

ALBERTA GILARDINOLD System

 

AGs⁸

#HAPPY READING#

'sy temukan calon istri gue' perintah Albert lagi, karena sedari tadi ia tak melihat orang yang cantik.

...++++++++++...

[Ding!!!

Nama : Aradella Adixond

Penampilan :

Fake :20/100

Real :98/100

Sifat

Fake : 30/100

Real : 91/100

Gadis

Kecocokan 100% ]

'Eh kambing Ada malaikat menyamar jadi iblis bhahahaha' pikir Albert tersenyum bak orang kesetanan.

'Oke target ditemukan, saat nya memulai misi' Albert menyeringai menyeramkan.

...++++++++++...

Setelah menemukan calon istri yang sempurna, Albert tak serta-merta langsung menghampiri sang antagonis, ia akan menyusun rencana untuk mendapatkan Aradella.

"Langsung gue lamar aja kali ya, kan dia gak di suka sama keluarganya auto di kasi lah gue hahah"

"Atau gue perk×sa aja, biar dia hamil terus minta tanggung jawab sama gue, tapi gue maunya ena-enanya tiap hari gak mau sekali langsung gol, entar Ara gak mau di sentuh lagi klo udah hamil, aduhhh"

"Atau gue suruh aja preman culik ya terus gue jadi pahlawan kesiangan deh"

"Aha gue kasi ajah obat perang$ang terus pura-pura lupa ingatan deh, terus gue bakalan tanggung jawab sama si ara ya keunnnn hahaha"

Beberapa rencana Albert yang ia pikirkan sekarang ini, tapi saat sedang asyik dalam pikirannya, ia teralihkan saat mengingat kehamilan Aletta.

'Eh Adiknya mas akbar udah nikah kali ya ?, Apa mungki si Nathan suaminya ya, mereka kan dekat, atau jangan-jangan kena pergaulan lagi hahaha'

'Eh tapi kalau bener anak nya si Nathan bisa nikah kan mereka? Terus gue gampang deh dapetin Ara' pikir Albert tersenyum Miring.

"Hahaha Gelar gue bukan kaleng kaleng nj*r, bisa gitu yak hahaha" kata Albert kemudian bergegas menuju kamarnya untuk mengambil sesuatu di sana

Tittt telpon terhubung

"Halo, siapa" kata seorang di sebrang sana.

"Halo Mas ini Albert" kata Albert, ya Albert menelfon Akbar untuk memperalatnya, salah satu sifat Albert Licik.

"Oh Yang di Indojuli itu yah, Ada apa Al"

"Eh itu Mas, kita bisa ketemuan gak, kalau mas gak sibuk, soalnya ini penting"

"Bisa, ini lagi senggang kok, datang aja di cafe depan perusahaan Wijaya saya tunggu di sana yah"

"Iya mas saya segera ke sana"

Setelah itu Albert segera mengganti pakaiannya kemudian menuju basemen utuk mengendarai Lamborghini Gallardo miliknya.

...+++++++++...

Sampainya Albert di depan cafe yang di maksud oleh Akbar, ia segera masuk ke dalam. Walaupun Albert tak menggunakan pakaian yang mencolok, tapi ia mampu menarik perhatian banyak orang dengan wajahnya.

Style pakaian Albert saat ini adalah, Kaos putih polos, Celana hitam Pendek, Jam seharga 15 jt R1X5 berwarna hitam di lengan kirinya yang putih, di lengan kanannya ada gelang dengan koin berabjad 'A', dan sepatu Sneaker putih menambah kesan elegan Albert.

Di meja pojokan Albert bisa melihat Akbar yang sibuk dengan iPad di tangannya.

"Maaf lama Mas" kata Albert mengambil tempat duduk

"Iya gpp, saya juga baru sampai" kata Akbar, "Oh iya, pesan minuman dulu"

Setelah pesanan berada di depannya Albert memulai rencana liciknya.

"Sibuk banget yah Mas, Aku liat di internet perusahaan makin naik di peringkat ya" kata Albert basa basi

"Iya, makin meningkat soalnya kemarin ada yang beli Saham 30%" jawab Akbar memberi informasi yang menurutnya tidak terlalu rahasia.

"Mas tau siapa yang beli?" Tanya Albert pura pura penasaran

"Ya tau lah, Kan perusahaan milik Ayah saya, tapi ya nama pembelinya mirip sama nama kamu, bedanya cuman huruf a doang" kata Akbar menjelaskan

"Siapa mas?" Tanya Albert

"Namanya Alberta, jangan jangan saudara kamu yah?" Kata akbar curiga.

"Eh hahaha, kenalin mas, saya Alberta Gilardinold" kata Albert mengulurkan tangannya tersenyum lebar

Mendengar itu Akbar melotot kan matanya.

"Are you seriosly" kata Akbar terkejut.

Albert hanya mengangguk membenarkan.

"Jadi saya harus panggil Al Atau tuan Albert?" Tanya Akbar

'Ya harus Panggil tuan dong, secara kan gue orang terpenting ke dua di perusahaanya lo Bang*ad' umpat Albert dalam hati.

Ia tersenyum manis sambil mengatakan "Panggil seperti biasanya ajah"

"Oh iya ada hal apa yang mau kamu sampaikan" kata Akbar mengingat tujuan awal.

"Em itu maaf kalau menanyakan hal pribadi mas" kata Albert tak enak

"Gpp selama itu masih dapat di beritahu saya akan coba beritahu" kata Akbar santai

" Kalau begitu saya tak akan sungkan bertanya" kata Albert.

"Iya tentu" kata Akbar serus, saat melihat Albert yang serus.

"Mas Akbar punya adik perempuan kan nanya Aletta?" Tanya Albert.

Seketika wajah Akbar jadi berbinar, mungkin Albert suka adiknya Pikir Akbar.

" Kok tau?" Tanya akbar

"Ya tau lah saya satu sekolah sama adiknya mas Akbar" jawab Albert

"Mau saya comblangin?" Tanya Akbar bercanda.

"Eh emang adiknya Mas Akbar belum nikah ??" Tanya Albert pura pura terkejut padahal ia sudah memikirkan bahwa anak yang di perut Aletta adalah anaknya Nathan, hasil pergaulan bebas.

Akbar mengerutkan dahinya bingung

"Belum kok, Letta Belum nikah" kata Akbar.

Mendengar itu Albert tersenyum miring dalam hatinya 'Kena Kau'

"Eh Saya pikir udah nikah padahal kan dia lagi....." Albert menggantungkan ucapannya membuat Akbar penasaran bukan main

"Lagi apa Al?" Tanya Akbar

"Sebaiknya Mas tanya langsung deh sama Aletta mungkin ini urusan rumah mas" kata Albert pura-pura tak enak

"Gpp ngomong aja" kata Akbar memaksa.

"Itu.... Emm sepertinya Aletta lagi hamil mas" kata Albert dengan suara yang kecil tapi masih dapat di dengar oleh Akbar.

Mendengar itu wajah Akbar merah padam "jangan bercanda Al, bercanda mu gak lucu" katanya menyangkal.

"Yaudah Al saya duluan ya" lanjut Akbar kemudian keluar cafe itu menuju parkiran bergegas ke Mansion Wijaya

Sementara Albert yang di tinggal dengan santainya meminum jus alpukat yang berada di atas meja, seringai licik tak meninggalkan wajahnya barang sedetik pun, tak lama ia beranjak untuk pulang, namun saat akan sampai di luar seorang pelayan menahannya.

"Maaf mas Minuman nya belum di bayar" kata mba pelayan itu

'Akbaranj*ng' umpat Albert

Albert berbalik, memamerkan senyumnya yang manis, membuat mba pelayan itu terbengong.

"Awas jatuh cinta mba" kata Albert memberi kartu Atmnya.

...+++++++++++...

Mansion Wijaya

Sampainya Akbar di mansion, tanpa salam dan menyapa kedua orangtuanya yang berada di ruang keluarga sedang menonton tv dan bermesraan di sana, Akbar segera berteriak.

"ALETTA DI MANA KAMU" Teriak Akbar mengagetkan seluruh penghuni Mansion

"ALETTA SINI KAMU CEPAT" katanya lagi karna tak kunjung melihat aletta.

Bunda Nadine yang melihat anak sulung nya marah segera menghampiri dan mengusap lengannya menenangkan.

"Ada apa nak, datang datang kok marah" tanya Bunda Nadine.

Tak menghiraukan ucapan Bunda Nadine, Akbar terus berteriak.

"ALETTA TURUN SE.KA.RANG" kata Akbar menekan Kata terakhirnya.

Drap

Aletta turun dengan muka yang sangat pucat, melihat itu bunda Nadine segera menghampiri.

"Letta Kenapa nak kok pucat banget sih" tanya Bunda Nadine

"Gpp bun, cuman masuk angin kali, Kak Akbar kenapa manggil Letta" tanya Letta menyembunyikan kehamilannya.

"GPP KAMU BILANG ? MASUK ANGIN APA BERISI PERUT KAMU!!!" kata Akbar emosi

Perkataan akbar sukses membuat tubuh Aletta menegang, bunda yang ada di sebelahnya bingung, sedangkan ayah Daniel hanya memperhatikan anak sulungnya ia juga tak tahu apapun.

"Apa maksudnya Nak?" Tanya bunda Nadine pada Akbar.

"Tanya tuh Anaknya, siapa yang isi sudah perutnya" kata Akbar mengejutkan Bunda dan Ayah.

"Ma-maksudnya" kata bunda ingin memperjelas pemahamannya.

"Ya Anak Bunda itu Lagi Bunting" kata Akbar menunjuk Aletta

Plak

Ayah Daniel dengan muka merah menahan amarah menampar pipi mulus milik Letta

"SURUH DATANG KE RUMAH" kata Ayah Daniel Dingin penuh dengan ketegasan.

...++++++++++...

Sementara itu Albert telah sampai di rumahnya, Ia berencana belajar memasak dan membuat makanan untuk menarik perhatian Aradella.

Ada pepatah mengatakan, 'Kalau mau mendapatkan hati orang maka dekati dia saat sedang masa terpuruk nya' dan Albert akan melakukan itu.

'saat mengetahui pujaan hati bakal nikah, pasti ara bakal terpuruk banget bahahaha' pikirnya.

Author cuman mau bilang jangan lupa vote :-)