Dua orang beda usia sedang duduk saling berhadapan satu sama lainnya saat ini. Seorang yang masih bisa dikatakan remaja, merupakan salah satu dari pria yang duduk ditempat itu. Saat ini, remaja itu masih mencoba mencerna apapun yang dikatakan pria paru baya didepannya dengan sabar.
“Lalu.. bagaimana kelanjutan cerita pria yang bernama Zen itu?” tanya Remaja itu kemudian, setelah selesai mendengarkan kisah sang pangeran tanpa cahaya yang diceritakan padanya, oleh pria yang berada dihdapannya.
“Dia kabur” jawab pria didepannya dengan singkat.
“Kabur?” balas remaja itu.
“Ya.. setelah semua yang dia alami, dia memutuskan untuk tidak mempercayai siapapun didunia itu. Jadi dia memutuskan untuk kabur dari rumah sakit yang merawatnya dan menghilang dari sana.” Balas pria paru baya itu kemudian.
“Hmm... biar kutebak kisahnya selanjutnya. Dia lalu menjadi kuat dan menjadi jahat dan mulai membalaskan semua dendamnya bukan?” kata remaja itu, mencoba menebak kelanjutan cerita yang diceritakan pria yang berada didepannya.
“Tebakan yang bagus, tetapi masih salah...” balas pria paru baya itu.
“Lalu apa yang terjadi dengannya?” balas remaja itu kembali, yang masih penasaran dengan kisah dari pria bernama Zen Heilight itu.
“Dia meninggal” balas pria paru baya itu dan membuat suasana diruangan itu mulai sunyi.
Yap.. pria yang bernama Zen Heilight itu meninggal, saat dirinya kabur kesebuah tempat yang dimana dia tidak mengetahui bahwa dirinya masuk kedalam kesebuah area terlarang, dimana area itu merupakan daerah yang penuh dengan monster.
Dia masih bisa melawan, tetapi saat bertarung menggunakan sebelah tangannya saja, dirinya tidak mampu melawan ratusan monster yang menyerang kearahnya, apalagi saat stamina yang dimilikinya sudah habis, setelah menahan para monster yang menyerangnya selama beberapa jam secara terus menerus.
Dan begitulah akhir dari pria yang bernama Zen Heilight itu, saat tubuhnya terbaring tak bernyawa ditengah – tengah hutan dimana beberapa monster yang menyerangnya tadi, mulai membubarkan diri dan meninggalkan mayatnya disana.
“Hmmm... tidak kusangka kisahnya akan Bad Ending.” kata remaja bernama Zen setelah mendengarkan akhir cerita dari pria yang nama depannya sama dengannya.
“Lalu mengapa Kakek menceritakan ini semua kepadaku? Jangan bilang bahwa Kakek akan menceritakan kisah semua orang bernama Zen disemesta ini kepadaku?” tanya Zen kemudian.
“Hmm... pertanyaan yang bagus.” Kata pria yang dipanggil Kakek itu dan kembali meminum tehnya, sebelum menjelaskan mahsut dirinya menceritakan sebuah cerita kepada pria didepannya.
“Aku menceritakan kisah itu, dikarenakan jiwamu yang saat ini duduk dihadapanku, merupakan jiwa asli dari tubuh yang digunakan pria bernama Zen Heilight tersebut” balasnya.
“Hah...?! a-apa mahsutmu Kakek?” tanya Zen yang bingung dengan perkataan Kakeknya itu.
“Oke aku akan menjelaskannya dengan singkat” jawab Kakek yang berada didepannya saat ini.
.
.
Kebosanan, itulah yang dialami oleh seorang pengawas semesta yang luas ini. Sudah beribu – ribu tahun dia menjalani tugasnya dengan baik, tetapi apa yang dilakukannya membuatnya sangat jenuh.
Namun suatu hari, dia menciptakan sebuah tubuh yang akan menjadi avatarnya untuk menaungi semua atau salah satu semesta untuk menghilangkan perasaan bosannya. Tetapi kesalahanpun terjadi, bukannya dia menciptakan sebuah Avatar, tetapi sebuah tubuh yang memiliki jiwa.
Takut.. itulah yang dirasakannya karena apa yang dia ciptakan itu, dipastikan suatu hari nanti akan melampauinya. Sebenarnya dia sangat senang jika ada seorang yang melampauinya dan menggantikannya kelak.
Namun yang dia takutkan, jika apa yang dia ciptakan akan menjadi jahat dan menyebabkan kekacauan. Karena dia tidak bisa menghancurkan apa yang sudah dia ciptakan, dengan terpaksa dia memisahkan tubuh dan jiwa dari apa yang dia ciptakan itu.
Dia lalu melemparkan tubuh dari ciptaannya menuju kesebuah dunia, dimana dia akan lahir disebuah keluarga kerajaan yang kuat, dan jiwanya dia lemparkan kesebuah tubuh manusia disebuah dunia bernama bumi.
Dia sengaja membuat nasib jiwa itu sengsara untuk melihat reaksi jiwa yang dia ciptakan itu akan menjadi seperti apa. Tetapi dia sangat senang, saat jiwa itu mengalami dua kehidupannya, jiwa itu tidak menunjukan kekacauan yang dia takutkan.
“Awalnya aku menciptakan sebuah Avatar, tetapi aku tidak sengaja membuat keturunanku yang sangat ideal” kata pria yang memulai itu semua.
.
.
“Jadi begitulah ceritanya, bagaimana dirimu berada dihadapanku saat ini” kata Kakek dari Zen yang telah menceritakan awal Kakeknya menciptakan dirinya.
“Tunggu, jika kamu menganggap aku merupakan keturunanmu, mengapa kamu mengetesku dengan cara yang sangat ekstrim?” tanya Zen, yang sedikit kesal dengan perlakuan dari Kakeknya, tentang kedua kehidupan aneh yang pernah dia jalani.
“Tentu saja untuk mencegah apa yang kutakutkan itu terjadi. Tetapi sepertinya apa yang kutakutkan tidak akan terjadi, karena responmu saat ini yang sepertinya tidak menunjukan dendam apapun kepadaku, atas apa yang telah kuperbuat kepada jiwamu” balas Kakek yang berada didepannya dengan senyum yang terpampang diwajahnya.
“Tentu saja aku marah pak tua, apakah kamu tahu apa yang telah aku jalani. Dua Kehidupan yang miris.” Balas Zen.
“Aku tahu, tetapi jiwamu tidak menunjukan kekacauan dan membuatku sangat senang” jawab Kakek dari Zen itu, setelah melihat tidak ada tanda kekacauan muncul pada diri Zen.
“Lalu.. apa yang terjadi padaku selanjutnya, apakah kamu akan mengetesku kembali?” tanya Zen kemudian.
“Tentu saja tidak, aku sudah memutuskan untuk membiarkanmu hidup sesuai kemauanmu saat ini, tanpa ikut campur diriku dalam mempengaruhi nasib yang akan kamu jalani” kata Kakeknya itu.
“Benarkah... lalu kemanakah hidupku selanjutnya berada?” Tanya Zen kemudian.
“Dunia yang sama dimana tubuh aslimu berada”
.
.
Kembali ditempat dimana tiga orang sedang berdiskusi saat ini. Dua orang wanita yang berada dihadapannya ini hanya tenang mendengarkan cerita dari Zen saat ini, dimana Zen telah menceritakan awal dari kisahnya.
“Jadi kamu berasal dari kerajaan Heilight, dimana dirimu disembunyikan oleh Kakekmu didunia ini, untuk mencegah dirimu dibunuh. Lalu saat kamu tenggelam sebelumnya, kamu akhirnya diselamatkan olehnya dan dibawa kembali keduniamu berasal.” kata Irene yang membuat kesimpulan dari apa yang didengarnya sedari tadi.
“Yap.. seperti itu” kata Zen sambil tersenyum, setelah menceritakan kisahnya yang palsu, dan menyembunyikan fakta bahwa dirinya merupakan keturunan dari pria terkuat disemesta ini.
“Tetapi tidak kusangka keluarga aslimu akan sejahat itu Zen, dan juga para bangsawan kerajaan Enex akan setamak itu” kata Irene kemudian, dan dibalas anggukan oleh Vero.
“Begitulah hidup Kak” jawab Zen singkat, sambil menghabiskan minuman yang dipesannya.
Mereka berdua yang mendengar cerita Zen sangatlah marah, karena mereka tidak menyangka Zen akan tersiksa menjalani kehidupannya didunia asalnya.
Disisi lain, Vero masihlah tidak melontarkan satu kata apapun, karena dia masihlah merasa bersalah dengan apa yang diperbuatnya terhadap Zen. Tetapi saat mendengarkan cerita Zen sebelumnya, bisa dilihat ekspresinya yang mulai berubah – ubah saat mendengarkannya.
“Lalu, bukankah tangan kananmu terputus, bagaimana caramu mengembalikannya?” tanya Irene kemudian, setelah memeperhatikan tubuh sempurna dari adiknya.
Memang pria dihadapan mereka terlihat sangat sempurna tanpa ada satupun keadaan cacat dari tubuhnya. Wajahnya yang dulunya mempunyai bekas luka bakar sudah hilang dari wajahnya, dan tangan kanannya yang terlihat ada ditempatnya, berbeda saat Zen menceritakan bahwa tangan kanannya terputus sebelumnya.
Mendengar pertanyaan Irene, Zen memutuskan untuk memesan kembali minumannya yang habis, karena cerita selanjutnya akan memakan waktu yang sangat panjang, karena akan menceritakan hidupnya yang dimulai dari awal.
“Sebaiknya kalian juga memesan kembali minuman atau memesan sesuatu untuk dimakan, karena ceritaku selanjutnya akan sangat panjang” kata Zen, sambil memanggil seorang pelayan.
Mereka mulai mendengarkan perkataan Zen dan memesan kembali minuman mereka. Hingga seorang pelayan membawakan pesanan mereka semua dan Zen mulai meminum apa yang dipesannyam lalu mulai menatap mereka dengan serius.
“Baiklah, inilah kisahku selanjutnya...”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
[ Azuya ]
ampun dah Thor, udh brp chp ini masih menceritakan flashback nya doang....
2021-12-24
0