Li Yung memejamkan matanya sejenak, untuk menenangkan perasaannya.
Lalu dia pun bergerak pergi meninggalkan tempat tersebut mengikuti rombongan manusia bertopeng yang kini hanya bersisa 8 orang.
Mereka bergerak pergi sambil membawa beberapa gerobak yang penuh dengan barang upeti.
Untuk menghilangkan jejak,.mayat kedua anggota mereka yang tewas di tangan Fei Yang pun ikut di bawa pergi oleh mereka, dengan di naikkan keatas kereta berisi upeti.
Menjelang malam di mana Padang rumput yang sepi dengan bau anyir darah dan mayat bergelimpangan.
Di bawah cahaya bulan yang bersinar terang, terlihat salah satu mayat bergerak lemah, berusaha untuk bangun, sambil batuk batuk.
Bila di lihat dari perawakannya, dia masih seorang anak anak.
Saat wajahnya tersorot oleh sinar bulan, benar saja dia adalah seorang anak berusia 8 tahun.
Dia lah Li Fei Yang yang ternyata belum mati, dia berhasil lolos dari lubang maut karena struktur organ jantungnya, yang terletak di sebelah kanan dadanya.
Li Fei Yang memang berbeda dengan orang pada umumnya, hal ini karena dia adalah anak ajaib dengan struktur tulang dewa naga yang langka.
Sehingga letak organ penting nya pun berbeda dengan orang-orang pada umumnya.
Tapi hari ini justru hal inilah yang menyelamatkan nyawa nya, dari lubang kematian.
Dengan susah payah menahan rasa perih di lukanya, akhirnya Fei Yang bisa bangun untuk duduk dengan nafas tersengal-sengal.
Dari dalam kantong bajunya, Fei Yang mengeluarkan beberapa botol porselen kecil, dia menggeletakkannya di atas rumput, lalu memperhatikannya satu persatu.
"Ya...yang ini, tabib istana bilang yang ini untuk luka parah dan luka dalam, saat nyawa di ujung tanduk.."
gumam Fei Yang seorang diri.
Lalu dia membuka penutup botol porselen putih kecil, mengeluarkan 5 butir pil kecil berwarna pelangi dan sangat harum.
Fei Yang langsung mengunyah, dan menelan semuanya kedalam perut.
Di lidah terasa sangat pahit, tapi setelah tertelan kedalam perut.
Fei Yang merasa tubuhnya jauh lebih nyaman, rasa sakit luka di dadanya pun jauh berkurang.
Fei Yang dengan hati-hati melepaskan bajunya, kemudian dia mengambil sebuah botol coklat, menuangkan sedikit isinya yang kental kecoklatan kedalam telapak tangan.
Lalu dia mulai mengoleskan nya ke seluruh luka di sekujur tubuhnya.
Terutama luka di bagian dada yang tembus hingga ke punggungnya.
Di bagian tersebut Fei Yang mengoleskan obat itu lebih banyak.
Setelah salep itu di oleskan ke lukanya, Fei Yang merasa lukanya terasa dingin dan nyaman.
Selain itu pendarahannya pun ikut terhenti. setelah melakukan perawatan seadanya, Fei Yang mencoba membaringkan tubuhnya di atas rumput yang empuk.
Karena pengaruh obat akhirnya Fei Yang tertidur di tempat itu.
Fei Yang terbangun saat merasa ada sesuatu yang lembut hangat dan basah, sedang bergerak gerak di sekitar lukanya.
Fei Yang buru buru membuka matanya, melihat apa yang terjadi.
Fei Yang terlonjak kaget dan secara otomatis loncat menjauhi mahluk yang berdiri di hadapannya.
Saat melompat menjauh, Fei Yang sempat menyambar sepasang tombaknya yang dia geletakkan di sisinya sebelum tidur.
Melihat Fei Yang yang ternyata masih hidup dan bisa bergerak, mahluk itu langsung menggereng marah sambil memamerkan gigi giginya yang runcing.
Sepasang matanya yang berwarna biru, terus menatap dengan tajam kearah Fei Yang, dia mengeluarkan lidahnya untuk menjilat jilat ujung hidungnya sendiri.
Kini Fei Yang pun sadar, rupanya rasa geli yang dia rasakan berasal dari lidah mahluk itu, yang sedang menjilati lukanya.
Mahluk itu ternyata mengira dirinya telah mati sama seperti mayat mayat yang bergelimpangan di sekitar sana.
Fei Yang mengedarkan pandangannya melihat kearah sekitarnya, dia merasa jijik melihat kawanan Anjing liar itu sedang memakan isi perut mayat mayat yang ada disana.
Gerengan Anjing liar yang bertubuh paling besar yang sedang berhadapan dengan Fei Yang.
Membuat kawanan Anjing liar itu, untuk sementara waktu menghentikan aksi mereka mengkonsumsi isi perut mayat mayat yang ada di sana.
Mereka kini semua menatap kearah Fei Yang dengan tatapan penuh ancaman..
Perlahan lahan mereka bergerak mendekat kearah Fei Yang, dengan tatapan mata penuh ancaman.
Sedangkan Anjing' liar yang berdiri paling dekat dengan Fei Yang, mulai melolong .
Setelah itu, dia sambil memamerkan tarung nya dan mengeluarkan suara gerengan, lalu melompat menerkam kearah Fei Yang.
Fei Yang meski lukanya belum sepenuhnya pulih, tapi kekuatannya sudah pulih, setelah beristirahat semalaman.
Berkat obat mujarab dari tabib istana, luka Fei Yang pun sudah pulih hampir setengahnya.
Jadi Saat menghadapi serangan dari anjing liar itu, Fei Yang bisa menghindar kesamping, sambil menusukkan tombak nya tepat kesamping leher Anjing liar itu.
Anjing itu melolong kesakitan, berusaha bangkit tapi tubuhnya akhirnya terguling berkelonjotan di atas tanah.
Tak lama kemudian Anjing tersebut pun diam tidak bergerak lagi.
Melihat pimpinan mereka dengan mudah di bunuh oleh Fei Yang, kawanan Anjing liar itu sedikit ragu mendekati Fei yang.
Sesaat kemudian satu persatu kawanan Anjing liar itu, berlari meninggalkan Fei Yang.
Setelah kawanan Anjing itu pergi, Fei Yang bergerak mengumpulkan semua perbekalan bawahan nya dan perbekalannya sendiri dan pamannya.
Fei Yang memilih milih mana yang di perlukan buat bekal perjalanan selanjutnya, setelah terkumpul, dia membungkusnya menjadi satu buntalan.
Sebelum melanjutkan perjalanan, Fei Yang kembali mengoles lukanya dengan salep dan minum obat luka dalam.
Sesaat kemudian terlihat Fei Yang mulai bergerak seorang diri, melanjutkan perjalanan nya tanpa arah tujuan yang jelas.
Kini dia tinggal sendirian, untuk pergi ke kerajaan Song, selain tidak tahu jalan pergi ke sana.
Fei Yang juga tidak memiliki upeti yang sedianya ingin di serahkan ke Kaisar kerajaan Song, sebagai tanda persahabatan.
Sedangkan untuk kembali ke kerajaan nya, setelah misinya gagal di mana semua orang mati, barang upeti hilang.
Bila dia pulang dalam keadaan hidup dan baik baik' saja, dia hanya akan menjadi cemoohan orang orang dan mencoreng reputasi ayahnya.
Lagipula kini dia tahu di istana banyak musuh dalam selimut, bahkan kakak sepupunya yang sangat dia percaya pun menikamnya dari belakang.
Ini menunjukkan bahwa di dalam istana banyak sekali orang orang yang sedang menanti kesempatan untuk mencelakainya.
Bila cuma dirinya saja tidak apa-apa, tapi bila sampai menyeret ayahnya masuk kedalam, ini tentu itu sangat tidak baik.
Memanfaatkan kesempatan ini, lebih baik aku berkelana kemana saja kaki ini membawa ku.
Biar langit jadi atap ku, dan bumi jadi rumah ku.
Aku bisa pergi dengan bebas kemana pun aku suka, seperti. cerita cerita yang pernah ku baca.
Tentu akan sangat menyenangkan.
Pikir Fei Yang dalam hati.
Lalu dia mulai melanjutkan langkahnya, meninggalkan tempat tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 729 Episodes
Comments
zener06
jreng jreng jrengggg....
2024-05-27
0
zener06
wow amazing salah satu mayat bergerak lemah....
sungguh diluar nurul....
2024-05-27
0
Akira
lebih tepat nya mgkn anjing hutan ya, spt hal nya ada babi hutan, jadi kawanan mereka liar dan buas
2023-09-30
1