Kecocokan

Rania pun malah semakin tersedu lagi mendengar pernyataan Sean itu "Apa aku terlihat bahagia di matamu sekarang, lihat mataku, lihat lah baik baik" ucap Rania

Sean pun tidak berani menatap mata Rania itu, "Ran, kamu seperti ini karena aku, bukan karena pernikahanmu, aku bukanya tidak berharap kita bisa kembali seperti dulu, aku hanya sadar kalau kita sekarang sudah terhalang dinding kaca, walaupun aku bisa melihat mu, walapun aku sangat menginginkan mu, tapi kita tidak mungkin bersama lagi, aku yakin jodohmu sekarang adalah jodoh terbaik yang Tuhan pilihkan untukmu" ucap Sean

"Kamu salah, aku tidak pernah mencintainya, aku tidak pernah merasa bahagia dengan pernikahan ini, andai kamu tau, aku lebih memilih di bagi resmi dari pada harus di bagi dengan beberapa simpanan di luaran sana" ucap Rania

Sean pun sedikit terdiam mendengarnya "Ran, kurasa kamu hanya terbawa suasana, jadi kamu tidak perlu menjelekan pernikahanmu sekarang,,, hanya orang bodoh yang akan menyia nyiakan istri seperti mu Ran, dan aku yakin suamimu sekarang itu bukan orang yang bodoh,, Ran, kita jalani hidup kita masing-masing sekarang, bukan salahmu jika kamu punya kehidupan baru, juga bukan salahku jika aku harus merelakan mu, karena itu mungkin sudah seharusnya, takdir tidak mungkin salah Ran" ucap Sean

Rania pun hanya terdiam dan menangis tersedu-sedu

"Pulang lah, tenangkan dirimu, maaf, aku mungkin tidak bisa mengantarmu" ucap Sean,

Sean pun segera turun dari mobil Rania dan kembali melangkah masuk kedalam, dan dia berhenti di sudut yang dia rasa tidak bisa di lihat Rania, dia terus memperhatikan ke arah mobil Rania

Sementara mobil Rania masih terdiam hingga beberapa waktu di sana, sampai Akhirnya Rania pun melajukan mobilnya dan meninggalkan area parkir rumah sakit itu

Setelah Rania pergi, Sean pun segera bergegas untuk ke ruang rawat ibunya lagi dengan perasaan yang sedikit sesak, karena memang sangat berat untuk Sean mengatakan perkataan seperti tadi, langsung pada Rania

"Tuan, nona Lena ada di dalam" ucap penjaga yang melihat Sean kembali

"Lena?, baiklah" Sean pun mengurungkan niatnya untuk masuk ke ruangan ibunya, dan hanya menunggu nya di luar saja

Hingga sampai beberapa waktu Sean menunggu Lena keluar, tapi Lena tidak keluar keluar dari Ruang rawat ibunya itu

"Ini sudah malam, apa Lena akan menginap?" gumam Sean

"Yuda, apa nona sering menginap di sini?" tanya Sean

"Dia sempat beberapa kali menginap Tuan, sepertinya nona juga malam ini akan menginap di sini" ucap Anak buah Agam itu

"Oh," ucap Sean

Sean pun merasa segan untuk masuk sekarang, jadi diapun hanya menunggu di luar hingga waktu benar benar larut,

Dan setelah Sean mengira ngira kalau Lena sudah beristrirahat, dia pun membuka pintu ruang rawat ibunya itu perlahan, dan diapun segera masuk

Dia pun bisa langsung melihat kalau Lena sekarang tertidur di ranjang tunggu yang ada di ruang rawat itu, dia terlelap dengan memeluk Naira di sana,

Sean pun semakin mendekat pada mereka dengan langkah kaki yang sengaja di pelankan

Dan sekarang Sean pun berdiri di dekat tempat tidur mereka itu, Sean pun bisa melihat jelas wajah Lena yang tetap cantik sama seperti dulu, dengan rambut sepundak yang sebagian menutupi sedikit wajahnya, karena Lena memang melepas penutup kepalanya saat dia tidur, dia tidak melihat ada perubahan sedikit pun dari wajah Lena itu, dan wajah ini sangat sangat dia rindukan

Sean pun hanya tersenyum memandangi wajah Lena yang sedang tertidur itu

Setelah puas dengan Lena, dia pun mengalihkan pandangannya pada Naira, gadis kecil ini juga terlihat begitu lelapnya tertidur di pelukan Lena, Sean memang tidak meragukan kalau kasih sayang Lena padanya benar benar tulus, meskipun Naira itu bukan putrinya

"Apa kamu sangat merindukannya?" tanya seseorang dari belakang Sean

Sean langsung menoleh ke asal suara yang tiba tiba itu

"Ibu?", ucap Sean pelan, dia pun langsung menghampiri ibunya itu "Kupikir ibu sudah tidur" ucap Sean

Perhatian Sean memang hanya tertuju pada Lena sedari tadi, dia tidak sadar kalau ibunya belum tidur sekarang

"Mana bisa ibu tidur, ibu belum melihat putra ibu kembali dari luar, ibu takut kamu pergi lagi" ucap Kartina

"Tidak, mana mungkin aku pergi lagi, Arman tadi nunggu di luar bu" ucap Sean

"Apa kamu sangat merindukan Lena?" tanya Kartina

Sean pun menoleh pada Lena lagi yang tertidur pulas di sebrang ranjang Kartina itu "Tentu saja bu, meskipun aku sempat tidak mengingatnya, tapi naluriku tetap merindukannya sejak lama,," Sean tertegun sejenak dan menghela nafasnya "Dan Naira juga, meskipun aku tidak mengingat dan melihat saat dia di lahirkan, aku tetap merasa kalau dia adalah seseorang yang sangat kunanti untuk bisa bertemu, dan mungkin dia juga adalah hadiah terindah yang tidak pernah ku sangka sebelumnya" ucap Sean

Dua wanita imut yang berbeda usia itu pun hanya mengulisik sedikit saat Sean mengatakan pernyataan itu

Dan Sean pun hanya tersenyum ke arah mereka

"Kamu juga harus tau, kalau mereka juga merasakan hal yang sama dengan mu" ucap Kartina

Sean pun hanya memperhatikan mereka dengan sangat lekat,, setelah dia merasa puas memandangi mereka, dia pun kembali keluar untuk beristirahat di luar, sebenarnya di dalam Ruangan ada sebuah sofa, tapi Sean tidak berniat beristirahat di dalam ruang rawat ibunya itu, tentunya karena Lena ada di situ

~

Keesokan harinya Sean pun sudah terbangun lebih awal, dia hanya tidur beberapa jam saja di kursi tunggurumah sakit, dia pun langsung bergegas mencari musholla rumah sakit untuk sholat subuh, dan setelah dia mendirikan sholat, dia pun kembali ke depan ruang rawat Kartina lagi

"Apa Nona Lena sudah keluar saat aku tidak ada?" tanya Sean kepada 2 pengawal, karena mereka memang bergantian ke mushola

"Belum kami belum melihat nona Lena keluar," ucap salah satu dari mereka

"Baiklah," ucap Sean

Sean pun duduk di kursi lagi dan menyandarkan dirinya di kursi lagi, namun tidak lama setelah dia duduk dia mendengar tangisan seorang anak dari dalam ruang rawat ibunya itu, Sean pun langsung terperanjat "Apa itu dari dalam?" tanya Sean

"Iya, sepertinya nona kecil menangis" ucap Salah satu pengawal yang di sebelah Sean

Sean pun bergegas ke pintu dan membukanya sedikit untuk mengintip kedalam, dan Dia pun bisa melihat kalau Naira menangis di tempat tidurnya, dan tidak ada Lena di sampingnya, dan dia coba di tenangngkan Kartina, yang berada di sebrang tempat tidurnya

Tampa pikir panjang Sean pun langsung masuk dan menghampiri Naira, "Jup Jup Jup, baru bangun ya sayang" ucap Sean langsung mengangkat Naira dan memeluknya di pangkuannya,

Seketika Naira pun langsung terhenti dari tangisannya itu

"Dia seperti nya sudah bisa merasa nyaman dengan mu" ucap Kartina dengan suara yang di pelankan

Sean pun menatap Kartina dan hanya tersenyum di balik maskernya itu

Tidak lama Lena pun keluar dari Area toilet "Aduh Naira nangis ya mah, Maaf....." Ucapan Lena terhenti saat melihat Naira di pangkuan orang yang kemarin menggendongnya juga

"Oh kamu yang menenenangkan Naira ya, terima kasih, kalau gitu saya harus sholat dulu sebentar, aku titip Naira" ucap Lena yang sebenarnya heran karena Naira sangat mudah di tenangakan pria itu

Sean pun hanya mengangguk pada Lena, dan Lena pun segera bersiap dan Sholat di tempat yang tersedia di sana

Setelah selesai Lena pun langsung menghampiri Sean yang duduk di Sofa, dan Naira yang sekarang duduk di pangkuanya

"Terimakasih sudah menenangkan Naira, ayo Naira," ucap Lena yang mengulurkan tanganya untuk mengambil Naira dari Sean

"Naila mau dengan Om ini" ucap Naira menolak

Lena pun langsung tertegun, "Naira,,, omnya harus tugas lagi, jadi Naira dengan mamah saja ya" ucap Lena membujuk

"Tidak, Naila ingin dengan Om Dulu" ucap Naira

"Tidak papa Len, biarkan saja Naira dengan dia, dia juga tidak keberatan untuk membawa Naira, Iya kan Man?" ucap Kartina hanya memanggil bagian belakang namanya saja

Sean pun hanya mengangguk pelan

"Oh, Baiklah kalau begitu" ucap Lena

Lena pun membiarkan Naira bermain dengan Sean di Sofa, meskipun Sean tidak bicara, tapi Naira masih tetap bisa tertawa oleh tingkah Sean yang sesekali mengusilinya

Sementara Lena duduk di kursi dekat ranjang Rawat Kartina, juga sedang memperhatikan ke Arah Sean dan Naira

"Bu, sepertinya mereka sangat akrab, aku heran, kenapa mereka bisa langsung seakrab ini, padahal aku baru melihat pria ini bersama Keyna kemarin" ucap Lena pelan kepada Kartina

"Ku rasa mereka ada kecocokan" ucap Kartina

"Kecocokan???????" Lena langsung mengerutkan keningnya kareana sedikit bingung dengan pernyataan Kartina itu

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

ayah nya jelas cocok

2023-04-17

0

Wandi

Wandi

oke

2022-06-05

0

Lee

Lee

Udah dfavoritin..
lanjut nanti y thor
semangat

2022-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Hutang Budi
2 Taruhan
3 penawaran
4 Tergeletak
5 Dr.Lena
6 Berkemampuan
7 Menguntungkan
8 Janji
9 Ancaman
10 Mengingat
11 Siapa Kamu
12 Sudah Cukup
13 Pamit
14 Mengusirmu
15 Gadis Kecil
16 Putri Yang Tak di Sangka
17 Tidak Biasa
18 Gundah
19 Untukmu Saja
20 Kecocokan
21 Tidak Melepaskan
22 Mempercayainya
23 Ingin Pulang
24 Belum Paham
25 Mulai Seperti Dulu
26 Memang Cocok
27 Sudah Jadi Hantu
28 Filing
29 Rencana
30 Jeruk
31 Di Adili
32 Nikah Kilat
33 Menyimpan Rahasia
34 Celah Kosong
35 Nambah Satu
36 Fobia
37 Mencurigakan
38 Seindah Ini
39 Kabar Buruk
40 Berguling di Lantai
41 Vonis Satu Tahun
42 Terima Kasih
43 Selamanya
44 Siaran Ulang
45 5TH
46 Lena Cemburu
47 Pisah Saja
48 Tidak Merekomendasikan
49 Mengusik Ku
50 Biar Feminim
51 Mataku Ternodai
52 Sentuhan Akhir
53 Ngambek
54 Bermetamorfosis
55 Tidak Sopan
56 Dampar Si Pelaut
57 Apa Bedanya
58 Berdebat
59 Nayra Hilang
60 Curang
61 Masih Dia
62 Gangguan Kecil
63 Momen Bersama
64 Ada Bencana
65 Rayuan Pagi
66 Menggerutu
67 Informasi
68 Bergerak Sekarang
69 Harus Berkenalan
70 Bohong
71 Ingin Bertemu Kang Rawing
72 Isi Tenaga
73 Kakak Pertama
74 Apa Dia Mampu
75 Ancaman
76 Ke Pulau
77 Ujung Tombak
78 Dendam Dewi
79 Hancur Bersama
80 Bawaan
81 Bab 81
82 Bab82
83 Bab83
84 Bab84
85 Bab85
86 Bab86
87 Bab87
88 Bab88
89 Bab89
90 Bab90
91 Bab91
92 Hampir Sama
93 Entahlah
94 Rangkai Kembali
95 Sebuah Pelukan
96 Mencair
97 Hidung Botol
98 Sakit
99 Menemuinya
100 Tentang Mereka
101 Over Protektif
102 Olah Raga
103 Masakanmu
104 Sederhana
105 Tidak Mungkin
106 End
107 Ekstra Part 1
108 Ekstra part 2
109 Ekstra part 3
110 Ekstra part 4
111 Ekstra part 5
112 Ekstra part 6
113 Seri Ke Tiga
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Hutang Budi
2
Taruhan
3
penawaran
4
Tergeletak
5
Dr.Lena
6
Berkemampuan
7
Menguntungkan
8
Janji
9
Ancaman
10
Mengingat
11
Siapa Kamu
12
Sudah Cukup
13
Pamit
14
Mengusirmu
15
Gadis Kecil
16
Putri Yang Tak di Sangka
17
Tidak Biasa
18
Gundah
19
Untukmu Saja
20
Kecocokan
21
Tidak Melepaskan
22
Mempercayainya
23
Ingin Pulang
24
Belum Paham
25
Mulai Seperti Dulu
26
Memang Cocok
27
Sudah Jadi Hantu
28
Filing
29
Rencana
30
Jeruk
31
Di Adili
32
Nikah Kilat
33
Menyimpan Rahasia
34
Celah Kosong
35
Nambah Satu
36
Fobia
37
Mencurigakan
38
Seindah Ini
39
Kabar Buruk
40
Berguling di Lantai
41
Vonis Satu Tahun
42
Terima Kasih
43
Selamanya
44
Siaran Ulang
45
5TH
46
Lena Cemburu
47
Pisah Saja
48
Tidak Merekomendasikan
49
Mengusik Ku
50
Biar Feminim
51
Mataku Ternodai
52
Sentuhan Akhir
53
Ngambek
54
Bermetamorfosis
55
Tidak Sopan
56
Dampar Si Pelaut
57
Apa Bedanya
58
Berdebat
59
Nayra Hilang
60
Curang
61
Masih Dia
62
Gangguan Kecil
63
Momen Bersama
64
Ada Bencana
65
Rayuan Pagi
66
Menggerutu
67
Informasi
68
Bergerak Sekarang
69
Harus Berkenalan
70
Bohong
71
Ingin Bertemu Kang Rawing
72
Isi Tenaga
73
Kakak Pertama
74
Apa Dia Mampu
75
Ancaman
76
Ke Pulau
77
Ujung Tombak
78
Dendam Dewi
79
Hancur Bersama
80
Bawaan
81
Bab 81
82
Bab82
83
Bab83
84
Bab84
85
Bab85
86
Bab86
87
Bab87
88
Bab88
89
Bab89
90
Bab90
91
Bab91
92
Hampir Sama
93
Entahlah
94
Rangkai Kembali
95
Sebuah Pelukan
96
Mencair
97
Hidung Botol
98
Sakit
99
Menemuinya
100
Tentang Mereka
101
Over Protektif
102
Olah Raga
103
Masakanmu
104
Sederhana
105
Tidak Mungkin
106
End
107
Ekstra Part 1
108
Ekstra part 2
109
Ekstra part 3
110
Ekstra part 4
111
Ekstra part 5
112
Ekstra part 6
113
Seri Ke Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!