AGs¹²

#HAPPY READING#

Di kamarnya, Aradella tak henti hentinya menangis, beberapa kali hp nya berdering namun tak di hiraukan sama sekali, sudah banyak notifikasi yang masuk ke hp dengan gambar berlian di bagian belakangnya itu.

...|Mine Gilard💕|...

...¹⁹'³¹...

•Lagi apa Ra....?

•Udah makan Ra....?

•Ara......

•Lagi mandi yah?

•Ra... Entar telpon gue kalau udah mandi ya?

...²¹'⁰⁵...

•Ra.... Lagi apa sih

•Ara angkat telepon gue dong

•Ra.... Ada masalah ya?

•Ra selalu ingat ada gue buat lo

•Telpon gue yah kalau udah selesai masalahnya.

...²³'¹² ...

^^^Gpp cuman ada problem dikit besok gue cerita•^^^

•Iya, istirahat yang banyak ya, masalah gak usah terlalu di pikirin, nanti gue bantu cari jalan keluar nya

^^^Iya makasih•^^^

•Hm... Sama sama, jangan lupa di pake titipan gue

•Besok gue jemput

•mimpiin gue ya

•Have a nice dream sayangnya Gilard

Nama kontak ditulis oleh Albert.

Albert langsung membalas pesan yang di kirim oleh Aradella, walau hanya sebagian saja yang di respon tak masalah, pikir Albert.

🌸🌸🌸

Di apartemen Albert

...|Arasayang💸|...

²³'¹²

•Gpp cuman ada problem dikit kok besok gue cerita

^^^Iya istirahat yang banyak ya, masalah gak usah terlalu di pikirin, nanti gue bantu cari jalan keluarnya•^^^

•Iya makasih

^^^Hmm.... Sama sama, jangan lupa di pake titipan gue•^^^

^^^Besok gue jemput•^^^

^^^Mimpiin gue ya•^^^

^^^Have a nice dream sayangnya Gilard•^^^

"Njir berjam jam gue nungguin chat di balas, mana telfon gak di angkat lagi, yang gue dapat ini? Bisik giwi ciriti kalau bukan calon istri udah gue pintes palanya"

Saat ini Albert sedang berada di kamarnya sepulang dari kantor Albert mengecek berkas yang ia temukan di meja ruang tamu, di sana ia menemukan sertifikat mansion yang berada di perumahan mewah jalan pelita.

"Seminggu lagi gue bakal ajak orang tua gue pindah ke kota, bodo amatlah gimana nanti gue bohongnya buat yakinkan ayah dan ibu"

"Widih dah tengah malam, waktunya tidur" kata Albert saat melihat jam di dinding kamar, kemudian mematikan lampu tidur menggunakan remote control, bergegas menuju alam mimpi.

🌸🌸🌸

Jam menunjukkan pukul 05:00

Setelah mendapatkan system, Albert jadi rajin bangun pagi untuk menyelesaikan misi hariannya.

Setelah mendengar notifikasi completed, Albert segera membersihkan badannya untuk bersegera menuju Mansion Adixond untuk menjemput sang money ups... Kekasih maksudnya.

Setelah tiba di depan mansion, ia melihat jam 15 jt miliknya, jam menunjukkan pukul 06:45

Saat ini Albert sedang melamun memikirkan opsi yang harus ia pilih, Turun dan mengetuk pintu Atau langsung telfon Aradella.

Akhirnya ia memilih opsi ke dua menelfon Aradella, 3x Panggilan tak terjawab sehingga Albert melangkahkan kaki untuk menekan bel mansion.

Ting Tong

Ting Tong

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan seorang wanita sekitar 40 an

"Cari siapa Den" kata Wanita itu.

"Cari Ara bu, Aranya ada?" Tanya Albert

"Oh non Ara belum keluar sejak semalam Den" kata wanita itu.

"Emang ibu gak periksa ke kamarnya, nanti kalau ada apa-apa gimana bu?" Tanya Albert panik

'uang gue sakit' pikir Albert

"Eh kita gak berani atuh den, soalnya biasanya non ara larang kita masuk kamarnya" kata wanita itu ketakutan

"Duh suruh kakaknya ajah yang periksa" kata Albert memberi usulan.

"Tapi Den Artur sama Den Arwin udah berangkat" jelas wanita itu

"Yaudah bu, biar saya ajah yang periksa, ntar kalau ada apa-apa ibu mau tanggung jawab?" Kata Albert mengancam.

"Tapi den ini sia-" kata wanita itu terpotong setelah Albert berlari masuk ke dalam. Kemudian berteriak saat akan menaiki tangga.

"Albert Bu pacarnya Ara" katanya sambil terus berlari.

Saat ini Albert sedang berada di depan pintu kamar Ara, setelah mengetuk beberapa kali namun tak ada sahutan dari dalam membuat Albert nekat menekan kenop pintu yang ternyata tak dikunci.

Di atas kasur ia bisa melihat Ara yang sedang meringkuk kan badannya melilit tubuhnya dengan Selimut putih tebal memegangi perutnya dengan keringat bercucuran di dahi.

Dengan panik Albert segera menghampiri Aradella.

"Lo kenapa Ra?" Tanya Albert panik

"Sa-kit" kata Aradella pelan nyaris tak terdengar.

Albert yang paniknya sudah setinggi langit itu pun segera menggendong Aradella beserta selimutnya dengan gaya bridal style menuju Lamborghini nya.

Mengendarai mobil di atas kecepatan rata-rata bukan masalah baginya setelah mendapat ingatan pembalap profesional, bak ular, mobil Lamborghini itu meliuk liuk dengan sangat indah.

Sampai rumah sakit terdekat, ia menggendong Aradella meletakkannya di atas brankar UGD berteriak seperti orang ke setanan.

"DOK CEPAT TANGANI DIA KALAU TIDAK GUE BAKAR NIH RUMAH SAKIT" Kata Albert berteriak.

Datanglah seorang perawat dan dokter menghampiri Abert.

Saat perawat membuka selimut ara terlihatlah body goals ara yang hanya menggunakan tank top dan hot pans.

"Eh Bangsad jangan di liat" kata Albert kembali menarik selimut menutupi tubuh Aradella agak tak di lihat dokter pria di depannya.

"Tapi pasien harus segera di periksa" kata dokter itu

"Panggil dokter wanita, atau gue ancurin pekerjaan lo" kata Albert penuh ancaman.

"I-iya" kata dokter itu kemudian bergegas memanggil dokter wanita.

Tak berselang lama datanglah dokter wanita, memeriksa kondisi Aradella.

"Keluarga pasien?" Tanya dokter itu

"Ya saya pacarnya dok" kata Albert menunggu hasil pemeriksaan.

"Pasien mengalami radang usus buntu, jadi harus segera di lakukan operasi, harap adek menghubungi keluarga pasien untuk persetujuan operasi dan mengurus Administrasi" kata dukter itu.

Mendengar itu Albert jadi bingung, ia tau kondisi Aradella, yang tak di sukai keluarganya.

Saat tengah memikirkan jalan keluar yang harus ia lakukan, pandangannya tertuju pada saku jas dokter itu, bukan, Albert tak memperhatikan gundukan besar di sana, tapi lebih tertuju pada logo yang tertempel di sana.

~Alexander Hospital~

Tulisan berbentuk setengah lingkaran di sana. Albert menyadari bahwa ia sekarang berada di rumah sakit Alexander yang tak lain dan tak bukan adalah miliknya.

"Lakukan operasi, saya yang akan menjadi penanggung jawab, kalau dokter gak mau, saya bakal telfon pemilik rumah sakit, kebetulan saya kenal sama orangnya" kata Albert memaksa.

"Maaf dek, ini sudah menjadi ketentuan rumah sakit" kata dokter itu kemudian pergi meninggalkan Albert bersama Ara yang sudah di pasangi infus

'Tak ada pilihan lain selain menelfon Kakak Ara' pikir Albert kemudian menghubungi Arwin.

"Halo?"

"Aradella lagi sakit, ke Alexander hospital sekarang" kata Albert tak berbasa basi.

"Em... Itu sekarang saya sedang rapat" jawab Arwin di sebrang sana.

"ARWIN ADIXOND DATANG SE.KA.RANG, KALAU TIDAK JANGAN HARAP PERUSAHAAN ADIXOND AKAN BERDIRI SAAT MATAHARI TERBIT BESOK PAGI" kata Albert kemudian menutup telfon, berjalan ke meja administrasi.

"Aradella Adixond 1 kamar VVIP" kata Albert dingin, moodnya benar benar hancur, menyerahkan kartu di tangannya.

Petugas administrasi itu mengambil kartu yang di berikan Albert dengan tangan bergetar, kemudian menggeseknya, dan menyerahkan kembali

"Trimakasih" katanya

"Hm..." Jawaban Albert

🌸🌸🌸

Albert kembali ke UGD bersiap untuk memindahkan Aradella yang sudah tak sadar kan diri ke kamar VVIP.

Sampainya di sana Albert sendiri yang mengangkat tubuh Aradella memindahkannya ke atas kasur yang lebih nyaman.

1 jam kemudian, keringat sudah bercucuran di pelipis Aradella, namun tak ada tanda tanda kedatangan Arwin.

Melihat itu Albert sangat murka

Ceklek,

Pintu terbuka, tampil lah Arwin dengan jas kantornya. Dengan segera Albert berdiri dan...

Bukh

Bukh

Buhk

Albert menerjang Arwin dengan sangat keras, amarah yang sudah di ubun ubun di luapkan nya dengan memukul wajah tampan milik Arwin.

"Baj*ngan"

"Ban*sad"

"Dak**l"

"Manusia La*nat"

"Se*an"

"****"

Umpat Albert sambil menyelesaikan pukulannya perjalan menuju meja kemudian melemparkan surat izin operasi tepat di wajah lebam Arwin.

Arwin merogoh sakunya menemukan bolpoin di sana dan segera ia tandatangani.

Albert dengan cepat mengambil kertas itu kemudian memanggil perawat untuk segera melakukan operasi

"Sekarang anda bisa pulang tuan Arwin " kata Albert menyeringai dingin.

"Tapi saya mau liat kondisi Ara dulu" kata Arwin

"Apa hak anda tuan yang terhormat?" Tanya Albert lagi.

"Saya Kakaknya Ara" kata  Arwin tegas.

Albert terkekeh" khekhekehe Kakak?" Tanya Albert kemudian bertepuk tangan sangat riang seperti bocah yang di beri permen "hahaha kasian banget pacar gue punya kakak modelan seperti ini" kata Albert lagi memandang dari ujung kaki sampai ujung kepala Arwin.

"Kalau udah gak kuat sama Ara kasih ajah sama saya, saya bakalan bahagiain dia...... Gak kayak kalian keluarga gak ada akhlaq, rumah itu tempat yang nyaman, tapi kalian semua menciptakan neraka untuk Ara pulang" kata Albert dingin, tak ada raut ramah di wajah tampannya.

AUTHOR CUMAN MAU BILANG JANGAN LUPA VOTE :-)

Terpopuler

Comments

AL

AL

mantap barbar bngt lanjut thor

2022-04-19

0

Lilithia gilgamesh Lucifer

Lilithia gilgamesh Lucifer

MC unik gak kayak cerita lain, sifat MC yang aneh kadang bodoh dingin agresif posesif

2021-11-29

4

Bakulgeblek

Bakulgeblek

enak ini cerita... kya GTA... hahahaha... 💪💪💪💪

2021-11-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!