The Thing About Violet
Seorang dokter muda nan cantik yang bernama Violet Cinta Elruno, ingin merayakan kelulusannya dan keberhasilannya menjadi salah satu dokter muda di sebuah rumah sakit swasta ternama di kota besar tempat ia lahir dan dibesarkan, dengan menerima undangan teman-temannya, pergi ke sebuah bar.
Violet atau lebih sering dipanggil Vio, diajak Mira Utami sahabat terbaiknya untuk mencoba bersama-sama menikmati seperti apa asyiknya dunia gempita malam di sebuah bar khusus untuk kaum elite itu.
Umur Violet yang masih terbilang muda yakni dua puluh tahun, membuatnya masih ingin menikmati petualangan-petualangan baru walaupun ia termasuk anak yang lugu, kutu buku, dan polos. Untuk itulah naluri keingintahuannya akan hal yang baru membuatnya mengiyakan ajakannya teman-temannya untuk pergi ke sebuah bar.
Violet termasuk anak jenius dan seringkali kecerdasannya Violet itu membuat Mira Utami iri karena, di umur dua puluh, Violet telah lulus menjadi seorang dokter, sedangkan Mira masih berada di semester tiga di jurusan yang sama dengan Violet. Namun, di dalam pergaulan, Mira Utami lebih unggul dibandingkan dengan Violet yang introvert. Mira Utami memiliki lebih banyak teman daripada Violet.
"Ma, Vio sama Mira akan langsung makan-makan dengan teman-teman untuk merayakan kelulusannya Vio. Pulangnya agak larut malam Ma" Vio menelepon Mamanya.
Lili tersenyum dam berkata, "Mama memercayai kamu. Mama ijinkan tapi, jaga diri kamu baik-baik!"
"Baik Ma. Vio sayang Mama, mmuuaahhh"
"Mama juga sayang kamu, mmuuaaahhh"
Setelah Lili menutup ponselnya, Elmo segera memeluk pinggangnya dari belakang dan mencium pundaknya Lili, lalu bertanya, "siapa yang telepon?"
"Vio, dia bilang mau makan-makan dengan teman-temannya untuk merayakan kelulusannya. Satu Minggu lagi dia wisuda dan esok harinya setelah wisuda, putri kita udah magang di rumah sakit swasta terbesar" sahut Lili.
Elmo tersenyum jahil dan langsung membopong tubuhnya Lili. Lili memekik kaget, "Kau mau apa?"
"Tentu saja minta jatah mumpung putri kita pulangnya malam" Elmo meringis penuh arti ke Lili.
Lili terkekeh geli dan langsung meladeni ciuman mautnya Elmo.
Mira dan Vio melangkah canggung berbalut kagum saat melangkah masuk ke dalam bar tersebut. Teman-temannya Mira dan Vio yang sudah terbiasa melepas penat di bar, mengajak Vio dan Mira untuk santai dan menikmati alunan musik di sebuah meja bundar besar yang terbuat dari kayu jati. Vio, Mira, dan kelima teman mereka yang lainnya mulai memesan minuman dan camilan. Semua memesan Bir, hanya Vio dan Mira yang memesan jus jeruk.
Seorang pemuda yang tengah berkumpul dengan teman-temannya, mengelilingi meja bundar tidak jauh dari mejanya Vio, tengah asyik menikmati permainan truth or dare. Dan pemuda yang bernama Mada Goh yang juga merupakan putra pemilik dari bar tersebut memilih dare.
"Kapan kau bertemu istrimu?" tanya temannya Mada Goh. Mada Goh tidak bisa mengingatnya karena dia, bertemu dengan wanita yang akhirnya dengan terpaksa ia peristri, dalam keadaan mabuk berat.
"Kau tidak bisa menjawabnya?"
"Aku lupa. Aku mabuk berat saat itu" sahut Mada.
"Baiklah karena kau pilih dare, maka aku kasih tantangan ke kamu"
"Apa itu?" sahut Mada dengan santainya.
Teman yang memulai permainan itu langsung mengedarkan pandangan dan menemukan sosok wanita lugu, berkacamata yang ada di meja sebelah kanan. Lalu temannya tersenyum lebar ke Mada, "Datanglah ke.meja itu dan buat wanita muda berkacamata itu untuk minum segelas bir!"
Mada mengikuti arah telunjuk temannya dan langsung mendorong wanita nakal yang sedari awal duduk di atas pangkuannya dan terus menciumi lehernya Mada. Mada lalu berdiri dan berjalan ke.mejanya Violet.
"Selamat malam semuanya. Saya pemilik bar ini dan ingin mentraktir kalian semua minum bir jadi.........."
Mira langsung menyahut, "Maaf tidak bisa semua. Teman saya ini tidak bisa minum bir dan tidak pernah minum bir"
Mada bersitatap dengan Violet Untuk sejenak dia tertegun dan membayangkan wajahnya Violet tanpa kacamata lalu ia bergumam di dalam hatinya, Andai tanpa kacamata jelek itu, dia pasti terlihat sangat cantik.
"Demi menghormati niat baik saya sebagai pemilik bar, teman Anda tetap tidak bisa.minum bir? segelas kecil saja atau kalau nggak satu sesap saja?" Ucapan Mada untuk Mira tapi pandangannya melekat ke wajah ayunya Violet.
"Maaf tetap tidak bisa" sahut Violet dengan senyum manisnya dan Mada seolah tersihir oleh senyumannya Violet, dia menjadi terpaku dan langsung membisu.
"Ehem. Tolong yang sopan ya! Anda terus menatap teman saya" sahut Mira dan Mada langsung terkesiap lalu berkata, "Maaf! oke lah kalau Anda tetap tidak bisa minum bir, saya tidak akan memaksa. Tapi, bir-bir ini tetap saya taruh di meja ini" lalu Mada melangkah kembali ke.mejanya.
"Gimana?" tanya temannya Mada saat Mada kembali duduk dan pangkuannya kembali diisi oleh wanita nakal.
"Aku gagal jadi aku akan minum sekaleng bir" Mada lalu meraih satu kaleng bir dan menenggaknya sampai habis bir tersebut.
Violet melirik ke mejanya Mada dan melihat Mada berciuman dengan wanita di pangkuannya Mada dan Violet langsung bergidik ngeri lalu berbisik ke Mira, "Pemilik bar itu seorang bad boy ternyata. Dia berciuman di depan umum tanpa malu"
Mira menoleh ke Violet, "Lho, emangnya kamu dan Gasa, tunanganmu itu, belum pernah berciuman?" bisik Mira.
Violet menggelengkan kepalanya, "Belum"
"What?!" Mira langsung memekik kaget dan Violet langsung membungkam bibirnya Mira dengan telapak. tangan kanannya.
"Ada apa?" tanya teman Violet yang lainnya.
"Hehehe, nggak papa" sahut Mira sambil meringis.
Dan Mada mengumpat kesal saat pertanyaan kembali tertuju kepadanya. Pertanyannya adalah, "Kapan pertama kali kau berciuman?"
"Sial! aku juga lupa" Mada menghela napas panjang lalu langsung bertanya, "Oke, sekarang apa tantangannya?"
"Antarkan wanita berkacamata itu pulang ke rumahnya!" sahut temannya Mada dengan memamerkan deretan gigi putihnya di depan Mada.
"What!? kenapa harus dia lagi? banyak wanita di sini, kenapa harus si culun itu yang harus aku antarkan pulang?"
"Karena si culun itu sepertinya sulit untuk kau taklukkan, hahahaha, kalau wanita biasa udah jadi keahlianmu dalam hal takluk menaklukkan jadi nggak akan seru" sahut temannya Mada yang memberikan tantangan ke Mada.
Mada menoleh ke mejanya Violet dan tampak ragu untuk bangkit dari tempat duduknya dan malas untuk melangkah ke mejanya Violet.
"Gimana? terima tantangan atau minum bir lagi?" tanya temannya Mada itu.
"Okelah, aku terima tantangan daripada pulang dalam keadaan mabuk, aku akan diomelin istriku" Mada lalu bangkit dan melangkah ke mejanya Violet.
Dia berdiri di depan mejanya Violet dan kembali menyapa semua yang duduk di meja tersebut lalu bertanya, "Apa saya boleh mengantarkan nona cantik yang berkacamata itu untuk pulang?"
"Maaf, saya bawa mobil sendiri" sahut Violet.
Mada langsung meringis dan melangkah kembali ke mejanya. Sesampainya di mejanya, dia langsung meraih kaleng bir, membukanya, dan menenggaknya sampai habis tanpa banyak kata.
Dan saat Mada menoleh ke belakang, Violet telah lenyap. Violet telah keluar dari bar miliknya.
"Kau kalah dengan si culun, hahahahaha, predikatmu sebagai bad boy dan playboy, luntur Bro! kalau kamu bisa ajak dia berkencan, aku akan kasih mobil sport ke kamu!" ejek dan tantangan dari salah satu temannya itu langsung membuat darah Mada mendidih karena, gengsi. Mada langsung berputar badan dan berlari sempoyongan keluar dari bar dan celingukkan mencari sosok Violet.
Mada segera berlari mendekati Violet sebelum Violet masuk ke dalam jok kemudi dan ia menahan pintu mobil yang sudah terbuka dengan tanya, "Bolehkah saya menumpang? saya mabuk dan tidak bisa menyetir malam ini"
Violet yang lugu dan baik hati, menganggukkan kepalanya dan Mada langsung mengucapkan terima kasih dan membuka pintu jok belakang lalu masuk kedalam mobilnya Violet.
"Siapa nama Anda, Nona cantik?" tanya Mada.
"Nggak usah pakai bahasa formal! namaku Mira dan dia Violet" sahut Mira.
"Nama yang cantik, secantik orangnya" sahut Mada.
"Saya sudah memiliki tunangan" sahut Violet.
"Saya hanya memuji Anda dan tidak tertarik dengan kehidupan pribadi Anda" sahut Mada kesal.
Violet langsung mendengus kesal dan Mira langsung berkata, "Kamu mabuk parah sepertinya, apa kamu masih ingat di mana rumahmu?"
"Tentu saja ingat" Mada langsung memberikan alamat rumahnya dan Violet meluncurkan mobilnya ke alamat itu.
Violet langsung bilang, "Sudah sampai, silakan turun!"
Mada mengucapkan terima kasih lalu turun dari dalam mobilnya Violet.
Violet langsung meluncurkan kembali mobilnya tanpa pamit ke Mada.
Mada mengikuti arah perginya mobilnya Violet dengan seringai khas-nya dan bergumam, "Kau akan jatuh cinta padaku dan di saat kau mencintaiku, aku akan langsung mematikan rasa cintamu itu, cih! nggak ada gadis yang tidak bisa aku taklukkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
hai kak, aku ikut nyimak🤚
2022-10-15
0
Xianlun Ghifa
paket komplit untuk mu Thor 5 ⭐ like komen dan favorit. jika berkenan mohon dukungannya untuk mampir di karya receh saya Tumbal Cinta Jalan Ke Surga dan Madu Ku
2021-11-19
1
Nana
Baru lihat lagi.. eh.. udah ada karya baru..
2021-11-16
0