Setelah menjalankan shalat isya' adit merasa lebih tenang. Mungkin masa lalu tidak untuk di bawa bawa sampai sekarang. Adit juga sudah lupa bagaimana wajah wanita itu,semua samar dan Harapan untuk bertemu sangat lah kecil, semoga gadis itu sehat dan selalu ceria. Mungkin gadis itu juga sudah menikah kenapa adit harus menunggu pertemuan yang masih abu abu?? Saat ini sudah saat nya dia harus memikirkan masa depan nya. Adit keluar dari kamar nya untuk mencari pak yunus.
"Ayah mana?" Tanya adit pada revan yang sedang bermain game dalam ponsel nya. Revan adalah adik adit yang pertama.
"Diluar mas sama ibuk" jawab revan tanpa melihat kearah adit.
Adit menemui ayah ibu nya yang sedang ngobrol di teras rumah. "Yah, adit mau ngobrol" dia duduk di kursi depan ayah nya
"Apalagi dit? Kamu mau membantah ayah lagi?" Kata pak yunus lalu menyeruput kopi buatan istrinya
"Adit setuju, adit serahkan semua pada ayah, kalau menurut ayah gadis itu cocok buat adit okelah adit mau. Insya'allah jodoh pilihan ayah terbaik buat adit" adit tersenyum masam dan berusaha menerima gadis yang dijodohkan dengan nya.
"Alhamdulilah buuuk bentar lagi kita punya mantu. Gitu dong le" pak yunus bahagia begitupun bu mirna yang juga tersenyum lebar.
***
Pak yunus berfikir untuk menelepon pak rahmat untuk memberikan kabar yang sangat membahagiakan, dia teringat pertemuan 1 bulan yang lalu dengan pak rahmat. Dari pertemuan itu lah pak rahmat menemukan jodoh yang pantas untuk adit. Saat itu mereka kebetulan bertemu di sebuah masjid saat shalat jumat
"Nus, yunus. Kamu yunus kan?" Tanya pak yunus sembari menghampiri pak yunus yang hendak beranjak dari masjid.
"Iya, siapa ya pak?" Pak yunus mencoba mengingat ingat laki laki yang sudah beruban banyak di depan nya
"Rahmat? Kamu rahmat kan?ya allah mat maat lama tidak berjumpa" pak rahmat adalah teman kuliah pak yunus, dulu mereka sering sekali bolos kuliah bareng.
"Alhmdulilah masih inget. Apa kabar kamu nus?" Kata pak rahmat
"Ya seperti yang kamu lihat ini, masih seger. Haha" pak yunus tertawa
"Alhmdulilah, mampir yuk kerumah ku. Kebetulan deket sini" pak rahmat mengajak pak yunus mampir ke rumahnya yang kebetulan tidak jauh dari masjid. Pak yunus dibonceng pak rahmat menggunakan motor nya dan sampailah disebuah rumah minimalis dengan cat bewarna kuning.
"Ayo nus masuk" ajak pak rahmat
"Kok sepi rumahmu mat?" Tanya pak yunus
"Istriku lagi kerumah ibuk. Ad anak ku icha, cha icha sini cha" teriak pak rahmat
"Iya paak, oh ad tamu pak" jawab icha lalu mencium tangan pak yunus.
"Nah ini anak ku nus. Cuma 1 aja. Cha tolong buatin kopi ya" pinta pak rahmat. Lalu icha segera ke dapur untuk membuatkan nya kopi.
"Anak mu cantik banget mat, nggak nyangka aku" pak yunus kagum
"Iya dong kan bapaknya ganteng" mereka tertawa
"Anak mu sudah menikah mat?" Tanya nya penasaran
"Boro boro menikah, pacar aja nggak punya nuss. Binggung aku" kata pak rahmat sambil menggeleng gelengkan kepalanya. Setelah 15 menit icha datang dengan membawa 2 cangkir kopi dan kue.
"Silahkan om" kata icha dengan sangat ramah saat menyuguhkan kopi dan kue
"Makasih ya, kamu kerja dimana nak?" Pak yunus antusias
"Di laboratorium kesehatan om di surabaya" jawab icha dengan senyuman
"Oh kesehatan. Sama kayak anak om juga dari kesehatan. Semoga lancar ya cah ayu kerjanya" kata pak yunus, setelah itu icha permisi meninggalkan pak yunus dan pak rahmat.
"Anak mu cocok banget sama anak ku sepertinya mat, aku pengen punya mantu kayak anak mu itu" pak yunus berandai andai
"Anak mu juga belum nikah nus?" Tanya pak rahmat
"Aduh susah anak ku itu. Kerjaa terus nggak mikirin wanita, gimana kalau kita jodohkan? Aku sudah pengen punya cucu maat" Pak yunus berinisiatif
"Idemu bagus juga nus. Aku juga sudah pengen denger oek oek kok. Mau nus ayo kita jodohkan" pak rahmat menyetujui dan begitu semangat.
Pak yunus tersadar dari lamunan nya dan mengingat bahwa tadi beliau ingin menelepon pak rahmat untuk memberikan kabar bagus. Setelah menemukan nomor pak rahmat,pak yunus menekan tombol panggil, maklum lah ponsel pak yunus masih model jadul yang hanya bisa untuk telp dan sms. Tidak lama kemudian akhirnya tersambung juga dengan pak rahmat.
"Halo assalamu'alaikum nus" jawab pak rahmat
"Wa'alaikum salam mat. Aku punya kabar bagus mat. Anak ku bersedia nikah sama anak mu aku lega banget" pak yunus mengepal ngepalkan tangan nya dan menarik dari atas ke bawah.
"Alhmdulilah, aku juga seneng mat. Biar cepet acara nya aku siapi ya" jawab nya bersemangat
"Iya mat. Anak mu gimana?"tanya pak yunus
"Anak ku pasti mau lah nus, kamu tenang aja" padahal pak rahmat belum mendapatkan persetujuan dari anak nya, tapi pak rahmat tau anak nya akan menurutinya karena icha adalah anak yang tidak pernah membantah apa kata orang tua. Sejak hari itu pak rahmat sudah mulai mempersiapkan pernikahan anak nya tanpa sepengetahuan icha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Rere Moza
alhamdulillah sesuai harapan
2024-02-03
0
Rita Novrita
sama kita sepemikiran..
2024-01-19
0
Nanang Hardyantp
bingung thor d bab2 Adit kt nya anak satu satu nya d bab 3 ada adik nya Revan. d bab3 rumah nya kta nya minimalis d bab 4 rumah nya gede liyeuuur ah
2023-10-09
1