Kelam

Hujan yang deras terus membasahi tubuh kedua orang yang sedang bergelantungan pada tepian kapal, seakan hujan yang sedang turun itu, tidak peduli dengan apa yang sedang mereka berdua alami. Termasuk sang wanita yang tidak peduli perkataan dari orang yang dia coba selamatkan.

“Sudah kubilang lepaskan aku Vero, atau kita berdua akan mati” kata Zen.

“Sudah kubilang Diam!” teriak Vero dengan nada membentak, sambil berusaha dengan keras menarik Zen untuk bisa menggapai pagar kapal yang dipegangnnya.

“Bukankah kamu sudah meninggalkanku? Kenapa kamu bersikeras untuk menahanku?” kata Zen yang mencoba membujuk Vero untuk melepaskannya.

Memang Zen benar – benar tidak ingin mati, tetapi dia juga tidak mau jika perbuatannya ini membuat teman, sahabat atau orang yang dicintainya yang sedang menggenggam tangannya itu akan mati karena ulahnya.

“DIAM!!!” teriaknya.

Perasaan bersalah, itulah yang dirasakan Vero saat ini. Karena niat awalnya berpacaran dengan Frank, agar pria itu menjauhi dan tidak membulli Zen, namun apa yang dia lakukan itu sia – sia, karena ternyata pria itu masih membulli Zen dibelakangnya.

Tetapi keadaan mereka akhirnya semakin memburuk setelah Zen melihat sebuah ombak besar akan menerjang kembali kearah kapal yang mereka tumpangi. Dengan sisa kekuatannya, Zen mengangkat sebelah tangannya dan mulai meraih tangan Vero yang sedang menggenggam sebelah tangannya.

“Apa yang kamu lakukan?!” kata Vero panik, karena Zen mencoba melepaskan genggamannya.

“Aku tidak mau melihat orang yang kusayangi meninggal” kata Zen dengan sekuat tenaga melepaskan genggaman tangan Vero.

“JANGAN MELAKUKAN HAL BODOH ZEN!” Teriak Vero.

“Beritahu Paman, Bibi dan Kak Irene bahwa aku menyayangi mereka oke” kata Zen yang saat ini sedikit lagi bisa melepaskan genggaman dari Vero.

“SUDAH KUBILANG JANGAN MELAKUKAN HAL BODOH!” Teriak Vero semakin keras, dan bisa terlihat air mata yang mulai keluar dari matanya yang sudah bercampur dengan air hujan.

Genggaman Vero pada tangan Zen semakin melemah, karena beberapa ruas jarinya sudah dilepaskan oleh Zen. Dan sedikit demi sedikit tangan Zen yang digenggam oleh Vero mulai terbebas dari genggamannya. Tetapi sebelum pegangan tangannya terlepas sepenuhnya, Zen menatap Vero sekali lagi dan berkata.

“Vero... Aku Mencintaimu”

Dan begitulah pegangan dari Zen terlepas dari tangan Vero dan dirinya mulai terjatuh kedalam lautan yang sedang mengamuk itu. Senyumannya sebelum terjatuh tidak luput dari tatapan Vero, yang mulai meraung dengan keras dan meneriakan namanya.

“ZEEEEEEEEEENNNNNNNNNNNN!”

Tetapi gelombang yang dilihat Zen sebelumnya, akhirnya menerpa kapal yang dimana Vero masih bergelantungan dan membuat pegangan Vero pada pagar kapal terlepas. Untungnya, beberapa orang staff kapal dengan cepat meraih tangannya dan menariknya kembali kekapal.

“Tidak! Tidak!... Zen... Zen terjatuh tolong bantu temukan dia!” kata Vero yang kembali mencoba melihat bagian bawah kapal, tempat Zen terjatuh sebelumnya.

Namun apa yang dicarinya saat ini sudah tidak terlihat. Air laut yang mengamuk itu, seakan memakan sepenuhnya seluruh tubuh Zen dan tidak meninggalkan satu jejakpun dari dirinya.

“Tidak... Tidak... Tidak... Zennn.. jangan tinggalkan aku” kata Vero yang langsung berlutut dan menangis histeris.

Dia sangat menyesal, karena pria yang seharusnya dia lindungi, malah menyelamatkan nyawanya dan mengorbankan dirinya sendiri.

-------------

“Vero?” Kata Zen yang saat ini melihat wanita yang sedari tadi menunduk, sedang melamunkan sesuatu.

Tentu saja panggilan dari Zen membuat Vero sedikit terkejut, setelah dia mengenang bagaimana dirinya dahulu membuat pria didepannya yang sedang menatapnya meninggal.

“A..Ah maafkan aku Z-Zen, aku hanya sedikit melamun” kata Vero yang mencoba memberanikan diri untuk berbicara kepada Zen.

“Tidak apa – apa, lagipula senang bisa melihat kalian berdua kembali” kata Zen dengan perasaan rindunya yang kuat, setelah sudah lama tidak bertemu dengan mereka berdua.

“Aku juga senang melihatmu kembali Zen. Bahkan aku hampir saja membunuh Vero saat itu, jika saja dia tidak menjelaskan semuanya.” Kata Irene yang juga mulai mengenang kejadian 2 tahun yang lalu.

“Tetapi, bukankah kata Kakak bahwa dungeon muncul setelah kematianku? Jadi bisakah Kakak menjelaskannya?” tanya Zen.

Namun bukannya menjawab, Irene langsung menoleh kearah Vero seakan memberi isyarat kepada dirinya untuk menjelaskan apa yang terjadi, setelah Zen jatuh kedalam lautan, saat mencoba menyelamatkannya.

Vero yang melihat Irene memberikan kode kepadanya untuk menjelaskan hal tersebut, mulai mencoba menenangkan dirinya dan mulai bercerita tentang kejadian setelah Zen terjatuh dari kapal.

“J-Jadi begini....”

--------------

“Zen.... maafkan aku...” begitulah suara isakan yang terdengar oleh wanita yang saat ini sedang berjongkok setelah mengalami kejadian yang dia alami tadi.

“Kita harus masuk kedalam nona, karena sepertinya cuaca semakin memburuk” kata seorang staff wanita yang mencoba membujuk Vero masuk kedalam kapal.

Kabar tentang tenggelamnya Zen mulai menyebar, tetapi hanya beberapa dari temannya saja yang bersimpati. Sangat ironis memang, tetapi itulah yang terjadi. Bahkan Frank yang sering membulli Zen merasa biasa saja mendengar kabar tengelamnya Zen.

“Setidaknya nyawanya lumayan berguna karena menukarnya dengan Angel” kata Frank.

Namun tidak lama kemudian, tiba – tiba saja perbincangan tentang tenggelamnya Zen mulai terhenti. Bahkan Vero yang masih berjongkok dan memeluk kakinya sambil menangis, menghentikan aktivitasnya setelah beberapa kilatan muncul pada awan yang masih mendung.

Suara gemuruh mulai muncul kembali, hingga sebuah bangunan berbentuk tower yang besar mulai jatuh dari langit, dan menancapkan dirinya kedalam lautan yang tidak berada jauh dari kapal yang ditumpangi Vero berada.

Hal itu membuat gelombang besar kembali menerpa kapal itu, karena dampak dari tower yang baru saja jatuh dari langit. Namun selang beberapa lama kemudian, beberapa cahaya melesat dengan cepat keluar dari bangunan tower yang baru saja jatuh itu.

Jumlahnya sangat banyak, bahkan cahaya itu melesat seperti bintang jatuh yang berjatuhan dari langit. Bukan itu saja, beberapa dari cahaya itu langsung melesat kearah beberapa orang, termasuk Vero yang masih berjongkok dan air mata yang masih jatuh dari mata indahnya.

“A-Apa itu?” kata Vero yang mulai ketakutan karena sebuah cahaya melesat dengan cepat kearahnya.

Setelah cahaya itu sudah mendekat, Vero tidak kuasa menutup matanya sehingga dia tidak tahu, bahwa cahaya tersebut langsung memasuki tubuhnya. Vero yang merasakan bahwa tidak terjadi sesuatu kepadanya, perlahan mulai membuka matanya.

“A-Apakah tidak terjadi sesuatu?” kata Vero, sambil memeriksa keadaan tubuhnya.

Namun saat dia melirik kesebalahnya, sebuah cahaya mulai menerjang menuju salah satu teman sekolahnya dan seakan cahaya itu masuk kedalamnya. Anehnya tidak semua orang menerima cahaya tersebut memasuki dirinya.

“Apa yang terjadi..”

“Apa ini”

“Cahaya apa yang memasuki tubuhku?”

Begitulah suara – suara yang terus terdengar disekitar Vero, hingga tiba – tiba saja awan yang sebelumnya mendung, mulai menampakan cahaya matahari yang mencoba menembus dari balik awan – awan yang gelap.

Perlahan tapi pasti, langit biru yang cerah mulai muncul. Tetapi bukan itu saja, daerah sekitar bangunan tower besar yang jatuh itu, mulai membentuk dataran seperti sebuah pulau.

------------

“B-Begitulah..” kata Vero mengakhiri ceritanya.

“Yap, bukan Cuma itu saja, 6 Dungeon lain juga muncul diberbagai belahan dunia ini” kata Irene melanjutkan.

“Jadi ada 7 ya..” gumam Zen yang akhirnya mulai memahami situasi pada dunia ini.

Namun saat dia sedang memikirkan sesuatu tentang dungeon yang muncul pada dunia ini, kegiatannya itu terganggu setelah sebuah tangan mulai meraih tangannya. Zen lalu menatap orang yang menggenggam tangannya dan melihat sepasang mata indah sedang menatapnya.

“Kalau begitu, sekarang giliranmu menceritakan kisahmu Zen”

Terpopuler

Comments

Kinnn

Kinnn

lanjut

2021-10-09

1

Anony

Anony

banyakin update thor

2021-10-09

1

Hames

Hames

lanjutttt

2021-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masa Lalu
3 Kehidupan Kedua Yang Kujalani
4 Akhir Penderitaan
5 Kelam
6 Bertemu Lagi
7 Pangeran Tanpa Cahaya
8 Kesialan Pria Bernama Zen
9 Jebakan
10 Akhir
11 Berakhir
12 Kesimpulan
13 Awal
14 Smartphone
15 Mempelajari
16 Memulai Latihan
17 Kelanjutan
18 Dungeon
19 Menelusuri
20 Memasuki Dungeon
21 Seorang Yang Terikat
22 Ramalan
23 Penyegelan
24 Keputusan
25 Hadiah
26 Berlanjut
27 Menuju Keberadaban
28 Desa Pina
29 Hari Biasa
30 Perubahan Zen
31 Kasus Penculikan
32 Titik Terang
33 Mencari Tahu
34 Mencoba Menyelesaikan
35 Pertarungan
36 Rencana Dimulai
37 Ritual
38 Berhasil
39 Mengakhiri
40 Ketidak Berdayaan
41 Waktu Beristirahat
42 Kembali Berlatih
43 Memulai Berlatih
44 Memahami
45 Kabar
46 Mendaftar
47 Quest
48 Petualang
49 Bertemu Kembali
50 Perayaan
51 Hidup Seorang Petualang
52 Pertemuan Pertama
53 Kemungkinan
54 Penghianat Enex
55 Keberangkatan
56 5 Kerajaan Bersatu
57 Area Terlarang
58 Perjalanan
59 Permintaan
60 Kebutuhan
61 Harapan
62 Menuju Great Dungeon
63 Wilayah Great Dungeon
64 Dimulai
65 Lantai 1
66 Masuk Lebih Dalam
67 Mini Bos
68 Porter
69 Kemalangan
70 Tina
71 Kelompok
72 Hal Baru
73 Pengganggu
74 Berhasil Didapatkan
75 Boss Lantai
76 Melawan Bos Lantai
77 Terlalu Mudah
78 Bersiap Untuk Kembali
79 Perjalanan
80 Pengobatan
81 Sehat
82 Membuahkan Hasil
83 Perjalanan Baru
84 Misi Rank A
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Prolog
2
Masa Lalu
3
Kehidupan Kedua Yang Kujalani
4
Akhir Penderitaan
5
Kelam
6
Bertemu Lagi
7
Pangeran Tanpa Cahaya
8
Kesialan Pria Bernama Zen
9
Jebakan
10
Akhir
11
Berakhir
12
Kesimpulan
13
Awal
14
Smartphone
15
Mempelajari
16
Memulai Latihan
17
Kelanjutan
18
Dungeon
19
Menelusuri
20
Memasuki Dungeon
21
Seorang Yang Terikat
22
Ramalan
23
Penyegelan
24
Keputusan
25
Hadiah
26
Berlanjut
27
Menuju Keberadaban
28
Desa Pina
29
Hari Biasa
30
Perubahan Zen
31
Kasus Penculikan
32
Titik Terang
33
Mencari Tahu
34
Mencoba Menyelesaikan
35
Pertarungan
36
Rencana Dimulai
37
Ritual
38
Berhasil
39
Mengakhiri
40
Ketidak Berdayaan
41
Waktu Beristirahat
42
Kembali Berlatih
43
Memulai Berlatih
44
Memahami
45
Kabar
46
Mendaftar
47
Quest
48
Petualang
49
Bertemu Kembali
50
Perayaan
51
Hidup Seorang Petualang
52
Pertemuan Pertama
53
Kemungkinan
54
Penghianat Enex
55
Keberangkatan
56
5 Kerajaan Bersatu
57
Area Terlarang
58
Perjalanan
59
Permintaan
60
Kebutuhan
61
Harapan
62
Menuju Great Dungeon
63
Wilayah Great Dungeon
64
Dimulai
65
Lantai 1
66
Masuk Lebih Dalam
67
Mini Bos
68
Porter
69
Kemalangan
70
Tina
71
Kelompok
72
Hal Baru
73
Pengganggu
74
Berhasil Didapatkan
75
Boss Lantai
76
Melawan Bos Lantai
77
Terlalu Mudah
78
Bersiap Untuk Kembali
79
Perjalanan
80
Pengobatan
81
Sehat
82
Membuahkan Hasil
83
Perjalanan Baru
84
Misi Rank A

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!