Aula yang dipenuhi beberapa orang masihlah sunyi, setelah mereka menyaksikan apa yang terjadi didalam persidangan ini. Dengan tatapan tidak percaya, mereka mulai menyaksikan seorang pria mengeliat kesakitan karena tangan kanannya sudah terpisah dari tubuhnya.
“Sial aku terlambat” kata seorang wanita yang tadi membuka pintu aula persidangan ini.
Wanita yang mengatakan perkataan itu mulai panik saat ini. Dengan menyaksikan kejadian sebelumnya, bisa dipastikan rencana ayahnya mulai sukses, bahkan bisa dibilang sangat sukses saat ini.
“Ini tidak boleh terjadi, aku tidak mau Richard menjadi kambing hitam dalam rencana ini” kata wanita itu kembali.
Beberapa ahli penyembuh mulai memasuki tempat dimana seorang pria yang kehilangan tangan itu berada. Dengan sigap mereka membantu pria yang kehilangan tangan itu, untuk setidaknya menghentikan pendarahan yang dimilikinya. Tetapi, tangannya yang terpotong sebelumnya, perlahan mulai berubah menjadi abu dan menghilang tanpa bekas.
Suasana disana masihlah sunyi, hingga seorang wanita mulai memberanikan diri untuk membuka suara saat ini. Dengan perlahan dia mulai berjalan melewati tempat Zen yang sedang dirawat, dan tiba ditengah aula persidangan itu.
“M-Maafkan saya karena mengintrupsi persidangan ini yang mulia, tetapi saya mempunyai bukti tentang apa yang terjadi kepada saya malam itu” kata Kelly yang sedikit gugup, karena tindakannya saat ini sedang dilihat oleh seluruh orang yang berada diruangan tersebut.
Melihat Kelly, Ayahnya mulai panik saat ini. Dia sudah berusaha mengurung putrinya itu, namun sialnya sekarang dia berada disini. Dia dengan cepat ingin menghampiri putrinya, tetapi sepertinya tindakannya itu sudah terlambat.
“Bukti apa yang anda miliki nona Kelly?” tanya hakim kerajaan ini yang berusaha untuk tetap tenang, karena melihat kemunculan sang korban yang akan bersaksi.
“Bukti bahwa tuan Zen tidak bersalah” jawab Kelly singkat.
.
.
Beberapa saat setelah kejadian pemerkosaan yang dialaminya, Kelly mulai ditenangkan oleh beberapa pelayan dikediamannya. Dia masih sangat syok dengan apa yang menimpanya dan berusaha sebisa mungkin untuk menenangkan dirinya.
“Dimana Ayahku?” tanya Kelly, yang sangat membutuhkan sosok Ayah yang sangat dicintainya, untuk berada disisinya saat ini.
“Ayah anda saat ini berada diruang kerjanya nona Kelly” jawab seorang pelayan, yang sedari tadi menenangkannya.
“Aku ingin menemuinya” gumam Kelly, yang sangat ingin ditemani oleh Ayahnya saat ini.
Tentu saja perkataan dari Kelly mendapatkan penolakan dari para pelayannya, karena mereka ingin majikannya itu untuk beristirahat. Tetapi karena terus mendapatkan penolakan, Kelly berusaha menggunakan berbagai siasat agar dirinya bisa bertemu Ayahnya.
“Akhirnya mereka sudah pergi” kata Kelly setelah berhasil mengusir semua pelayannya.
Memang Kelly berkata ingin sendiri dan beristirahat, sehingga para pelayannya mulai meninggalkan dirinya disana. Tetapi saat melihat pelayannya yang sudah pergi, Kelly langsung menyelinap keluar kamarnya dan menuju kearah ruang kerja milik Ayahnya, untuk memintanya menemaninya.
Tetapi saat hendak memasuki ruang kerja Ayahnya, dia amat terkejut dengan apa yang sedang didiskusikan oleh Ayahnya, beserta beberapa orang yang berada didalam ruangan tersebut.
Dengan air mata yang mengalir dimatanya setelah mendengar percakapan mereka, Kelly mulai marah karena ternyata Ayahnya menggunakannya sebagai alat untuk memenuhi ambisinya. Tetapi dia tidak habis akal, perlahan dia mulai mengeluarkan Recorder Gem dan mulai merekam percakapan Ayahnya itu.
“Lalu.. bagaimana dengan putrimu?” tanya seorang pria gendut yang berada disana.
“Tenanglah, dia sudah tenang dikamarnya saat ini. Lagipula dengan hasil ini, sudah dipastikan kekacauan akan terjadi dikerajaan ini” kata Ayah dari Kelly, yaitu Duke Varis.
Rencana mereka sebenarnya sangat sederhana, pertama mereka akan membuat keluarga kerajaan Enex akan berurusan dengan Kerajaan Heilight.
Mereka akan menggunakan Zen sebagai alat, dimana membuat kerajaan ini memperlakukan Zen dengan tidak adil. Rencana mereka berjalan mulus, saat Duke Varis tidak sengaja mendengar perkataan dari sang pahlawan yang ingin menjebak Zen.
Dengan haus kekuasaan, Duke Valir tidak segan – segan menggunakan putrinya menjadi alat juga, untuk memuluskan rencananya. Dia sengaja membuat putrinya tertidur menggunakan obat tidur yang sudah disiapkan Richard dan melanjutkan rencananya.
Dengan menggunakan Recorder Gem yang berada dikediamannya untuk memantau keamanan rumahnya, Duke Valir menyuruh seseorang untuk mengubah tampilan mereka agar mirip seperti Zen dan membawa putrinya kedalam sebuah kamar.
Melihat putrinya sudah berbaring ditempat tidur, dimana disebelahnya juga ada Zen yang sudah terlelap, dia menyuruh beberapa orang untuk menyempurnakan aksinya dengan menelanjangi mereka berdua dan membuat seolah – olah putrinya sedang diperkosa.
“Tidak kusangka si pahlawan berfikiran seperti itu” kata seseorang diruangan itu, yang mendengar kembali rencana dari Duke Varis.
“Ya.. tetapi perkataannya sudah kurekam, dan akan membuatnya menjadi kambing hitam, untuk rencana kita membela Pangeran Zen nanti” kata sang Duke Varis, dengan senyum licik yang terpampang pada wajahnya.
Richard awalnya akan menjebak Zen dengan wanita lain untuk memperburuk citranya kepada Aghni. Namun rencananya sudah diketahui oleh Duke Valir dan mulai merekam semua rencana yang dilontarkan oleh Richard kepada seseorang yang disuruhnya untuk menjebak Zen.
Dengan ini, Duke Valir hanya harus menunggu saat pihak kerajaan akan salah dalam menindak Zen, karena memang Zen tidak bersalah dan membuat mereka mendapatkan tekanan dari pihak Heilight.
Setelah itu, pihak Duke Valir akan mengeluarkan semua bukti yang mereka miliki untuk membela sang pangeran Heilight, agar mereka mendapatkan apresiasi dari kerajaan Heilight dan memuluskan jalan mereka untuk mengambil alih tahta dari kerajaan Enex.
Dan begitulah rencana mereka itu, walaupun mereka tahu Raja Kerajaan Heilight tidak menyukai keturunannya yang tidak mempunyai elemen cahaya, tetapi mereka tahu bahwa pihak Kerajaan Heilight akan tetap mempermasalahkan masalah ini, dan membuat cela untuk para bangsawan tamak itu, untuk memulai aksi mereka yaitu menduduki tahta kerajaan Enex.
Namun tiba – tiba saja sebuah suara mulai mengejutkan mereka, saat sedang asik membicarakan rencana mereka kembali, yang dimana suara itu berasal dari Kelly yang tidak sengaja menyenggol sebuah benda dan membuat posisinya ketahuan.
“Kelly apa yang kamu lakukan disini?” tanya Ayahnya, yang langsung melesat kearah tempat Kelly berada.
Kelly dengan cepat menyembunyikan Recorder Gemnya dan berusaha untuk tenang saat ini. Namun dua orang yang bersama Ayahnya tadi, saat ini sudah berada dibelakang Ayahnya dan sedang menatap Kelly tajam.
“Sepertinya putrimu mendengar apa yang kita diskusikan tadi” kata pria gendut dibelakang ayahnya, namun tatapan menyeramkannya masih menatap Kelly dengan intens.
Mendengar itu, Duke Valir langsung menarik tangan dari Kelly dan menyeretnya menuju kamarnya dan mendorongnya kedalam lalu menguncinya. Duke Valir mulai memanggil para pengawal dan menyuruh mereka mengawasi kamar itu dan tidak membiarkan Kelly untuk keluar dari sana.
.
.
“Dasar penghianat!” teriak Raja kerajaan Enex setelah mendengar isi dari Recorder gem yang dibawa oleh Kelly.
“Pengawal, cepat tangkap dia!” teriak raja Enex dan membuat semua prajurit yang berada disana langsung menangkap Duke Valir.
Tetapi yang mereka tidak ketahui, Kelly sudah merubah rekaman itu dan menghilangkan bagian dimana rencana dari Richard untuk menjebak Zen, bahkan mencuri recorder gem ayahnya yang merekam aksi dari Richard.
Mengapa dia melakukan itu, alasannya sangat sederhana, yaitu dia sangat mencintai sang pahlawan.
“Dan cepat bawa pangeran Zen menuju ketempat perawatan” Teriak Raja Enex.
Rasa bersalah mulai menyelimuti beberapa orang, terutama Aghni dan Raja Enex yang tidak berfikir secara rasional tentang menangani masalah dari Zen. Bahkan Aghni pernah menyuruh sipir penjara untuk menyiksa Zen saat masih ditahanan, karena dia merasa sakit hati kepadanya.
.
.
“Apakah nama Zen merupakan kutukan?” tanya seseorang yang saat ini sedang duduk bersila dan berhadapan dengan pria paru baya yang berada didepannya.
“Tidak seperti itu. Buktinya pada kehidupanmu yang pertama, ada seorang bernama Zen yang sangat terkenal” kata pria paru baya didepannya.
“Siapa?” balas remaja itu, yang penasaran.
“Zen Malik” balas pria paru baya itu, lalu mengambil gelas yang berada didepannya dan mulai meminum isinya.
“Zen Malik?” tanya remaja itu kembali, dan mulai mengingat - ingat nama yang dikatakan pria paru baya didepannya.
“Kamu tidak mengenalnya? dia merupakan penyanyi terkenal” balas pria itu kembali.
“Mahsut Kakek Zayn Malik?” balasnya.
“Benar itu dia..." Balas pria didepannya sambil menaruh kembali gelasnya didepannya. "Bagaimana? Ada bukan?" lanjut pria tersebut.
“Tetap saja namanya bukanlah Zen Pak Tua”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sapi Terbang/Capricorn goreng
Wah, penyanyi favorit temenku ama emakku 🗿
2024-08-16
0
anggita
oke👌
2021-11-20
1