Mama Calt

Pagi Pagi sekali Brian benar benar berangkat ke L.A demi melihat benar kah itu Mama Calt nya atau bukan.

Ya, Semenjak perceraian antara Papa nya dengan sang Mama, Brian sama sekali tidak pernah lagi bertemu dengan wanita yang telah melahir kan nya ke Dunia ini.

Walau seburuk apa pun Mama nya, Rasa sayang Brian tetap sama. Tetap mencintai Mama nya itu.

Menempuh perjalanan lebih dari 20 jam lebih, Akhir nya Brian sampai di L.A.

Dengan langsung di sambut Anak buah nya yang sudah menunggu nya di bandara. Brian kali ini memakai pesawat Jet milik Papa nya karena akan langsung ke Italia lagi.

" Selamat datang Tuan..." Sambut anak buah nya saat melihat sang Bos Muda sudah keluar dari ruang periksa.

" Langsung saja Ke Hotel. Aku lelah. " Ucap Brian tegas nan dingin tanpa melihat sedikit lun ke arah anak buah nya.

Kali ini dia benar benar harus mengurus semua nya dengan baik dan selesai.

Jika itu memang Mama Calt nya, Dia akan membawa Mama nya pulang ke Indonesia bagaimana pun cara nya.

Brian sudah sampai di Hotel dan langsung menuju Kamar President Suit Room di Hotel The Young milik keluarga Keynan Young.

" Jemput aku saat Club malam itu beroperasi. "

" Baik Tuan. "

" Hm, Pergi lah. Cari makanan. " Brian memberikan beberapa lembar uang pecahan 100 dolar pada anak buah nya.

" Baik Tuan, Anda ingin apa ?" Tanya anak buah nya lagi.

" Tidak ada. Aku akan pesan sendiri nanti. " Brian langsung masuk dan menutup pintu kamar hotel nya.

Dia juga langsung membersihkan diri nya dan memesan sarapan nya pagi ini.

Drt...Drt...Det...

Ponsel Brian berdering dan itu dari Lila. Senyum Brian terbit saat melihat Nama siapa yang tertera disana.

" Ya...Lila--"

" Kakak....Kakak dimana ? Kenapa gak jemput Lila ? Hari ini Lila praktek pagi tau kak. " Sembur wanita cantik itu saat wajah imut nya sudah memenuhi layar ponsel nya.

Brian hanya tersenyum kecil disana. Lila adalah sosok yang berisik dan membuat suasana hati nya entah lah...

Dia memang buta akan perasaan lebih terhadap lawan Jenis nya.

Seorang Brian hanya tau perasaan terhadap Mama Calt dan Cinta pada Mama Viona nya.

Hanya itu yang di tahu, Selebihnya Brian benar benar buta akan wanita.

Bisa di bilang dia adalah salah satu Pria paling bodoh soal perasaan ?

Mungkin ! Dia tidak menampik hal itu.

Bahkan tak jarang juga dulu sewaktu Kuliah, Dia di katakan Gay karena selalu bersama ketiga teman pria nya.

Namun lagi lagi dia merasa masa bodoh dengan semua itu.

Itu tidak benar ! Jadi untuk apa dia marah ?

" Kakak dimana ? Kenapa sejak semalam susah di hubungi ? " Tanya Lila yang masih mengenakan Jas dokter nya.

" Aku di L.A Lila. Aku ada kerjaan. "

" Kapan berangkat ? Kok gak kasih tau aku ? Kakak mah gitu..." Rajuk Lila.

" Jangan seperti itu. Kamu menggemas kan. "

" Ya, Aku memang cantik dan menggemaskan. Aku juga tau kakak suka sama aku. Dan aku juga suka sama kakak. "

Deg !

Brian kaget, Lila adalah tipe wanita yang begitu terbuka. Tidak seperti Aliya yang begitu tertutup. Tapi sikap Aliya dan Lila memiliki ciri tersendiri.

Brian yakin, Di balik sikap Dingin nya Aliya ada yang di sembunyikan nya entah lah, Brian merasa penasaran dengan sikap dingin nya Aliya.

" Lalu ?" Tanya Brian penasaran.

" Is, Kakak ini gimana sih ? Kalau sama sama suka itu yaudah jadian, Nge date, Pacaran terus nikah..."

Brian hanya tersenyum saja melihat betapa gamblang nya Lila mengatakan semua itu. Terlebih Lila adalah anak orang terpandang kan ?

" Kakak ih, Kok malah senyum senyum aja. Aku serius loh kak. Kita pacaran yukkk..." Ajak nya dengan bangga.

" Kamu yakin mau pacaran sama aku ? Aku sama sekali buta soal wanita. Yang aku tau hanya Mama ku dan Lea adik ku. "

" Aku cantik, Baik, dan menggemas kan bukan ? Maka aku bisa membuat kakak merasakan hal indah bersama ku. " Sungguh luar biasa sekali wanita ini.

Dia begitu serius dengan kata kata nya saat ini .

" Baik lah Lila. Aku harus istirahat dulu. Aku lelah setelah menempuh perjalanan panjang. "

" Baik, Selamat istirahat pacar...Ihh...gemes deh pen cium. " Mata Brian melotot disana.

" Lila ...!!!"

" Iya iya...maaf. "

" Oke Aku tutup. " Brian memutusakan sambungan Vidio nya bersama Lila. Sungguh Lila benar benar bisa menjungkir balikan perasaan nya saat ini.

Sikap manja dan Tingkah nya membuat Brian kagum. Sungguh !!

Akhir nya Brian memutuskan untuk beristirahat, Dan dia melewati jam makan siang nya juga.

Brian terbangun saat jam sudah menunjukan pukul 15.00 Waktu setempat. Dan bangun untuk membersihkan diri nya.

Dia bahkan sempat menerima laporan bahwa Gavio kembali bermalam di apartement seorang wanita. Dan darah nya langsung mendidih. Bagiamana bisa anak seusia nya menjadi penikmat Sekss bebas ?

Tiba tiba Brian kembali mendapat kan pesan dari Aliya yang berisikan Kekecewaan nya terhadap pria kaku minim rasa itu.

Aliya Arrasha Wook.

Aku kecewa pada mu ! Kau ternyata bukan rekan bisnis yang baik. Bahkan saat pesta peluncuran ini pun kau tidak hadir sama sekali! Aku membenci mu !

Deg !

Sial ! Brian melupakan Bahwa hari ini adalah hari peluncuran Brand nya bersama Aliya. Brian benar benar lupa jika memiliki acara lain lagi.

Dia terlalu Fokus pada masalah yang ada tanpa memperdulikan bagaimana malu dan kecewa nya Aliya pada nya.

" Ayo, Al angkat telpon nya. "

" Maaf kan aku Al, Maaf kan aku..." Ucap Brian lagi.

Dia terus menghubungi Aliya sampai tuba tiba Nomor Aliya tidak bisa di hubungi lagi dan ternyata Nomor Brian telah di Blokir oleh Aliya.

" Sial !!!" Umpat Brian kesal pada diri nya sendiri.

Saat emosi nya masih memuncak, Bel Hotel nya berbunyi dan dia tau siapa itu. Pasti anak buah nya dan ternyata benar.

Brian langsung masuk ke dalam mobil yang telah di siapkan oleh anak buah nya dan langsung menuju Club malam tempat dimana yang katanya sang Mama menjadi ratu nya disana.

Dan Club itu juga adalah Kepemilikan Atas nama Mama nya Juga.

Brian heran, Jika Club itu milik Mama nya lalu kenapa Mama nya masih harus menjual diri nya demi uang ?

Kau salah Brian, Mama mu menjual tubuh nya demi kenikmatan, Kenikmatan yang selalu di damba kan oleh Mama nya.

" Kita sampai Tuan..."

Brian langsung keluar dari mobil tanpa menunggu lagi.

Dengan aura gelap nya, Brian masuk ke tempat terkutuk itu. Banyak mata Wanita jenis yang di benci nya menatap nya dengan tatapan lapar nya.

Sial ! Brian benci sekali tempat seperti ini.

" Dimana Nyonya Qiandra Calista Jiang ?" Tanya Brian dingin.

Bartender itu hanya memaku, Dimana Pria ini kenal dengan Nyonya besar ? Benar kan Calista yang di sebut tadi ?

Tapi sedetik kemudian dia sadar, Bahwa Nyonya besar adalah wanita Bintang disini walau usia nya cukup matang saat ini. Tapi kecantikan dan keseksian nya masih tak terlupakan.

Bahkan , Jika Nyonya Calista mengajak nya bercinta, Dia tidak akan menolak.

" Itu, Yang sedang menari di lantai dansa. " Tunjuk Bar tender tersebut

Brian langsung menuju kesana. kerumunan para Pria hidung belang yang melempari seorang wanita yang hanya mengenakan bikini menari dengan liar nya, Bahkan tak jarang dari mereka yang tak segan segan meraba tubuh wanita itu.

Deg !

Jantung Brian bergemuruh saat benar benar melihat siapa wanita yang sedang menari dengan liar nya itu.

" Mama Calt, " Ucap Nya lirih.

Hati nya kembali tercabik cabik saat Mama nya berciuman dan sih Pria meremmas bokong dan dada mama nya.

Brian emosi dan langsung melepaskan tembakan ke Udara.

Dor !

Semua yang berada disana langsung terdiam dan musik pun langsung berhenti.

Calista sadar dan melepas kan Tautan bibir nya dengan Pria itu.

" Jauh kan tangan mu dari Mama ku !" Teriak Brian langsung menghempas kan tangan Pria tadi.

Calista diam, Apa tadi kata nya ? Mama ?

Mama ? Mama ? Mama ? Sudah lama sekali dia tidak pernah mendengar seorang memanggil nya Mama.

Ingatan nya kembali mundur beberapa puluh tahun yang lalu saat anak kecil selalu menangis memanggil nya Mama.