Pesta terus berlanjut, dimana beberapa pria dan wanita mulai berdansa ditemani oleh lantunan lagu yang sangat indah yang dimainkan dipesta tersebut. Zen dan Aghni juga ikut meramaikan kegiatan itu, dan mereka berdua yang menjadi karakter utama pada acara dansa tersebut.
“Kamu sangat cantik hari ini Aghni” kata Zen yang saat ini masih merangkul pinggang dari Aghni.
“kamu juga tampan hari ini pangeranku” balas Aghni yang sedang menikmati waktu berdansanya bersama Zen.
Acara itu terus berlanjut, hingga akhirnya Zen dan Aghni memutuskan untuk memisahkan diri dan mulai bersosialisasi dengan beberapa orang. Tentu saja sebagai bangsawan, mereka harus sering saling bersosialisasi diantara mereka untuk memperkuat hubungan masing - masing.
“Tuan Zen sangat beruntung dapat bertunangan dengan tuan putri” kata salah satu anak bagsawan dimana Zen berada saat ini.
“Ya... aku sangat beruntung” balas Zen, lalu mulai mengambil sebuah minuman dari pelayan yang menghampirinya.
“Ah... itu merupakan anggur khusus dari wilayah kerajaan Ridenia tuan Zen, jadi kupastikan anda akan puas dengan rasanya” kata pria itu kembali.
Tentu saja Zen dengan sopan mengangguk atas informasi dari anak bangsawan didepannya, dan mulai meminum minuman yang diambilnya tadi. Tetapi yang dia tidak ketahui, ada sesuatu yang sudah tercampur didalam minuman yang sedang dia minum itu.
“Yap.. rasanya memang enak” kata Zen sambil tersenyum seakan mengapresiasi minuman yang diminumnya itu.
Pesta terus berlanjut, tetapi Zen merasakan rasa kantuk yang amat sangat saat ini. Merasakan matanya yang sangat berat, Zen memutuskan untuk pergi menuju toilet untuk membasuh wajahnya. Tetapi saat sampai didepan pintu toilet, entah mengapa pandangannya langsung menggelap.
.
.
“Dimana Zen?” begitualah kata seorang wanita yang saat ini sedang sibuk mencari tunangannya.
Sudah cukup lama Zen menghilang dari pandangan Aghni, namun saat dia mencoba mencari keberadaannya, dia tidak berhasil menemukannya. Bukan hanya dia saja yang sibuk mencari Zen, Richard sang pahlawan juga melakukan hal yang sama saat ini.
“Dimana Kelly?” ucap Richard yang sudah menanyai satu persatu tamu undangan dari pesta tunangannya tersebut, tentang keberadaan tunangannya.
Kelly yang merupakan tunangannya, tadi sempat meminta izin kepadanya untuk pergi menuju toilet. Tetapi setelah menunggu lama, Kelly tidak kunjung kembali dan dirinya tidak menemukannya dimanapun termasuk toilet diseluruh kediaman ini.
Kehilangan kedua orang itu, tentu saja membuat heboh pesta yang sedang berlangsung, karena status mereka berdua yang merupakan tunangan tuan Putri kerajaan dan tuan rumah acara ini.
“Bagaimana Tuan Duke?” tanya Aghni setelah melihat seseorang yang ikut mencari keberadaan Zen dan Putrinya sendiri, masih kebingungan menemukan mereka.
“Kami masih mencarinya Tuan Putri” kata Duke yang merupakan Ayah dari Kelly, yang menunjukan wajah khawatir palsunya.
Pencarian mereka terus berlanjut hingga larut malam, dimana pesta tersebut benar – benar dibubarkan atas kejadian tersebut. Tiba – tiba saja, suara teriakan terdengar dari sebuah kamar khusus pelayan pada kediaman ini. Tentu saja hal itu membuat beberapa penjaga berlari kearah ruangan tersebut, termasuk sang Duke, Aghni beserta Richard yang mencari keberadaan tunangan mereka masing - masing.
“Apa yang terjadi?” kata Duke itu sambil menerobos masuk ruangan asal suara tadi, melewati para penjaga kediamannya diikuti oleh Aghni dan Richard.
Namun yang mereka lihat saat ini, membuat semua yang berada ditempat itu cukup terkejut. Seorang wanita yang sudah bersandar pada kepala tempat tidurnya, saat ini menutupi seluruh tubuh polosnya dengan selimut, dimana disebelahnya terdapat seorang yang terlelap dengan pulas tanpa sehelai benangpun.
“Z-Zen.. apa yang kamu lakukan?” kata Aghni dengan kedua tangannya menutup mulutnya, saking terkejut dengan apa yang dilihatnya.
“Dasar brengsek!” teriak Richard yang langsung menerjang kearah Zen, yang masih terlelap diatas kasur tanpa sehelai benangpun menutupinya.
Mendapatkan serangan yang mengarah kearahnya, Zen langsung tersadar sepenuhnya. Namun naasnya, dirinya langsung dibombardir dengan pukulan yang diberikan oleh Richard.
“Argh... t-tunggu apa yang k-kamu lakukan?” teriak Zen yang sudah babak belur, tetapi masih mencoba menghalau serangan yang datang kearahnya.
“Diam kamu brengsek” teriak Richard penuh dengan rasa amarah dan kembali memukul Zen.
Memang jika dibandingkan dengan pahlawan, Zen bukanlah tandingannya. Kekuatan mereka terpaut sangat jauh, sehingga Zen tidak bisa membela dirinya karena perbedaan kekuatan mereka.
Disisi lain, Aghni masih sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Pria yang merupakan tunangannya sedang tidur seranjang bersama wanita lain, terutama dia sedang tidur dengan tunangan orang lain.
Terlebih lagi bisa terlihat noda darah ditengah kasur tempat Zen tidur bersama putri dari Duke, dan beberapa cairan berwarna putih terdapat pada tubuh dari Kelly, seakan membuat tempat itu menjadi bukti yang jelas tentang apa yang dilakukan kedua insan tersebut.
“Apa yang sebenarnya terjadi putriku?” tanya Duke Varis kepada putrinya, yang masih terkejut dengan kejadian yang dialaminya.
“A-Aku tidak tahu Ayah. Saat aku ke toilet, pandanganku mengelap dan tiba – tiba saja aku berada disini” kata Kelly sambil menangis.
“Cepat bawa sampah itu kepenjara, dan jangan lupa memberitahukan kepada Raja tentang ini!” teriak Duke Varis kepada bawahannya, dengan nada yang sangat emosi.
Richard yang sebenarnya masih belum puas memukul Zen, terpaksa langsung menghentikan kegiatannya dan membiarkan Zen dibawah pergi oleh para pengawal kediaman ini, menuju penjara tempatnya akan ditahan.
“A-Aghni aku bisa jelaskan” kata Zen yang akhirnya menyadari apa yang sedang terjadi.
Namun perkataan Zen membuat Aghni menatapnya dengan tatapan kebencian dan rasa jijik. Tetapi Zen berusaha membela diri dan memberontak, tetapi para pengawal yang sudah menangkapnya, terus memandunya untuk menuju kepenjara.
“Aghni dengarkan aku, aku tidak tahu apa yang terjadi!” teriak Zen, namun suaranya seakan angin lalu yang didengar oleh Aghni, bahkan beberapa orang yang berada disana.
“Aghni!” teriak Zen, dan akhirnya sosoknya mulai menghilang dari pandangan Aghni.
Disisi lain, Richard yang melihat kondisi tunangannya semakin emosi dibuatnya, karena sebenarnya dia tidak tahu mengapa perbuatannya akan mengarah kearah tunangannya, yang saat ini masih shock
“Sial... bukan ini sebenarnya rencanaku” kata Richard didalam hatinya.
Pada awalnya, Richard memang berniat menjebak Zen dengan wanita yang sudah dibayarnya, untuk menurunkan citranya terhadap Aghni. Tetapi sekarang dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, bahwa rencananya malah membuat tunangannya ikut terseret didalamnya.
“Sial... sial... sial... mana pelacur itu” gumam Richard yang marah.
.
.
Berita tentang Zen tidur dengan putri Duke Varis membuat heboh seluruh kerajaan. Bahkan masyarkat kerajaan ini yang mendengarkan kabar tersebut, mulai mencemooh Zen atas perbuatannya yang hina dan bejat tersebut.
Kabar ini didukung dengan berbagai bukti yang ditemukan, yaitu sebuah obat tidur kualitas tinggi, yang ditemukan dikamar Zen dan pada kantong pakaian Zen yang tercecer ditempat kejadian, beserta beberapa bukti lainnya.
Tentu saja Zen menolak semua tuduhan itu, namun bukti dengan jelas mengatakan dia bersalah atas kasus ini.
Disisi lain, pihak kerajaan Heilight juga sudah menerima berita ini, sehingga Raja Heilight dengan tegas langsung mencabut gelar pangeran dari Zen.
“Ayah... aku yakin Zen tidak melakukan hal tersebut” kata Ivana kepada Ayahnya saat ini.
“Tetapi bukti sudah jelas Ivana, jadi kamu tidak usah membela sampah itu” kata Ayahnya atau Raja kerajaan Heilight, yang cukup malu dengan kejadian ini karena dapat menurunkan pamor kerajaannya.
Perkataan Raja Heilight membuat Ivana sangat terkejut, bahkan adiknya Valana sempat terkejut sejenak dan mulai memasang ekspresi yang dingin kembali. Memang bukan rahasia umum Raja Heilight tidak menyukai semua keturunannya yang tidak mempunyai elemen cahaya, termasuk Zen.
Tetapi setelah mendengar dari mulut Ayahnya langsung tentang perkataan Ayahnya yang menyebut Zen sampah, membuat Ivana sangat marah saat ini. Sedangkan disisi lain, sang pahlawan kerajaan Heilight, yaitu Angel mencoba menenangkan perasaan Ivana dan menyuruhnya untuk tetap tenang.
“Tunggulah adikku, aku akan menjadi kuat dan membuat dunia dimana tidak ada yang berani mengejek keluarga kita”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
B_A
gila author niat amat nyiksa MC
2022-01-20
0
Kinnn
lanjut
2021-10-14
1
Hames
lanjut thor
2021-10-14
1