Episode 1_ Waktu itu

"Hmpphhh….” Suara seseorang tertahan

“PLAK ! DIAM !” teriak seseorang setelah menampar pipi anak tersebut

“Hmpphhh,,, hmphhh,,,” anak tersebut terus memberontak karena mulutnya dibekap oleh pria berbadan kekar tersebut

“AKU BILANG DIAM BODOH !” bentak pria itu lagi

“Hiksss,,, hmppphhh !” gadis itu terus memberontak

"Aish ! HANA URUS ANAK NAKAL INI !” kata laki-laki dewasa itu pada seorang wanita yang duduk tak jauh darinya, lalu berhenti membekap mulut anak tersebut

“Hiks,,, hikss,,, bu,,, kita dimana, hiks,,, om itu siapa ?” Tanya seorang anak yang tidak mengerti apa-apa langsung memeluk ibunya yang ada disampingnya

“DIAM ! kamu itu hanya beban !” ucap Hana juga membentak anak perempuan tersebut

“Hiks,,, ibu,,, hiks,,, Ta,, kuut !” rengek anak tersebut ketakutan

“MAKANYA DIAM !” tegas Hana menatap tajam

Saat itu mereka berada disebuah mobil, entah kemana dirinya akan dibawa sebab malam hari membuat penglihatan anak perempuan tersebut samar

“TURUN !” Perintah pria tersebut

Anak perempuan yang patuh itu mengikuti langkah pria tersebut dengan ditarik oleh ibunya, dia memandangi pria bertato dengan pakaian jens didepannya dengan kebingungan. Mereka berjalan masuk kesebuah tempat praktik . Obrolan rahasia terjadi disana, kemudian gadis kecil itu dibawa kesebuah ruangan dan tak lama anak itu tak sadarkan diri.

Setelah beberapa saat gadis itu mengerjapkan matanya, nampak langit-langit putih dilihatnya. Bau obat-obatan tercium, ruangan yang nampak asing baginya. Hanya dirinya, tidak ada orang lain disana.

“Ceklek…” pintu terbuka

“Oh, akhirnya kamu sadar ! bangun dan pergilah dari sini !” ucap sang dokter tersebut

“Ibu,,,, ibuuuu… dimana ibu ?” Tanya anak tersebut gelisah

“HEH ! Aku bilang pergi jangan buat keributan disini !” ucap dokter tersebut sambil menyeret anak perempuan itu keluar ruangan dari pintu belakang sebuah tempat tersebut

“Iiiiibuuu !” teriak anak tersebut

***

“Tininiiiit…. Tininiiit…” jam weker membangunkan seorang gadis dipagi hari

“Hiks,,, hikss,,,” seseorang bangun dari mimpinya dengan sesegukan

“Mimpi itu lagi…” gumam wanita tersebut

“Haaaah, kapan aku sepenuhnya lepas dari masa lalu” gumamnya lalu mematikan weker kemudian mengambil handuknya untuk bergegas mandi dan memulai rutinitasnya

Dia adalah Naura Ayu Safitri, gadis yang akhirnya dapat menata kembali kehidupannya.

17 tahun yang lalu dirinya hanyalah seorang anak buangan yang tidak punya tujuan, tidak punya harapan hidup, terlontang-lanting beberapa hari hidup dijanalanan sambil menahan sakitnya.

Kala itu hujan deras turun, Naura yang berjalan disebuah jalanan sepi tidak sempat berteduh dari hujan. Dia sedang berusaha mencari tempat untuk terlindung dari hujan namun nampak disana hanya ada jalanan kosong.

“Tiiit,,,,tiiit,,,” klaskon sebuah mobil membuatnya sadar dari lamunan

“Nak, kamu mau kemana biar Bapak antar” ucap seorang pria paruh baya yang menurunkan kaca mobilnya

Naura hanya menggeleng, mundur beberapa langkah dan tidak berani menatap orang tersebut.

“Nak, saya bukan orang jahat. Kamu tidak perlu takut” ucap Bapak tersebut

Naura hanya menunduk, tidak merespon apa-apa.

“Nak, hari sedang hujan sebaiknya kamu berteduh” ucap Bapak tersebut turun dari mobil dan membawakan payung agar Naura tidak kehujanan

“Nama saya Dwi Ariyanto, anak-anak biasa panggil saya Prof. Dwi. Apa kamu punya tempat tujuan nak, biar saya antar ?” Tanya Prof. Dwi dengan lembut

Naura hanya menggeleng sambil menunduk dan mundur beberapa langkah, menjaga jarak dari pria tersebut.

“Kalau begitu mau ikut Bapak ? Bapak akan membawa kamu menemui teman sebaya dengan kamu” ucap Prof. Dwi yang merupakan seorang psikolog disalah satu rumah sakit, dia menyadari perilaku aneh anak perempuan ini

“Hm…” Naura hanya merespon begitu dan menggeleng

“Nak coba kamu pikirkan, ketika kamu berada dijalanan sendirian seperti ini akan ada banyak bahaya menghampiri kamu. Tapi jika kamu mau ikut Bapak, kamu masih ada harapan untuk menata masa depan seperti yang kamu inginkan. Jangan membuat hidup menjadi singkat karena kamu tidak mau berpikir panjang Nak” ucap Prof. Dwi memberikan rangsangan agar anak yang ditemuninya ini mau berpikir kedepan

“Ta,,,tapi saya tidak akan bisa hidup, saya sedang sakit,,, hiks…” ucap Naura pesimis sambil memperlihatkan bekas jahitan diperutnya

“Nak, ada banyak orang yang bisa bertahan dengan satu ginjal mereka. Ada banyak orang yang sukses walau hanya punya satu ginjal. Bapak seorang dokter, Ada teman Bapak yang juga kehilangan satu ginjalnya tapi kini dia sudah sukses menggapai impiannya menjadi seorang Profesor ” ucap Prof. Dwi

“Apakah benar ? Naura akan hidup panjang ? ” Tanya Naura mulai percaya dengan kata-kata Prof. Dwi

“Ya Nak Naura, Bapak akan merawat dan membesarkan kamu” jawab Prof. Dwi sambil mengulurkan tangannya ingin mengelus rambut usang anak tersebut, namun Naura malah menghindar

“Baiklah. Bagaiamana ? jadi kamu maukan ikut dengan Bapakkan ?” Tanya Prof. Dwi

“Em” Naura mengangguk, dia tersadar bahwa banyak hal yang harus dia ketahui.

Diusianya yang masih belia di umur 6 tahunnya itu dia dipaksa keadaan untuk tumbuh dewasa agar bisa menghadapi orang-orang kejam itu

Naura akhirnya tersenyum walau masih menunduk, senyum pertama kalinya setelah beberapa hari tertatih-tatih dijalanan. Berusaha terlepas dari kejaran orang-orang yang menatapnya dengan mengerikan, entah mengapa sejak menjadi sebatang kara dirinya semakin takut dikeramaian, dia menghindari keramaian dan tak berani mengangkat kepalanya.

Dan kini, disinilah Naura dirawat oleh orang baik yang mengubah hidupnya.

“Aih, aku melamunkannya lagi” ucap Naura sambil menatap wajahnya dari pantulan kaca

“Aku harus bergegas !” gumam Naura lalu mulai menghidupkan shower dan bersiap untuk pergi bekerja

Gadis yang beranjak dewasa itu kini sudah siap dengan kemeja rapinya. Dia turun dari kamarnya, menyapa orang yang telah menyelamattkan hidupnya.

“Selamat pagi Prof.” sapa Naura saat melihat pria yang sudah berumur itu duduk dimeja makan

“Sudah saya bilang panggil Ayah, kamu jangan ikut-ikutan memanggil saya Prof, hehe” ucap Prof. Dwi mencoba bercanda

“Baik Ayah” jawab Naura sambil menunduk hormat

“Aih, kamu tetap saja kaku seperti biasa. Ya sudah ayo kita makan” ucap Prof. Dwi

Merekapun memulai sarapan, dirumah yang asri itu hanya ditempati oleh 5 orang. Dua orang pembantu dan satu orang satpam yang berjaga diluar, sisanya adalah Naura dan Prof. Dwi. Tidak ada keluarga lain karena Prof. Dwi tidak pernah menikah, dia terlalu sibuk dengan study dan pekerjaanya sehingga dihari tua dia menyesal karena tidak menikmati masa mudanya.

“Bagaimana dengan pekerjaan mu ?” Tanya Prof. Dwi

“Baik Yah” jawab Naura

“Lalu, apakah kamu sudah menemukan orang yang tepat ?” Tanya Prof. Dwi

“Bagaimana jika Naura membantu Ayah menemukan orang yang tepat untuk menemani Ayah ?” Tanya Naura

“Kamu ini selalu saja jika ditanya malah menyakan balik. Ayah ini sudah terlalu tua, mana ada yang mau dengan Ayah. Ayah hanya ingin melihat kamu menikah dan bahagia” ucap Prof. Dwi

“Iya Naura juga ingin melihat Ayah bahagia. Naura sudah selesai sarapan, Naura berangkat dulu Yah” ucap Naura yang sudah selesai dengan sarapannya lalu berdiri

“Tidak mau bareng dengan Ayah ?” tawar Prof. Dwi yang masih bekerja dirumah sakit swasta milik temannya itu

“Naura harus control pasien pagi ini Prof. Naura duluan ya. Cup” Naura menyalimi tangan Prof. Dwi kemudian pergi

.

.

.

Hai guys, gimana kesan kalian dengan episode pertama ini ? tinggalkan komen kalian ya 😁

See you next episode guys 😉~~~

Terpopuler

Comments

OLIZ FARIDA O

OLIZ FARIDA O

ikutin alur dulu...

2021-10-08

1

Akubolomu

Akubolomu

Aydin akan menjadi obat penawar sakitnya Naura

2021-10-08

2

Kirana di Nabastala

Kirana di Nabastala

mantap Thor... smungut Thor....😁

2021-10-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!