Dampar pun berbalik dan segera melangkahkan kakinya kehadapan bos Baron yang sekarang ada di teras lobi,
Setelah mereka berhadapan Dampar pun sedikit membungkuk padanya "Bos" ucap Dampar menyapa, dia memang merasa berhutang budi padanya karena merasa sudah terbantu olehnya
"Kakak ketua, dia adalah petarung yang ku ceritakan padamu itu, dia cukup hebat kan?," ucap bos Baron pada pria yang memakai tongkat itu
"Mengesankan, perawakanmu tidak begitu besar tapi sangat pandai dalam urusan bertarung, itu mengingatkanku kepada sosok seorang pria yang sudah mematahkan kakiku dulu waktu di kota SB" ucap Zopar
"Benarkah Kah?, sebenarnya siapa orang yang sudah mencederai kaki mu ini kak, kamu tidak pernah memberitahukan ku soal itu dari dulu, biar kita cari dia sampai ketemu, dia tidak mungkin bisa sembunyi dari banyaknya anggota organisasi kita yang ada di tiap daerah kak," ucap bos Baron
"Tidak perlu kamu cari, dia sudah binasa dari muka bumi ini" ucap Zopar
"Oh, begitu ya, Andai saja dia masih hidup dia pasti tidak akan ku lepaskan Kak,, o yah Kita bicara di dalam saja, masuklah" ucap bos baron
Mereka pun segera melangkah masuk kedalam markas Redbear itu, Dan Dampar pun mengikuti mereka untuk masuk juga
Hingga sampailah mereka di sebuah Ruangan lumayan besar yang berdekorasi seperti ruangan pemimpin kantor pada umumnya
Zopar pun duduk di kursi di belakang meja pimpinan itu, dan dia pun langsung menginterview Dampar secara langsung, untuk mengetahui latar belakang dari Dampar
Dan setelah itu selesai , Dampar pun secara resmi masuk ke organisasi Redbear mulai dari sekaranng
Dan dia pun langsung di beri kepercayaan untuk jadi ketua kelompok kecil, dan di beri beberapa orang bawahan untuk mengikuti nya
~
Dan sekarang Dampar mengikuti bos Baron ke ruangannya
"Apa kamu puas dengan keputusan ketua Zopar?" tanya bos Baron
"Tentu, saja" ucap Dampar
"Ku rasa kak Zopar punya kesan baik padamu anak muda, kamu juga mulai malam ini akan langsung mendapatkan sebuah tugas, dan saya sarankan seharunya penampilanmu juga sudah harus berubah, ini untuk menjaga image organisasi ini yang sudah di kenal sebagai organisasi elite" ucap bos Baron
"Aku mengerti" ucap Dampar
"O yah, apa sisa pinjaman uangnya akan kamu ambil sekarang?" tanya bos Baron
"Tidak perlu, Yang kemarin aku pinjam itu sudah cukup" ucap Dampar
"Oh baiklah, kalau begitu kamu pergi dan perbaiki penampilan mu terlebih dulu, kamu boleh pakai mobil yang di bawah, minta saja kuncinya pada orang yang ketua tunjuk untuk ikut dengan mu" ucap bos baron
"Baiklah, kalau begitu aku pergi sekarang" ucap Dampar yang Langsung berdiri
"Iya, silahkan"
Dampar pun segera keluar dari Ruangan bos Baron itu, kebetulan dia berpapasan dengan seorang pemimpin kelompok kecil yang sama dengannya
Dia berperawakan tinggi namun ototnya tidak terlalu besar, dia langsung berdiri dengan sengaja menghalang halangi jalan Dampar
"Maaf, apa kamu bisa minggir?" ucap Dampar yang merasa kalau jalanya terhalang
"Kamu si anak baru itu ya,?" Gimpa pun memperhatikan penampilan Dampar dari atas sampai bawah
"Aku heran, apa yang di lihat oleh ketua Zopar darimu, kulihat kamu hanya orang yang berwajah rusak dan berbadan lemah saja, tidak ada pantas pantasnya kamu masuk ke organisasi ini,, kurasa standar ketua mulai menurun sekarang, hingga bisa bisanya dia mempercayai orang sepertimu untuk memimpin kelompok juga" ucap Gimpa
"Apa aku harus memperlihatkan kemampuan ku dulu padamu?" ucap Dampar yang sedikit kesal karena di remehkan
"Oh tidak, jangan, Aku sangat takut sekali padamu, silahkan lewat" ucap Gimpa sengaja mengolok Dampar dengan senyum yang menyepelekan,, dia merasa tidak perlu meladeni Dampar ink, karena dia memang sangat meremehkan kemampuan Dampar, dan dia pikir tentu akan sangat mudah untuk mengalahkannya dalam pertarungan
Setelah Dampar melawtinya, Gimpa pun langsung tertawa bersama anak buahnya
"Ahaha , aku tidak habis pikir bagaimana dia bisa di percaya menjalankannya tugas tugas dari ketua nantinya, aku tidak bisa bayangkan anak dari desa nelayan itu mengawal orang orang penting, itu sangat menggelikan" ucap Gimpa langsung tertawa lagi
Sementara itu Dampar juga merasa tidak perlu meladeni perkataan Gimpa, jadi dia pun segera turun ke bawah dan langsung menemui anak buahnya, dia adalah salah satu pria yang di tendang Dampar saat tadi dia masuk, dia mau jadi bawahan Dampar karena dia sudah melihat kemapuannya itu tidak sembarangan
"Bos, mau kemana?" tanya Rio
"Aku akan cari pakain untuku" ucap Dampar
"Oh Baiklah, biar aku yang mengemudi bos" ucap Rio
"Baiklah" ucap Dampar
Dia pun segera masuk ke mobil sedan hitam di depanya, dan mereka pun segera pergi mencari tempat untuk membeli pakaian baru untuk dampar
Dan tidak lama mereka pun sampai di sebuah toko pakaian, dampar pun segera masuk ke dalam, dan dia pun langsung membeli satu stel pakaian berwarna hitam hitam, dan langsung memakainya di tempat,
Setelah penampilannya itu berubah, dampar juga mencari sebuah topeng untuk menutupi sebagian wajahnya itu
Dia memang berniat menutupi sebagian wajahnya supaya tidak terlalu nampak bekas lukanya, dan setelah semuanya selesai, dampar pun kembali ke kantor Redbear dengan mengenakan pakaian serba hitam dan sebuah topeng Phantom putih yang menutupi sebagian wajahnya,
Dia pun langsung menghadap ke ruangan bos Baron lagi "Apa seperti ini sudah terlihat pantas?" ucap dampar
Bos dampar pun langsung memperhatikan penampilan dampar sekarang "Kurasa cukup bagus, ini terlihat sedikit berkelas, dan topeng mu itu membuat kesanmu menjadi misterius" ucap Bos Baron
"Terima kasih" ucap Dampar
~
Tidak terasa, Waktu pun segera beranjak malam, diapun langsung menghadap pada Zopar lagi
"Dampar, kamu antar koper ini ke daerah pergudang kosong di pinggiran kota, di sana kamu akan bertemu temanku yang mebawa barang untuk kita, jadi kamu harus menukar koper uang ini dengan koper yang di bawanya, ini tugas pertamamu, dan pastikan kalau kamu melakukannya dengan Benar" ucap Zopar
"Baik, saya akan melakukannya" ucap Dampar
Dampar pun segera mengambil koper itu dan kemudian beranjak pergi, dia pun pergi bersama Rio dan 2 orang lainnya dengan menggunakan 2 mobil, mereka langsung menuju ke suatu tempat yang sedikit jauh dari keramaian kota
Dampar tidak tahu barang apa yang akan dia tukar dengan uang di dalam koper itu, dia hanya tau ini tugas pertamanya dan dia harus menjalankan tugasnya itu dengan baik, dia tidak berniat mengetahui apa yang mereka bisniskan itu
Setelah sampai di tempat yang dituju, Mereka pun keluar dari mobil dengan membawa koper itu dan segera berjalan menuju beberapa orang disana yang sudah menunggunya
Mereka juga membawa sebuah koper yang lebih kecil daripada yang di bawa Rio sekarang, dan mereka pun kini saling berhadapan "Siapa kamu, aku tidak pernah melihat mu mengantar uang pada kami sebelumnya" ucap salah satu pria paruh baya berjas putih
Meski suasana temaram dan hanya di terangi lampu mobil, tapi Dampar masih bisa melihat samar wajahnya
"Aku Dampar, aku orang baru di organisasi, dan ini kali pertama ku melakukan transaksi ini" ucap Dampar
"Baiklah aku percaya, tapi aku ingin lihat uangku dulu" ucap pria itu
Rio pun segera mendekat dan membuka koper yang di bawahnya
"Baik,,, aku sudah melihatnya, apa kamu ingin memeriksa barangnya?" tanya pria itu
"Biar anak buahku saja yang memeriksanya" ucap Dampar, karena dia memang tidak tau apa yang mereka sebut barang itu
Salah satu anggota yang ikut dengan Dampar pun maju dan mengecek koper kecil yang di bawa anak buah pria itu "Barangnya bagus bos" ucap anggota Dampar
"Baiklah, segera bawa dan kita pergi" ucap Dampar
"Baik bos" ucap anggota itu
Merekapun segera menukar koper yang dibawa Mereka itu, dan setelah tugas itu selesai, Mereka pun segera kembali ke mobil dan bergegas kembali ke markas Redbear
…
Sesampainya di markas, Dampar pun segera membawa koper kecil itu sendiri, dan langsung menghadap Zopar
"Ketua, ini barangnya, sialahkan di periksa" ucap Dampar menaruh koper yang di bawanya itu di atas meja Zopar
"Bagus, sepertinya kamu memang bisa di andalkan" ucap Zopar, diapun segera mengambil koper itu dan membukanya, dan dia seperti menjilat sesuatu dari koper itu "Sip, ini bagus" Zopar menutup kembali kopernya, dan diapun mengambil kantong kertas coklat dari dalam laci mejanya dan memberikannya pada Dampar "Ini bagian mu, dan bagian anak buahmu juga" ucap Zopar
Dampar pun tertegun, dia bisa memastikan kalau di dalam kertas itu isinya adalah uang "Apa maksudnya ini?" ucap Dampar bingung
"Ini bayaran mu" ucap Zopar
"Oh, Baiklah" Dampar pun mengambilnya uang itu dengan sedikit bingung
'Masa Iya sekali kerja langsung dapat gaji, barang apa yang mereka jual?,.ah sudahlah' Dampar pun tidak ingin terlalu memikirkannya, yang dia tau dia kerja di sini dan yang penting dia di bayar
Dia segera bergegas keluar dan langsung menemui anak buahnya yang sekarang sedang duduk dan bermain kartu di meja, mereka di temani botol minuman dan kulit kacang yang berserakan di meja
Dampar pun mencoba melihat uang yang ada di dalamnya amplop itu, dan memang ada empat ikat uang di dalamnya, jadi Dampar pun langsung mengambil bagiannya terlebih dahulu
"Ini bagian kalian" ucap Dampar menjatuhkan kantong
kertas itu di meja
"Asiiikk,langsung cair juga, sudah lama aku ingi ambil bagian di tugas ini, gaes malam ini kita pesta" ucap Rio
"Terima kasih bos" ucap serempak anggotanya itu
Dampar pun tidak bergabung dengan mereka, dia memilih tempat duduk yang terpisah dan duduk menyendiri di meja lain, karena memang di sini ada beberapa buah meja tempat berkumpul santai para anggota
Diapun sekilas melihat uang bagiannya, dan juga memperhatikan nominalnya "Sepuluh juta hanya untuk mengantar barang beberapa jam saja?, ini sepertinya memang pekerjaan yang menguntungkan" gumam Dampar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2023-04-16
0
Herlin Todo
kayany si dampar sekarang bekerja dgn musuh lamanya
2022-09-25
0
Ardi Mardini
aku mulai menyukainya
2022-08-30
0