chapter 18 ulang tahun part 2

didalam kediaman Wijaya semua tamu sedang menikmati acaranya kecuali Maria yang merasa kesal karena Rama yang belum kunjung datang, ia segera mencari Indra untuk menjemput Rama namun sebelum ia menemukan Indra, terdengar suara keributan dari arah luar dan ia merasa makin kesal karena ada yang berani mengganggu acaranya

" keluarga Wijaya apa seperti ini sambutan kepada tamu kalian"" teriakan seseorang yang menggema didalam kediaman Wijaya

Sugiono beserta keluarga dan para tamu segera berbegas keluar rumah untuk memastikan apa yang terjadi, namun apa yang mereka lihat begitu mengejutkan, pintu gerbang dengan tinggi 4 meter dan lebar 8 meter terlepas dari tempatnya dan terlihat beberapa Hunter yang bertugas untuk menjaga pintu depan dan halaman sudah terkapar diatas tanah begitu juga dengan Denis serta dimas. mereka melihat seorang pemuda dan pemudi berjalan menuju halaman juga,

"apa yang kamu lakukan Rama mengapa kau mengacau diacara ulang tahun nenekmu? teriak Sugiono dengan kesalnya

"aku datang dengan baik-baik tapi mereka malah menghinaku dengan kata sampah dan mengusirku" jawab Rama santai

Maria yang mendengar hal tersebut sebenarnya ingin melampiaskan amarahnya karena mereka berani menghina cucunya dan mengusirnya namun ketika dia ingin maju Ratna segera memegang tangannya dan dia membisikkan sesuatu kepada Maria yang membuat dia tenang kembali serta melihat apa yang akan terjadi lagi.

"kenapa kau juga harus memukuli Denis dan Dimas sampai seperti itu? ucap sugiono

" mereka juga menghinaku sampah dan aib keluarga ini tapi mereka kalah dari diriku yang sampah ini hahaha " ucap Rama

" kau berani menyerang anakku, akan aku balas perbuatanmu" teriak Benny dengan marah dan segera ia melesat terbang ke arah Rama hendak memukulnya namun Rama segera menghilang dari tempatnya dan ia segera muncul disamping Benny dan langsung melancarkan sebuah tendangan kearah perutnya Benny hingga ia tersungkur ketanah dengan memegang perutnya. Rama kembali melakukan tendangan kearah Benny namun Jordy datang menahan serangan tersebut.

"paman Benny dan paman jordy apa kalian mau main keroyokan, apa kalian tidak malu seorang Hunter rank A mengeroyok aku yang level 1" sindir Rama

" aku juga mau menuntut balas terhadap apa yang telah kau lakukan pada anaku, ibu aku harap kamu tidak ikut campur untuk hari ini" teriak Jordy

"lakukan apa yang ingin kamu lakukan" ucap Maria santai

"terima kasih ibu, dengan ini kau tidak akan ada yang melindungi lagi rama" ucap Jordy sambil tersenyum

" walaupun kalian berdua bekerjasama tidak akan bisa mengalahkanku" sahut Rama sambil menghindari sebuah serangan yang datang dari belakang dan ia segera melakukan sebuah pukulan kearah orang yang menyerangnya namun orang tersebut segera melompat kebelakang untuk menghindari pukulan Rama.

"jadi kau mengetahui seranganku Rama " ucap pria tersebut

"tentu saja paman Johny, apa kau mau ikut campur juga aku tidak keberatan" sahut rama sambil mengangkat bahunya

" aku hanya tidak suka kamu mengacau diacara ini" jawab pria itu yang ternyata merupakan paman termuda rama

"apa kakek akan ikut juga bila aku menghajar ketiga anak kesayanganmu" sindir Rama sambil menatap kakeknnya Sugiono yang terlihat kesal

" aku tidak akan ikut campur, kau terlalu sombong Rama ingin menghadapi ketiga pamanmu yang Hunter rank A secara bersamaan" ucap sugiono dengan kesal

" aku bukannya sombong, walaupun kakek ikut membantu mereka juga kalian tidak akan bisa mengalahkan ku dan aku juga akan membalas penghinaan yang mereka berikan, datanglah para pengikut setiaku realm " teriak Rama sesaat muncul sebuah retakan dimensi terjadi dibelakang Rama, dari retakan tersebut keluar 3 skeleton dragon dan seekor qilin

melihat kemunculan qilin dan skeleton dragon membuat semua orang terkejut dan ketakutan, karena skeleton dragon yang dipanggil Rama merupakan monster rank S karena memiliki level 350 dan itu bukan hanya 1 melainkan 3. semua tamu tersebut berpikir apa ini yang keluarga Wijaya sebut dengan sampah. Benny Jordy dan Johny mundur beberapa langkah dan punggung mereka mulai berkeringat dingin melihat hal tersebut.

"serang mereka" ucap Rama santai, mendengar perintah tersebut ketiga skeleton dragon membuka mulutnya, seketika sekumpulan energi besar mulai berkumpul di mulut para skeleton dragon

"Rama hentikan," ucap ayu berlari menghampiri rama,mendengar hal tersebut Rama segera menyuruh ketiga naganya menembak semua dragon breathnya ke atas, langit yang dulunya gelap berubah menjadi kemerahan karena serangan ketiga naganya. ia segera mengirim skeleton dragon dan qilin miliknya kedalam pocket realm"

" nenek apa boleh kami masuk kedalam, kalau tidak kami mau pulang" ucap Rama sambil memegang tangan ayu,

" masuklah, aku menunggu kalian dari tadi, semua silakan masuk kedalam lagi acaranya akan segera dimulai" ucap Maria seolah-olah tidak pernah terjadi sesuatu.

semua tamu akhirnya memasuki ruangan lagi dan para Hunter yang terluka segera dilarikan kerumah sakit, namun suasana didalam menjadi canggung akibat insiden sebelum. Rama yang sebagai pelaku utama dengan Santainya ia menikmati makanan dipojokan sedangkan ayu dibawa Ratna untuk bertemu dengan Maria.

"ayu bagaiman kabarmu lama tidak berjumpa? kamu kelihatan lebih dewasa" ucap Maria

"baik nek, nenek bagaimana kabarnya? oh iya selamat ulang tahun nek, ini hadiah dari saya dan Rama" sahut ayu sambil memberikan sebuah kado kepada Maria

"terimakasih, ayu aku ingin membicarakan sesuatu denganmu mari kita pergi ke teras belakang" ucap Maria sambil beranjak pergi ke teras belakang yang langsung diikuti oleh ayu dan Ratna,

"aku ingin bicara tentang Rama, aku mendengar kalian satu team dalam tentara bayaran, selama kalian berada di portal apa ada yang aneh ato janggal dengan rama " ucap Maria

" sebenarnya aku menemukan beberapa hal yang janggal nek," sahut ayu

"apa itu" tanya Maria dan Ratna bersamaan

"kalian pasti menyadari ketika pertama kali portal muncul dan para monster keluar dari sana, saat itu semua orang mendapatkan sebuah anugrah sistem leveling layaknya game RPG yang berisikan tentang status, level, skill dan lain-lain . untuk menaikan level kita harus membunuh beberapa monster, setiap stat dasar kita berbeda namun untuk naik level 1 ke 2 kita hanya membutuhkan 1000 exp yang sama, namun saat aku menggunakan skill identify pada Rama aku menemukan keanehan. dia mampu menyerap exp dari monster yang dibunuhnya karena aku melihat pada statusnya ia memiliki 50juta exp yang terkumpul pada barisan levelnya namun tadi sebelum datang kesini aku mengecek lagi exp itu berubah menjadi 0, namun levelnya dia tetap 1 sedangkan HP dan MP nya mingkat drastis, seperti yang kita tahu HP dan MP meningkatkan seharusnya itu disebabkan 2 hal karena naik level dan kita menambah point status pada VIT dan INT" jelas ayu mendengar hal itu membuat Maria dan Ratna diam dan merenungkan sesuatu

"jadi maksudnya sistem yang dimiliki Rama itu berbeda atau terjadi kesalahan" ucap Ratna

" mungkin itu salah satunya, atau itu efek sebuah skill yang dimilikinya" balas ayu

" menurut nenek itu pasti karena skillnya, bagaimana mungkin seorang level 1 bisa memanggil skeleton dragon dengan level 350" sahut Maria

"saya akan melanjutkan pemeriksaan tersebut lagi nek" ucap ayu

"terima kasih ayu, nenek ingin menanyakan sesuatu bagaimana perasaanmu terhadap Rama? karena dari yang nenek lihat sibodoh itu menyukaimu?"

"aku menyukainya dan menyayanginya nek" sahut ayu polos

"walaupun dia sudah bukan lagi bagian keluarga Wijaya ayu?"

" iya nek, aku masih tetap menyukai dan menyayanginya, namun aku belum berani mengutarakannya karena status sosial milikku nek"sahut ayu sambil menundukkan kepalanya

"aku tidak peduli masalah itu, bukanya Ratna sudah menjelaskan bahwa kami mendukung kalian, jadi utarakan saja tidak jadi masalah bila perempuan mengatakannya perasaannya duluan" ucap Maria

"baik nek " jawab ayu dengan malu-malu

secara tiba-tiba Rama datang ke teras belakang, ia tampak kebingungan mencari seseorang saat ia menemukan mereka ia tersenyum.

"nenek aku mau pulang perutku sudah kenyang aku mau pamit sekarang" ucap Rama berjalan menghampiri mereka dan ia berdiri dibelakang ayu, mendengar hal itu membuat mereka tersenyum kecut.

"apa kamu kesini cuma mau numpang makan saja Rama" ucap Ratna kesal

"iya kak, apa Rama boleh pulang nek"

"apa kamu tidak mau tinggal disini lagi ram?"

" ini bukan rumahku lagi, aku juga sudah punya rumah sendiri nek" jawab Rama dengan bangga

"kamu punya rumah" tanya mereka bertiga

"iya kalau tidak percaya akan aku tunjukan besok lusa pada kalian" jawab Rama

"ok Rama kakak akan lihat kalau kamu bohong kamu harus tinggal disini lagi" ucap Ratna

"itu ide bagus Ratna, kamu boleh pulang sekarang" ucap Maria

ayu dan Rama segera meninggalkan pesta ulang tahun tersebut walaupun acaranya belum berakhir, diperjalan pulang ayu mulai memikirkan tentang apa yang diucapkan Maria dan Ratna, ia akan menunggu hari yang tepat untuk menyatakannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***