Episode #7

"Kenapa kalian begitu telat? " (Ujar tuan Baylor melirik Diva dan Aziel.)

Diva dan Aziel pun duduk berhadapan dengan tuan Baylor.

"Maaf, pa tadi di jalan ada sedikit masalah. " (Ujar Aziel melirik Diva kesal.)

"Lalu itu darah apa di baju mu Diva? " (Ujar tuan Baylor melirik baju Diva.)

"Itu ... emmm ... maaf kan aku, tetapi tadi Aziel menabrak seekor kucing dan aku membantu nya." (Ucap Diva gugup takut jika tuan Baylor akan marah kepada nya.)

"Benar kah?" (Tanya tuan Baylor menatap Aziel.)

"Hmm." (Jawab Aziel singkat.)

"Hahaha, Aziel lihat lah istri mu ini wanita yang baik hati dan tidak geli dengan apapun, seperti nya kau beruntung sekali. " (Ucap tuan Baylor melirik menantu nya Diva.)

"Papa, kapan kita akan makan? " (Tanya Aziel kesal.)

Tampa berkata apapun, Diva mengambil piring Aziel dan meletakkan makanan untuk suaminya itu, begitu juga dengan papa mertua nya.

Sungguh Diva terlihat sebagai istri yang begitu sempurna di mata tuan Baylor.

Skip

Selesai makan Diva, Aziel dan tuan Baylor duduk di ruang tengah masion buana.

Aziel menyerah kan dua buku nikah kepada sang papa.

"Ini yang papa ingin kan." (Aziel meletakkan dua buku nikah di meja.)

"Bagus, jadi kau benar-benar sudah menikah, ingat! Aku mau kau meluapkan wanita itu, sekarang istri mu adalah Diva kau mengerti? " (Ucap tuan Baylor menatap Aziel lekat.)

"Cukup pah, jangan bahas tentang itu. " (Ujar Aziel yang terlihat marah.)

Diva yang tidak tau menau soal apa yang di bicarakan oleh kedua orang itu pun hanya memilih untuk diam.

"Baik lah, kalian akan bulan madu di mana?" (Tanya tuan Baylor menatap Diva dan Aziel bergantian.)

Deg ... rasanya jantung Diva seperti akan berhenti berdetak, mendengar kata "Bulan madu" Dari papa mertua nya.

"𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘥𝘶? 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘫𝘢? 𝘉𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘮𝘣𝘢𝘳 𝘴𝘶𝘳𝘢𝘵 𝘬𝘰𝘯𝘵𝘳𝘢𝘬." (𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘪𝘷𝘢.)

"𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘵𝘶𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢, 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘱𝘶𝘢𝘴 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘳𝘶𝘱𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘫𝘢𝘪 𝘬𝘶! " (𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘻𝘪𝘦𝘭.)

Karena kedua nya diam tuan Baylor kembali bersuara.

"Apa menantu dan anak ku sudah menjadi tuli? Sejak kapan itu terjadi? Apa perlu aku Panggil kan dokter?" (Ucap tuan Baylor begitu emosi.)

"Apa kah itu harus? " (Tanya Aziel malas.)

"Tentu saja, apa kau ingin aku meninggal tampa melihat seorang cucu? Uhuk ...uhuk ..." (Ucap Tuan Baylor berpura-pura batuk.)

"Huh, baik lah, aku akan pergi sesuai keinginan mu, tapi tidak sekarang aku masih banyak urusan di kantor." (Ucap Aziel kesal dengan sikap papa nya yang terlalu memaksa.)

"𝘏𝘶𝘩, 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵. " (𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘪𝘷𝘢.)

"Tidak masalah, mulai malam ini Diva dan kau Aziel kalian harus tinggal di sini." (Ucap tuan Baylor menyilang kaki nya.)

"Apa? Tingal di sini? " (Ucap Diva kaget.)

"Iya, apa menantu ku tidak ingin tinggal bersama aku yang sudah tua ini?" (Ucap tuan Baylor membuat muka sedih nya.)

"Buk ... bukan begitu tuan, aku tidak bilang jika aku tidak mau, bukan begitu sayang? " (Ucap Diva mencubit lengan Aziel karena tidak membantunya bicara.)

"Awhh, iya-iya pa kami akan tinggal di sini. " (Ucap Aziel begitu kesal.)

"Aku sangat senang, tetapi akan lebih senang lagi jika Diva memangil ku papa." (Ujar tuan Baylor melirik Diva.)

"Eh, em ... iya papa." (Ucap Diva gugup.)

Suasana pun menjadi hening, Sampai pelayan di rumah Aziel datang membawa kucing yang tadi di bawa Diva.

"Nona, ini kucing nya sudah saya obati." (Ucap pelayan itu memberikan kucing yang sudah bersih, dan ada balutan kain di kaki kiri nya.)

"Terima kasih banyak." (Ucap Diva tersenyum sambil memeluk kucing itu.)

"Sama-sama nona. " (Ujar pelayan itu berlalu pergi dari ruang tamu.)

Aziel dan tuan Baylor hanya saling pandang melihat tingkah Diva yang mencium-ciumi kucing kecil itu.

"Apa aku boleh memelihara nya di sini? " (Tanya Diva melirik, suami dan papa. mertua nya bergantian.)

"Tidak, Tidak boleh, dengar kan aku sudah punya hewan peliharaan." (Ucap Aziel menunjuk Xiky Anjing nya.)

Aziel memeiliki seekor anjing jantan yang berbulu lembut dan berkilau, akan tetapi wajah anjing itu terlihat sangat galak bahkan mirip tuan nya.

"Tap ... tapi. " (Ucap Diva terhenti karena Aziel menatap tajam ke arah nya.)

"Aku bilang tidak ya tidak. " (Ucap Aziel memalingkan wajah nya.)

"Sudah-sudah cukup! Apa hak mu melarang menantu ku seperti itu?" (Ucap tuan Baylor menatap Aziel marah.)

"Diva pelihara lah kucing itu, aku juga menyukai kucing. " (Ucap tuan Baylor menatap Diva.)

"𝘚𝘪𝘢𝘭, 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘋𝘪𝘷𝘢? " (𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘻𝘪𝘦𝘭 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭)

"Benar kah, Terima masih banyak papa. " (Ucap Diva tersenyum manis.)

"Sudah, sekarang sudah larut, Aziel bawa istri mu ke kamar. " (Ujar tuan Baylor.)

"Baik lah, Ayo!" (Ucap Aziel malas.)

Di sisi lain

"Ayah sebentar lagi Brian akan datang, dia bilang ada yang ingin dia katakan kepada ayah. " (Ucap Tara duduk di sofa lebih tepatnya di samping ayah dan ibu nya.)

"Baik lah sayang ayah akan menunggu nya. " (Ucap Adnan kepada Tara.)

Sungguh mereka tidak pernah sedikit pun memikirkan Diva, tidak ayah kandung nya dan keluarga tiri nya Diva sangat lah jahat. Mereka hidup mewah dengan menguasai harta peninggalan ibu Diva.

"Terima kasih ayah aku menyayangimu. " (Ucap Tara memeluk Adnan, lebih tepatnya ayah tiri nya.)

"𝘏𝘶𝘩, 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪, 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 sia-𝘴𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩 " 𝘚𝘪𝘯𝘵𝘢" 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘯𝘨𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘪𝘷𝘢. (𝐵𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘔𝘢𝘺𝘢.)

"Sinta Afkar" Adalah ibu kandung Diva yang di duga meninggal akibat bunuh diri dari gedung kantor milik nya, saat itu Diva masih berusia 10 tahu.

Sinta adalah teman baik nya Maya sosok yang menjadi ibu tiri Diva saat ini.

Maya menikah dengan Adnan setelah Lima bulan kepergian Sinta.

Maya terlihat begitu terpuruk saat meninggal nya Sinta sahabat baik nya itu, akan tetapi siapa sangka dia lah penyebab kematian Sinta yang sebenarnya, lebih tepatnya dia lah yang mendorong Sinta dari lantai 59 Gedung kantor.

Itu semua di lakukan Maya Karena dia telah berselingkuh dengan Adnan, dan ingin mendapatkan semua aset kekayaan Sinta yang seharusnya menjadi milik Diva.

Sampai sekarang Diva belum mengetahui penyebab kematian sang ibu yang sebenarnya.

karena isu yang beredar Sinta meninggal karena bunuh diri.

Beberapa puluh menit kemudian, Brian datang ke rumah keluarga Afkar karena permintaan Tara yang ingin buru-buru menikah.

"Tara, sepertinya Brian sudah sampai, ayo jemput dia masuk. " (Ucap Maya kepada Tara.)

"Ah, iya ibu sebentar. " (Ucap Tara berjalan membuka pintu.)

"Selamat malam. " (Ucap Brian memberikan buket bunga mawar kepada Tara.)

"Selamat malam sayang ayo masuk, udah di tunggu ibu dan ayah. " (Ucap Tara menggandeng Brian.)

"Brian, silahkan duduk. " (Ucap Adnan.)

"Terima kasih tuan Adnan. " (Ucap Brian duduk bersama Tara.)

"Nak Brian, tidak usah Panggil tuan Panggil saja ayah." (Ucap Maya tersenyum.)

"Ouh, em iya ayah." (Ucap Brian gugup.)

"Baik lah, langsung saja utarakan niat kamu. " (Ucap Adnan.)

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut.

2024-02-21

0

Muri

Muri

baru kali ini aku tau kok ada seorng ayah baik sama anak tirinya,jahat sama anak kandungnya sendiri

2023-09-09

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

ini kok bnyak dialok yg gak muncul hrufnya

2023-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Episode #1
2 Episode #2
3 Episode #3
4 Episode #4
5 Episode #5
6 Episode #6
7 Episode #7
8 Episode #8
9 Episode #9
10 Episode #10
11 Episode #11
12 Episode #12
13 Episode #13
14 Episode #14
15 Episode #15
16 Episode #16
17 Episode #17
18 Episode #18
19 Episode #19
20 Episode #20
21 Episode #21
22 Episode #22
23 Episode #23
24 Episode #24
25 Episode #25
26 Episode #26
27 Episode #27
28 Episode #28
29 Episode #29
30 Episode #30
31 Episode #31
32 Episode #32
33 Episode #33
34 Episode #34
35 Episode #35
36 Episode #36
37 Episode #37
38 Episode #38
39 Episode #39
40 Episode #40
41 Episode #41
42 Episode #42
43 Episode #43
44 Episode #44
45 Episode #45
46 Episode#46
47 Episode#47
48 Episode #48
49 Episode #49
50 Episode #50
51 Episode #51
52 Episode #52
53 Episode #53
54 Episode #54
55 Episode#55
56 Visual
57 Episode #56
58 Episode #57
59 Episode #58
60 Episode #59
61 Episode #60
62 Episode #61
63 Episode #62
64 Episode #63
65 Episode #64
66 Episode #65
67 Episode #66
68 Episode #67
69 Episode #68
70 Episode #69
71 Episode #70
72 Episode #71
73 Episode #72
74 Episode #73
75 Episode #74
76 Episode #75
77 Episode #76
78 Episode #77
79 Episode #78
80 Episode #79
81 Episode #80
82 Episode #81
83 Episode #82
84 Episode #83
85 Episode #84
86 Episode #85
87 Episode #86
88 Episode #87
89 Episode #88
90 Episode #89
91 Episode #90
92 Episode #91
93 Episode #92
94 Episode #93
95 Episode #94
96 Episode #95
97 Episode #96
98 Episode #97
99 Episode #98
100 Episode #99
101 Episode #100
102 Episode #101
103 Episode #102
104 Episode #103
105 Episode #104
106 Episode #105
107 Episode #106
108 Episode #107
109 Episode #108
110 Episode #109
111 Episode 110
112 Episode #111
113 Episode #112
114 Salam hangat dari author
115 Promosi Karya Baru
116 Ada Informasi Karya Baru Lagi Nih
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Episode #1
2
Episode #2
3
Episode #3
4
Episode #4
5
Episode #5
6
Episode #6
7
Episode #7
8
Episode #8
9
Episode #9
10
Episode #10
11
Episode #11
12
Episode #12
13
Episode #13
14
Episode #14
15
Episode #15
16
Episode #16
17
Episode #17
18
Episode #18
19
Episode #19
20
Episode #20
21
Episode #21
22
Episode #22
23
Episode #23
24
Episode #24
25
Episode #25
26
Episode #26
27
Episode #27
28
Episode #28
29
Episode #29
30
Episode #30
31
Episode #31
32
Episode #32
33
Episode #33
34
Episode #34
35
Episode #35
36
Episode #36
37
Episode #37
38
Episode #38
39
Episode #39
40
Episode #40
41
Episode #41
42
Episode #42
43
Episode #43
44
Episode #44
45
Episode #45
46
Episode#46
47
Episode#47
48
Episode #48
49
Episode #49
50
Episode #50
51
Episode #51
52
Episode #52
53
Episode #53
54
Episode #54
55
Episode#55
56
Visual
57
Episode #56
58
Episode #57
59
Episode #58
60
Episode #59
61
Episode #60
62
Episode #61
63
Episode #62
64
Episode #63
65
Episode #64
66
Episode #65
67
Episode #66
68
Episode #67
69
Episode #68
70
Episode #69
71
Episode #70
72
Episode #71
73
Episode #72
74
Episode #73
75
Episode #74
76
Episode #75
77
Episode #76
78
Episode #77
79
Episode #78
80
Episode #79
81
Episode #80
82
Episode #81
83
Episode #82
84
Episode #83
85
Episode #84
86
Episode #85
87
Episode #86
88
Episode #87
89
Episode #88
90
Episode #89
91
Episode #90
92
Episode #91
93
Episode #92
94
Episode #93
95
Episode #94
96
Episode #95
97
Episode #96
98
Episode #97
99
Episode #98
100
Episode #99
101
Episode #100
102
Episode #101
103
Episode #102
104
Episode #103
105
Episode #104
106
Episode #105
107
Episode #106
108
Episode #107
109
Episode #108
110
Episode #109
111
Episode 110
112
Episode #111
113
Episode #112
114
Salam hangat dari author
115
Promosi Karya Baru
116
Ada Informasi Karya Baru Lagi Nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!