part 9

Aji hanya diam dan mengikuti semua para orang tua juga Wulan calon istrinya dengan segala tuntutannya. Pemilihan baju, dekorasi, tempat sampai konsumsi Aji hanya bisa patuh saja dari pada ribut dan makin ribet juga lama. Aji hanya bisa mengalah mengikuti permintaan eyangnya ini dan itu. Begitu pula dengan orang tuanya yang benar-benar patuh pada eyangnya.

Harusnya aku menikahi Nana... Harusnya aku disini bersama Nana... Batin Aji sambil mengangkat tangannya ke samping untuk di ukur badannya.

Tak banyak ekspresi yang Aji tunjukkan. Begitu tenang dan datar menatap semuanya. Kalau sebelumnya ia ketakutan dan ingin lari dari kenyataan, kini memang ia berhasil. Sangat berhasil, bisa di bilang sukses besar. Selain ia tak harus menikahi Nana, keluarganya juga tak keluar uang sepeserpun untuk tanggung jawab.

Ah... Jangan lupa soal fitnahannya saat mengelak. Bahkan semua percaya dan jadi ragu ke Nana termasuk keluarganya. Hebat sekali. Sukses besar. Tapi sayangnya itu tak cukup untuk membuatnya tenang. Membuat hatinya bisa bahagia setelah sukses kabur.

"Habis ini kita ke tempat souvenir ya mas... " ucap Wulan setelah sama-sama selesai di ukur.

Aji hanya mengangguk. "Mas... " panggil Wulan yang menuntut jawaban meskipun Aji sudah mengangguk.

"Iya kita ketempat souvenir... " jawab Aji sedikit ketus lalu diam kembali.

Wulan sedikit kaget dan mulai berfikiran negatif soal Aji. Bagaimana kalau Aji marah padanya? Bagaimana kalau Aji tak bisa mencintainya? Bagaimana kalau hanya ia yang jatuh cinta ? Bagaimana kalau Aji hanya terpaksa dan tak suka di posisi ini? Pikiran liar Wulan yang negatif mulai merambat kemana-mana sampai ia menggelengkan kepala berusaha menepis pikirannya sendiri.

Tidak apa-apa wajar bila mas Aji begitu, toh ia sudah lama diam... Sudah lama hanya manut-manut saja... Mas Aji dan aku sudah di jodohkan... Ini hanya ujian kecil sebelum menikah... Seperti kata eyang... Ayo Wulan kamu pasti bisa! Batin wulan yang terus menyemangati dirinya sendiri juga membesarkan harinya yang langsung mengkeret barusan.

Sepanjang jalan ke tempat souvenir, Aji hanya menatap ke jalan. Melihat anak-anak SMP dan SMA yang baru pulang sekolah membuatnya ingat pada Nana. Melihat pasangan yang berboncengan sambil mengobrol dan mengelus dengkul pasangan yang di boncengnya juga membuatnya ingat pada Nana saat awal pacaran dulu. Tapi saat ia melihat seorang pengamen dengan perut buncitnya yang tengah mengandung membuatnya benar-benar ingat pada Nana, kewajibannya yang tak pernah ia tuntaskan.

Aji buru-buru membuka jendelanya setelah mengambil uang di sakunya. Entah berapa nominalnya. Buru-buru di berikan pada wanita pengamen itu. Tapi tetap saja saat lampu hijau menyala dan mobilnya berlalu, rasa bersalahnya pada Nana tak juga tertinggal. Uang yang di berikannya pada pengamen tadi tak mengurangi sedikitpun rasa bersalah di hatinya.

Apa Nana akan bekerja kasar untuk hidup? Batin Aji khawatir.

"Mas baik ya... Mau berbagi... " puji Wulan berusaha memecahkan suasana keheningan di mobil.

"Ti-tidak..." jawab Aji gugup. "Kamu pernah dengar istilah, manusia kelihatan baik karena jahatnya belum terlihat dan manusia terlihat buruk karena baiknya belum terlihat? " tanya Aji yang akhirnya bicara lebih panjang daripada biasanya.

Wulan langsung mengangguk. "Iya aku paham... Tidak ada manusia yang biaa di sebut seratus persen jahat atau pun baik, hidup itu yin dan yang... Dalam jahat ada baik, dalam baik ada jahat... " ucap Wulan sambil menatap Aji.

"Iya kamu benar, tapi aku ini baik hanya karena kamu belum tau seberapa busuknya aku... Jadi jangan jatuh Cinta terlalu dalam meskipun aku suamimu nantinya... " ucap Aji sebelum kembali anteng dan diam dalam perenungannya.

Mas Aji ini rendah hati sekali... Beruntung sekali aku di jodohkan dengannya... Batin Wulan senang dan jadi adem mendengar ucapan Aji yang begitu bijak.

"Pernah baca buku Binatangisme? Penerjemahnya Mahbub Djunaidi... " tanya Aji.

"Ah iya... Aku juga sudah baca buku Cakar-Cakar Irving, beliau juga penerjemahnya... " jawab Wulan bangga dan semangat untuk membahas buku.

"Aku merasa jadi **** sekarang... " jawab Aji ambigu.

"Apa maksudmu? " tanya Wulan bingung yang sama sama sekali tak dapat jawaban dari Aji yang hanya mendiamkannya.

●●●

Nana hanya memandangi foto USG-nya yang ragu di kirimkan pada pada Aji. Dalam hati kecil Nana ia masih ingin menganggap Aji sebagai ayah dari anaknya. Ingin rasanya ia menunjukkan tumbuh kembang janinnya. Saat kepasar melihat pasangan suami istri yang begitu mesra saat berbelanja bersama rasanya begitu iri.

Tak Nana pungkiri, ia belum move on dari Aji. Tapi ingatannya kembali berputar saat Aji menolak kehamilannya dan pergi begitu saja meninggalkannya. Belum lagi keluarganya dan ia yang di fitnah begitu kejam. Hati wanita mana yang tak teriris. Bila hanya Arjunannya buaya mungkin masih bisa di toleransi, tapi kalau jenis seperti Aji?

"Adek sehat-sehat ya nak, maaf mama ajak kamu kerja keras terus... " ucap Nana pelan sambil mengelus perutnya dengan lembut.

Nana benar-benar berusaha kuat untuk tegar menghadapi semuanya. Rasa iri, marah, sakit hati, trauma, kecewa... Akan sulit di hilangkan. Ia di buat cacat dan sakit yang teramat dalam oleh pria yang sudah sangat di percayainya, di cintainya. Bahkan dengan penuh ketulusan hati tanpa meminta apapun.

Masih teringat jelas di kepala Nana saat Aji memintanya menjadi pacar. Begitu sederhana. Di atas motor setelah kencan beberapa kali di angkringan dekat tempatnya mengikuti bimbel tambahan. Aji saat itu juga terlihat begitu meyakinkan dengan berkenalan dengan keluarga Nana seolah akan menikahinya.

Masih jelas, semua begitu jelas tergores dalam pikiran Nana. Bagaimana cara Aji menciumnya, memeluknya, bermanja-manja, berkeluh kesah, bertingkah layaknya bocah. Bahkan Nana di buat lebih cepat dewasa saat bersama Aji, baik pola pikir maupun cara bertingkah laku. Nana ingat betul semuanya.

"Papamu orang baik... Mama yakin... " ucap Nana lalu menyeka air matanya. Teringat bagaimana ia bisa termakan rayuan Aji hingga mau berhubungan intim dan jadi mau lagi dan lagi seperti suami istri.

Teringat jelas angan-angan Aji yang ingin punya anak dari Nana. Bahkan keduanya membayangkan bagaimana bila punya anak sudah lebih dari dua bulan sebelum akhirnya berhubungan intim secara rutin tanpa alat kontrasepsi. Baik pil yang di minum Nana maupun Aji yang tak mau lagi memakai pengaman.

....aku mau anak dari kamu Na...

Ucapan Aji saat menggaulinya saat itu masih terdengar di telinga Nana dengab jelas. Penuh penekanan dalam tiap ritme hentakannya, tatapannya yang sayu juga suaranya yang berat dan tersengal-sengal membuat Nana cukup yakin bahkan sangat yakin waktu itu untuk mengiyani permintaan Aji.

...iya, lakukan Mas...

Betapa bodohnya Nana. Tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Toh bayinya juga tak pernah minta untuk hadir dalam rahim wanita sepertinya dan akan lahir dalam kondisi yang serba ngepres begini.

Terpopuler

Comments

Tarmi Yuliyanti

Tarmi Yuliyanti

semoga aja istrinya aji mandul

2021-12-22

0

Rita Eny

Rita Eny

semoga nana sukses, si aji kawinin wulan biar gk punya anak yh thor

2021-11-05

0

SOO🍒

SOO🍒

semoga aji nikah gk punya anak biar tau tau rasa karma berlaku bung😏😏😏

2021-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Part 1
3 Part 2
4 Part 3
5 Tolong Author
6 Part 4
7 Part 5
8 Part 6
9 Part 7
10 Part 8
11 part 9
12 part 10
13 part 11
14 part 12
15 Part 13
16 part 14
17 Cast !
18 part 15
19 part 16
20 part 17
21 part 18
22 part 19
23 part 20
24 part 21
25 part 22
26 part 23
27 part 24
28 part 25
29 part 26
30 part 27
31 part 28
32 Part 29
33 Part 30
34 Part 31
35 Part 32
36 Part 33
37 Part 34
38 How to vote me ?
39 Part 35
40 Part 36
41 Part 37
42 Part 38
43 Part 39
44 Part 40
45 Part 41
46 Part 42
47 Part 43
48 Part 44
49 Part 45
50 Part 46
51 Part 47
52 Part 48
53 Part 49
54 Part 50
55 Part 51
56 Part 52
57 Part 53
58 Part 54
59 Part 55
60 Part 56
61 Part 57
62 Part 58
63 Part 59
64 Part 61
65 Part 62
66 Part 63
67 Part 64
68 Part 65
69 Part 66
70 Part 67
71 GOOD NEWS!
72 Part 68
73 part 69
74 Part 70
75 Part 71
76 Part 72
77 Part 73
78 Part 74
79 Part 75
80 Part 76
81 Part 77
82 END?
83 Part 78
84 Part 79
85 Part 80
86 Part 81
87 Part 82
88 Part 83
89 part 84
90 part 85
91 Part 86
92 Part 87
93 part 88
94 part 89
95 part 90
96 Part 91
97 part 92
98 part 93
99 part 94
100 part 95
101 part 96
102 part 97
103 part 98
104 Part 99
105 Part 100 - END SEASON 1
106 PENGUMUMAN !!!
107 SEASON 2
108 part 101 #2
109 part 102 #2
110 part 103 #2
111 Part 104 #2
112 part 105 #2
113 part 106 #2
114 Part 107 #2
115 Part 108 #2
116 Cerita Baru!!!
117 ENDING BARU !!!
118 Part 109 #2 [Revisi Ending]
119 Part 110 #2
120 Part 111 #2
121 Part 112 #2
122 Part 113 #2
123 Part 114 #2
124 Part 115 #2
125 Part 116#2
126 Part 117 #2
127 Part 118 #2
128 pengumuman
129 Part 119 #2
130 part 120 #2
131 part 121 #2
132 Part 122 #2
133 part 123 #2
134 part 124 #2
135 part 125 #2
136 part 126 #2
137 part 127 #2
138 part 128 #2
139 part 129 #2
140 part 130 #2
141 part 131 #2
142 part 132 #2
143 part 133 #2
144 part 134 #2
145 part 135 #2
146 part 136 #2
147 part 137 #2
148 part 138 #2
149 Inpo update
150 part 139 #2
151 part 140 #2
152 part 141 #2
153 part 142 #2
154 part 143 #2
155 Dari Author
156 promosi cerita
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Prolog
2
Part 1
3
Part 2
4
Part 3
5
Tolong Author
6
Part 4
7
Part 5
8
Part 6
9
Part 7
10
Part 8
11
part 9
12
part 10
13
part 11
14
part 12
15
Part 13
16
part 14
17
Cast !
18
part 15
19
part 16
20
part 17
21
part 18
22
part 19
23
part 20
24
part 21
25
part 22
26
part 23
27
part 24
28
part 25
29
part 26
30
part 27
31
part 28
32
Part 29
33
Part 30
34
Part 31
35
Part 32
36
Part 33
37
Part 34
38
How to vote me ?
39
Part 35
40
Part 36
41
Part 37
42
Part 38
43
Part 39
44
Part 40
45
Part 41
46
Part 42
47
Part 43
48
Part 44
49
Part 45
50
Part 46
51
Part 47
52
Part 48
53
Part 49
54
Part 50
55
Part 51
56
Part 52
57
Part 53
58
Part 54
59
Part 55
60
Part 56
61
Part 57
62
Part 58
63
Part 59
64
Part 61
65
Part 62
66
Part 63
67
Part 64
68
Part 65
69
Part 66
70
Part 67
71
GOOD NEWS!
72
Part 68
73
part 69
74
Part 70
75
Part 71
76
Part 72
77
Part 73
78
Part 74
79
Part 75
80
Part 76
81
Part 77
82
END?
83
Part 78
84
Part 79
85
Part 80
86
Part 81
87
Part 82
88
Part 83
89
part 84
90
part 85
91
Part 86
92
Part 87
93
part 88
94
part 89
95
part 90
96
Part 91
97
part 92
98
part 93
99
part 94
100
part 95
101
part 96
102
part 97
103
part 98
104
Part 99
105
Part 100 - END SEASON 1
106
PENGUMUMAN !!!
107
SEASON 2
108
part 101 #2
109
part 102 #2
110
part 103 #2
111
Part 104 #2
112
part 105 #2
113
part 106 #2
114
Part 107 #2
115
Part 108 #2
116
Cerita Baru!!!
117
ENDING BARU !!!
118
Part 109 #2 [Revisi Ending]
119
Part 110 #2
120
Part 111 #2
121
Part 112 #2
122
Part 113 #2
123
Part 114 #2
124
Part 115 #2
125
Part 116#2
126
Part 117 #2
127
Part 118 #2
128
pengumuman
129
Part 119 #2
130
part 120 #2
131
part 121 #2
132
Part 122 #2
133
part 123 #2
134
part 124 #2
135
part 125 #2
136
part 126 #2
137
part 127 #2
138
part 128 #2
139
part 129 #2
140
part 130 #2
141
part 131 #2
142
part 132 #2
143
part 133 #2
144
part 134 #2
145
part 135 #2
146
part 136 #2
147
part 137 #2
148
part 138 #2
149
Inpo update
150
part 139 #2
151
part 140 #2
152
part 141 #2
153
part 142 #2
154
part 143 #2
155
Dari Author
156
promosi cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!