Tiara melajukan mobilnya lumayan cepat, hingga tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di bandara kota PP, dan sesampainya di Sana mereka pun langsung mengurus semua prosedur keberangkatan mereka
Hingga tibalah saat mereka harus naik kedalam pesawat, Tiara langsung bergegas untuk naik, tapi Sean yang tadinya bersemangat untuk pulang malah menghentikan langkahnya saat pesawat itu sudah ada di hadapannya,
Sean merasa ragu untuk naik kedalam pesawat lagi, di ingatanya masih ada trauma yang tersisa tentang transportasi udara yang pernah membuatnya kehilangan ingatan itu
Tiara yang sudah bersiap naik pun menoleh kebelakang karean merasa Sean tidak ada di sampingnya, dan dia pun melihat keraguan raguan Sean itu, "Ada Apa? kita harus segera Naik" ucap Tiara
Sean pun berpikir sejenak "Baiklah" Sean pun segera mengikuti Tiara untuk masuk kedalam kabin pesawat
Meski rasa takut itu masih ada tapi dia masih bisa berpikir logis, kalau dia ingin pulang, hanya inilah satu-satunya cara paling cepat agar dia bisa bertemu dengan orang-orang yang di cintai nya, jadi diapun mencoba membuang semua ketakutan nya, karena memang rasa rindunya jauh lebih besar daripada rasa trauma nya itu
Sean pun segera duduk di kursi kabin, dia mencoba menetralkan pikiranya dan menjauhkan bayangan mimpi buruk yang selalu menghantui dirinya
Dia hanya mencoba memusatkan dirinya kepada ibu dan istrinya di sebrang lautan Sana, yang mungkin mereka sangat menginginkan kepulangannya itu
Tidak lama pesawat pun segera lepas landas dan langsung mengudara di atas lautan yang terbentang luas yang jadi pemisah antara pulau BB dan pulau J
Perasaan Sean sedikit deg-degan, dia berpikir akan seperti apa ibu dan istrinya jika tau kalau dirinya masih hidup, tapi ada satu hal yang mengganggu pikirannya sekarang 'Akan kah mereka menerima ku dengan kondisi ku sekarang?'
Dia sedikit meragukan itu, dan itu membuat perasaannya yang tadinya senang menjadi down,
~
Beberapa waktu pun berlalu, dan akhirnya pesawat pun segera tiba di langit kota J, perlahan tapi pasti pesawat itu pun mulai merendahkan ketinggian terbangnya, dan kemudian pesawat itu segera mengeluarkan Roda roda yang tersembunyi di bagian badan pesawat
Dan Akhirnya pesawat pun segera lending dengan cukup mulus di landasan bandara internasional kota J
Sean merasa sangat lega bisa kembali ke kampung halamanya lagi dengan aman, merekapun segera keluar dari pesawat dan juga segera keluar dari bandara
Mereka tentunya sudah di tunggu beberapa mobil anak buah Tiara yang sengaja menjemput mereka, dan merekapun langsung masuk ke mobil yang sama, dan sama sama duduk di kursi belakang
Tiara sjenak menoleh ke Arah Sean yang terlihat biasa saja ada hal yang sebenarnya Tiara ingin katakan sedari awal, tapi dia takut itu akan mengganggu pikirannya, jadi dia menahanya sebelumnya
"Sean,,,, ada hal yang harus ku katakan padamu sebelum kamu pulang ke Rumahmu" ucap Tiara
Sean pun bisa memastikan kalau Tiara akan mengatakan hal yang tidak bagus, itu terlihat dari nada suara Tiara yang seperti di penuhi oleh keraguan
"Katakan saja" ucap Sean datar
"Ini soal Rania, dia, dia sudah menikah lagi setahun yang lalu, aku harap kamu bisa menerima kenyataan itu" ucap Tiara
Sean sudah menyiapkan hatinya untuk mendengar kemungkinan terburuk, jadi dia pun tidak terlalu kaget mendengar hal itu, dan wajahnya pun masih terlihat tenang meskipun hatinya itu bercucuran darah
"Tidak apa, kita pulang saja" ucap Sean
"Baiklah" ucap Tiara sedikit lega
Mobil pun segera melaju di jalanan kota J lagi, mereka menuju ke sebuah kawasan perumahan Elit ternama di kota itu
Sepanjang perjalanan Sean hanya merenung, dia memang Sudah meninggalkan istri istri nya terlalu lama, sangat wajar jika mereka ingin menikah lagi, karena mereka juga adalah wanita wanita cantik yang berbakat, jadi Sean berasumsi mereka tidak akan kesulitan untuk mendapatkan pengganti dirinya, dia pun hanya mencoba untuk mengikhlaskan mereka saja
Sean tidak berani menanyakan soal Lena pada Tiara, selain dia tidak ingin mendengar kabar yang sama, Sean juga berpikir Tiara tidak akan tau banyak soal Lena, karena mereka memang tidak terlalu saling mengenal, lain halnya dengan Rania yang memang sahabat dari Tiara
"Apa kamu sudah menikah?" tanya Sean penasaran
"Belum" ucap Tiara
"Kenapa belum?, aku tidak yakin kalau tidak ada yang mau meminangmu" ucap Sean
"Ya, memang ada beberapa pria yang pernah mengajaku untuk menikah, tapi aku tidak bisa menemukan pria seperti...., maksudku tidak ada pria yang bisa membuat hati ku nyaman" ucap Tiara sedikit gelagapan karena dia hampir keceplosan bicara
"Kamu ini, usiamu sekarang sudah cukup matang, apa kamu mau jadi perawan tua" ucap Sean sedikit bercanda
Tiara memang sekarang sudah di usia 26 tahun, terpaut 2 tahun lebih muda dari Sean, Mereka memang seakrab ini saat berada di belakng anak buah, karena status mereka hanya teman, lain halnya jika mereka berada di depan banyak anggotanya, staus mereka adalah pemimpin dan wakil, jadi harus sedikit bisa jaga wibawa
"Sebenarnya aku juga tidak mau, tapi aku hanya menunggu laki laki yang tepat saja untuk menikah" ucap Tiara
Sejujurnya sangat sulit untuk Tiara menemukan pria yang mampu membuat nya kagum, sosok petarung seperti Tiara memang tidak hanya melihat ketampanan dan jabatan seorang pria, tapi dia juga melihat dari sisi kemampuan beladirinya, dan selama beberapa tahun ini Tiara masih belum bisa menemukan sosok pria seperti Sean yang bisa membuat hatinya luluh
"Kamu jangan terlalu pilih pilih, atau kamu akan menyesal setelah kamu benar-benar sudah jadi perawan tua nanti" ucap Sean
"Iya, aku begini justru karena tidak ingin menyesal nanti, aku tidak ingin sembarangan untuk memilih seorang patner hidup, karena aku ingin menjalani hidupku selama mungkin dengannya kan" ucap Tiara
"Ya,,, mungkin aku paham maksud mu" ucap Sean
Sean sebenarnya tau Tiara dari dulu menyimpan rasa padanya, tapi Sean memang tidak bisa membalas nya, karena saat itu hatinya sudah terisi penuh, meskipun sekarang mungkin ada tempat yang kosong, dia tidak mungkin semudah itu melupakan seseorang yang pernah mengisi hatinya, dan melupakanya begitu saja
Mereka pun akhirnya sampai juga di kawasan perumahan elite yang terdapat mansion Ibunda Sean di dalamnya, dan mereka pun segera sampai di depan sebuah gerbang mansion megah yang nampak sangat mewah
Sean pun segera turun dan berjalan ke arah pintu gerbang , karena kedatangan mereka tidak dapat sambutan hangat dari para penjaga seperti saat pertama dia pulang ke Rumah ibunya dulu
"Ada perlu apa anda kemari" tanya seorang penjaga yang masih belum mengenali Sean sekarang,
Penjaga yang bertugas di sini adalah anggota dari KartinGuard yang di pimpin Agam, bukan dari anggota Redbear bawahan Tiara
"Aku ingin bertemu dengan nyonya Kartina" ucap Sean yang juga sadar dirinya tidak di kenali mereka
"Nyonya sedang tidak ada di mansion ini sekarang, nyonya sedang menjalani perawatan di sebuah Rumah sakit" ucap Penjaga itu
"Apa!!!! ibu sakit?, di rumah sakit mana dia sekarang?" tanya Sean terkejut
Penjaga itu pun berbisik kepada rekan lainya untuk bertanya prihal tempat di rawatnya Kartina
"Maaf, kami tidak tau persis di mana tempatnya" ucap penjaga itu
''Baiklah, terima kasih" ucap Sean
Dia pun segera kembali ke mobil Tiara lagi
"Ada apa,? apa mereka mengusirmu?, akan ku urus mereka, biar mereka tau siapa orang yang sudah mereka rendahkan itu" uacap Tiara emosi, dan dia berniat keluar dari mobil untuk membuat perhitungan dengan mereka
"Tidak, tidak perlu, ibuku tidak ada di dalam sana, mereka bilang ibuku sedang di rawat di salah satu Rumah sakit, tapi mereka tidak tau di Rumah sakit mana ibuku di rawat, apa kamu tau informasi tentang ibuku?" tanya Sean
"Begitu kah?, aku tidak tau, maaf" ucap Tiara yang tidak jadi turun dari mobil
Sean pun merenung sejenak, dia berpikir tentang siapa yang bisa memberikan nya informasi, 'Sandri,,,, ya,,, ku rasa dia akan tau semuanya' pikir Sean
"Bolehkah aku pinjam ponselmu?" ucap Sean pada Tiara
"Boleh, pakai saja" ucap Tiara sambil memberikan Ponselnya
Sean pun langsung menulis nomor Sandri yang dia ingat, namun dia merasa ragu juga untuk menghubunginya '4 tahun aku tidak pernah menghubungi nya, apa Sandri akan ingt suaraku,??'
Sean sedikit ragu, dia pun hanya menatap kosong nomor di layar ponsel itu, dan tidak menekan tombol untuk memanggilnya
"Ada apa? apa kamu lupa sesuatu?" tanya Tiara
"Tidak,,, Tiara, apa kamu bisa bantu aku untuk memulihkan nomor telepon ku yang dulu?" tanya Sean,
Dia berpikir kalaupun dia bertemu Sandri, dia belum tentu mengenalinya juga, jadi satu-satunya cara termudah meminta bantuanya sekarang adalah dengan meyakinkanya dulu lewat gaway
"Tentu saja, itu mudah, kita pergi ke pusat telekomunikasi saja" ucap Tiara
"Baiklah" ucap Sean sambil memberikan kembali ponsel Tiara
Tiara pun melajukan mobilnya lagi untuk menuju ke sebuah pusat layanan telekomunikasi
Sandri atau (S) adalah orang yang di percaya Sean sebagai pemberi informasi apapun yang di inginkannya dulu, dia menguasai berbagai macam keahlian yang berhubungan dengan perangkat lunak, dan bisa di bilang kalau dia adalah seorang Hacker di perusahaan Kartin.corp,
Perusahaan Kartin Corp sendiri adalah salah satu perusahaan terbesar di kota J yang di dirikan oleh mendiang Ayah Sean dulu, dan di besarkan oleh Kartina ibundanya yang menyandang gelar ratu bisnis, dan tentunya Sean adalah ahli waris tunggal yang juga sempat memimpin dan mengembangkan perusahaan itu, sebelum dia akhirnya di celakai seseorang dan di isukan meninggal, (flashback nya bisa di lihat di TDCWSC bagian pertama)
...~°~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2023-04-17
0
Wandi
mamtap
2022-06-05
0