selang infus dan selang oksigen yg menempel di hidung nya.. "Tidak mungkin.. apa gue, udah mati..!! jika gue udah mati.. lalu di mana gue sekarang..!!" fikir Dhira..
Dhira keluar dari kamar perawatan nya, dia melihat ibunya yg duduk sendiri, di ruang tunggu rumah sakit.. terlihat, ibu nya menangis.. "Jika saja, saya tidak meninggalkan anak-anak.. mungkin Dhira tidak akan jadi seperti ini..!!" ucap nya..
"Bagaimana kata dokter nduk..?!" tanya lek Budi..
"Dokter bilang, Dhira koma .. kami hanya menunggu waktu, untuk dia bisa bangun..!!" jawab ibu Dhira..
Dhira terdiam.. kali ini dia berdiri di hadapan ibunya, dia mencoba untuk menyentuh , dan menyeka air mata ibu nya, namun tidak bisa... "Jadi.... gue koma... dan sekarang gue di sini...!! terombang-ambing antara hidup atau mati..?!" fikir nya..
"Ibu, seperti nya tidak bisa melihat ku.. apa yg harus aku lakukan, agar ibu tidak sedih, gue tidak bisa kembali ke tubuh gue sekarang..!! gue ga tau cara nya gimana..!" fikirnya..
"Nduk.. kamu harus iklas... lepas kan Dhira.. mungkin, Dhira seperti ini, karena kamu Belum iklas..!!" Ucap Lek Budi.. , ibu Dhira menatap tajam pada Lek Budi...
"Engga mas, aku yakin.. Dhira pasti sembuh.. Dhira bisa berkumpul lagi dengan kita di sini..!!" jawab nya..
Dhira menatap sendu pada ibu nya.. "Maafin Dhira buk.. Dhira ga bisa kembali, Dhira gatau caranya untuk kembali ke Tubuh Dhira..!!" lirih nya... dia menangis seorang diri..
Dhira tidak mengerti, kenapa hidup begitu tidak adil untuk nya, dan dia selalu bernasib sial.. seolah dia tidak boleh untuk bahagia..
**BERSAMBUNG""
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 390 Episodes
Comments