Pamit

Setelah Tiara menghubungi pihak berwenang, dia pun langsung menghampiri Sean tampa memperdulikan Zopar yang terus memohon padanya

"Apa ada lagi yang Aku harus lakukan" tanya Tiara

"Ada seseorang di sini yang menyinggung ku, dan aku juga tidak suka dia ada di organisasi ini, aku tidak bisa menindaknya sendiri, jadi tolong kmu lakukan sesuatu untuk mewakili ku padanya" ucap Sean

"Katakan saja siapa namanya, akan ku hajar dia jika perlu" ucap Tiara

Sean pun seketika mengalihkan pandangannya ke Arah Vivi dan Rio yang memeng sekarang berdekatan

Kedua orang itu pun tentu saja langsung gemetaran, Rio juga takutnya Sean merasa tidak suka padanya,

Rio langsung berlutut, "Bos, ma, maksudku master, maaf jika aku ada salah, tolong jangan suruh master Tiara menghajar ku" ucap Rio sambil menundukkan pandangan

"Apa dia orangnya?" tanya Tiara yang juga menoleh pada Rio yang di belakangnya

"Tidak, bukan dia, tapi orang yang berdiri di sebelahnya" ucap Sean

Vivi pun langsung pucat pasi mendengar itu, karena dia memang satu satunya orang yang masih berdiri di sana, dia juga memang sudah medapat pirasat buruk dari tadi

Rio pun merasa lega karena ternyata bukan dia yang di maksud

"Baiklah" Tiara pun langsung berbalik dan berjalan ke Arah Vivi

"Non Nona Tiara, jangan apa apakan aku" ucap Vivi yang sekarang sudah menangis lebih dulu

'Plaaaaaaak' tamparan yang cukup keras pun langsung mendarat di pipi Vivi

Sean pun sampai mengernyitkan dahinya mendengar bunyi yang begitu nyaring itu, jujur saja dia tidak akan tega kalau dia yang harus melakukan itu padanya, tapi itu di lakukan oleh Tiara yang sama sama perempuan, jadi menurut nya itu sah sah saja

"Itu balasan karena kamu sudah berani menyinggung pemimpin organisasi yang sebenarnya, sekarang aku tidak ingin melihatmu ada di markas ini, jadi Sekarang kemasi barang mu dan pergi dari sini" ucap Tiara Dingin

"Non, jangan keluarkan saya dari organisasi, saya masih Inge Bekerja di sini, anda boleh menghukum saya tapi tolong jangan keluarkan saya dari pekerjaan ini" ucap Vivi

"Apa kamu tidak dengar, pergi ku bilang" ucap Tiara sedikit membentak

"Ba baik" ucap Vivi tidak berusaha memohon lagi, diapun segera keluar sambil memegangi pipinya dan menangis

Tiara pun kembali ke hadapan Sean "Apa ada Lagi" tanya Tiara

"Sudah cukup, kamu suruh saja Zopar mengeluarkan barang bukti yang dia sembunyikan" ucap Sean

"Baik" ucap Tiara yang langsung menyeret Zopar untuk mengeluarkan semua sisa obat terlarang yang dia sembunyikan

Setelah Semua barang buktinya sudah di keluarkan Zopar, pihak berwenang pun segera tiba dimarkas mereka, dan Zopar segera di bawa oleh mereka

Dan mau tidak mau Sean, Tiara, dan beberapa orang lainya juga harus ikut untuk memberikan keterangan,

Setelah Sean hanya ditetapkan sebagai saksi, Sean pun bisa pergi bersama Tiara dan yang lainnya, dan hanya beberapa orang kaki tangan Zopar yang ikut mendekam di lapas bersama Zopar

Tiara dan Sean pun kini berada dalam satu mobil yang sama

"Sebenarnya kamu kenapa tidak kembali ke kota J, kamu bisa menghubungi ku dan membertahu kalau kamu di sini" ucap Tiara yang mengemudi

"Aku kehilangan ingatan ku, dan baru mengingat semuanya tadi malam" ucap Sean

"Seperti itu kah?, Jadi apa kita sekarang akan langsung pulang ke kota J" tanya Tiara

"Ya, tentu saja, aku sudah sangat merindukan keluargaku di sana" ucap Sean sambil membayangkan wajah wajah orang yang di rindukanya itu

"Baiklah, kita langsung ke bandara saja" ucap Tiara

"Tiara, apa aku bisa pinjam sejumlah uang dulu padamu, ada yang harus aku urus dulu sebelum aku pergi" ucap Sean

"Apa yang kamu katakan, kamu tidak perlu pinjam padaku, aku masih menyimpan bagian mu dari organisasi ini, aku tidak pernah lupa kalau kamu pemimpin organisasi, jadi aku tetap menyimpan bagian mu selama bertahun-tahun ini, aku tidak pernah berani menggunakan bagian mu untuku" Tiara pun mengentikan mobilnya sejenak

Diapun langsung mencari cari sesuatu di dalam tas nya, dan diapun mengeluarkan sebuah kartu Bank, dan memberikan nya pada Sean "Ini, gunakanlah hakmu, aku sempat berpikir untuk memberikan semua bagian mu ini ke ibumu, tapi aku pikir ibumu tidak akan menerimanya, karena dia juga tidak kekurangan uang, jadi aku menyimpannya saja" ucap Tiara

"Begitu kah?, Terimakasih, kamu memang bisa di percaya" ucap Sean

Mereka pun segera melanjutkan perjalanan untuk ke rumah sakit terlebih dulu, karena Sean ingin berpamitan kepada Rumi dan Pak Yunus sebelum dia pergi

~

Tidak lama Mereka segera sampai di ruangan tempat Rumi di Rawat, Sean dan Tiara pun segera menghampiri Rumi yang masih terlihat murung

"Cabi, kenapa kamu kamu murung?" tanya Sean basa basi, dia juga tau penyebab dia murung adalah karena dirinya akan pergi

"Cabi tidak papa" ucap Rumi sambil memalingkan pandangannya dari Sean

Sean pun tidak tau harus membujuk nya seperti apa

"Pak, Saya harus segera pergi sekarang, saya titip Rumi" ucap Sean

"Iya, tentu saja, bapak doakan semoga kamu bisa di terima lagi dengan baik di keluargamu, O yah, siap gadis cantik ini?" tanya pak Yunus yang melihat Tiara berdiri di belakang Sean

"Saya Tiara, pak, saya adalah asisten pribadi dari pak Arman" ucap Tiara memperkenalkan diri dengan profesi yang umum di dengar orang

"Oh, anda Sangat Cantik, saya kira Anda adalah istinya Arman" ucap Pak Yunus juga menyebutkan nama Asli dari orang Yang biasanya dia panggil Dampar

"O Iya pak, saya adalah sedikit uang untuk bapa" ucap Sean yang mengeluarkan amplop besar yang berisi uang, dia langsung memberikan nya pada pak Yunus

"Apa ini Dampar?, Tidak, bapa tidak bisa terima uang lagi dari kamu, bapa sudah banyak merepotkanmu" tanya pak Yunus berkaca-kaca

"Terima atau tidak, itu terserah bapak, tapi yang pasti saya tidak akan mengambilnya lagi, saya hanya mau minta tolong ke bapak, tolong berikan kehidupan yang layak untuk Rumi" ucap Sean menyerahkan amplop besar itu ke pak Yunus

Pak Yunus pun Dengan Ragu menerima nya "Baiklah, bapak akan melakukannya" ucap Pak Yunus,dia juga tidak menampik kalau kehidupan Rumi sekarang tidak bisa di bilang layak, dan dia juga brcita cuta ingin membuat kehidupan yang layak juga untuk anak anaknya

"Rumi, Kakak pergi" ucap Sean melihat ke arah Rumi yang tidak mau melihatnya itu,

Dan Sean pun segera berbalik untuk pergi

"Kak Dampar tega, apa kah hanya dengan begitu saja meninggalkan adikmu ini" ucap Rumi yang mulai menangis, di sadar kalau kepergian Sean sekarang bukan wacana lagi

Sean pun berbalik dan mendekat pad Rumi lagi "Ya mau bagaimana lagi, bukan kamu juga tidak mau melihat kakak" ucap Sean yang langsung menghapus deraian Air mata Rumi

Rumi pun langsung memeluk pinggang Sean Yang berdiri di sampingnya "Kak, apa kamu tidak bisa ajak Rumi pergi juga" ucap Rumi

Sean pun mengusap kepala Rumi "Bisa saja kakak membawamu untuk berkunjung ke rumah kakak di sana, tapi kamu harus sembuh dulu" ucap Sean

"Sungguh?" Rumi mendongak pada Sean "Kalau gitu Rumi akan minum obat yang banyak biar Rumi cepat sembuh" ucap Rumi sedikit tersenyum

"Tidak perlu banyak banyak, asal rutin saja, kamu pasti akan segera pulih", ucap Sean

"Baiklah, tapi kak Dampar janji dulu" ucap Rumi

"Iya kak Dampar janji, kalau kamu sudah sembuh kak Dampar akan menjemput mu kemari" ucap Sean

Setelah Rumi sudah bisa melepaskan Sean, dia dan Tiara pun segera pergi dari bangsal rawat Rumi, dan segera kembali ke mobil Tiara Lagi

"Siapa gadis itu?" Anya Tiara penasaran

"Dia Rumi, dia adalah anaknya pak Yunus, dia yang sudah membantu menyembuhkan lukaku selama beberapa tahun lalu, maklum, mereka hanya keluarga sederhana, mereka tidak mampu jika membawaku ke rumasakit, tapi aku merasa berhutang Budi pada keluarga mereka, terutama Rumi" ucap Sean

"Oh" ucap Tiara singkat, wajahnya masam seperti menunjukan kecemburuan pada Rumi

"Kamu kenapa? aneh gitu raut wajah mu" ucap Sean yang sadar Rat wajah Tiara tidak biasa

"Hah??, Tidak tiadak papa, memangnya gimana wajahku? aku merasa biasa saja" tanya Tiara yang tidak sadar dengan raut wajahnya sendiri yang terlalu menunjukan ekspresi hatinya

"Tidak, wajahmu cantik" ucap Sean juga tidak berniat memperpanjang topik

Namun hati Tiara berbunga bunga ketika mendengar perkataan Sean itu, jika orang lain yang mengatakannya, itu biasa menurutnya, tapi kalau orang yang dia Kagumi yang bilang, itu terasa manis di hatinya

"Terimakasih" ucap Tiara mesem

Tiara pun segera melajukan mobilnya lagi untuk langsung pergi ke bandara, mereka di ikuti oleh beberapa mobil anak buahnya yang memang mengikuti mereka dari awal

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

next thor

2022-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Hutang Budi
2 Taruhan
3 penawaran
4 Tergeletak
5 Dr.Lena
6 Berkemampuan
7 Menguntungkan
8 Janji
9 Ancaman
10 Mengingat
11 Siapa Kamu
12 Sudah Cukup
13 Pamit
14 Mengusirmu
15 Gadis Kecil
16 Putri Yang Tak di Sangka
17 Tidak Biasa
18 Gundah
19 Untukmu Saja
20 Kecocokan
21 Tidak Melepaskan
22 Mempercayainya
23 Ingin Pulang
24 Belum Paham
25 Mulai Seperti Dulu
26 Memang Cocok
27 Sudah Jadi Hantu
28 Filing
29 Rencana
30 Jeruk
31 Di Adili
32 Nikah Kilat
33 Menyimpan Rahasia
34 Celah Kosong
35 Nambah Satu
36 Fobia
37 Mencurigakan
38 Seindah Ini
39 Kabar Buruk
40 Berguling di Lantai
41 Vonis Satu Tahun
42 Terima Kasih
43 Selamanya
44 Siaran Ulang
45 5TH
46 Lena Cemburu
47 Pisah Saja
48 Tidak Merekomendasikan
49 Mengusik Ku
50 Biar Feminim
51 Mataku Ternodai
52 Sentuhan Akhir
53 Ngambek
54 Bermetamorfosis
55 Tidak Sopan
56 Dampar Si Pelaut
57 Apa Bedanya
58 Berdebat
59 Nayra Hilang
60 Curang
61 Masih Dia
62 Gangguan Kecil
63 Momen Bersama
64 Ada Bencana
65 Rayuan Pagi
66 Menggerutu
67 Informasi
68 Bergerak Sekarang
69 Harus Berkenalan
70 Bohong
71 Ingin Bertemu Kang Rawing
72 Isi Tenaga
73 Kakak Pertama
74 Apa Dia Mampu
75 Ancaman
76 Ke Pulau
77 Ujung Tombak
78 Dendam Dewi
79 Hancur Bersama
80 Bawaan
81 Bab 81
82 Bab82
83 Bab83
84 Bab84
85 Bab85
86 Bab86
87 Bab87
88 Bab88
89 Bab89
90 Bab90
91 Bab91
92 Hampir Sama
93 Entahlah
94 Rangkai Kembali
95 Sebuah Pelukan
96 Mencair
97 Hidung Botol
98 Sakit
99 Menemuinya
100 Tentang Mereka
101 Over Protektif
102 Olah Raga
103 Masakanmu
104 Sederhana
105 Tidak Mungkin
106 End
107 Ekstra Part 1
108 Ekstra part 2
109 Ekstra part 3
110 Ekstra part 4
111 Ekstra part 5
112 Ekstra part 6
113 Seri Ke Tiga
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Hutang Budi
2
Taruhan
3
penawaran
4
Tergeletak
5
Dr.Lena
6
Berkemampuan
7
Menguntungkan
8
Janji
9
Ancaman
10
Mengingat
11
Siapa Kamu
12
Sudah Cukup
13
Pamit
14
Mengusirmu
15
Gadis Kecil
16
Putri Yang Tak di Sangka
17
Tidak Biasa
18
Gundah
19
Untukmu Saja
20
Kecocokan
21
Tidak Melepaskan
22
Mempercayainya
23
Ingin Pulang
24
Belum Paham
25
Mulai Seperti Dulu
26
Memang Cocok
27
Sudah Jadi Hantu
28
Filing
29
Rencana
30
Jeruk
31
Di Adili
32
Nikah Kilat
33
Menyimpan Rahasia
34
Celah Kosong
35
Nambah Satu
36
Fobia
37
Mencurigakan
38
Seindah Ini
39
Kabar Buruk
40
Berguling di Lantai
41
Vonis Satu Tahun
42
Terima Kasih
43
Selamanya
44
Siaran Ulang
45
5TH
46
Lena Cemburu
47
Pisah Saja
48
Tidak Merekomendasikan
49
Mengusik Ku
50
Biar Feminim
51
Mataku Ternodai
52
Sentuhan Akhir
53
Ngambek
54
Bermetamorfosis
55
Tidak Sopan
56
Dampar Si Pelaut
57
Apa Bedanya
58
Berdebat
59
Nayra Hilang
60
Curang
61
Masih Dia
62
Gangguan Kecil
63
Momen Bersama
64
Ada Bencana
65
Rayuan Pagi
66
Menggerutu
67
Informasi
68
Bergerak Sekarang
69
Harus Berkenalan
70
Bohong
71
Ingin Bertemu Kang Rawing
72
Isi Tenaga
73
Kakak Pertama
74
Apa Dia Mampu
75
Ancaman
76
Ke Pulau
77
Ujung Tombak
78
Dendam Dewi
79
Hancur Bersama
80
Bawaan
81
Bab 81
82
Bab82
83
Bab83
84
Bab84
85
Bab85
86
Bab86
87
Bab87
88
Bab88
89
Bab89
90
Bab90
91
Bab91
92
Hampir Sama
93
Entahlah
94
Rangkai Kembali
95
Sebuah Pelukan
96
Mencair
97
Hidung Botol
98
Sakit
99
Menemuinya
100
Tentang Mereka
101
Over Protektif
102
Olah Raga
103
Masakanmu
104
Sederhana
105
Tidak Mungkin
106
End
107
Ekstra Part 1
108
Ekstra part 2
109
Ekstra part 3
110
Ekstra part 4
111
Ekstra part 5
112
Ekstra part 6
113
Seri Ke Tiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!