"HELENA!"
Helena yang baru masuk ke dalam rumah pun terkejut
'kena semprot nih gue' batin Helena
"kenapa si mi?" tanya Helena
"nanya kenapa, harusnya mami yang nanya sama kamu" ucap Lily
"kenapa kamu baru pulang sekarang?kemana dulu kamu tadi?kenapa gak ngabarin?bukannya pulang sekolah harusnya udah dari sore? kenapa baru nyampe rumah sekarang?" Lily menyerbu Helena dengan banyak pertanyaan
"oh iya kak, kata pak Hadi mobil kakak bannya bocor terus kakak pergi sekolah Ama siapa jadinya?tadi ci angel nanya ke temen-temen kakak, kakak gak ada tuh bareng sama mereka" timpal Brian
'ish ni bocah' -helena
'bentar lagi bakal nambah omelan dari mami hahaha' -brian
"jawab Helena!" sentak Lily
"iya iya, aku dianterin temen aku tadi terus dia minta ditemenin jadi aku ikut nemenin dia, abis itu aku diajak dinner, masa nolak lagian aku juga udah laper, dan alasan aku gak ngabarin nih handphone aku lowbat" ujar Helena
lalu ia mengambil handphone di sakunya dan menunjukkannya pada Lily
"nih, kalo mami gak percaya" ucap Helena sambil memperlihatkan handphonenya yang sudah mati total.
"kok bisa? emang main handphone terus kamu?" tanya Lily
"ya enggak, kemaren aku males nge-charge hehe" jawab Helena santai
"dasar, terus temen kamu minta temenin apa?"
"dia minta di temenin ngerjain pekerjaannya, gak disuruh-suruh kok, lagian udahnya dia ngajak dinner"
"oh" Lily hanya ber oh ria
"oh doang?" tanya Helena
Lily menatap Helena dan Helena tau apa arti tatapan itu, artinya maminya tidak ingin menjawab pertanyaannya.
"oh oke maap atuh mi hehe, yaudah aku mau ke atas" ucap Helena
"ya" jawab Lily
'yah kok gak ada scene tabok sih' -Brian
***
di kamar
Helena langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.
"huft, kok gue tadi salting sih di depan Xylon, harusnya gue kesel dia seenaknya kayak gitu" gumam Helena
"eh tapi harusnya bersyukur juga gue gak kena hukum tadi pas disekolah ditambah dinner gratis lagi walaupun nunggu dia ngerjain pekerjaannya dulu, ya gapapa deh gue dah biasa dibuat nunggu, untungnya gue sabar jadi dapet hasilnya juga memuaskan, the power of sabar" sambungnya
awalnya Helena hanya ingin memejamkan mata dan mengumpulkan niat untuk membersihkan diri, tapi ia malah ketiduran.
sekitar 20 menit kemudian ia kembali terbangun karena lupa mencharge handphonenya. helena pun segera mencharge handphonenya tersebut.
Setelah itu ia pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri lalu kembali untuk melanjutkan tidurnya.
...****************...
esoknya
Pagi-pagi sekali Helena telah bersiap pergi ke sekolah.
Setelah ia bersiap, Helena pun membuatkan roti bakar untuk dirinya dan keluarganya. Setelah itu ia menyiapkan susu untuk dirinya dan adik-adiknya, kopi untuk papinya, sedang mami dan cicinya ia akan membuatkan milk tea hangat.
Lily tiba-tiba masuk dan mengagetkan Helena.
"Dorr"
"Aaa, mami!! untung tangan aku gak kesiram air panas" ucap Helena
"hahaha rajin banget neng" ucap Lily sambil terkekeh.
"iya dong, anak baik" ujar Helena
"helehh, yaudah siapin yang rapi ya, mami mau nyantai pagi ini, bye end" ucap Lily
"untung mami gue" gumam Helena
Lily yang mendengar gumaman putrinya pun terkekeh lalu ia berjalan keluar dari dapur.
Setelah semuanya siap Helena pun menunggu semua anggota keluarganya turun ke bawah.
tak lama kemudian akhirnya mereka semua pun turun.
"morning guys" ujar angel
"too ci" sahut Helena
"ini kakak yang buat?" tanya Selena
"Yoi, kenapa?"
"pantesan, keliatan banget"
"emang?"
"iya, ada ciri khasnya, dari warnanya juga"
'njir peka banget, kok bisa gituloh' -helena
"wih udah tiga hari Helena gak bikin roti bakar" timpal Adelard
"ngitung aja si papi" ujar Helena
"yaudah makan , mumpung masih anget" ucap Lily
merekapun sarapan bersama.
ketika Helena sedang memakan roti, tiba-tiba ada sebuah pesan di handphone Helena.
Helena pun mengeceknya
+62××××××× : morning
Helena mengerutkan dahinya.
'who dis?' batin Helena
Helena pun mengabaikan pesan itu lalu meletakkan kembali handphonenya dan melanjutkan sarapannya.
disisi lain
Xylon baru saja selesai mandi dan bersiap pergi ke kantor, Xylon pun mengambil handphonenya dan mengirim pesan pada Helena.
Ya, Xylon memang mempunyai nomor telepon Helena.
(biasalah sultan bisa ngelakuin apa aja, perkara dapet no nya Helena mah bukan hal yang susah wkwkwk) -author
awalnya Xylon bingung ingin mengirim pesan apa pada Helena. karena dia memang tidak pernah mengirimkan pesan pada gadis manapun.
"ya udahlah ini aja" gumam Xylon
^^^morning^^^
dan setelah itu Xylon turun kebawah dan sarapan bersama kedua orangtuanya karena memang sudah lama Xylon tidak sarapan dengan mereka.
terlihat ada Dev yang sedang sarapan bersama kedua orangtuanya.
Xylon pun berjalan menuju meja makan
"selamat pagi tuan" ucap Dev
"pagi" sahut Xylon dingin
"morning pa, ma" ujar Xylon lalu duduk disamping Dev.
memang keluarga Xylon itu dikenal sangat ramah dan tidak membeda-bedakan seseorang, oleh karena itu Dev sudah seperti anggota keluarga mereka. sebenarnya Dev sangat canggung tetapi karena Freddy dan Viona terus memaksa dan menyuruhnya untuk tidak canggung, Dev pun sudah terbiasa.
"morning too Xylon" sahut Freddy dan viona
"tumben sarapan sama orangtua" sindir Freddy
"tau tuh biasanya sibuk Ama kerjaan kantor" timpal Viona
"hm seterusnya Xylon usahain bakal sarapan dirumah dan bisa dinner sama mama papa" ucap Xylon
"nah gitu dong, jangan mikirin pekerjaan terus, kamu juga masih punya mama papa, emang kamu gak mau abisin waktu sama orangtua kamu? kalo mama sama papa keburu meninggal gimana?" ujar Viona
"jangan nyesel pas itu" timpal Freddy
"maaf, maafin Xylon pa ma.." ucap Xylon
"yaudah gapapa papa tau kerjaan kamu memang banyak" ujar Freddy
"tapi kamu juga jangan terlalu capek" ucap viona
"iya ma" sahut Xylon
setelah itu merekapun sarapan bersama.
ditengah sarapan, Freddy bertanya pada Xylon
"Xylon, kamu udah punya pacar?"
pertanyaan Freddy berhasil membuat Xylon tersedak saat Xylon tengah minum.
"uhuk uhuk"
"waduh, Santai aja makanya.. papa baru nanya soal pacar, bukan calon istri" ujar Freddy
"iya Xylon, kalo kamu punya pacar kenalin dong sama mama" ucap Viona
"enggak, Xylon gak punya pacar, mau apa?" ucap Xylon
"masa dari sekian gadis yang ada diluar sana, gak ada gitu yang kamu suka?" ucap Freddy
"gak" jawab Xylon
'ada tapi belum jadi pacar' batin Xylon
"really?" tanya Viona
"hm" Xylon hanya berdehem
"kalo Dev gimana? udah punya pacar?" tanya Viona beralih pada Dev
"pacar sih gak ada nyonya, tapi kalau orang yang disuka ada" jawab Dev
"tuh, Dev aja ada, kamu masih normal kan?" ucap Freddy pada Xylon.
"masih lah pa, jangan gila deh" jawab Xylon
"gimana sama Helena aja?" tanya Freddy tiba-tiba
'haishhh ni bokap Ama nyokap gua sama aja, berisik banget pengen sarapan aja jadi gak tenang' -Xylon
Xylon tidak merespon.
"kalo kamu gak respon berarti kamu suka sama helena kan?" tanya Viona
"dev, saya udah selesai, kita berangkat sekarang" ucap Xylon pada dev yang sudah selesai sarapan dari tadi
"baik tuan" sahut dev.
"yah menghindar, gak asik Xylon" ujar Viona
"berarti suka sama helena kayaknya ma" timpal Freddy
"berisik" ucap Xylon
Freddy dan Viona terkekeh.
"Xylon berangkat pa, ma" pamit Xylon
"yaudah hati-hati, jangan lupa pulang bawa pacar" sahut Freddy
"CK"
Xylon dan Dev pun segera berangkat ke kantor.
Viona dan Freddy pun tertawa bersama.
"kayak papanya gak tau aja dia lagi ngedeketin Helena" ucap Freddy
"iya pa, gak nyangka Xylon kalo suka sama cewek sampe segitunya, ya baguslah diperjuangkan hahaha" timpal Viona
ya, mereka mengetahui itu semua dari Dev.
saat Xylon belum turun, viona maupun Freddy bertanya-tanya tentang Xylon, Dev pun menceritakan semuanya.
sontak Viona langsung heboh. akhirnya Freddy dan viona pun berniat menggoda Xylon.
To be continued
jangan lupa like and votenya readers ♥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
bbystay
Brian menunggu keributan
2021-10-20
1