Setelah Dampar mengunjungi Rumi di Rumah sakit, dia pun segera kembali lagi ke markas bersama Rio
Mereka langsung duduk di kursi tempat biasa Anggota bersantai "Bos, Adikmu manis juga ya" ucap Rio
"Memangnya kenapa?" ucap Dampar
"Enggak, kalau dia sudah dewasa seperti nya dia akan lebih cantik lagi" ucap Rio
"Dia masih remaja, jadi jangan bilang kalau kamu menyukainya," ucap Dampar
"Ya tidak masalah, nanti juga kan dia dewasa bos, aku juga belum terlalu tua ini" ucap Rio
"Berapa usia mu?" tanya Dampar
"22 kalau tidak salah" ucap Rio
"Adiku baru 15 tahun, kurasa tidak akan cocok untukmu" ucap Dampar
"Ya di cocokin saja lah bos, siapa tau kita jadi saudara ipar bos" ucap Rio
"O ya, apa kamu sudah lama kerja di sini?" tanya Dampar mengalihkan topik
"Lumayan, sudah sekitar setahun lebih aku di sini," ucap Rio
"Bagaimana kamu bisa masuk di sini?" tanya Dampar
"Aku pernah bertarung di pertandingan kelab bos Baron, waktu itu aku sangat butuh uang, dan bos Baron meminjamkannya padaku, dan di sini lah aku sekarang" ucap Rio
"Kalau gitu kita sama" ucap Dampar, dia yakin kalau Rio juga pernah memenangkan beberapa pertandingan, jadi di masuk ke sini
~
Malam Harinya Dampar pun di panggil kembali ke ruangan ketua Zopar , jadi dia pun segera bergegas ke sana
Setelah dia di depan pintu, dia berniat mengetuk pintu yang sedikit terbuka, namun dia mendengar ada obrolan di dalam
"Apa bocah itu mengtahui barang yang ingin kita antar ini apa" tanya Zopar
"Sepertinya dia tidak terlalu paham tentang barang yang kita bisnis kan ini, dia sepertinya juga bukan pemakai, Jangankan memakai barang sejenis ini, aku bahkan tidak melihat dia meminum minuman beralkohol" ucap Bos Baron
"Baguslah, lebih baik dia memang tidak tau menau soal barang kita, supaya bisa meminimalisir terjadinya kecurangan" ucap Zopar
Dampar memang tidak tau barang apa yang dia transaksikan itu, meskipun hatinya penasaran, tapi dia tidak berniat banyak bertanya pada mereka
Dampar pun segera mengetuk pintunya
"Masuk" ucap Zopar
Dampar pun segera masuk kedalam dan melangkahkan kaki ke depan ketua Zopar yang sedang duduk berhadapan dengan bos Baron di mejanya
"Duduklah" ucap Bos Baron
"Tidak perlu, saya berdiri saja" ucap Dampar
"Baiklah aku langsung jelaskan tugasmu kali ini, kamu harus antar kotak ini ke daerah pemukiman perkotaan, temanku ada di alamat ini, jadi pastikan kamu mengantarkan barang ini ke tempat yang benar" ucap Zopar, dia tidak menjelaskan soal Resiko apapun
"Baiklah, aku mengerti" ucap Dampar
"Hati hati" untuk ucap bos Baron sedikit mengingatkan
"Tentu saja" ucap Dampar juga tidak banyak berpikir
Diapun segera ke mobil bersama Rio, dan 2 anggota lainya juga masuk ke mobil yang lain
"Rio, apa kamu tau barang apa yang ketua Zopar perjual beli kan ini, kenapa sepertinya ini sangat rahasia dan berharga?" tanya Dampar
"Apa bos tidak tau,?"
"Tidak"
"Itu obat terlarang bos, pada dasarnya penghasilan terbesar mereka memang dari bisnis ini, sedangkan jasa penjagaan hanya mereka buat sebagai kedok saja, sebenarnya pemimpin pusat sudah melarang untuk melakukan bisnis ini lagi, tapi ketua Zopar bisa kucing Kucingan dengan pemimpin pusat, karena memang master Tiara juga jarang berkunjung kemari" ucap Rio
"Obat terlarang?, apa ini artinya kita sudah melanggar hukum?" ucap Dampar
"Mau bagaimana lagi bos, aku tidak bisa menolak tugas dari mereka, karena hutangku masih belum lunas pada mereka, juga kalau aku tidak kerja di sini, aku tidak tau harus kerja di mana" ucap Rio
"Terserah kalau soal hidupmu, itu urusan mu, tapi aku tidak akam ikut untuk tugas kali ini" ucap Dampar
"Tapi bos, kalau tidak ada orang kuat aku tidak berani, kalau nanti ada masalah, aku takut tidak bisa menyelesaikannya sendiri, karena tidak jarang kita bertemu pembeli yang hanya mau barangnya saja, tapi tidak ingin menyerahkan uang mereka, dan terkadang harus sampai baku hantam juga bos" ucap Rio
"Aku tidak peduli, aku akan bicara pada ketua sekarang, aku hanya akan menerima tugas pengawalan saja, dan tugas ini biar nanti orang lain saja yang handle, aku tidak ingin terlibat" ucap Dampar
Diapun turun dari mobil dan bergegas kembali ke ruangan Zopar, dan langsunh berdiri menghadap padanya
"Ketua, untuk tugas ini aku memutuskan untuk tidak ambil bagian lagi,, serahkan saja tugas ini pada orang lain," ucap Dampar
"Apa kamu pikir di sini tempat tawar menawar, aku sudah berikan tugas itu kepadamu, jika kamu tidak mau, itu artinya kmu membangkang pada organisasi ini, dan itu sangsinya berat" ucap Zopar
"Aku tidak peduli, aku tidak bisa melakukan sesuatu hal yang melanggar hukum, jadi jika perlu, aku akan keluar dari organisasi ini" ucap Dampar, dia pun melepaskan lencana kepemimpinan anggota yang ada pada bajunya, dan menaruhnya di meja Zopar "Aku berhenti" ucap Dampar tegas
"Itu Artinya kamu juga harus membayar hutangmu sekarang juga" ucap Zopar
Dampar pun langsung terdiam, Karena dia tidak memiliki cukup uang sekarang untuk membayar semua hutang bekas biaya Rumah sakit Rumi
"Juga, jangan harap kamu bisa hidup tenang jika keluar dari Organisasi ini, aku tidak akan membiarkan orang yang membawa Rahasia organisasi untuk hidup bebas, mungkin kamu bisa menghadapi masalah apapun sendiri, tapi bagaimana dengan adik kesayanganmu itu?, aku tidak bisa menjamin dia tidak akan apa apa" ucap Zopar
Dampar yang mendengar kalau dirinya di ancam oleh Zopar pun langsung naik pitam, jika dirinya saja yang di ancam, dia tidak perlu takut, tapi ini sudah membawa bawa Cabi nya
Dampar pun langsung saja menghampiri Zopar dan meraih kerah bajunya
"Jangan kamu berani bearninya menggangu dia, kalu sampai kamu berani menyentuhnya sedikit saja, aku pastikan akan melenyapkan mu dari muka bumi ini" ucap Dampar marah
"Coba saja, aku yakin pihak berwenang tidak akan melepaskanmu, dan kamu tau apa yang akan terjadi jika kamu masuk penjara, adik mu akan sangat menyesal karena punya kakak seorang pembunuh" ucap Zopar tenang
Perkataan Itu pun seperti sebuah rudal yang mampu menghancurkan kemarahan Dampar, dia tentunya tidak ingin itu terjadi
Dampar pun langsung melepaskan genggaman tangannya itu dengan sedikit kasar, "Aku tidak peduli itu, sedikit saja kamu melukainya, aku akan mengejarmu sampai kemana pun" ucap Dampar
"Oke, aku tidak akan berbuat apapun padanya, asalkan kamu bisa mematuhi peraturan ku dan tetap di sini untuk menjalankan tugasmu dengan baik, " ucap Zopar
Dampar pun tidak punya pilihan untuk sekarang, dia tidak mau ada orang yang mengganggu kehidupan Rumi, dia pun langsung berbalik pergi tanpa permisi,
Sementara Zopar tersenyum penuh kemenangan karena dia merasa sudah mengetahui kelemahan Dampar, karena dia memang sudah menyelidiki latar belakang Dampar sebelumnya
~
Dampar pun kembali ke mobil dengan perasaan emosi yang tidak terlupakan, itu membuat pikirannya sedikit kacau sekarang
"Bagaiman bos, apa ketua menyetujuinya?" tanya Rio
"Tidak semudah yang ku pikirkan" ucap Dampar
Rio pun segera menyalakan mesin mobil dan perlahan melajukan mobilnya "Mereka memang orang orang licik bos, jadi tentu saja tidak akan semudah itu untuk menentang titah mereka" ucap Rio
"Kurasa begitu, O yah, siapa tadi nama pimpinan pusat organisasi mereka?" tanya Dampar
"Dia Master Tiara, aku dengar dia orang yang sangat hebat dalam urusan bertarung, dan satu lagi poin plusnya, dia sangat cantik, dan bodynya itu, haduh, bikin kesengsem pokonya, aku pernah melihatnya sekali" ucap Rio
"Tiara??, kenapa organisasi ini di pemimpin seorang wanita, sehebat apapun wanita, kalau soal bertarung harusnya dia kalah dari para pria kan?" ucap Dampar
"Entah lah, tapi aku pernah dengar kalau dia itu kebal terhadap serangan apapun, senjata tajam pun tidak akan mempan padanya, bahkan senjata api saja tidak dapat melukainya," ucap Rio
"Menarik sekali, aku jadi penasaran ingin berhadapan dengannya" ucap Dampar
Obrolan mereka pun terus berlanjut di sepanjang perjalanan, hingga Akhirnya merekapun sampai di tempat transaksi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Wirda Lubis
hati hati dampar
2023-04-16
1
Wandi
LPoke
2022-06-05
0
Lee
Lanjut kak..
2022-03-15
0