Episode 2_ Rutinitas

🎶Mimpi adalah kunci

Untuk kita menaklukkan dunia

Beqrlarilah tanpa lelah

Sampai engkau meraihnya…🎶

Seorang anak memainkan gitarnya di perhentian lampu merah. Naura membuka kaca mobilnya agar anak tersebut mendekat, melihat anak kecil yang melawan kerasnya dunia membuat Naya mengingat saat dirinya di jalanan dulu. Jika tidak diselamatkan oleh Prof. Dwi bagiamana hidupnya dia tidak akan mampu memikirkan kemungkinan terburuknya.

“Dek, ini untuk kamu. Jaga diri baik-baik ya” ucap Naura sambil memasukkan uang seratus ribu kedalam kantong kresek anak tersebut

“Terimakasih banyak Kak” ucap anak tersebut tulus

“Hm” Naura tersenyum kemudian menutup kembali kaca jendelanya

Dirinya sangat suka dengan anak kecil, tatapan anak kecil itu tulus dan jujur. Tidak ada rasa takut ketika Naura bermain dan bertatapan dengan mereka dan hal itulah yang membuatnya bisa diterima bekerja sebagai dokter anak di rumah sakit swasta.

Lampu hijau menyala, Naura menginjak pedal gas dengan santai. Jalanan yang sudah biasa dia lalui, pemandangan yang sama setiap harinya, sudah dua tahun dia melalui jalanan yang sama ini. Berkat bantuan Prof. Dwi, Naura berhasil melalui masa sulitnya dan berhasil mendapatkan pekerjaan ini.

Dia menghentikan mobilnya diparkiran rumah sakit dan kemudian menuju ruangannya untuk memakai jas putihnya.

“Pagi Ra, how are you ?” sapa Zahra

“Pagi, baik Jah” jawab Naura singkat

“Jangan Jah dong ra, entar dikira Ijah nama gue” ucap Zahra kesal

“Hm” jawab Naura dingin

“Aih, Masih saja dingin. Coba kalau sama anak kecil, utuu, utuuu, utuuu,,, pasti gitu !” ucap Zahra kesal

“Kamu juga mau ? utuu,,, utuuuu,,, Zahra kecil…” ucap Naura meniru Zahra

“Iiih, bukan gitu maksud gua Ra” ucap Zahra tidak mengerti dengan sikap rekannya ini

“Terus ?” Tanya Naura

“Haiiiih, butuh tenaga nih. Mana makanan, makanan ?” ucap Zahra sambil menjauh dari Naura

“Gue duluan ke kamar pasien Jah” ucap Naura yang sudah siap

“Dibilangan jangan panggil Jah, Zahra Nau, panggil Zahra !” ucap Zahra

“Hm” respon Naura kemudian pergi

Naurapun berjalan di koridor rumah sakit, beberapa orang pasien berpapasan dengan dirinya. Namun Naura tetap memfokuskan pandangannya atau sesekali mengangguk untuk membalas sapaan mereka tanpa memandang mata mereka.

“Pagi Dok” sapa seorang suster

“Pagi” jawab Naura sambil menunduk

“Pagi Dokter Naura” sapa seorang dokter laki-laki yang merupakan rekan kerja Naura

Naura segara menjaga jarak dengan orang tersebut dengan bergerak setenang mungkin, lalu mengangguk sedikit dan kemudian pergi.

“Heh, dikacangin lagi lo bro” ucap rekan dokter tersebut

“Ya namanya juga usaha bro” ucap rekan Naura yang bernama Dokter Ali

“Mau sampai kapan bro, Dokter Naura itu cueknya minta ampun. Mandang ke kita aja enggak, balas sapaan aja Cuma ngangguk gitu, sombih sih makanya jomblo terus” ucap temannya

“Iya juga sih, but it’s oke lah kalau bisa dapetin dia” ucap Dokter Ali kemudian pergi bersama rekannya itu tanpa menyadari jika Naura masih berdiam ditempat tak jauh dari mereka

Naura hanya terdiam mendengar semua itu, memang imagenya dirumah sakit ini tidaklah bagus. Dia dicap sebagai orang yang sombong dan curang karena mendapatkan posisinya saat ini dengan jalur belakang, dimana mereka semua mengira pasti karena ada Prof. Dwi yang mendukung Naura sehingga bisa menjadi dokter tetap dini padahal itu semua hanyalah rumor, Naura bekerja keras dan belajar giat untuk bisa sampai di posisi ini.

Hanya Zahra yang terbilang dekat denganya sebagai rekan kerja. Zahra adalah teman pertama Naura, mereka bertemu saat pertama kali koas disini. Hingga saat ini mereka menjadi dokter tetap disini.

Naura membuka pintu menuju bangsal pasien yang akan dia control keadaanya pagi itu, nampak seorang ibu yang tertidur sambil berduduk disamping anaknya. Naura dengan hati-hati mulai memeriksa keadaan anak tersebut tanpa ingin membangunkan ibunya.

“Astagfirullah, Dok. Kok tidak bersuara” ucap Ibu tersebut kaget saat melihat Naura tiba-tiba sudah berdiri disamping ranjang anaknya

“Maaf, maaf bu. Saya tidak bermaksud mengagetkan ibu” ucap Naura langsung meminta maaf dan menunduk

“He, tidak apa Dok. Saya hanya kaget saja” ucap Ibu anak tersebut tersenyum kikuk melihat perilaku Naura yang meminta maaf

“Terimakasih bu, saya lanjut memeriksa Yuli dulu” ucap Naura kembali memeriksa suhu tubuh dan lainnya

“Ya silahkan” jawab Ibu Yuli

“Halo dek Yuli, maaf ya menganggu tidurnya” sapa Naura saat melihat anak berusia 5 tahun itu membuka matanya

“Doktel Naula. Semalat pagi” sapa Yuli dengan ceria

“Pagi cantik, bagaimana keadaan kamu ? apa ada merasa sakit ?” Tanya Naura lembut

“Tidak ada dok, Yuli sehat kok” jawab anak tersebut

“Waah, Yuli anak yang hebat ya. Pasti rajin minum obat dan patuh dengan saran dokter. Selamat ya, kondisi kamu juga sudah semakin membaik. Mungkin besok kamu sudah bisa pulang” ucap Naura

“Yeeeey, benalkah dok ? Akhilnya Yuli bisa bertemu teman-teman di sekolah lagi” ucap Yuli senang

“Iya sayang, tapi kamu harus tetap hati-hati ya. Jangan jajan sembarang karena pencernaan kamu harus dijaga sayang” nasehat Naura

“Baik Doktel” jawab Yuli

“Apa anak saya sudah boleh pulang Dok ?” Tanya sang Ibu

“Iya Bu, kemungkinan besok Yuli sudah bisa pulang” ucap Naura menatap sang Ibu dengan hati-hati

“Terimakasih-terimakasih Dok” ucap Ibu itu menyalami Naya

“Iya bu, kembali kasih” jawab Naya sedikit terpojok dengan perilaku ibu

“Eh maaf dok jika saya berlebihan” ucap Ibu tersebut segera melepas tangannya saat melihat kondisi Naura yang merasa kurang enak

“Tidak apa bu, Kalau begitu saya permisi untuk control pasien yang lain” ucap Naura berusaha untuk tidak menyinggung ibu tersebut dan tersenyum ramah lalu menatap wajah wanita itu beberapa detik

“Iya dok, silahkan” ucap Ibunya Yuli

“Oh ya jangan lupa sarapan ya sayang dan juga minum obat agar besok bisa langsung pulang” ucap Naya sebelum pergi pada Yuli

“Hm, Baik doktel” jawab Yuli dengan mengangguk pasti

“Dadah…” ucap Naura berlalu sambil melambaikan tangannya, hal itu juga dibalas oleh Yuli sampai Naura terhalang oleh pembatas

“Selamat pagi dek Ami” sapa Naura saat melihat anak lelaki tersebut sudah terbangun dari tidurnya

“Pagi Dokter” sahut Ami

“Pagi Dok” sahut wanita paruh baya yang sedikit berisi ada disana, Naura hanya membalas dengan senyum kepada sang ibu

“Dokter periksa ya ? apakah urin Ami lancar bu ?” Tanya Naura

“Tidak dok, malam tadi Ami masih belum mengeluarkan urin” ucap sang Ibu

“Hm, sepertinya perlu kita ronsen ya bu. Nanti akan saja buatkan jadwal disore ini” ucap Naura sambil mengambil stetoskopnya untuk memeriksa denyut nadi Ami

“Baik dok, terimakasih” ucap sang ibu

“Iya bu. Kalau begitu saya permisi” ucap Naura sambil menunduk

“Iya Dok” jawab si Ibu menatap heran pad Naura

Naurapun berjalan keranjang pasien yang lain, kebetulan dibangsal itu ada 4 pasien sekaligus, jadi Naura mencek keadaan mereka satu persatu.

“Eh bu Yuli, itu si Dokter kok sombong banget ya. Masa pas ngomong gak natap mata kita sih ?” ucap Ibunya Ami pada tetangga disebelahnya

“Ya gitu bu, mungkin dia rishi kali ya sama kita yang golongan bawah ini” ucap ibunya Yuli

“Mungkin kali ya bu, tapi ya karena sikap professional dia ramah sama anak-anak” ucap Ibu Ami

“Ya sepertinya begitu” ucap ibunya Yuli membalas gossip tersebut.

Naura yang mendengar hanya tersenyum, berusaha untuk professional walau hatinya begitu sakit. Ya, dia belum bisa sepenuhnya mengatasi rasa anti sosialnya ini. Namun sedikit demi sedikit rasa takut itu sudah jauh berkurang ketimbang ketika pertama kali dibawa oleh Prof. Dwi ke rumah sakit.

.

.

.

See you next episode ya 😉~~~

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣

Terpopuler

Comments

OLIZ FARIDA O

OLIZ FARIDA O

kayanya bakalan seru ini thorrr

2021-10-08

1

Akubolomu

Akubolomu

Menyalami Naura kak, bukan Naya

2021-10-08

2

Kirana di Nabastala

Kirana di Nabastala

💪💪💪 smungut Thor....

2021-10-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!