Pernikahan

Ada banyak cara agar mereka bisa bersatu, dan pastinya itu sangat mudah dilakukan. Tapi kebanyakan dari cara itu, akan ada rasa penyesalan di akhirnya. Maka dari itu, mereka memilih mengubah mind set dari pihak-pihak yang tidak setuju dengan hubungan mereka.

Bersatu dengan dukungan, tentu saja berbeda rasanya dengan yang tidak didukung. Pastinya akan ada rasa hampa diantara mereka, yang bisa saja menimbulkan masalah baru yang mungkin bisa lebih parah dari keadaan mereka sekarang. Dan itulah sebab kenapa mereka memilih berusaha daripada lari dari kenyataan yang ada.

Dua manusia yang harus berjuang demi ikatan tangan yang harus menyatu itu, kini harus merasakan rasa iri namun bahagia secara bersamaan. Dengan nuansa putih yang berkilau, membuat mata mereka tertuju pada dua senyum yang saling bertatapan dengan tangan yang saling terikat jelas didepan semua mata memandang.

Benar-benar momen yang sangat indah untuk mereka yang ikut berbahagia. Bahkan saat kedua bibir saling menyentuh, sorakan riang saling bersahutan menambah meriahnya pernikahan yang mereka saksikan di hari ini.

Yap, tepat sebulan sudah setelah Falida melahirkan, kini senyum kembali tercetak saat dua manusia yang tidak disangka saling bergandengan tangan dihari pernikahannya. Tentu saja Clara dan Eron yang menjadi pusat perhatian sekarang. Dua manusia yang tidak pernah disangka akan menjalin hubungan, ternyata takdir membuat mereka bisa terikat dengan persetujuan kedua belah pihak yang sama-sama ikut berbahagia.

"Kak Clara cantik sekali!!" puji seorang wanita yang sejak tadi sudah berpartisipasi dalam acara ini. Tentu saja Abel yang mengucapkan pujian itu, bersama Acarl yang selalu ada disampingnya.

Senyum pengantin baru itu benar-benar cerah, seakan terjawab sudah pujian Abel tadi. "Tak menyangka kau malah menjadi adik ipar ku." kini giliran Acarl yang berbicara dengan Eron. Tentu saja tawa pasangan pengantin baru itu langsung terdengar jelas.

"Yah, yang terpenting sekarang kita menjadi keluarga bukan?" balas Eron yang langsung diangguki oleh Acarl, sedangkan Abel hanya mengangguk kecil seakan ragu untuk mengangguk pasti seperti Acarl.

"Jaga adikku atau kubunuh kau!" ancam Acarl yang tentu saja hanya gurauan untuk Eron.

"Sudah pasti aku akan menjaganya, sangat sulit mencari wanita sepertinya." jawab Eron sembari menatap Clara yang bersanding dengannya. Dan dapat dilihat, kalau tatapan Eron benar-benar tulus pada Clara.

Setelah sesi salam-salaman dengan pengantin, kini sesi foto bersama yang lebih heboh dari sebelumnya. Tentu saja teman-teman dari pengantin yang membuat acara semakin heboh dengan gaya foto yang aneh bin nyeleneh.

Sampai akhirnya, tiba di momen yang ditunggu-tunggu. Dimana suatu mitos, namun selalu benar adanya. Benar kalau kalian menebak ini adalah momen menangkap buket bunga dari pengantin yang baru menikah. Dan pastinya itu momen yang sangat dinanti para pasangan kekasih yang ingin menikah bukan?!

Dalam gerombolan itu, sangat sah kalau Abel dan Acarl masuk kedalamnya. Dan sudah dua kali ini mereka merasakan posisi ini. Tentu saja saat Falida menikah, mereka juga masuk kedalam gerombolan ini. Dan sekarang, mereka kembali hadir di gerombolan itu di pernikahan Eron dan Clara yang sama-sama meriahnya dengan acara Falida dan Rian.

"Jangan paksakan dirimu untuk menangkapnya. Aku tidak terlalu peduli dengan tradisi ini, asal aku bersamamu itu sudah cukup." ujar Abel pada Acarl yang terlihat antusias ingin menangkap buket bunga yang akan dilemparkan Eron dan Clara sebentar lagi.

Seketika rasa antusias Acarl menghilang setelah mendengar kalimat putus asa yang sangat jelas ia dengarkan. Seketika itu juga, tatapan Acarl beralih pada wanita yang berdiri didekatnya. Menatap raut wajah yang kini tak terlihat imut lagi itu, menyadarkan Acarl bahwa gadis kecilnya kini sudah dewasa dengan wajah cantik sesuai dengan umurnya.

"Apapun yang terjadi, bukankah suatu harapan harus kita kejar agar harapan itu tidak menjauh dari kita?" jawab Acarl sembari mengangkat wajah Abel dengan kedua tangannya. Tatapan keduanya bertemu dan itu membuat senyum keduanya terpancar sampai akhirnya...

"Ehem!! Sorry ya mau ganggu sebentar."

Suara yang akrab membuat keduanya menolehkan kepalanya bersamaan. Dan dilihatnya pasangan suami istri yang baru saja menikah itu, menghampiri mereka dengan buket bunga yang ada ditangan Clara. "Apa kita menganggu? Tapi ada kiriman bunga untuk tuan Acarl dan nona Abel disini." ujar Eron yang langsung disambut uluran buket bunga dari Clara untuk Abel.

"Hey apa ini? Apa ini acara nepotisme? Kenapa curang seperti ini?" serbuan pertanyaan dari Abel yang langsung disambut gelak tawa dari Eron dan juga Clara.

"Wah, kayaknya perlu dijelaskan secara rinci nih!" ujar Eron yang tertawa dengan reaksi Abel yang berbanding terbalik dengan ekspektasi nya.

"Ya kenapa bawa bunga nya kesini! Kan nggak adil banget kalo gini. Tuh banyak yang nungguin kalian lempar bunganya. Eh malah bunganya dikasih ke aku!!" kesal Abel sembari melihat tatapan geli dari semua yang ada digerombolan.

"Kurangi micin perbanyak mikir dong!!" bukan Clara maupun Eron yang menjawabnya, tapi malah seseorang yang juga baru-baru ini menyandang status baru sebagai ayah muda. Siapa lagi kalau tidak Rian!

Senyum dua pasang suami istri itu, langsung saja mengarah pada Abel dan juga Acarl yang sekarang terlihat seperti cumi-cumi karena mereka berdua yang tertinggal melanjutkan hubungan yang sudah mereka rangkai begitu lamanya. "Ish, apaan sih ikut-ikut! Inget loh lagi dilihatin sama Archie!" jawab Abel sembari menunjuk Archie yang anteng digendongan ibunya.

Rian yang seketika melihat Archie, langsung tersenyum saat tatapannya juga berujung pada istrinya tercinta. "Anak gue anteng aja di gendong emaknya!" ujar Rian pada Abel yang menyolot duluan. Sedangkan Abel hanya mengerucutkan bibirnya seakan tak peduli dengan apa yang Rian katakan.

"Dahlah, kalau gini terus kita nggk jadi jelasin." Sela Eron yang sejak tadi jengkel melihat adiknya yang masih kekanak-kanakan padahal sudah punya anak.

"Jadi gini, bunga ini khusus untuk kalian berdua. Ya karena, kita ingin bunga ini membawa doa kita untuk kalian." lanjut Eron yang segera mengode Clara untuk memberikan buket bunga itu untuk Abel.

"Aku harap kalian juga segera menyusul." ujar Clara sembari menyerahkan bunganya pada Abel.

Terharu? Tentu saja terharu, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk menangis kan? Dan itu membuat Abel langsung memeluk erat Clara yang ada didepannya. "Makasih," bisik Abel saat wajahnya dengan dengan telinga Clara.

Semua orang berharap untuk kebersamaan Abel dan Acarl. Dan itu membuat Abel semakin yakin untuk lebih berjuang dan tak putus harapan. Benar kata Acarl, kalau harapan memang harus dikejar. Dan baru sekarang pemikiran itu terbuka untuk Abel disaat dirinya hampir saja menyerah untuk melanjutkan hubungan ini.

"Kita selalu ada untuk kalian berdua. Yang terpenting kalian masih bersama, dan itu pasti membuat kalian akan menemukan jalan yang tepat." ujar Clara yang masih dipeluk Abel.

"Iya, aku juga berharap begitu."

.

.

.

.

.

Halo semua 😭

Aku comeback 🥺

Jangan lupa like, komennya ya!!

Masukan favorit!!

See you next part:)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!