Episode #13

Setelah memuat seluruh belajaan nya Aziel melajukan mobil nya pulang ke masion.

Beberapa saat kemudian, Aziel dan juga Diva tiba di masion keluarga buana.

"Pelayan, bawa semua barang-barang yang ada di bagasi!"(Perintah Aziel kepada pelayan nya.)

"Baik tuan." (Ucap dua pelayan itu berjalan ke arah mobil.)

"Sini aku bantu."(Ucap diva Kepada dua pelayan tersebut.)

"Tidak nona, ini tugas kami."(Ucap salah satu pelayan tersebut.)

"Ngomong-ngomong, nona muda terlihat sangat cantik. " (Ucap pelayan lain nya.)

"Ah, Terima kasih, kalau begitu aku masuk dulu. " (Ucap Diva berlaku masuk.)

Sementara itu, Aziel menemui papa nya di ruang peribadi tuan Baylor.

"Ada apa apa memangil ku? " (Tanya Aziel melihat punggung belakang papa nya yang berdiri di samping jendela.)

"Apa kau ingat bibi mu dan adik sepupu mu? " (Ucap tuan Baylor berbalik menghadap Aziel.)

"Maksud papa bibi Marisa dan anak nya Sela?"(Tanya Aziel heran.)

"Iya siapa lagi, bukan kah bibi dan adik sepupu mu hanya mereka."(Ucap tuan Baylor terlihat kesal.)

"Iya aku tau, lalu ada apa dengan mereka?"(Tanya Aziel bingung.)

"Mereka ingin pindah ke sini, karena Sela telah lulus kuliah dan ingin bekerja di sini."(Ucap tuan Baylor tersenyum bahagia.)

"Maksud papa, mereka akan tinggal di masion kita?"(Ucap Aziel antusias.)

"Iya, jadi di sini akan ramai jika keluarga kita berkumpul kembali."(Ucap tuan Baylor terlihat begitu senang.)

"Tapi, bagaimana dengan Diva aku belum sempat memberi tahu bibi tentang pernikahan ku."(Ucap Aziel takut.)

Aziel memiliki satu orang sepupu perempuan bernama "Sela" anak dari bibi nya "Marisa" ya itu adik kandung dari tuan Baylor yang selama ini tinggal di kota (A).

Aziel sangat menyayangi sang bibi, yang sejak dulu pernah merawat nya saat ia di tinggal mati oleh mama nya. Ia juga telah menganggap bibi nya itu sebagai ibu nya sendiri.

"Dasar anak bodoh, untuk apa kau memikirkan nya, Karena aku telah lebih dahulu memberi tahu bibi mu."(Ucap tuan Baylor kepada Aziel.)

"Huhu, baik lah, kapan mereka akan tiba?" (Tanya Aziel tidak sabar.)

"Mungkin malam ini."(Ucap tuan Baylor santai.)

"Apa? Malam ini?" (Tanya Aziel terkejut.)

"Iya." (Ucap tuan Baylor singkat.)

Tampa berkata apapun Aziel langsung keluar dari ruang pribadi papa nya menuju kamar.

"Huh, akhirnya aku selesai mandi juga. " (Ucap Diva menyisir rambut nya di depan cermin.)

Aziel pun membuka pintu kamar dan melihat Diva yang sedang menyisir rambut sebahu nyanyang tergerai basah.

"Diva, apa kau melihat kemeja ku yang ada di kasur ini? " (Tanya Aziel heran.)

"Tidak aku tidak melihat nya. " (Jawab Diva santai.)

Aziel berjalan mendekati Diva.

"Sayang, katakan kalau tidak aku akan merobek baju mu seperti malam itu " (Bisik Aziel ketelinga Diva.)

"Aish, apa yang kau katakan! " (Bentak Diva dengan pipi nya yang begitu memerah.)

"Baik lah, itu kemeja mu ada di atas sofa! " (Tunjuk Diva.)

"Astaga! Diva! Apa yang kau lakukan dengan kemeja ku? " (Ucap Aziel mengambil kemeja nya yang penuh bulu kucing.)

"Aku ... aku hanya menaruh miky di sana, tapi aku tidak tau jika ada kemeja mu. " (Ucap Diva berjalan ke arah Aziel.)

"Huh, aku tidak mau tau, kau harus mencuci nya, jika tidak aku akan membuang kucing mu itu! " (Ucap Aziel berlalu ke kamar mandi.)

"Blablablabla." (Ejek Diva kesal.)

Karena takut Aziel akan benar-benar memarahi nya, Diva pun mencuci kemeja tersebut.

Selang beberapa menit kemudian, Aziel selesai dengan aktifitas nya di kamar mandi.

Malam pukul 09.20

Diva berjalan ke arah dapur.

"Wahh, banyak sekali, apa akan ada tamu? " (Tanya Diva kepada pelayan nya yang sibuk di dapur.)

"Iya nona, apa nona tidak tau, jika malam ini nona Sela dan nyonya Marisa akan tiba?" (Ucap salah satu pelayan yang sedang sibuk menyiapkan makanan.)

"Begitu kah? aku benar-benar tidak tau." (Ucap Diva ikut membantu.)

"Suuut, apa yang kau katakan? Mungkin tuan muda sengaja merahasiakan. " (Ucap pelayan lain nya kepada pelayan yang tadi menjawab pertanyaan Diva.)

"Maaf, aku keceplosan. " (Ucap pelayan itu.)

"Sudah-sudah, jangan terus bertengkar selesai kan saja ini dulu. " (Ucap Diva sibuk membantu para pelayan.)

"Nona, bukan kah nona di sini adalah majikan kami? Kenapa nona begitu senang membantu kami? " (Tanya pelayan tersebut.)

"Hm, kau mau tau? Aku hanya merasa senang ada kerjaan seperti ini, bukan berarti aku istri Aziel, aku harus bermalas-malasan kan? " (Ucap Diva tersenyum manis.)

"Woah, aku rasa tuan muda benar-benar beruntung mempunyai seorang istri yang seperti nona Diva." (Ucap pelayan lain nya.)

Tampa mereka sadari, sedari tadi Aziel berdiri tak jauh dari ruang dapur dan memperhatikan mereka.

"Heem, sudah cari muka nya? " (Ucap Aziel memasukkan tangan ke saku celana nya.)

"Mengapa kau kemari? " (Tanya Diva kesal.)

"Ini rumah ku, apa aku harus memberi tahu mu jika aku berada di setiap sisi rrumah ini? " (Tanya Aziel mendekati Diva dan mengkode agar pelayan nya meningal kan mereka berdua.)

"Aku tidak bilang begitu " (Ucap Diva terus mengisi meja makan dengan berbagai makanan.)

Tiba-tiba Aziel membalikkan badan Diva menghadap nya.

"Apa sekali saja kau tidak bisa untuk menjawab ku? " (Ucap Aziel memegang pinggang Diva.)

"Apa yang kau lakukan? Lepas kan aku! " (Ucap Diva brontak.)

"Melepaskan mu? Selelah apa yang kau lakukan dengan kemeja ku? " (Ucap Aziel sengaja mengerjai Diva.)

"Tap ... tapi aku ... aku sudah mencuci nya. " (Ucap Diva gugup saat Aziel berusaha mendekatkan wajah nye ke Diva.)

Aziel semakin mendekatkan wajah nya ke Diva membuat Diva serba salah.

"Ma ... maaf tuan muda, di luar nona Sela dan nyonya Marisa sudah tiba. " (Ucap pelayan itu gugup.)

Diva mendorong Aziel agar melepas kan pegangan nya.

"Baik lah, sebentar lagi aku akan menemui mereka. " (Ucap Aziel kepda pelayan nya.)

"Baik tuan muda. " (Ucap pelayan itu berlalu pergi.)

Aziel pun menarik tangan Diva menuju ruang tamu.

"Om, di mana kak Ziel dan istri nya? " (Ucap Sela kepala tuan Baylor.)

"Sabar dong Sela mungkin mereka lagi di kamar. " (Ucap Marisa kepala Sela.)

"Iya Sela, apa kau tau mereka memang suka berlama-lama di kamar. " (Ucap tuan Baylor tersenyum bahagia.)

"Bagus dong om, kalo gitu Sela bakal. cepet dapat ponakan dong. " (Ujar Sela melirik mama nya dengan senyum manis.)

"Marisa buana" Adik kandung dari Baylor buana, bibi Aziel satu-satu nya yang telah lama tingal di kota (D) Marisa mempunyai satu anak perempuan yang bernama Sela, yang umur nya sama dengan umur Diva.

Bersambung ....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***