Kering kring...
“Helo…”
Sambil duduk di atas mobil yang hancur aku menelepon seseorang untuk menjemput ku.
Kemudian 5 menit setelah aku menutup telepon, sebuah helikopter terlihat dari kejauhan.
Itu bukanlah helikopter biasa karena banyak misil dan senapan yang terpasang menandakan jika itu adalah helikopter militer.
Sementara aku masih berada di atas kap mobil melihat helikopter itu mulai turun tepat di atas ku mengakibatkan angin yang kuat menerpa menerbangkan rambutku ke segala arah.
Lalu seorang prajurit melemparkan tangga yang terbuat dari tali untuk aku dapat menaiki helikopter, tapi aku tidak membutuhkan itu.
Hanya dengan satu lompat aku dapat menggapai besi untuk mendapatkan helikopter lalu masuk kedalamnya.
Tindakanku membuat prajurit yang tadi melemparkan tali terkejut, tapi kemudian dia tersadar jika aku adalah seorang player.
***
Dunia saat ini jauh lebih keras dari sebelumnya.
Dalam artian sebenarnya tentunya.
Enam bulan lalu outbreak terjadi dimana gerbang yang mengeluarkan jutaan monster muncul di seluruh belahan dunia.
Seluruh negara jatuh dalam kekacauan saat menghadapi invasi ini.
Senjata-senjata yang diciptakan oleh manusia tidak mampu menghentikan para monster-monster itu karena kekuatan yang berbeda-beda.
Akibat invasi monster lebih dari 30% populasi manusia menjadi korban.
Di tengah keputusasaan umat manusia muncul sistem yang sangat dikenal oleh sebagian kalangan. Sistem yang dikenali sebagai layar status pada game-game reality virtual.
Sistem yang dapat menampilkan status seseorang secara rinci, entah itu kekuatan, stamina maupun skill.
Merasakan kegunaan sistem yang luar biasa membuat umat manusia mengaggap jika sistem ini adalah suatu-satunya garapan yang mereka miliki untuk melawan para monster.
Kemudian sejak saat itu era baru pun dimulai.
Era dimana setiap orang dapat menjadi kuat dengan memburu para monster seperti sebuah games dan pemainnya adalah para pemburu monster.
Era dimana kekuatan adalah segalanya.
***
[Arcade Spesial Force main base]
Helikopter yang aku tumpangi mulai mendarat. Di bawah ada seorang wanita dengan rambut berwarna ungu yang sudah menungguku.
“God morning mam.” ucap wanita itu memberikan salamnya padaku.
Violet, sekertaris yang mengurusi semua hal yang ada di organisasi ASF.
“Pagi violet.” balasku singkat.
Mendengar jawaban dariku wanita itu hanya menggeser posisi kacamatanya sambil terus menatapku.
“Ada apa?.” aku bertanya karena merasa tidak nyaman ditatap seperti itu.
“Tidak, hanya saja aku pikir anda terluka parah akibat penyerang yang anda laporkan sebagai alasan keterlambatan. Anda bahkan meminta di jemput daripada terbang sendiri.”
Violet menatapku dengan tajam seolah tatapan itu dapat menusukku.
“Hahaha... aku hanya sedang ingin merasakan sensasi naik helikopter.”
Jawaban yang aku berikan justru membuat violet semakin tidak mempercayaiku. Pada akhirnya violet menyerah untuk memarahiku dan memintaku segera bergabung dengan yang lain karena rapat akan segera di mulai.
“Tapi bisakah kita ke kantin dahulu?, Aku sama sekali belum sarapan.”
Mendengar permintaanku violet kembali mengarahkan tatapan tajam ke arahku, sementara aku sendiri hanya membalas dendam senyuman canggung.
Pada akhirnya aku memasuki ruangan rapat yang dihadiri orang-orang penting negri ini dengan mulut yang terus mengunyah roti.
“Bukankah ada pribahasa yang dianut oleh sebagian besar warga Indonesia jika ‘Belum kenyang kalo nggak makan nasi’?.” ucapku yang baru saja menghabiskan 4 bungkus roti.
“Diam dan cepat selesaikan sarapan mu!.” bentak violet dengan wajah yang memerah karena malu dengan sikap kekanakan pemimpin ASF didepan para tamu penting.
***
Disaat dunia menghadapi krisis akibat kemunculan monster, sumberdaya manusia dengan kekuatan besar sangat diinginkan oleh setiap negara.
Ada tiga tipe manusia yang mendapatkan kekuatan setelah outbreak.
Yang pertama adalah Player, mereka adalah manusia yang mendapatkan kekuatan dari Avatar game Reastream online yang dimainkan sebelum outbreak terjadi.
Lalu yang kedua adalah Awakened, mereka para manusia yang mendapatkan kekuatan dari sistem, seluruh manusia menjadi awakened setelah outbreak terjadi.
Kemudian yang terakhir adalah infekted. Para manusia yang terinfeksi oleh kabut Mana yang muncul setiap malam sejak terjadinya outbreak.
Akibat adanya sistem membuat setiap orang dapat mengasah diri mereka untuk menjadi lebih kuat. Manusia pun mulai terbiasa dengan keadaan ini, mereka terus memburu monster untuk menjadi lebih kuat atau hanya sekedar sebagai pekerjaan.
Diantara mereka ada yang bersatu lalu mendirikan sebuah GUILD sebuah organisasi dimana para pemburu monster dapat menerima misi entah itu dari pemerintah atau warga biasa.
Mungkin bisa dibilang ASF yang aku dirikan bersama teman-temanku adalah sebuah guild, namun lebih dari sekedar guild biasa.
“..... Dan begitulah, organisasi ASF sudah begitu besar tidak dapat di sangkal jika ini adalah guild terbaik di dunia. Karena itu bukankah akan sangat menguntungkan untuk negara ini dan ASF sendiri tentunya jika orang-orang berbakat yang kalian milik dapat melebarkan sayap membentuk lebih banyak guild baru?.”
Orang tua dengan banyak bintang mendali di bajunya itu terus berbicara hingga mulutnya hampir berbusa.
Pada intinya dia mengatakan seperti ini ‘ASF sudah terlalu kuat sehingga kami yang merupakan badan militer bertugas untuk melindungi negara sudah tidak lagi dianggap oleh warga, jadi bisakah kalian bubar saja?.’ begitulah yang aku tangkap dari perkataan orang tua ini.
Setelah sekitar 30 menit berbicara akhirnya orang tua itu berhenti, dia langsung menghabiskan air minum yang disajikan dalam suatu tegukan.
Ruangan rapat kemudian menjadi hening sesaat, tujuh tamu itu menatapku seolah menanti jawaban.
“Well entah sudah berapa kali kalian datang menemui ku untuk membicarakan hal yang sama. Ini benar-benar membuatku tidak nyaman. Apakah kalian tidak memiliki pekerjaan lain selain mengganggu ku?.”
Mendengar jawabanku seketika membuat ketujuh orang itu di sulut emosi. Orang tua yang dari tadi terus berpidato bahkan segera bangkit dar tempat duduknya dan mulai menunjuk kearah ku.
“Dasar perempuan tidak tahu diri sebaiknya kau bersikap sopan pada kami!.” ucapnya dengan penuh kemarahan.
“Lalu apa yang bisa kalian lakukan jika aku tidak melakukan itu?.” tanyaku dengan senyum yang mulai melebar.
“Kurang……”
Orang tua kembali berniat memaki tapi tiba-tiba dia terdiam, bukan hanya orang tua itu melainkan seluruh orang yang berada di dalam ruang rapat.
Tempat itu tiba-tiba menjadi begitu sunyi, ketujuh tamu menatapku dengan diam wajah mereka mulai menunjukkan ketakutan yang luar biasa setelah melihat senyum ku.
“Haaahh… kau mulai lagi kapten.”
Perkataan violet yang sejak tadi berdiri di sampingku membuatku mengurungkan niat untuk ‘bermain’ dengan mereka.
“Hahaha… maafkan aku, mungkin karena dari tadi aku belum makan Nasih hingga aku merasa kelaparan.” ucapku sambil menjilati bibirku sendiri.
Aku berusaha mencairkan suasana, namun sepertinya itu tidak berhasil.
“Sangat disesalkan aku tidak bisa menemani tuan-tuan sekalian lebih lama dikarenakan kesibukan yang aku miliki. Tapi sebelum kalian pergi aku ingin mengingatkan satu hal jika di luar sana saat ini keadilan sudah tidak memiliki nilai. Setiap hari banyak orang mati terbunuh hanya karena masalah sepele sementara seorang pembunuh dapat bebas berkeliaran dikarenakan mereka lebih kuat dari penegakan hukum.”
Mereka hanya mengangguk kecil setelah mendengar perkataan ku, sebelum akhirnya bergegas meninggalkan ruang rapat dengan begitu tergesa-gesa.
“Aku tidak ingin menghadapi tamu seperti mereka lagi. Jika mereka tidak ingin membicarakan sesuatu yang benar-benar penting maka usir saja.” kataku sambil menatap pintu keluar.
“Baik.” balas violet singkat sambil menuliskan sesuatu pada notebooknya.
***
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Astraloud
Yeayyy
2022-03-28
1
ch3sverr
menunggu dengan sabar dan bertanya tanya adakah kelanjutan ceritanya akhirnya ada kelanjutan ceritanya
2021-11-25
2
Mustofa
typonya masih ada Thor
2021-11-23
1