18. Rasa (。>﹏<。)

"Kamu tidak apa-apa?"

Kekhawatiran nampak jelas di wajah sempurna Xi Huang. Sorot mata itu terlihat sangat-sangat ketakutan. Terlihat air mata yang siap jatuh membuat mata itu berkaca-kaca.

Tangannya mencoba meraih telapak tangan Bai Xiang. Namun, agaknya Bai Xiang terlalu tidak bisa diraih, sehingga menolak sentuhannya.

Rasa sedih hadir, berlipat ganda kala matanya bergulir, menatap ke sisi kanan pria yang dicintai. Lengan itu merengkuh pinggang dengan erat, tanpa menyisakan jarak.

Seketika rasa marah membakar hati. Jari-jari ramping nan indah miliknya bergetar. Detik berikutnya melengkung, dan membentuk tinju.

Shena peka akan itu. Dia sendiri sudah berusaha lepas dari siksaan ini. Akhirnya setelah beberapa kekuatan ia tambahkan dalam usaha, dia akhirnya terlepas.

Shena menyingkir, menciptakan jarak beberapa langkah. Batinya menjerit saat rasa sakit bertambah melejit, Argghhh!

Hampir saja! Jika rasa malu tidak menjadi lem bagi mulutnya sudah dipastikan erangan dengan keras menggelegar. Dia bisa kehilangan muka, oke! Siapa yang tadi unggul melawan lawan di pihak ini? Dia! Lalu akan ia apakan wajahnya jika dia menenjukan ekspresi sakit?

Sepertinya serangan tadi cukup berpengaruh pada tubuhnya.

Kedua sejoli di samping kirinya itu masih diam. Dua-duanya sama-sama memendam kemarahan, untuk hal yang berbeda.

Saat ini Shena seperti sedang menonton video dengan kualitas 144 mp, pandangannya buram. Pening mendera bagian kepala. Sejurus kemudian, tubuhnya kembali limbung.

Tentu tidak sampai mencium tanah, kawan. Ada banyak stok pangeran di sini, lalu untuk apa khawatir?

Benar saja, Wang Xiaohui bergerak secepat kepakan sayap nyamuk. Menangkap, lalu menarik tangan Shena. Membuatnya jatuh dalam rengkuhannya.

"Huh, untung tidak jatuh." Setelah bersyukur, dia membersihkan peluh yang mengalir di sekitar pelipisnya.

Sepasang anak dan ibu menghampirinya. Bai XingFu mengulurkan tangan seraya berucap, "Kemarikan."

Tidak ada alasan untuk membangkang.

Tubuh Shena kini terbaring di tanah, dengan paha Bai XingFu menjadi bantal. Sementara An Na tengah sibuk menjelajahi, dan menulusuri aliran meridiannya. Mencoba mencari suatu kesalahan.

Ya, memang ada. Tidak salah, ini dia.

Bai Xiang yang memang tidak ada minat berkomunikasi dengan seseorang di depannya, memilih menyerong mendekati kerumunan.

Wajah itu tenang, dengan bulu mata yang melenting menawan. Sangat nyaman untuk dipandang. Namun, raut pucat tetap terlihat di wajah rupawan itu, memberikan kesan melankolis.

Sebuah emosi melintas sepintas di netra terang Bai Xiang.

An Na kembali membuka mata, hal yang selanjutnya ia lakukan ialah menghela nafas. Mata yang fokus pada satu arah mencerminkan kebingungan.

Bai XingFu sedikit was-was saat melihat lipatan di dahi ibunya. Dia memutuskan untuk bertanya, "Ibu, apa yang salah?"

"Racun, dia terkena racun."

Sontak rasa sedih tidak bisa disembunyikan lagi. Rasa kekhawatiran dan ketakutan mendominasi dalam ucapannya. "R-racun? Racun jenis apa?"

Pandangan An Na goyah, sedetik setelahnya dia menatap seraya memberi jawaban. "Racun tidur."

Mendengar itu, Bai XingFu tidak bisa tidak bergetar. "L-lalu racun tidur yang mana?"

"Semuanya."

...••••...

Bising menggelitik telinga membuat si empu membuka mata.

Shena mengerang saat suara-suara ramai itu mengganggu tidurnya. Hal yang pertama kali ia lihat adalah, tentu saja keramaian.

Untuk sejenak, dia masih termenung, saat otaknya sudah bangun sepenuhnya dia menjerit. Aku dimanaaa!!!

Kacang itu mahal, kawan. Kasihan sekali padahal good looking.

Hey, ini bukan perkara itu. Namun, rasanya dia seperti berteriak pada televisi. Orang-orang yang di dekatnya atau hanya sekedar melewatinya sama sekali tidak menunjukan tanggapan verbal maupun fisik untuk teriakannya.

Shena berdecak. Kakinya ia bawa, menelusuri tiap jangka tanah. Mencoba mencari setidaknya seseorang yang bisa ditanyai.

Buang-buang persediaan kata saja! Dia bahkan sudah beberapa kali menyerangkan gombalan pada laki-laki yang berada di sekitar pandangan. Sayangnya, mereka tetap tidak menunjukan respon apapun.

Jadi ini rasanya tidak diperhatikan? Huh, menyebalkan juga.

Bisik-bisik menarik perhatian. Shena menoleh ke arah kiri. Dua gadis berpakaian sama rapinya tengah menutupi wajah dengan kipas.

Satu gadis bersuara seusai melirik orang yang berjalan berlawanan arah dengannya. Tentunya setelah orang itu agak jauh. "Heh, lihat! Bukankah itu Nona ...."

Temannya menyahut, "Haha, benar. Bagaimana menurutmu? Dia bahkan tidak terlihat seperti bangsawan."

"Jauh dibawah Nona Muda kita tentu saja."

Warna merah mewarnai wajah-wajah mereka, akibat dari menahan sebuah tawa. Tetap saja, bagi mereka ini tidak pantas untuk tidak ditertawakan. Pada akhirnya mereka hanya bisa cekikikan.

Sebuah celetukan mengakhiri cekikikan. Rasa takut yang menenggelamkan hati menghampiri diri. Tubuh kedua gadis itu terinvasi rasa takut mengakibatkan mereka bergidik.

"Katakan, lidah kalian mau kuapakan? Kurajam? Potong tipis-tipis? Atau kujadikan kue lapis? Berbahagialah karna aku mengijinkan kalian yang memilih sendiri."

Kaki mereka yang bergetar hebat memang memalukan. Tanpa kontrol, lebih tepatnya memang mereka meniatkan hal ini. Sejurus kemudian mereka berlari tanpa memikirkan reputasi. Secepat kedipan mata, mencoba menghindari seseorang.

Sosok yang menyeletuk tadi berdecih. Mulutnya yang manis melontarkan kalimat pedas sepedas gunjingan tetangga. "Heh, lidah pisau mental ingus."

Sosok itu masih membelakangi seseorang yang ia bela. Tubuhnya yang ramping sepertinya akan lebih menggemaskan jika lebih pendek sedikit.

Sebuah tepukan membuatnya membalik badan.

Sontak, saat mendapati siapa oknum keren itu, Shena terlonjak sampai rasanya dia kentut tanpa sadar.

Dia, Li Yue?!

Astaga!

Jangan tanya kenapa dia bisa tau. Bukan karna dia sudah menemukan cermin. Melainkan, sosok-sosok yang mengenalnya tidak menunjukan keanehan saat melihatnya. Jadi, dia menganggap wajahnya memang seperti Li Yue. Apa ini takdir?

Juga, dia masih ingat wajahnya, oke! Dia bukan dor--- ekhem, dia tidak buta! Itu wajahnya!

Li Yue berbalik. Perbedaan sorot matanya saat menatap seseorang itu memiliki perbandingan seperti Bumi dan Langit. Penuh kehangatan dan jejak-jejak kekanakan menghiasi.

Suara lembut mengalun meluluhkan sanubari. "Anak nakal." Selentikan yang tidak tercampuri rasa marah itu menyentuh kening.

Rasa hangat memanjakan benak Li Yue. Tertoreh dan dapat dilihat dari binar matanya. Ucapan didominasi keluhan sakit yang palsu ia keluarkan. "Sakit, Jiejie!"

Tunggu! Jika itu Li Yue, maka dia. D-dia ... Kakaknya, Li Hua? Pemeran dengan hati selembut dan secantik mawar putih! Satu-satunya saingan pemeran utama wanita!

"Sejak kapan kamu sampai?" Lain halnya dengan ucapannya yang sudah berakhir, tangannya mulai merapikan penampilan si adik. Menepuk baju, merapikan rambut melahirkan rasa senang yang lebih pada Li Yue.

"Belum lama ini."

"Lalu di mana mereka?"

"Kami berpencar, mungkin mereka sedang bermain."

Kedipan mata bertambah cepat untuk beberapa detik. Li Hua bertanya lagi, "Dia juga?"

Tidak ada jawaban verbal, tapi dagu yang menunjuk suatu arah menjadi perwakilan. Mengikuti instruksi itu, Li Hua membalik badan.

Satu sosok menubrukan diri, lalu memeluk tubuh kecilnya. Suara manja teredam di sekitar leher. "Shijie, aku merindukanmuu!!"

"Hei! Jangan memeluknya terlalu erat, bodoh!"

"Bilang saja kau iri." Lidahnya terjulur menggoda, memancing hasrat bertengkar milik seseorang.

Li Hua tertawa, tawanya anggun. Seanggun bunga teratai yang duduk di permukaan air. "Jangan berkelahi, kalian baru datang jangan mencari masalah."

"Baik-baik." Keduanya kompak menjawab. Hanya saja Li Yue menjawabnya dengan nada malas, dia bahkan menguap setelahnya.

"Ternyata sudah ketemu! Huh, aku pikir kalian tersesat."

Siapa dia? Tentu saja si ...

Terpopuler

Comments

Santai Dyah

Santai Dyah

salam kenal Kabut cinta hadir

2021-11-05

1

Gembelnya NT

Gembelnya NT

Sip .. Epic thor

2021-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog (X﹏X)↷
2 1. Kembali ʕʘ̅͜ʘ̅ʔ
3 2. WTF!!! 凸( •̀_•́ )凸
4 3. Rencana (・ิω・ิ)ノ
5 4. Sesuatu ( ̄‐ ̄)んー
6 5. Ikan diberi nama Elang (@・д・@)?
7 6. Pengikatan (●'▽'●)ゝ
8 7. Nanii??? (ಥ ͜ʖಥ)
9 8. Kronis (゚▽^*)
10 9. Cuci mata ( ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)
11 10. Guru dan teman baru (qμ凵μ*)゙
12 11. Metode (・'v`・)??
13 12. Harga diri dan jiwa? (。-`ω-)ー
14 13. Namaku Ψ(≧ω≦)Ψ
15 14. Bayaran (∵)?
16 15. Bayaran (2) (◎ヘ◎;)?
17 16. Orang Penting ( ͠° ͟ ͜ʖ ͡ ͠°)
18 17. Pertarungan ⋌༼ •̀ ⌂ •́ ༽⋋
19 18. Rasa (。>﹏<。)
20 19. Si anu (。・ω・。)
21 20. Lawan ᕕ(˵•̀෴•́˵)ᕗ
22 21. Tatapan ( ͡°Ĺ̯ ͡° )
23 22. Cocok ┌( ◕ 益 ◕ )ᓄ
24 23. Hasrat (--)ム!
25 24. Players ( ˘ω˘ )
26 25. Pasangan Abadi (●・ч・)??
27 26. Penggemar Sejati ( ̄へ  ̄ 凸
28 27. Puncak︻╦̵̵͇̿̿̿̿╤──
29 28. Peningkatan (つㅅ・`)・゜
30 29. Kesialan (ノ_-;)…
31 30. Kau tahu? (∵)?
32 31. Ilusi, mimpi (ㆁᴗㆁ )
33 32. Hilang (@・д・@)?
34 33. Hilang (2)
35 34. Mampus! ໒( ͡; 益 ͡; )७┌∩┐
36 35. B4ngs4t! 凸( •̀_•́ )凸
37 36. Hakim Harta (●・ч・)??
38 37. Biaya masuk ᕕ(ಥʖ̯ಥ)ᕗ
39 38. Pengajuan (; ̄^ ̄)ん~
40 39. Pengajuan (2) (・ω・*)ー
41 40. Keputusan (-""-;)
42 41. Usluk-usluk (。>﹏<。)
43 42. Omong kosong ໒( ͡; 益 ͡; )७┌∩┐
44 43. Pohon Cinta (*´﹃`*)
45 44. Kaya ( ˘ω˘ )
46 45. Pengujian ʕ ͡° ʖ̯ ͡°ʔ
47 46. Pengujian (2) ʕʘ̅͜ʘ̅ʔ
48 47. Kunci ° ͜ʖ ͡ –
49 48. Hasil (ಥ ͜ʖಥ)
50 49. Emas di perairan (థิ థิ )
51 50. Keindahan (*・x・)/
52 51. Woah (ㆁᴗㆁ )
53 52. Penyimpangan (・'v`・)??
54 53. Pencuri ໒( ͡; 益 ͡; )७┌∩┐
55 54. TUMAN! ᕕ(˵•̀෴•́˵)ᕗ
56 55. Ahhh (。>﹏<。)
57 56. Adil ヾ(・m・*)ノ゛
58 57. Beban (ง ͠° ͟ʖ #)ง
59 58. Aduh (≧ヘ≦) ムゥ
60 59. Panas (-""-;)
61 60. Merah (@ε@)
62 61. Takdir ( />u</)
63 62. Ayolah (╥ω╥`)
64 63. Belitan (ง ͠° ͟ل͜ ͡°)ง
65 64. Cih (  ̄っ ̄)ムゥ
66 65. Eh? (´༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ `)
67 66. Hantuuu!!!! (ΩДΩ)
68 67. Kumenangiiisss ᕕ( ཀ ʖ̯ ཀ)ᕗ
69 68. Membantu pasien mandi (ಥ ͜ʖಥ)
70 69. Mengurus pasien ︵‿︵(´ ͡༎ຶ ͜ʖ ͡༎ຶ `)︵‿︵
71 70. Huh (p′︵‵。)
72 71. Sudah semakin Baik (●'▽'●)ゝ
73 72. Sangat baik (-ω-;)
74 73. Rumah Hangat (。;_;。)
75 74. Uhhh (╥ω╥`)
76 75. Penghapus Spidol (*´﹀`*)
77 76. Wajah Kentut (。>﹏<。)
78 77. Nanas( ω )/
79 78. Dumb (╥ω╥`)
80 79. Bagaimana bisa? (◎ヘ◎;)?
81 80. Bagaimana bisa? (2) ⋌༼ •̀ ⌂ •́ ༽⋋
82 81. Begini ᕕ(ಥʖ̯ಥ)ᕗ
83 82. Begini (2) (´;ω;`)
84 83. Begini (3) (っω;。)
85 84. Si Ayam ( 。• •。`)
86 85. Tagihan (ಥ ͜ʖಥ)
87 86. Sulit dimengerti (^_^;)
88 87. Meneliti (◎ヘ◎;)?
89 88. Bubuk Cinta ( ・ㅂ・)و
90 89. Muda (●'▽'●)ゝ
91 90. Anak Bodoh (ノ_-;)…
92 91. Ikut (; ̄^ ̄)ん~
93 92. Ikut (2) ( ̄‐ ̄)んー
94 93. Gadis itu (*>ω<)ω<*
95 94. Fan'er ( ͡°з ͡°)
96 95. Padi (ू•ᴗ•ू )
97 96. Topik (。・ω・。)
98 97. Topik (2)
99 98. Cacat
100 99. Benar juga
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog (X﹏X)↷
2
1. Kembali ʕʘ̅͜ʘ̅ʔ
3
2. WTF!!! 凸( •̀_•́ )凸
4
3. Rencana (・ิω・ิ)ノ
5
4. Sesuatu ( ̄‐ ̄)んー
6
5. Ikan diberi nama Elang (@・д・@)?
7
6. Pengikatan (●'▽'●)ゝ
8
7. Nanii??? (ಥ ͜ʖಥ)
9
8. Kronis (゚▽^*)
10
9. Cuci mata ( ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)
11
10. Guru dan teman baru (qμ凵μ*)゙
12
11. Metode (・'v`・)??
13
12. Harga diri dan jiwa? (。-`ω-)ー
14
13. Namaku Ψ(≧ω≦)Ψ
15
14. Bayaran (∵)?
16
15. Bayaran (2) (◎ヘ◎;)?
17
16. Orang Penting ( ͠° ͟ ͜ʖ ͡ ͠°)
18
17. Pertarungan ⋌༼ •̀ ⌂ •́ ༽⋋
19
18. Rasa (。>﹏<。)
20
19. Si anu (。・ω・。)
21
20. Lawan ᕕ(˵•̀෴•́˵)ᕗ
22
21. Tatapan ( ͡°Ĺ̯ ͡° )
23
22. Cocok ┌( ◕ 益 ◕ )ᓄ
24
23. Hasrat (--)ム!
25
24. Players ( ˘ω˘ )
26
25. Pasangan Abadi (●・ч・)??
27
26. Penggemar Sejati ( ̄へ  ̄ 凸
28
27. Puncak︻╦̵̵͇̿̿̿̿╤──
29
28. Peningkatan (つㅅ・`)・゜
30
29. Kesialan (ノ_-;)…
31
30. Kau tahu? (∵)?
32
31. Ilusi, mimpi (ㆁᴗㆁ )
33
32. Hilang (@・д・@)?
34
33. Hilang (2)
35
34. Mampus! ໒( ͡; 益 ͡; )७┌∩┐
36
35. B4ngs4t! 凸( •̀_•́ )凸
37
36. Hakim Harta (●・ч・)??
38
37. Biaya masuk ᕕ(ಥʖ̯ಥ)ᕗ
39
38. Pengajuan (; ̄^ ̄)ん~
40
39. Pengajuan (2) (・ω・*)ー
41
40. Keputusan (-""-;)
42
41. Usluk-usluk (。>﹏<。)
43
42. Omong kosong ໒( ͡; 益 ͡; )७┌∩┐
44
43. Pohon Cinta (*´﹃`*)
45
44. Kaya ( ˘ω˘ )
46
45. Pengujian ʕ ͡° ʖ̯ ͡°ʔ
47
46. Pengujian (2) ʕʘ̅͜ʘ̅ʔ
48
47. Kunci ° ͜ʖ ͡ –
49
48. Hasil (ಥ ͜ʖಥ)
50
49. Emas di perairan (థิ థิ )
51
50. Keindahan (*・x・)/
52
51. Woah (ㆁᴗㆁ )
53
52. Penyimpangan (・'v`・)??
54
53. Pencuri ໒( ͡; 益 ͡; )७┌∩┐
55
54. TUMAN! ᕕ(˵•̀෴•́˵)ᕗ
56
55. Ahhh (。>﹏<。)
57
56. Adil ヾ(・m・*)ノ゛
58
57. Beban (ง ͠° ͟ʖ #)ง
59
58. Aduh (≧ヘ≦) ムゥ
60
59. Panas (-""-;)
61
60. Merah (@ε@)
62
61. Takdir ( />u</)
63
62. Ayolah (╥ω╥`)
64
63. Belitan (ง ͠° ͟ل͜ ͡°)ง
65
64. Cih (  ̄っ ̄)ムゥ
66
65. Eh? (´༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ `)
67
66. Hantuuu!!!! (ΩДΩ)
68
67. Kumenangiiisss ᕕ( ཀ ʖ̯ ཀ)ᕗ
69
68. Membantu pasien mandi (ಥ ͜ʖಥ)
70
69. Mengurus pasien ︵‿︵(´ ͡༎ຶ ͜ʖ ͡༎ຶ `)︵‿︵
71
70. Huh (p′︵‵。)
72
71. Sudah semakin Baik (●'▽'●)ゝ
73
72. Sangat baik (-ω-;)
74
73. Rumah Hangat (。;_;。)
75
74. Uhhh (╥ω╥`)
76
75. Penghapus Spidol (*´﹀`*)
77
76. Wajah Kentut (。>﹏<。)
78
77. Nanas( ω )/
79
78. Dumb (╥ω╥`)
80
79. Bagaimana bisa? (◎ヘ◎;)?
81
80. Bagaimana bisa? (2) ⋌༼ •̀ ⌂ •́ ༽⋋
82
81. Begini ᕕ(ಥʖ̯ಥ)ᕗ
83
82. Begini (2) (´;ω;`)
84
83. Begini (3) (っω;。)
85
84. Si Ayam ( 。• •。`)
86
85. Tagihan (ಥ ͜ʖಥ)
87
86. Sulit dimengerti (^_^;)
88
87. Meneliti (◎ヘ◎;)?
89
88. Bubuk Cinta ( ・ㅂ・)و
90
89. Muda (●'▽'●)ゝ
91
90. Anak Bodoh (ノ_-;)…
92
91. Ikut (; ̄^ ̄)ん~
93
92. Ikut (2) ( ̄‐ ̄)んー
94
93. Gadis itu (*>ω<)ω<*
95
94. Fan'er ( ͡°з ͡°)
96
95. Padi (ू•ᴗ•ू )
97
96. Topik (。・ω・。)
98
97. Topik (2)
99
98. Cacat
100
99. Benar juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!