Part 3 " NN "
Situasi mulai tenang, Jasmine duduk menjauhi Jacob yang meneguk minuman dingin untuk menyegarkan dahaganya karena insiden melelahkan sesaat sebelumnya.
" Siapa namamu? " Tanya Jacob dengan tatapan tajam. Namun Jasmine si paras manis dengan wajah khas wanita Asia yang masih tidak mempercayai lelaki ini, hanya terdiam.
" Seingatku, kamu tidak bisu dan tuli. " Sindir Jacob kasar.
" Its oke. Aku akan memaklumi mu, kalau masih berpikiran buruk tentang ku. Apalagi setelah yang kamu lalui. " Kata Jacob mencoba mengerti keadaan psikis Jasmine.
Tanpa banyak pertanyaan lagi, Jacob berjalan mengambil pakaian dan handuk lalu memberikannya kepada wanita itu.
" Setidak nya, bersihkan dulu tubuh mu. Aku keluar. " Sahut Jacob dingin kemudian pergi keluar dari kamarnya.
Setelah memastikan lelaki asing itu pergi, Jasmine yang memang tampak sangat kotor bergegas membersihkan diri.
Ia merasakan sakit pada beberapa bagian tubuhnya yang terluka atau lecet karena kejadian beberapa hari ini.
" Ahh.. Sshhh " Rintih Jasmine sesekali saat ia mengeringkan diri nya yang penuh luka dengan handuk yang Jacob berikan.
Selesai mandi, Jasmine tampak sangat berbeda. Wajah cantik nya akhirnya terlihat juga dan tampak sangat segar dengan kulit kuning langsat bersih yang ia miliki.
Ia melihat pakaian yang diberikan Jacob, berupa kemeja putih yang tentu kebesaran di tubuh nya.
" Aku tidak mau pakai ini. Di film film, pakaian seperti ini memancing situasi yang erotis. " Gumam Jasmine ragu.
Namun situasi nya tidak mendukung, ia melihat pakaian yang sudah ia pakai selama berhari hari sangat kumal, robek bahkan bau.
Tidak mungkin bagi dirinya untuk memakai pakaian itu lagi.
" Aarrrggghhhh.... " Teriak Jasmine frustasi sambil menngacak acak rambutnya yang masih basah usai keramas.
Beberapa saat kemudian, Jasmine akhirnya keluar dengan memakai kemeja Jacob yang berubah menjadi dress di tubuh wanita itu.
Ia sangat terkejut ketika keluar dari kamar mandi, berbagai macam makanan sudah tersedia di depan matanya.
Ia membaca kertas kecil yang tertempel di tudung saji makanan.
' Habiskan semuanya. Kita bicara lagi besok. Jangan melakukan hal bodoh. ' Isi pesan singkat itu.
" Sebenarnya siapa dan apa mau lelaki itu." Gumam Jasmine semakin curiga dengan sikap lelaki asing itu.
Tanpa banyak berpikir, Jasmine yang sudah lemas beberapa hari ini.. dengan lahap menyantap makanan yang sudah disediakan memenuhi rasa laparnya.
Keesokan pagi, Jasmine bangun dari tidur nyenyaknya setelah berhari hari tersiksa di tempat yang kotor.
Ia bangun dengan perasaan gelisah, karena semua tampak asing baginya.
Setelah ia mencuci muka dan menyikat gigi nya, seseorang datang ke kamar yang ia tiduri. Lagi lagi ia penuh curiga saat melihat kedatangan Davin yang sudah rapi dengan setelan jas hitam.
" Bos.. menyuruhmu mengikuti ku. " Kata Davin tanpa basa basi.
" Bos?? " Tanya Jasmine, namun ia merasa tidak asing dengan wajah Davin begitu pula sebaliknya.
" Tunggu.. kamu wanita yang menabrak mobil malam itu kan.. " Kata Davin mulai mengingat.
" Aku juga mengingat mu. " Jawab Jasmine jadi kesal karena Davin saat itu yang mengabaikannya tanpa belas kasihan.
" Kenapa bos tiba tiba menolong mu.. bahkan ia memakai pakaian si bos.. "Gumam Davin penuh tanda tanya.
" Kamu harusnya minta maaf terlebih dulu kan.. malam itu kamu meninggalkan ku begitu saja.. " Jawab Jasmine berani setelah mengumpulkan energinya.
" Untuk apa. Malah gara gara kamu, perjalanan kami terhambat. " Kata Davin tidak mau disalahkan.
" Ciiiihh.. " Jasmine jadi semakin kesal.
" Sudah.. jangan banyak basa basi. Ikut aku. Bos sudah menunggu mu. " Kata Davin menarik paksa tangan Jasmine.
Dengan pakaian seadanya dan sandal hotel, Jasmine terpaksa mengikuti Davin menuju kasino milik Jacob.
Begitu takjub namun juga takut, Jasmine merasa tidak nyaman dan terus melihat ke sekeliling.
Jasmine di ikuti oleh beberapa pengawal di samping kanan kiri depan belakang sehingga kecil kemungkinan untuk bisa kabur.
Kasino yang begitu besar dan mewah yang di penuhi banyak orang menghamburkan uang, membuat Jasmine pusing.
Langkah nya pun terhenti di salah satu ruangan yang terlihat paling berbeda dari yang lain di lantai atas kasino, ruangan itu adalah ruang kerja Jacob dimana ia biasa mengadakan pertemuan atau transaksi.
" Kenapa lama sekali? " Kata Jacob memarahi Davin.
" Dia ternyata wanita yang tidak mudah patuh. " Keluh Davin di depan Jacob.
" Hmm.. aku tau itu. Makanya, aku menyuruhmu yang menjemputnya. " Jawab Jacob malas.
" Kamu tidak bermaksud menjual ku disini kan? " Tanya Jasmine berani dan curiga.
Jacob pun mendekat ke arah Jasmine, dan akhirnya bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas.
" Dijual pun, tidak akan laku. " Jawab Jacob ketus.
" Lalu.. untuk apa kamu membawaku kesini? Siapa kamu sebenarnya?? Kamu pasti sekongkol dengan para bajing*n itu kan.. " Celoteh Jasmine membuat Jacob membekap mulutnya dengan segera di hadapan Davin dan anggotanya.
" Jangan cerewet. " Tegur Jacob dengan tatapan menyeramkan ke arah Jasmine.
Jacob memberi kode kepada Davin dan para anggotanya untuk keluar dari ruangan meninggalkan mereka berdua.
Situasi pun berubah menjadi menegangkan bagi wanita muda itu.
Dengan santai Jacob membuka kancing jas maroonnya dan bersandar di tepi meja kerjanya sambil menghisap cerutu.
" Sekarang katakan padaku.. siapa namamu? Apa yang terjadi padamu? " Tanya Jacob lagi.
" Kamu tidak perlu tahu. " Jawab Jasmine masih tidak mempercayai Jacob.
" Aku menanyakan ini, bukan karena tertarik. Tapi aku butuh informasi untuk mengirim mu pulang. " Kata Jacob menjelaskan dengan tegas.
Lagi lagi Jasmine hanya terdiam tidak menjawab sama sekali.
" Apa kamu tidak ingin pulang ke keluarga mu? " Bentak Jacob karena kesalnya menghadapi Jasmine.
" Aku tidak punya keluarga lagi. " Jawab Jasmine putus asa sambil menahan air mata yang hampir terjatuh.
Jacob pun tersentak kaget dengan jawaban Jasmine.
" Maksud mu, kamu hidup di panti asuhan? Hidup sendiri? Lalu kenapa kamu bisa terlibat dengan gangster? Bahkan sampai sejauh ini. " Jacob terus berusaha menggali informasi Jasmine yang sangat minim akan tetapi lagi lagi tidak mendapat jawaban.
" Aku benar benar menyesal menolong mu. " Gerutu Jacob sambil mematikan cerutunya.
Ia mendekat ke arah Jasmine dengan geram dan mencengkeram kerah pakaian Jasmine.
" Jangan coba coba melawan ku. Gara gara menolong mu, aku melakukan hal yang seharusnya tidak kulakukan. " Gumam Jacob tidak bisa mengendalikan emosinya.
" Lalu.. kenapa kamu menolongku? " Tanya Jasmine dengan berani menatap kedua mata Jacob.
Tiba tiba membuat Jacob salah tingkah dan melepaskan cengkraman tangannya.
" Karena.. karena aku merasa kasihan. " Jawab Jacob beralasan.
" Benarkah?? Tapi bukankah, malam itu saat aku berlutut di depan mobil mu.. kamu tidak sudi menolong ku. " Sindir Jasmine semakin berani membuat Jacob semakin bingung, karena dirinya sendiri juga tidak tahu kenapa melakukan semua ini.
" Sudahlah. Aku malas berdebat. Ambil ini. " Kata Jacob menghindar, sambil memberikan black card nya kepada Jasmine.
" Beli beberapa pakaian dan sepatu. Obati sendiri luka mu. Jangan tampil seperti pengemis di sekitarku. Banyak mata yang akan mengawasi. " Sahut Jacob yang memiliki sisi perhatian walau dengan cara yang kasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Eni Purwanti
biasanya kalo galak gitu tapi lembut Ama perempuan 😄😄😄😄
2022-05-14
1
annisa
JJ Jacob Jasmine
2022-04-24
1
m@ymona
Jacob jadi gemes ama Jasmine 🤭
J💖J (Jacob Jasmine)
2021-12-22
1