prapto, ternyata

Di luar rumah, merekapun masih berdebat dan tertawa - tawa. Mau tak mau, aku juga ikut tertawa mendengar kelakar mereka. Bisa juga ternyata pak mukti melawak.

Setelah mereka menghilang di balik rimbunnya pohon pisang, aku kembali masuk ke dalam rumah. Aku teringat dengan peoses pembersihan ruang baca kemarin. Aku belum selesai membersihkannya. Aku teringat, ada satu rak lagi yang belum aku bersihkan. Raknya kecil di pojokan dalam. Sekilas lihat, seperti bukan buku yang tersimpan.

Setelah membaca doa, aku melangkah mantap kembali ke lantai dua. Seperti kemarin, aku ganjalkan gagang sapu ijuk di tengah - tengah lintasan pintu. Agar tidak mengunci saat ada yang jahil.

Aku menuju pojok belakang kanan, dimana aku melihat sebuah rak kecil. Tingginya hanya satu meteran. Karena pendek inilah, jadi luput dari perhatianku. Ternyata isinya arsip digital. Bentuk media penyimpanan di lemari ini masih menggunakan compact disk.

"Eh, nggak dikunci"

Saat aku memegang handle pintu kacanya, tak sengaja handle itu tertarik karena pergerakanku. Dan ternyata pintu itu terbuka. Ya sekalian saja aku bersihkan cover CD nya. Satu per satu aku lap. Toh masih banyak waktu ini. Yang penting tidak di ganggu. Karena debu pada cover CD ini hanya tipis saja, tidak perlu usaha keras untuk membersihkannya. Sehingga, sekalipun jumlahnya seratusan, tapi waktu yang kuhabiskan, tidak dampai satu jam. Sampai pada CD terakhir, aku menemukan tulisan yang membuatku tertarik.

"The last virtual tour"

Begitu tulisan yang tertera di cover kepingan compact disc itu. Tapi aku bingung, bagaimana cara memutar memutarnya. Mana tidak bawa laptop lagi.

"Nah, ini ada vcd player" seruku.

Ternyata di rak paling bawah, ada vcd player lawas. Sempat tak terlihat karena tertutup kain. Semoga player lawas ini masih berfungsi. Kukeluarkan vcd player itu dari rak. Dan terlihat ada kabel penghubung di baliknya. Ini namanya pucuk dicinta, ulampun tiba. Langsung aku bawa ke bawah.

"Nah, siap"

Compact disc nya sudah masuk ke dalam player. Tinggal setting tivi ke media. Dan, mulailah terlihat animasi pembuka dari video ini. Lepas itu, muncul seorang wanita dalam sebuah kamar.

"Hai. Aku mecca. Hari ini adalah hari yang menyedihkan buatku. Hari terakhirku di rumah ini. Ayah memutuskan untuk pindah dari rumah ini, karena udah nggak tahan, dengan hantu - hantu yang makin ke sini makin sering nunjukin wujudnya"

Dari bentuk ranjang dan daun jendela yang terekam dalam video itu, seharusnya dia berada di kamar atas, yang bersebelahan dengan ruang gym. Satu - satunya ruanan yang belum aku masuki.

"Kata ayah, hantu - hantu itu adalah arwah gentayangan, dari orang yang matinya nggak wajar. Ya tapi masa sih, segitu banyak orang, matinya nggak wajar semua" suaranya dia pelankan.

Masuk akal juga sih. Katakanlah kematian tidak wajar itu ada. Dan hasilnya, arwahnya gentayangan. Tapi masa iya sih, sebanyak itu? Aku saja aku saja sudah menemukan enam pocong dengan wajah berbeda, tapi dengan kasus yang mirip.

"Tapi dari informasi yang aku dapet, semua ini karena perbuatan prapto. Ini bukan rumor lagi, tapi informasi intelejen" suaranya semakin pelan, bajkan berbisik.

"Prapto, dia ikut mbah karjo nglakuin pesugihan. Ada dua lagi pesugihannya"

Aku terbelalak mendengar kata pesugihan. Setahuku, apapun jenis pesugihannya, semua pasti meminta tumbal. Entah apapun tumbalnya.

"Kata informanku, prapto ikut mbah karjo nyambat sama raja jin. Pesugihan yang pertama, prapto harus ngelakuin ritual makan jeroan mayat. Di tiap bulan purnama. Makanya jadi masuk akal kalo tiap menjelang purnama, dia ngilang gitu aja. Baru pulang setelah purnama. Dan semenjak beberapa bulan lalu, kekayaannya meningkat tajam. Padahal dia masih belum pinter ngurus usaha. Udah gitu ditinggal joko, lagi. Nah, info dari informanku, dia harus punya tempat khusus buat ngelakuin ritual itu. Nah, kata dia, rumah ini yang prapto sasar. Kan deket sama kuburan. Katakanlah bikin terowongan satu, masuk rumah ini, udah. Selamanya dia bisa ritual tanpa ada yang tahu"

Aku tercengang mendengar penjelasan itu. Seperti klop dengan apa yang aku temui di rumah ini. Selain hantu - hantu berwujud pocong, aku juga dua kali menemukan pocong di rumah ini. Meski semuanya menghilang sekejap mata. Mungkin ini sebabnya mereka memperlihatkan penampakan tanpa kafan, dan dengan perut yang isinya terburai.

"Dari situlah, mbah karjo sengaja meneror rumah ini supaya ayah nggak betah, dan pindah dari rumah ini. Dan liciknya, prapto seolah datang sebagai pahlawan. Nawarin sebuah rumah di bilangan kota. Ya klop deh. Ayah langsung setuju saja dengan tawaran itu"

Hmm, kalau itu semua teror dukun, seharusnya bisa dilawan dengan kekuatan doa. Dan makluk - makluk yang aku temui itu bisa diusir.

"Yang lebih sangar lagi, dia dikabarkan sendang ngejar bongkahan emas segede gunung, di bawah kuburan lama. Kuburan lama itu timurnya kuburan yang sekarang. Kalo itu bener, ya pantes aja dia nekat minta kembali tanah wakaf yang udah belasan tahun menjadi kuburan. Sampe dia rela beli tanah buat ditukar sama kuburan lama. Alibinya, mau dibuat gudang bahan bangunan, biar sejajar sama rumahnya. Masih masuk akal sih alasannya"

Cewek dalam video itu berhenti beberapa saat. Sepertinya dia takut apa yang dia ceritakan diketahui orang lain. Terdengar juga percakapan dua orang di luar kamar. Lamat - lamat, seperti suara dua orang laki - laki. Setelah beberapa detik kemudian, terdengar suara langkah kaki menuruni tangga.

"Nah, yang ini, tumbalnya lebih serem. Ada dua macem" suaranya seperti berbisik.

Dia berhenti lagi. Terdengar suara orang bercakap - cakap dengan kencang. Entah dimana mereka bercakap - cakap.

"Yang pertama, dia harus makan janin, yang baru berusia tiga bulan kandungan. Yang ibunya janin itu, harus lahir di malam satu suro"

"Ha?"

Aku memekik tanpa suara. Mulai masuk akal, mengapa penampakan yang mengganggu itu, menanyakan bayinya. Aku jadi teringat dengan kejadian keracunan kemarin. Apakah itu hanya semacam alibi, atau pengabur jejak. Sedangkan target utamanya adalah mbak ida. Apakah dia juga akan dikorbankan? Karena dia juga sedang hamil muda. Bisa jadi.

"Yang ke dua, adalah darah perawan dari gadis yang lahir tanggal dua puluh sembilan febuari"

"Ha, dua puluh sembilan febuari? Kan aku juga lahir dua puluh sembilan febuari. Ibu juga sama. Apa jangan - jangan, kejadian dulu itu, sebenarnya adalah penumbalan. Ya Alloh"

"Ya emang sih, yang ke dua tadi, kedengerannya nggak terlalu mengerikan. Cuman ilang perawan doang. Udah mulai banyak kok, yang ilang perawan sebelum nikah. Kalo prapto cuman fokus sama ritualnya sih, harusnya nggak sampe keilangan nyawa. Tapi aku nggak percaya sama dia. Dia nggak mungkin ngebiarin korbannya ngebeberin perbuatannya sampe kapanpun. Kemungkinan terburuknya, korban akan dihabisi dengan sekenario tertentu. Kecelakaan, mungkin. Atau, dibiarkan hidup, tapi dibikin stres. Kemarin, temen aku anak sudimoro, baru ditemuin setelah ngilang semingguan. Dan keadaannya, dia stres berat. Bahkan ada dokter yang memvonis dia gila. Nggak tahu bisa disembuhin apa engak. Emang nggak ada bukti sih yang ngaitin keduanya. Tapi ini jadi warning buat kamu"

"Loh, aku? Kok dia tahu aku lahir dua puluh sembilan febuari"

"Kalo kamu nemuin vcd ini, berarti kamu lagi diincar sama prapto. Mendingan pergi sekarang juga. Satu lagi, jangan bilang sama siapapun. Yang ada kamu bakal dibilang stres karena nggak kuat diganggu sama makluk halus penunggu rumah ini. Jadi, diem aja. Oke?"

Sepertinya masuk akal mengapa aku sama sekali tidak boleh untuk isoman di rumah ibu. Ini juga mungkin sebabnya, mengapa ibu sama pak mukti belum berhasil mencarikan aku tempat lain. Apapun alasannya, sepertinya juragan prapto sudah bermain di dalamnya.

"Terakhir, aku akan ngajak kamu keliling rumah ini. Sebagai perbandingan, terakhir kita tinggal, dengan kondisi saat kamu masuk rumah ini"

Lalu si cewek yang mengaku namanya mecca itu membawa kameranya untuk berkeliling. Dengan gaya seorang vloger, yang aku yakin saat itu masih belum tenar. Dia menunjukkan satu demi satu ruangan dalam rumah ini.

Hal pertama yang menarik perhatianku adalah tembok antara ruang gym, dengan kamarnya. Ternyata ada pintu tembus di situ. Saat ini pintu tembus dari ruang gym ke kamar itu tidak ada.

Hal kedua yang aku temui adalah keberadaan jam pendulum besar dan lemari besar di dekat dapur. Ternyata di dalam video ini, keduanya belum ada. Artinya, baik lemari besar maupun jam pendulumnya, diletakkan setelah mecca dan keluarganya angkat kaki dari rumah ini. Kalau mengikuti ucapan mecca, seharusnya juragan prapto yang meletakkan keduanya di situ.

Tapi apakah betul dia yang meletakkannya? Tidak bisa menuduh siapapun tanpa adanya bukti. Cukuplah ini sebagai referensi.

Yang ketiga, aku menemukan perbedaan di ruang kerja. Di video ini tembok bagian belakang ruangan, tidak dilapisi aci. Temboknya terbuat dari batu alam, dengan besaran yang berbeda - beda. Hal yang sama terlihat di sisi sebaliknya, di ruang dapur. Khusus yang menghadap ruangan kerja, tonjolan dari batu - batu alam itu terlihat lebih besar, membentuk struktur mirip lereng bukit. Ada air yang mengalir dari puncaknya, di sepanjang tembok itu. Membuat suara gemericik yang menenangkan.

Di bawah, lantainya ada yang tersusun dari bebatuan. Mungkin untuk drainase. Kemudian ada kaca bening yang membatasi tembok belakang dengsn rusng kerja. Sehingga airnya tidak memercik kemana - mana. Sekarang, tembok batu dan lantai dari bebatuan, semuanya hilang. Berganti tembok dengan finishing rata atau aci, dan lantai keramik penuh. Siapa yang menghilangkan semua ini?

"Bye bye"

"Blep"

Terpopuler

Comments

Amoy0904

Amoy0904

Kak winna yg di cerita mba bashi yaaa 😃😃

2022-03-12

1

winna voo

winna voo

Bagus lhooh novel ini ternyata.. alibi2 yg dikemukakan clever👍

2022-01-18

2

lihat semua
Episodes
1 HARI 1
2 HARI 1 >TEROR PERTAMA<
3 HARI 2 Sholat bersama ibu
4 Adek yang kurindukan
5 Jalan -Jalan Ke Tanah Makam
6 Kejahilan Dari yang tak terlihat
7 sekelumit sejarah
8 suami baru ibu
9 sejarah, berlanjut
10 Hari 3 (kabar mengejutkan)
11 Mana bayiku?
12 empat pocong
13 HARI 4 Petunjuk dari yang tak terlihat
14 Aku Cemburu
15 nyata tapi tidak nyata
16 Ilusi atau teknologi?
17 intimidasi dari kamar mandi
18 prapto, ternyata
19 first sight of enemy
20 terkunci di gudang
21 mulai terlihat
22 jasad yang dibangkitkan
23 hampir tidak selamat
24 HARI 6 ( hampir tanpa jejak )
25 mata tak terlihat
26 di luar batas logika
27 firasat
28 kunci rahasia
29 kabar duka
30 kepergian mbak ida
31 malam satu suro?
32 no place to sad
33 satu melawan tak terhitung
34 lilis kesakitan
35 intrik prapto
36 jalan tembus, tapi buntu
37 kemarahan lembu bergola
38 HARI 9 - lilis tak sadarkan diri
39 lilis sadar
40 keajaiban
41 tetap ikuti prosedur
42 rahasia lantai gudang
43 puting beliung
44 hampir mati di tangan lembu bergola
45 alam para malaikat bergetar
46 hari 11 - boikot
47 boikot 2
48 selalu ada yang pertama
49 dukungan untuk lilis
50 dalam suasana boikot
51 tak boleh pulang, gudang sayur dipindah
52 mbok karsinah?
53 ritual akan segera dimulai
54 Hari 13
55 pembantaian
56 (lilis) tumbal terakhir
57 eksekusi
58 Akhirnya
59 happy ending
Episodes

Updated 59 Episodes

1
HARI 1
2
HARI 1 >TEROR PERTAMA<
3
HARI 2 Sholat bersama ibu
4
Adek yang kurindukan
5
Jalan -Jalan Ke Tanah Makam
6
Kejahilan Dari yang tak terlihat
7
sekelumit sejarah
8
suami baru ibu
9
sejarah, berlanjut
10
Hari 3 (kabar mengejutkan)
11
Mana bayiku?
12
empat pocong
13
HARI 4 Petunjuk dari yang tak terlihat
14
Aku Cemburu
15
nyata tapi tidak nyata
16
Ilusi atau teknologi?
17
intimidasi dari kamar mandi
18
prapto, ternyata
19
first sight of enemy
20
terkunci di gudang
21
mulai terlihat
22
jasad yang dibangkitkan
23
hampir tidak selamat
24
HARI 6 ( hampir tanpa jejak )
25
mata tak terlihat
26
di luar batas logika
27
firasat
28
kunci rahasia
29
kabar duka
30
kepergian mbak ida
31
malam satu suro?
32
no place to sad
33
satu melawan tak terhitung
34
lilis kesakitan
35
intrik prapto
36
jalan tembus, tapi buntu
37
kemarahan lembu bergola
38
HARI 9 - lilis tak sadarkan diri
39
lilis sadar
40
keajaiban
41
tetap ikuti prosedur
42
rahasia lantai gudang
43
puting beliung
44
hampir mati di tangan lembu bergola
45
alam para malaikat bergetar
46
hari 11 - boikot
47
boikot 2
48
selalu ada yang pertama
49
dukungan untuk lilis
50
dalam suasana boikot
51
tak boleh pulang, gudang sayur dipindah
52
mbok karsinah?
53
ritual akan segera dimulai
54
Hari 13
55
pembantaian
56
(lilis) tumbal terakhir
57
eksekusi
58
Akhirnya
59
happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!