Masa Lalu

Veronica Angel, nama dari seorang gadis cantik yang saat ini masih berusaha untuk sekedar menghilangkan perasaan bersalahnya, atas perbuatannya kepada teman masa kecilnya Zen. Tetapi rasa bersalah yang terus menghantuinya itu seakan tidak pernah hilang dari dalam dirinya.

Namun saat ini sentuhan hangat dari seorang wanita yang terus mendukungnya, membuatnya mulai merasa tenang. Walaupun dia tahu bahwa wanita yang mencoba untuk menenangkannya, kehilangan seorang yang sangat berarti bagi wanita tersebut karena perbuatannya.

“A-aku m-minta maaf Z-Zen” begitulah suara kecil yang sulit didengar keluar dari mulutnya yang gemetar.

Bukan saja bibir manisnya yang gemetar, bahkan tangannya yang memegang baju petualang yang dia kenakan semakin gemetar hebat, karena penyakit mental yang dia alami setelah kejadian yang membuat dirinya merasa bersalah kepada pria yang berada didepannya saat itu.

Namun sepertinya perkataannya tidak mendapatkan respon apapun dari pria yang berada didepannya. Dalam benaknya dia berfikir, bahwa perkataannya yang terlontar darinya, sulit didengar oleh pria didepannya sehingga dia memberanikan dirinya untuk sekedar menatap wajah Zen dan mengucapkan permintaan maafnya sekali lagi.

Namun sebelum dia mengungkapkan seusatu, mulutnya langsung membeku setelah dirinya mencoba melirik Zen, teman masa kecilnya yang berada didepannya, karena dia melihat bahwa Zen saat ini sedang tersenyum hangat kepadanya.

“Kamu tidak mempunyai kesalahan apapun kepadaku Vero” kata Zen sambil menatap hangat wanita yang akhirnya sudah mulai memberanikan dirinya untuk menatapnya.

Senyuman Zen membuat Vero tak kuasa menahan air matanya, yang mulai mengalir dari matanya yang indah. Karena senyuman tersebut sama seperti senyuman yang ditunjukan kepadanya, sebelum Zen meninggal saat menyelamatkan dirinya dua tahun yang lalu.

“Cih... aku tahu wajahmu tidak seperti dulu Zen, tetapi aku tidak menyangka bahwa perubahanmu akan menjadi seperti ini. Bahkan aku yakin, beberapa wanita akan luluh saat dirimu menatap mereka seperti tatapan yang kamu berikan kepada Vero” kata Irene Kakak dari Zen.

Zen hanya tersenyum saja setelah mendengar perkataan Kakaknya yang sudah lama tidak dia temui, dan mulai membalasnya dengan beberapa candaan agar suasana yang mereka alami sebelumnya mulai mencair.

Disisi lain, Vero yang melihat keakraban kedua saudara yang tidak sedarah tersebut, akhirnya mulai memberanikan diri untuk menatap mereka berdua, walaupun perasaan bersalah atas kejadian beberapa tahun yang lalu masih membekas jelas diingatannya.

“Maafkan aku Zen” tiga kata itulah yang sebenarnya sangat ingin dia katakan kepada pria yang sudah berubah menjadi sangat tampan didepannya saat ini, tetapi mulutnya seakan kaku untuk mengucapkannya, karena dia mulai mengingat kejadian dua tahun yang lalu

------------

“Zen, kapan kamu akan kembali kesini?” tanya seorang gadis kecil, yang saat ini bisa terlihat salah satu gigi depannya tidak berada pada barisan gigi putih kecil pada mulutnya.

“Minggu depan aku akan kembali lagi Vero” kata anak kecil seumuran gadis kecil tersebut, yang saat ini sudah bersiap untuk meningalkan rumah dari sahabat ayahnya.

Rasa sedih mulai menghampiri Vero kecil, namun dia tidak bisa melakukan apapun untuk mencegah kepergian Zen. Namun seorang gadis berumur dua tahun lebih tua darinya mulai mendekatinya dan menenangkan dirinya.

“Dia akan kembali Vero, jadi jangan bersedih oke” kata seorang gadis yang baru saja mendekat kearah Vero kecil.

Irene Allen, merupakan tetangga dari Vero dimana Zen bersama kedua orangtuanya berkunjung pada kediaman keluarga mereka. Kedua orang tua Zen dan Irene bisa dikatakan sangat dekat, bahkan saking dekatnya mereka sudah seperti saudara.

Keluarga dari Zen dan Irene sudah sangat sering untuk mengunjungi satu sama lainnya, sehingga membuat hubungan mereka semakin dekat. Dan begitulah bagaimana Vero bisa berkenalan dengan Zen. Namun naas, kepulangan Zen pada hari itu dari kediaman Allen, keluarga dari Irene, merupakan awal dari kehidupan buruk yang akan dijalaninya dimasa depan.

Sebulan sudah berlalu dengan cepat, Irene yang saat ini berusia 7 tahun sedang berdiri menghadap dua buah makam didepannya, dimana kedua orang tuanya saat ini berdiri dikedua sisinya. Isakan mulai terdengar ditempat itu, hingga prosesi pemakaman yang mereka hadiri telah selesai.

“Mari kita kembali nak” kata Ayah dari Irene, dan menggenggam tangan mungil dari Irene yang berusia 7 tahun untuk meninggalkan pemakaman tersebut.

Keluarga Allen tidak langsung pulang, tetapi mereka langsung menuju kesebuah rumah sakit, dimana mereka saat ini sedang mengunjungi salah satu korban selamat dari kecelakaan yang menimpa keluarga sahabatnya sebulan yang lalu.

“Z-Zen~” begitulah satu kata yang mengandung kesedihan, dari seorang gadis kecil saat melihat Zen dengan keadaan yang sangat memprihatinkan, dari balik kaca transparan yang membatasi dirinya dengan ruangan dimana Zen berada.

Saat pulang dari kediamannya sebulan yang lalu, ternyata mobil yang ditumpangi oleh keluarga dari Zen mengalami kecelakaan maut, hingga mobil yang mereka kendarai hancur dan terbakar. Naasnya, dalam kecelakaan tersebut, Ayah dari Zen meninggal ditempat dan Ibunya akhirnya menyerah setelah sebulan berjuang menyembuhkan luka – luka yang dialaminya.

“Dia akan baik – baik saja Irene. Bagaimana jika kamu bersama Ibumu mencari makanan untuk dimakan oke? Bukankah kalian belum makan sedari pagi?” kata Ayah dari Irene.

Namun Irene menggelengkan kepalanya dan bersikeras untuk tinggal ditempat ini dan menemani Zen, yang saat ini seluruh tubuhnya dipenuhi dengan perban, termasuk hampir seluruh bagian kepalanya.

--------

Setahun sudah berlalu. Saat ini keluarga Allen memutuskan untuk mengadopsi Zen yang sudah beraktivitas seperti biasa. Walaupun sudah bisa beraktivitas seperti biasa, masih terlihat jelas bekas luka bakar pada sebagian wajah dari Zen setelah kecelakaan yang dialaminya.

“Apakah kamu sudah membujuknya sayang?” kata ibu dari Irene kepada suaminya.

“Dia tidak mau melakukannya sayang. Bahkan aku sudah membujuknya sedemikian rupa, tetapi dia menolak melakukannya” jawab ayah dari Irene.

“Tetapi jika dia seperti itu, aku tidak mau jika dia akan mendapatkan perlakuan yang semena – mena dari teman sebayanya” jawab Ibu dari Irene dengan menunjukan raut wajah sedihnya.

Mereka menerima Zen dikeluarga ini dengan sangat baik, bahkan mereka menganggapnya sebagai anak mereka sendiri. Dan sebagai orang tua yang sangat menyayangi anaknya, mereka ingin melakukan sesuatu untuk mengatasi bekas luka bakar pada wajah anak angkat mereka.

“Sudahlah sayang, yang terpenting kita ada disini jika dia membutuhkan kita” kata ayah dari Irene kepada istrinya yang masih terlihat sedih.

Sebenarnya, mereka sudah berniat melakukan pencangkokan kulit pada wajah dari Zen. Namun anehnya, seakan tubuh Zen tidak menerima pencangkokan kulit tersebut, bahkan saat menggunakan kulitnya sendiri untuk dicangkokan.

Sudah berbagai rumah sakit baik dalam maupun luar negeri mereka kunjungi. Namun tetap saja hasilnya sama saja dan membuat mereka sedikit kecewa. Namun mereka terus berusaha dan menemukan rumah sakit yang menurut mereka bisa melakukannya.

Tetapi sepertinya Zen sudah menyerah dan menerima keadaan dirinya seperti ini. Karena sebenarnya, Zen mengetahui mengapa dirinya tidak bisa melakukan pencangkokan kulit pada wajahnya yang rusak.

“Tidak kusangka, bahwa kehidupan keduaku akan menjadi seperti ini”

Terpopuler

Comments

louise

louise

NAIF Bye 👋🏻

2021-11-29

0

Kinnn

Kinnn

lanjut thor

2021-10-06

4

Hames

Hames

lanjut thorr

2021-10-06

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masa Lalu
3 Kehidupan Kedua Yang Kujalani
4 Akhir Penderitaan
5 Kelam
6 Bertemu Lagi
7 Pangeran Tanpa Cahaya
8 Kesialan Pria Bernama Zen
9 Jebakan
10 Akhir
11 Berakhir
12 Kesimpulan
13 Awal
14 Smartphone
15 Mempelajari
16 Memulai Latihan
17 Kelanjutan
18 Dungeon
19 Menelusuri
20 Memasuki Dungeon
21 Seorang Yang Terikat
22 Ramalan
23 Penyegelan
24 Keputusan
25 Hadiah
26 Berlanjut
27 Menuju Keberadaban
28 Desa Pina
29 Hari Biasa
30 Perubahan Zen
31 Kasus Penculikan
32 Titik Terang
33 Mencari Tahu
34 Mencoba Menyelesaikan
35 Pertarungan
36 Rencana Dimulai
37 Ritual
38 Berhasil
39 Mengakhiri
40 Ketidak Berdayaan
41 Waktu Beristirahat
42 Kembali Berlatih
43 Memulai Berlatih
44 Memahami
45 Kabar
46 Mendaftar
47 Quest
48 Petualang
49 Bertemu Kembali
50 Perayaan
51 Hidup Seorang Petualang
52 Pertemuan Pertama
53 Kemungkinan
54 Penghianat Enex
55 Keberangkatan
56 5 Kerajaan Bersatu
57 Area Terlarang
58 Perjalanan
59 Permintaan
60 Kebutuhan
61 Harapan
62 Menuju Great Dungeon
63 Wilayah Great Dungeon
64 Dimulai
65 Lantai 1
66 Masuk Lebih Dalam
67 Mini Bos
68 Porter
69 Kemalangan
70 Tina
71 Kelompok
72 Hal Baru
73 Pengganggu
74 Berhasil Didapatkan
75 Boss Lantai
76 Melawan Bos Lantai
77 Terlalu Mudah
78 Bersiap Untuk Kembali
79 Perjalanan
80 Pengobatan
81 Sehat
82 Membuahkan Hasil
83 Perjalanan Baru
84 Misi Rank A
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Prolog
2
Masa Lalu
3
Kehidupan Kedua Yang Kujalani
4
Akhir Penderitaan
5
Kelam
6
Bertemu Lagi
7
Pangeran Tanpa Cahaya
8
Kesialan Pria Bernama Zen
9
Jebakan
10
Akhir
11
Berakhir
12
Kesimpulan
13
Awal
14
Smartphone
15
Mempelajari
16
Memulai Latihan
17
Kelanjutan
18
Dungeon
19
Menelusuri
20
Memasuki Dungeon
21
Seorang Yang Terikat
22
Ramalan
23
Penyegelan
24
Keputusan
25
Hadiah
26
Berlanjut
27
Menuju Keberadaban
28
Desa Pina
29
Hari Biasa
30
Perubahan Zen
31
Kasus Penculikan
32
Titik Terang
33
Mencari Tahu
34
Mencoba Menyelesaikan
35
Pertarungan
36
Rencana Dimulai
37
Ritual
38
Berhasil
39
Mengakhiri
40
Ketidak Berdayaan
41
Waktu Beristirahat
42
Kembali Berlatih
43
Memulai Berlatih
44
Memahami
45
Kabar
46
Mendaftar
47
Quest
48
Petualang
49
Bertemu Kembali
50
Perayaan
51
Hidup Seorang Petualang
52
Pertemuan Pertama
53
Kemungkinan
54
Penghianat Enex
55
Keberangkatan
56
5 Kerajaan Bersatu
57
Area Terlarang
58
Perjalanan
59
Permintaan
60
Kebutuhan
61
Harapan
62
Menuju Great Dungeon
63
Wilayah Great Dungeon
64
Dimulai
65
Lantai 1
66
Masuk Lebih Dalam
67
Mini Bos
68
Porter
69
Kemalangan
70
Tina
71
Kelompok
72
Hal Baru
73
Pengganggu
74
Berhasil Didapatkan
75
Boss Lantai
76
Melawan Bos Lantai
77
Terlalu Mudah
78
Bersiap Untuk Kembali
79
Perjalanan
80
Pengobatan
81
Sehat
82
Membuahkan Hasil
83
Perjalanan Baru
84
Misi Rank A

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!