Cairan hitam terus mengalir keluar dari mulut monster yang dilawan Zen tadi. Dengan kehilangan sinar matanya, akhirnya monster itu jatuh tak bernyawa ditempatnya. Zen yang melihat ini mulai menarik pedangnya yang tertancap ditubuh monster itu dan memasukannya kedalam inventorinya.
“Tuan putri?” gumam Zen sambil melihat mayat monster yang dia kalahkan tadi
Zen masih terpaku dengan perkataan monster yang dia kalahkan tadi sebelum dirinya benar - benar mati. Namun rasa nyeri mulai menyelimuti Zen, karena luka pada pahanya akibat serangan monster yang dilawannnya tadi mulai bereaksi.
“Racun?” gumam Zen, dan dirinya langsung terduduk karena kekuatan pada kaki kirinya yang menerima sayatan tadi mulai melemah.
“Sialan, aku harus menyembuhkan luka ini dahulu” kata Zen lalu menggunakan skill healnya mencoba menekan racun yang mengerogotinya.
Untung saja, skill healnya sudah meningkat sedikit dan tidak seperti saat melawan serigala seminggu yang lalu. Jika itu terjadi, dipastikan Zen akan menderita akibat racun yang didapatkannya saat ini, walaupun efek racun yang diterimanya itu sangatlah lemah.
“Hah... tahap pertama sudah selesai, tetapi masih ada sisa racun pada luka yang kumiliki” kata Zen, setelah melakukan tindakan pertama untuk mengobati luka yang diterimanya.
Zen berusaha dengan keras menyembuhkan lukanya. Untung saja racun yang diterimanya lumayan lemah, jadi dia masih bisa menanganinya saat ini.
“Mungkin aku harus mempelajari elemen kegelapan kalau begini” gumam Zen setelah selesai merawat luka yang dialaminya.
Memang, saat ini Zen belum sama sekali mempelajari sebuah elemen yaitu elemen kegelapan, karena menurutnya dia belum perlu mempelajarinya dahulu dan lebih baik memfokuskan untuk meningkatkan beberapa elemen terlebih dahulu.
Setelah menyembuhkan lukanya, Zen mulai beristirahat sejenak dan mulai berfikir rencana apa yang akan dia ambil kedepannya. Tetapi sebelum itu, sembari beristirahat Zen tidak lupa mengambil smartphone miliknya dan menscan tubuh monster yang dilawannya tadi.
“Baiklah, mari kita lihat mahluk apa sebenarnya dirimu” gumam Zen sambil duduk dibawah sebuah pohon yang tidak jauh dari tempat pertempurannya tadi.
[Cursed Undead (Vampire)]
[Umur: ???]
[Status: Dead]
Melihat itu, Zen mulai menelusuri lagi informasi yang didapatkannya itu dan mengklik beberapa tautan yang muncul saat menscan tubuh monster yang dilawannya.
[Cursed Undead]
[Monster yang tercipta dari kutukan yang sangat kuat dengan tujuan untuk memperbudak, atau menjadi alat perang pada masanya. Biasanya monster ini dibuat untuk alat perang, karena kekuatan yang dihasilkan sangatlah kuat
Terlebih lagi, dengan kekuasaan penuh dari pemilik kutukan ini, sang Monster dipastikan akan patuh dan tidak takut mati dan menjadi senjata perang yang sangat amat pamungkas dimasanya]
“Hm... jadi begitu” gumam Zen.
Zen terus membaca informasi yang dicarinya itu, hingga terdapat berbagai cara untuk mengalahkan monster ini dengan mudah. Dengan sigap, Zen langsung membaca informasi itu, agar dia bisa melawan musuh ini dengan mudah dimasa depan, jika dia bertemu dengan mereka kembali.
“Jadi bisa dikalahkan dengan mudah oleh pemilik elemen cahaya atau elemen kegelapan ya...” gumam Zen setelah membaca informasi itu dari smartphone miliknya.
Sebenarnya sangat sederhana mengalahkan Cursed Undead, yang pertama menyegel kutukan yang dia terima menggunakan elemen cahaya, atau melepaskan kutukan itu menggunakan elemen kegelapan yang sama untuk mengutuknya.
“Hah... tetapi penguasaanku tentang tehnik segel masihlah rendah” gumam Zen.
Memang, Zen saat ini mempelajari elemen cahayanya dengan serius, namun masih dalam tahap mempelajari tehnik penyembuhan. Karena menurutnya, skill healing sangat berguna baginya saat memulai petualangannya.
“Sepertinya perjalananku masih panjang” kata Zen.
Dari informasi yang didapatkannya, dipastikan cursed undead yang dilawannya tadi ditugaskan oleh orang yang menciptakan undead itu untuk melindungi sesuatu didalam dungeon ini, dan untuk memastikan apa yang berada didalam dungeon ini agar tetap terkurung.
“Tetapi apa mahsutnya dengan selamatkan tuan putri kami dari dalam dungeon ini?” gumam Zen setelah mengingat perkataan undead didepannya sebelum mati.
“Tunggu, disini ditulis Vampire, apakah yang dikurung didalam merupakan seorang Vampire?” gumam Zen setelah melihat kembali data monster yang dia scan tadi.
Dengan sigap, Zen langsung menggunakan smartphonenya untuk mencari infromasi tentang ras vampire dan bagaimana cara untuk melawannya. Namun informasi yang dia terima membuatnya cukup terkejut saat itu juga.
[Ras Vampire]
[Ras ini diketahui sudah punah ratusan tahun yang lalu, akibat pemberontakan seseorang dari ras mereka, dan membantai seluruh Ras Vampire dimuka Malter ini. Tetapi yang tidak diketahui oleh seluruh penduduk Malter, saat ini tersisa dua orang saja yang berhasil selamat dalam pemberontakan tersebut]
“Tunggu... jangan bilang salah satu dari mereka terkurung didalam hidden dungeon ini?” gumam Zen yang langsung menatap goa yang berada tidak jauh darinya.
Zen terus berusaha mencari infromasi tentang Ras Vampire, dan menemukan bahwa seseorang yang masih hidup dari ras ini, kemungkinan sedang bersembunyi dan berbaur. Tetapi informasi yang Zen dapat kembali membuatnya tercengang.
Kedua Vampire yang tidak diketahui keberadaannya itu, kemungkinan berusia ratusan tahun dan lokasi mereka tidak diketahui oleh siapapun hingga saat ini, walaupun salah satunya dipastikan sedang berbaur dengan baik dan menyembunyikan dirinya.
“Berarti, yang berada didalam ini merupakan salah satunya bukan?” kata Zen masih tercengang dengan kenyataan yang baru saja dia dapatkan itu.
Melihat semua informasi itu, Zen mulai memijit keningnya karena mendapatkan informasi yang membuatnya pusing. Saat ini dia dilema, akankah harus menyelamatkan orang yang terkurung didalam tempat ini atau meninggalkannya.
“Hm... kemungkinan orang yang dikurung didalam sangatlah kuat bukan?” Gumam Zen bimbang, karena dia masih sangat bingung ingin masuk atau tidak kedalam dungeon yang berada ditempat dirinya berada saat ini.
Ketakutannya cuma satu, yaitu jika orang itu kuat, dia mungkin akan berbalik membunuh Zen saat dia mencoba menyelamatkannya. Hal ini tidak ingin dia alami, tetapi entah mengapa firasatnya mengatakan bahwa dia harus menyelamatkan orang yang terkurung didalamnya.
“Tunggu, mari kita cari beberapa informasi lagi” kata Zen sambil membuka menu pencarian pada smartphonenya.
Apa yang dicarinya itu membuatnya sedikit tersenyum, karena sebenarnya hidden dungeon dibuat oleh seseorang pengguna elemen cahaya. Dan dipastikan apa yang dikurung didalamnya tidak akan bisa lepas kecuali seseorang dengan elemen cahaya yang melakukannya.
“Baiklah, mari memasukinya. Lagipula kekuatan elemen cahayaku sangat lemah. Sangat tidak mungkin bukan, aku tidak sengaja membuka segel yang mengurung sesuatu didalamnya” kata Zen yang sudah memutuskan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
“Sebelum itu, mari kita lihat statusku terlebih dahulu” gumam Zen.
[Zen Heilight] [Edit]
[Umur: 17]
[Level: 4][+]
[HP: 800]
[MP: 800]
[STR: S [127%]][MAG: S [111%]]
[VIT: S [120%]][AGI: S [130%]]
“Akhirnya aku bisa menaikan levelku” gumam Zen senang.
Tanpa pikir panjang, Zen langsung menekan tanda plus pada keterangan sebelah levelnya, dan mulai meningkatkan levelnya.
Sebuah sensasi yang dirasakannya, membuat Zen sangat senang. Sensasi ini merupakan sensasi yang didapatkannya setelah levelnya meningkat, dan membuatnya seakan lebih kuat, karena sensasi ini merupakan peningkatan kekuatan tubuhnya karena berhasil menaikan levelnya.
“Memang, pertarungan langsung membuat kekuatanku meningkat dengan cepat” kata Zen setelah merasakan kekuatan baru mengalir pada tubuhnya.
Zen perlahan beranjak dari tempatnya beristirahat sebelumnya. Dengan tubuh yang segar, dia mulai memasukan smartphone miliknya kedalam inventorinya dan menatap sebuah goa yang merupakan hidden dungeon didekatnya.
Dengan sebuah tarikan nafas, dia mulai melangkahkan kakinya dengan mantab dan mulai memasuki dungeon didepannya.
“Baiklah, mari kita memasuki hidden dungeon ini”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Hames
semangat thorrr
2021-10-26
0