Gadis Kecil

Setibanya di sebuah pusat telekomunikasi, Tiara pun segera turun dari mobil dan masuk kedalamnya, sementara Sean hanya menunggunya di dalam mobil,

Dan setelah beberapa waktu Tiara mengurus nomor yang di inginkan Sean, dia pun segera keluar dari gedung itu dan segera kembali ke mobilnya lagi

"Apa sudah selesai?" tanya Sean

"Sudah,, apa kamu punya ponsel sekarang?" tanya Tiara

Sean pun langsung tersenyum pahit pada Tiara, sudah lama dia tidak mempunyai benda itu, saat dia tinggal di ruma pak yunus, Jangan kan beli handphone, buat beli makan juga seuseut

"Tidak, kurasa aku harus membelinya dulu" ucap Sean

"Oh baiklah, kita cari dulu kalau gitu" ucap Tiara

Mereka pun mencari pusat penjualan handphon terdekat, lagi lagi Tiara yang membelikannya untuk Sean, dia dengan sukarela melakukan apapun untuk Sean, meskipun ada beberapa anggota yang mengikuti mereka , tapi Tiara tidak menyuruh mereka untuk melakukanya

Setelah mendapat apa yang di butuhkan Sean, diapun kembali ke mobil lagi "Apa ada yang kamu perlukan lagi?" tanya Tiara

"Tiara, kamu punya anak buah, kenapa harus kamu sendiri yang repot" tanya Sean merasa sedikit tidak enak

"Tidak papa, bukan pekerjaan sulit juga kan, intinya aku siap melayanimu kapan pun kamu butuhkan" ucap Tiara

"Tidak perlu seperti itu juga, apa gunanya punya anak buah kan?" ucap Sean tersenyum

"Sean, apa kamu benar-benar tidak mengerti apa yang ku harap darimu?" tanya Tiara

Sean pun langsung tertegun, dia selalu ingin menghindari topik seperti ini dengan Tiara, karena di tau maksud dari Tiara itu soal perasaannya, dan setiap kali Sean mencoba untuk tidak peduli, dia selalu merasa bersalah pada Tiara setelah nya

"Tiara, apa kamu tidak melihat aku sekarang, apa aku masih setampan dulu?, Tidak kan!, jadi kenapa kamu masih mengharapkanku" ucap Sean

"Aku tidak peduli itu, yang aku tau aku nyaman dengan mu, itu saja" ucap Tiara

Sean pun merenung lagi, dia tidak tau harus bicara apa, karena Tiara memang sepertinya tidak bisa merubah perasaannya itu sampai sekarang

"O yah, mana Ponselnya, aku ingin segera menemui Ibuku" ucap Sean

Tapi Tiara tidak langsung memberikannya "Apa kamu tidak bisa menjawab ku dulu?" tanya Tiara

"Tiara, ada banyak hal yang masih ingin ku urus sekarang, apa kita bisa membahas ini nanti?" ucap Sean

Tiara pun menghela nafas nya, " Baiklah" Tiara pun segera memberikan Ponsel Sean itu

Sean pun segera membukanya dan segera memasukan nomor lamanya itu, diapun langsung menghubungi Sandri

Sean menunggu jawaban Sandri hinga beberapa saat, karena dia tidak langsung menjawab panggilan dari Sean itu

Dan setelah mencobanya lagi Sandri pun mengangkat panggilan Sean, tapi hanya ada keheningan di sebrang telpon, karena mungkin dia sangat mengenal nomor itu, dan sudah lama nomor itu tidak menghubunginya lagi, jadi dia heran kalau tiba tiba nomor itu muncul lagi di layar ponselnya

"Apa kamu tidak bisa bicara?" tanya Sean memulai percakapan

📲 "Apa ini benar Anda tuan?" tanya Sandri kaget

"Ya,, aku ingin tau Sekarang ada di mana ibuku, jadi segera kirimkan lokasinya padaku" ucap Sean tampa basa basi

📲"Apa Ini benar-benar Anda?, ya Tuhan, apa anda menghubungi ku dari alam lain?" tanya Sandri

"Aku masih hidup, kamu bisa periksa posisiku sekarang kalau kamu mau" ucap Sean

Sandri pun terdiam beberapa waktu, karena dia mencoba menelusuri ke beradaan Sean sekarang

📲"Anda berada di kota J?, Tapi kenapa anda tidak menemuiku?" tanya Sandri alias (S) itu

"Aku baru datang kemari hari ini, jadi aku belum ada waktu menemuimu, cepat carikan aku posisi ibu" ucap Sean

📲"Baiklah, aku akan segera mengirimkan posisi bu Kartina kepada anda, maaf saya tutup dulu panggilannya" ucap (S)

"Baik, aku tunggu" ucap Sean

Setelah beberapa menit kemudian (S) pun segera mengirim hasil penelusuran nya ke ponsel Sean,

"Tiara, kita pergi ke rumah sakit Ini" ucap Sean

"Baik, itu tidak terlalu jauh dari sini" ucap Tiara

Tiara pun segera melajukan mobilnya menuju ke Rumah Sakit tempat Kartina di Rawat sekarang, dan tidak butuh waktu lama, mereka pun sudah tiba di depan sebuah rumah sakit umum kota J lagi, Tiara pun segera masuk dan memarkirkan mobilnya di parkiran RS

"Ku Rasa akan ada penjagaaan yang menjaga ibu, aku sedikit malas jika harus berdebat dengan mereka" ucap Sean

"Tenang saja, itu bisa aku urus, mereka anak buah Agam kan, mereka pasti masih mengenaliku, dan mereka tentunya tau siapa aku" ucap Tiara

"Ya, memang itu yang ku maksud" ucap Sean

"Baiklah" ucap Tiara

Mereka pun segera keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah sakit, setelah bertanya kepada perawat yang bertugas di meja depan, mereka pun segera naik ke lantai tempat di mana ibunya di Rawat

Setelah mereka tiba di lorong rumah sakit, mereka pun memang melihat ada beberapa orang yang menjaga di luar salah satu ruangan Rawat VIP, jadi Tiara dan Sean pun segera menghampiri mereka, dan di ikuti beberapa anggota bawahan Tiara juga

"Selamat Siang Nona Tiara," ucap salah seorang penjaga itu menyapa

"Siang, apa Agam ada di sini" tanya Tiara

"Ketua Agam sedang ada perlu di luar, jadi hanya kami bertiga yang berjaga di sini" ucap salah satu dari mereka lagi

"Aku ingin melihat ke adaan bu Kartina, Kalian bisa istirahat dulu sebentar, biar anak buahku yang berjaga di sini sementara" ucap Tiara

"Baik Non, terima kasih" ucap salah satu anak buah Agam itu, merekapun segera pergi dari sana, karena mereka seharian hanya menjaga pintu, jadi tentunya mereka senang kalau bisa beristirahat sebentar untuk sekedar ngopi atau mengisi perut, dan yang paling penting tetap ada yang menjaga Kartina, karena mereka juga percaya pada Tiara, dia punya hubungan baik dengan Agam pemimpin mereka,

"Kalian berjaga di sini, kami akan masuk" ucap Tiarapada anak buahnya

"Baik master" jawab serempak kelima anak buah Tiara itu

Sean pun segera melangkah untuk mendekati pintu Ruangan, dia sedikit ragu-ragu untuk membukanya, perasaan Sean sangat kacau di kala dia harus menemui ibunya dengan kondisinya seperti sekarang, jantungnya berdebar hebat karena dia takut ada penolakan dari ibunya , karena mungkin saja ibunya tidak biasa mengenalinya lagi sekarang

Sean pun mengambil nafas dalam, dan segera membuka pintu Ruangannya, diapun langsung melihat sosok wanita paruh baya yang terbaring di Ruangan rawat yang berfasilitas lengkap itu, tapi dia masih belum bisa melihat wajahnya dengan jelas, jadi diapun segera maju dan mendekat padanya

Sean pun sekarang bisa melihat wajah ibu yang empat tahun lalu masih bisa tersenyum padanya itu, dia tidak bisa bayangkan seperti apa ibunya itu setelah kehilangan anaknya untuk kedua kalinya, Sean tidak yakin kalau dia masih akan tersenyum setelah kehilangannya lagi

Sayangnya Ibunya sedang tertidur sekarang, jadi dia tidak melihat kepulangan anak semata wayangnya ini, Air mata Sean pun tidak bisa dia bendung lagi, perlahan bulir nya pun mulai melintas di pipinya, jangankan melihat kondisi ibunya seperti sekarang, melihat dia baik baik pun Sean seperti nya tetap akan menjatuhkan Air matanya, apalagi melihat Kartina sakit seperti sekarang, dia lebih merasa bersalah lagi

Sean pun semakin mendekati ibunya yang tertidur itu, perlahan dia menyentuh kepala ibunya, diapun mengecup lembut kening Kartina, dia sangat berhati-hati melakuknya, dia takut akan mengganggu istirahat ibunya ini, lama di mengecup kening ibunya itu, menuangkan kerinduan yang terbendung lama itu di kening Kartina

Tiara yang di belakang Sean pun tidak sanggup menyaksikan pertemuan haru ibu dan anak itu, jadi diapun bergegas dan memutuskan untuk menunggu Sean di luar

"Bu, maaf, Arman sudah meninggalkan ibu untuk kedua kalinya, ini bukan keinginan Arman, salahkan saja takdir yang membuat itu terjadi, tapi Arman bersyukur masih di beri kesempatan untuk bisa menemui ibu lagi sekarang" ucap Sean dengan Air matanya terus menetes

Hingga tetesan Air matanya itu pun ada yang sampai ke wajah Kartina, dan seketika Kartina pun bereaksi dengan menggerutkan sedikit kening nya, dan dia seperti akan membuka matanya

Tapi Sean malah langsung beranjak dari sisi ibunya itu,, dia masih belum siap di lihat ibunya dengan keadaan wajahnya yang seperti sekarang, jadi diapun segera melangkahkan kakinya ke Area luar toilet yang sedikit tersembunyi di ruanga itu, sengaja untuk menghindari tatapan dari ibunya kalau kalau dia terbangun

Tapi Sean masih tetap meperhatikan ibu nya dari sudut dinding, dan ibunya tidak bangun, dia hanya menggerakkan badannya sedikit

Namun tidak lama ada yang membuka pintu Ruang rawat ibunya itu, di posisinya sekarang Sean masih bisa melihat sedikit ke arah pintu, dia pun memperhatikan siapa yang masuk itu

Sean sedikit terkejut karena yang masuk itu ternyata seorang dokter cantik berjilbab putih, dia juga menuntun seorang anak perempuan yang usianya kurang lebih 3 tahunan untuk masuk, mereka masuk bersamaan dengan seorang dokter pria muda juga di belakang mereka,,,, ya, itu adalah Lena yang masuk, dan dokter pria itu adalah Reno,, dia adalah pria yang dulu sempat mendekati Lena di Fakultasnya

Seketika Seanpun kaget, dan buru buru masuk kedalam toilet, tapi dia tetap bisa memperhatikantnya dari celah pintu kamar mandi itu "Lena, kamu sudah jadi dokter hebat ya sekarang, apa gadis kecil itu putrimu?, cantik sekali, sama sepertimu, Kamu juga pantas berdampingan dengan Reno, mungkin ini takdir Tuhan supaya kamu mendapatkan cinta yang utuh" ucap Sean yang masih ada dalam kondisi haru, tapi dia tersenyum melihat sepasang dokter dan gadis kecil itu

"Kenapa putrimu sedikit mirip Rania Len?, apa itu kebetulan," gumam Sean yang mulai jeli memperhatikan wajah gadis Kecil itu

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

siapa yang datang apakah istri sean

2023-04-17

0

Wandi

Wandi

mantap

2022-06-05

0

Jendral

Jendral

UP

2021-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Hutang Budi
2 Taruhan
3 penawaran
4 Tergeletak
5 Dr.Lena
6 Berkemampuan
7 Menguntungkan
8 Janji
9 Ancaman
10 Mengingat
11 Siapa Kamu
12 Sudah Cukup
13 Pamit
14 Mengusirmu
15 Gadis Kecil
16 Putri Yang Tak di Sangka
17 Tidak Biasa
18 Gundah
19 Untukmu Saja
20 Kecocokan
21 Tidak Melepaskan
22 Mempercayainya
23 Ingin Pulang
24 Belum Paham
25 Mulai Seperti Dulu
26 Memang Cocok
27 Sudah Jadi Hantu
28 Filing
29 Rencana
30 Jeruk
31 Di Adili
32 Nikah Kilat
33 Menyimpan Rahasia
34 Celah Kosong
35 Nambah Satu
36 Fobia
37 Mencurigakan
38 Seindah Ini
39 Kabar Buruk
40 Berguling di Lantai
41 Vonis Satu Tahun
42 Terima Kasih
43 Selamanya
44 Siaran Ulang
45 5TH
46 Lena Cemburu
47 Pisah Saja
48 Tidak Merekomendasikan
49 Mengusik Ku
50 Biar Feminim
51 Mataku Ternodai
52 Sentuhan Akhir
53 Ngambek
54 Bermetamorfosis
55 Tidak Sopan
56 Dampar Si Pelaut
57 Apa Bedanya
58 Berdebat
59 Nayra Hilang
60 Curang
61 Masih Dia
62 Gangguan Kecil
63 Momen Bersama
64 Ada Bencana
65 Rayuan Pagi
66 Menggerutu
67 Informasi
68 Bergerak Sekarang
69 Harus Berkenalan
70 Bohong
71 Ingin Bertemu Kang Rawing
72 Isi Tenaga
73 Kakak Pertama
74 Apa Dia Mampu
75 Ancaman
76 Ke Pulau
77 Ujung Tombak
78 Dendam Dewi
79 Hancur Bersama
80 Bawaan
81 Bab 81
82 Bab82
83 Bab83
84 Bab84
85 Bab85
86 Bab86
87 Bab87
88 Bab88
89 Bab89
90 Bab90
91 Bab91
92 Hampir Sama
93 Entahlah
94 Rangkai Kembali
95 Sebuah Pelukan
96 Mencair
97 Hidung Botol
98 Sakit
99 Menemuinya
100 Tentang Mereka
101 Over Protektif
102 Olah Raga
103 Masakanmu
104 Sederhana
105 Tidak Mungkin
106 End
107 Ekstra Part 1
108 Ekstra part 2
109 Ekstra part 3
110 Ekstra part 4
111 Ekstra part 5
112 Ekstra part 6
113 Seri Ke Tiga
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Hutang Budi
2
Taruhan
3
penawaran
4
Tergeletak
5
Dr.Lena
6
Berkemampuan
7
Menguntungkan
8
Janji
9
Ancaman
10
Mengingat
11
Siapa Kamu
12
Sudah Cukup
13
Pamit
14
Mengusirmu
15
Gadis Kecil
16
Putri Yang Tak di Sangka
17
Tidak Biasa
18
Gundah
19
Untukmu Saja
20
Kecocokan
21
Tidak Melepaskan
22
Mempercayainya
23
Ingin Pulang
24
Belum Paham
25
Mulai Seperti Dulu
26
Memang Cocok
27
Sudah Jadi Hantu
28
Filing
29
Rencana
30
Jeruk
31
Di Adili
32
Nikah Kilat
33
Menyimpan Rahasia
34
Celah Kosong
35
Nambah Satu
36
Fobia
37
Mencurigakan
38
Seindah Ini
39
Kabar Buruk
40
Berguling di Lantai
41
Vonis Satu Tahun
42
Terima Kasih
43
Selamanya
44
Siaran Ulang
45
5TH
46
Lena Cemburu
47
Pisah Saja
48
Tidak Merekomendasikan
49
Mengusik Ku
50
Biar Feminim
51
Mataku Ternodai
52
Sentuhan Akhir
53
Ngambek
54
Bermetamorfosis
55
Tidak Sopan
56
Dampar Si Pelaut
57
Apa Bedanya
58
Berdebat
59
Nayra Hilang
60
Curang
61
Masih Dia
62
Gangguan Kecil
63
Momen Bersama
64
Ada Bencana
65
Rayuan Pagi
66
Menggerutu
67
Informasi
68
Bergerak Sekarang
69
Harus Berkenalan
70
Bohong
71
Ingin Bertemu Kang Rawing
72
Isi Tenaga
73
Kakak Pertama
74
Apa Dia Mampu
75
Ancaman
76
Ke Pulau
77
Ujung Tombak
78
Dendam Dewi
79
Hancur Bersama
80
Bawaan
81
Bab 81
82
Bab82
83
Bab83
84
Bab84
85
Bab85
86
Bab86
87
Bab87
88
Bab88
89
Bab89
90
Bab90
91
Bab91
92
Hampir Sama
93
Entahlah
94
Rangkai Kembali
95
Sebuah Pelukan
96
Mencair
97
Hidung Botol
98
Sakit
99
Menemuinya
100
Tentang Mereka
101
Over Protektif
102
Olah Raga
103
Masakanmu
104
Sederhana
105
Tidak Mungkin
106
End
107
Ekstra Part 1
108
Ekstra part 2
109
Ekstra part 3
110
Ekstra part 4
111
Ekstra part 5
112
Ekstra part 6
113
Seri Ke Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!