Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah

Zola baru saja selesai mengurus ibunya, setelah sebelumnya, ia bertemu dengan Alrega dan Zen di pinggir jalan. Gadis berambut pendek itu menghembuskan nafas panjang, ia selesai menelpon Delisa, sahabatnya yang sudah berpisah sejak dua tahun yang lalu.

Mereka terpaksa harus terpisah karena Zola diasingkan ke negara tetangga, menuruti kemauan Alrega sebagai hukuman yang ia terima. Sedangkan Delisa, setelah memberikan surat cerai pada Alrega, ia pergi ke negara Kangooru bersama kekasih impiannya.

Alrega tahu kalau Zola adalah orang yang merencanakan kehancuran pernikahannya dengan Delisa. Sepekan setelah pernikahannya, semuanya terbongkar. Bahwa Delisa adalah orang yang sebenarnya menginginkan hal itu terjadi, lalu Zola yang memang cerdik, yang kemudian mengatur strategi.

Zola bergegas menuju rumahnya sendiri. Ia akan menunggu Delisa di sana, setelah mengetahui lewat telepon, kalau wanita itu akan mengunjunginya nanti.

'Berarti Deli benar-benar kembali, wanita itu juga kembali, aku juga kembali. Kebetulan macam apa ini? Apakah aku akan lebih sial lagi. Atau apalagi kali ini, Tuhan? Aku sama sekali tidak ingin menemui masa lalu seperti ini.'

-

Suasana rumah besar dan indah itu sepi, hanya ada Zola yang duduk di teras rumah dengan pakaian santai yang dikenakannya. Ia masih sibuk dengan ponsel ditangannya. Hingga tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggil  namanya.

"Zola!" kata seorang wanita muda dengan pakaian mahal dan glamour yang dilengkapi dengan topi dan kaca mata hitamnya yang besar. Rambutnya lurus dan indah, bagai rambut artis iklan sampo.

Zola menyambut Delisa dengan senyum ramah. Ia memeluk sahabatnya itu erat, seolah melepas rindu antara sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu. Kalau bukan karena perjanjian dirinya dengan Alrega dan Zen, ia tak akan menyambut kedatangan Delia sehangat tadi. 

"Benarkah ini dirimu? Deli. Kenapa kamu tidak berubah? Lihat... Kau masih suka kemewahan seperti biasa." kata Zola mengomentari penampilan Delisa.

Delisa memiliki sebuah butik yang cukup dikenal beberapa kalangan atas. Karena itulah penampilan Delisa selalu modis dan glamour. Dimanapun ia berada, kesan mewah dan anggun akan selalu melekat padanya. Namun karir dan usaha bagus itu ia tinggalkan sejak dua tahun yang lalu.

Delisa dan Zola, mreka berdua saling kenal saat mereka bertemu di butik Delisa sebagai penjual dan pembeli, lalu mereka menjadi langganan dan lama kelamaan menjadi akrab.

Karena kebaikan Delisa yang sering memberi Zola potongan harga, dan memberi barang akcessories yang cocok untuk gaun yang dibelinya, membuat Zolla merasa berhutang budi padanya, hingga rela menyusun sebuah rencana licik untuk Delisa.

"Memangnya, siapa yang bisa merubahku? Kecuali Rega, selain itu tidak ada yang bisa menyuruhku berubah." katanya diselingi tawa ringan.

"Ah, iya. Iya. Ayo duduk." kata Zola mempersilahkan Delisa duduk di sofa teras rumah.

"Apa kabarmu? Dan kenapa kamu kembali?" tanya Zola pada Delisa yang kini duduk dengan anggun di depannya.

Mendengar pertanyaan itu Delisa tersenyum, lalu berkata

"Aku baik. Aku kembali karena merindukanmu!" 

"Jangan berbohong. Mana kamu tahu aku sudah kembali setelah pengusiran itu, aku akhirnya bisa merasakan apa itu takut mati."

"Aku tidak bohong, aku benar-benar merindukanmu sejak aku ada di kota ini." jawab Delisa, lalu dia berkata lagi, "Dia pasti memberimu pilihan waktu itu, bukan? Dan kamu memilih pergi. Aku tahu itu."

"Iya. Aku memilih pergi daripada harus dipenjarakan laki-laki arogan itu." jawab Zola kesal.

Ia masih ingat bagaimana perlakuan Zen padanya waktu itu. Ia seolah lalat yang ditepuk sampai tak berdaya. Hingga ia bertekuk lutut dan mengakui semua perbuatannya.

"Hai. Yang kamu sebut arogan itu lelakiku. Karena dia aku kembali"

"Apa kamu sudah gila. Kamu pikir tuan Rega laki-laki bodoh yang bisa kamu tipu untuk kedua kali? Tidak...!" jawab Zola serius. 

Kedua wanita itu menghentikan obrolan ketika ada pelayan rumah mengantarkan makanan. Kemudian melanjutkan bicara setelah menikmati beberapa teguk orange jus dari gelas mereka.

"Ibuku bilang, kalau mamamu, sakit? Bagaimana keadaan mamamu sekarang?"

"Sekarang sudah jauh lebih baik. Delisa,, kurasa kamu harus menghentikan kekonyolanmu untuk merayu tuan Rega lagi. Sebab beberapa orang akan berubah. Walau kita tidak."

"Aku tidak merayunya, aku mencintai Rega." sshut Delisa.

"Kalau kamu benar-benar mencintainya, kenapa kamu berbuat curang sampai mempermalukan keluargamu, lalu meninggalkannya pergi?"

"Jangan mengungkit hal itu. Sungguh aku menyesal sekarang. Aku baru sadar kalau aku tidak bisa hidup tanpanya. Aku cukup bodoh waktu itu sudah tergoda rayuan Dizon. Ternyata laki-laki itu penipu. Dia tidak lebih kaya dari Rega."

'Ahk, kan. Sudah kuduga. Kau bodoh, bisa-bisanya kau tergoda pada pria lain sementara ada laki-laki seperti tuan Rega disisimu.'

"Oh, jadi hanya karena itu? Lagi-lagi soall harta. Harusnya kamu bisa membuka mata dari semua yang sudah tuan Rega lakukan untukmu. Kamu, bisa-bisanya tergoda pria lain sementara orang seperti Alrega Leosan yang ada disampingmu?"

"Hei... Aku sudah mengakui kesalahanku. Jadi berhentilah menyalahkanku." kata Delisa membantah.

"Hais. Bagaimana aku tidak menyalahkan kamu, Deli. Aku sudah sengsara dua tahun ini karena membuat rencana itu untukmu, melibatkan perempuan tak bersalah itu. Dan, ahk...!"

"Aku tidak menyangka kamu akan ketahuan, Zola... Bukankah sudah kubilang, jangan mengakui apapun pada Zen."

"Aku memang tutup mulut waktu itu tapi bukti berupa rekaman video dan bukti percakapan kita diponsel itu tidak diam. Bukti itu yang bicara." diam sejenak, lalu berkata lagi setelah menarik nafas dalam.

"Karirku hancur. Jadi, aku mohon, berhentilah mencintai tuan Rega, lupakan dia. Lanjutkan bisnis butikmu. Cari pria lain diluar sana."

"Tidak. Tidak ada laki-laki seperti dia. Aku yakin dia tidak bisa melupakan aku sebab dia pria yang punya satu hati untuk wanita yang dicintainya. Selama ini akulah wanita itu." kata Delisa yakin.

"Apa kamu seyakin itu, kalau dia tidak berubah?" tanya Zola.

'Kurasa tuan Rega tidak akan mencintai kamu lagi setelah ia punya bukti-bukti itu. Ia akan sangat sakit.'

Karena melihat Delisa diam, Zola berkata lagi.

"Tahukah kamu, Deli. Jika seorang pria yang setia disakiti wanitanya, akibatnya akan sangat mengerikan. Bahkan beberapa diantara mereka tega mencincang orang lain hanya karena cemburu."

Delisa diam sejenak. Hatinya sempat ragu, mengingat kejadian sepekan yang lalu, Alrega menolak untuk menemuinya.

"Aku yakin, Rega tidak seperti itu." bantah Delisa.

"Untuk apa kamu begitu yakin? Aku tidak akan terlibat dengan urusan tuan Rega dan dirimu lagi. Kalau ada sesuatu yang terjadi padamu, aku berlepas tangan darimu." kata Zola, sambil menikmati cemilannya.

"Kenapa, apa kamu takut?" tanya Delisa membuat Zola menautkan alisnya.

"Ehm... mungkin. Aku sudah merasakan akibat kemarahannya. Jadi aku jera. Aku tak akan mengulangi." jawab Zola.

"Baiklah. Aku hargai ketakutanmu." kata Delisa setengah meremehkan Zola. "Bagaimana tentang wanita itu. Apa kamu tahu bagaimana nasibnya?" tanyanya lagi.

"Entahlah. Bukankah kita tidak mengenalnya sama sekali? Dia cukup pandai berakting. Bahkan aku sampai terharu melihatnya."

"Haha. Kamu benar. Tangisan yang dibuatnya benar-benar nyata. Bisa jadi dia juga sengsara." kata Delisa seraya tertawa.

'Kamu keterlaluan, Deli. Menertawakan nasib sial orang lain?'

"Cuma kamu yang belum mendapatkan hukuman dari tuan Rega."

"Dia tidak akan menggangguku. Keluarga kami berteman baik. Apalagi aku adalah wanita yang dicintainya."

'Kamu terlalu percaya diri.'

"Deli, apa kamu memiliki anak? Pasti anakmu sudah besar ya?"

"Tidak, dia mati sebelum waktunya lahir. Aku pikir itulah yang terbaik. Karena kalau aku sampai punya anak, aku mungkin tidak bisa lari dari Dizon dan tidak bisa mendapatkan Rega."

"Oh, begitu rupanya. Lalu apakah sekarang kamu sudah bercerai dari Dizon?"

"Sudah, aku tidak menyangka kalau ia ternyata bukan pemilik perusahaan. Dia hanya pegawai biasa. Aku sudah tertipu. Bahkan aku tinggal bersama keluarganya. Menyebalkan."

"Jadi kurasa kamu mendapatkan hukuman dengan karmamu sendiri. Aku cukup puas sekarang kalau bukan hanya aku yang menderita di sini. Haha."

'Kamu...?"

"Maaf. Aku bercanda. Bahkan dulu aku mengira kamu sudah memiliki kekayaan yang jauh melebihi tuan Rega." kata Zola menyindir.

"Akh. Sebenarnya aku menginginkan perpisahan dengan cara itu agar aku mendapatkan semua hadiah mas kawin secara legal. Tapi ternyata semua uangku justru habis untuk biaya hidupku sendiri di sana."

"Sekarang kamu baru sadar ya, kalau tuan Rega bahkan bisa memberimu separuh negara? Kamu justru meninggalkannya."

"Hemm, kamu benar." sahut Delisa.

"Caramu meninggalkan tuan memang mirip Cinderalla. Tapi di sini seolah-olah tuan Regalah yang bersalah dengan penghianatannya. Kamu hebar, Deli."

"Kamu yang hebat sudah merencanakan semuanya untukku."

"Ck! Tapi aku dibuang untuk itu."

"Maafkan aku. Ayo, aku traktir kamu makan dimanapun kamu mau."

"Janji? Bagaimana kalau hadiah sebuah gaun dihari jadimu?"

"Dasar, kau! Seharusnya aku yang mendapatkan hadiah, kan?"

"Iya, itu kalau kamu setuju. Apa kamu akan mengadakan pesta?"

'Tentu. Aku akan merayakan pesta dengan pembukaan butikku kembali."

'Oh, ini informasi yang bagus buat tuan Rega. Aku akan menyampaikannya.'

"Deli, itu bagus. Jadi kamu akan banyak kesibukan sebelum pesta. Baiklah, manfaatkan waktumu."

 

Terpopuler

Comments

🎤K_Fris🎧

🎤K_Fris🎧

mampir dulu 😁😁

2022-01-31

7

bunda f2

bunda f2

next....

2022-01-25

7

Mayya_zha

Mayya_zha

aku hadir kembali.

2022-01-20

7

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Karena Tatapan Mata
2 Bab 2. Pria Yang Berbeda
3 Bab 3. Aku Sibuk
4 Bab 4. Orang Mencurigakan
5 Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6 Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7 Bab 7. Jadilah Milikku
8 Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9 Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10 Bab 10. Tekad Anehmu
11 Bab 11. Kembalinya Masalalu
12 Bab 12. Kau Dalangnya
13 Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14 Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15 Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16 Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17 Bab 17. Semua Untuk Ibu
18 Eps 18. Gaun Terindah
19 Eps 19. Terimakasih Tuan
20 Bab 20. Kaki Langit
21 Eps 21. Pria Terbaik
22 Eps 22. Lamaran
23 Bab 23. Cium Aku!
24 Bab 24. Kakek Mett
25 Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26 Bab 26. Hal Termudah
27 Bab 27. Nama Sang Kekasih
28 Bab 28. Jangan Lepaskan
29 Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30 Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31 Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32 Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33 Bab 33. Zania Haquel
34 Bab 34. Kasih Sayang
35 Bab 35. Motor Yang Bagus
36 Bab 36. Hanza
37 Bab 37. Daville
38 Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39 Bab 39. Memanggilmu Apa
40 Bab 40. Dugaanku Benar
41 Bab 41. Aku Membencinya
42 Bab 42. Takutlah Padaku
43 Bab 43. Kau Terlambat
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46 Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47 Bab 47. Hanya Mirip
48 Bab 48. Haruskah?
49 Bab 49. Tidur Bersama
50 Bab 50. Bukan Bibirmu
51 Bab 51. Hanya Masa Lalu
52 Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53 Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54 Bab 54. Aku Menginginkanmu
55 Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56 Bab 56. Sengaja
57 Bab 57. Sengaja Lagi
58 Eps 58. Maafkan Aku
59 Bab 59. Yorin
60 Bab 60. Kencan
61 Bab 61. Dokter Cantik
62 Bab 62. Mobil Baru
63 Bab 63. Aku Mencintainya
64 Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65 Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66 Bab 66. Edisi Ganti Cover
67 Bab 67. Habislah Kau
68 Bab 68. Sebuah Rencana
69 Bab 69. Mengalah
70 Bab. 70. Seekor Anak Singa
71 Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72 Bab 72. Menggodanya
73 Bab 73. Tergoda
74 Bab 74. Aku Mencintaimu
75 Bab 75. Dia Marah Lagi
76 Bab 76. Senandung Pagi Hari
77 Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78 Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79 Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80 Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81 Bab 81. Aku Tahu
82 Bab 82. Bidadari
83 Bab 83. Entahlah
84 Bab 84. Setangkai Bunga
85 Bab 85. Wanita Yang Cantik
86 Bab 86. Sebuah Lukisan
87 Bab 87. Dialah Sang Penipu
88 Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89 Bab 89. Semua Sia-sia
90 Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91 Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92 Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93 Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94 Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95 Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96 Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97 Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98 Bab 98. Membayar Harga Diri
99 Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100 Bab 100. Perempuan Arogan
101 Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102 Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103 Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104 Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105 Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106 Bab 106. Mengalah Demi Dia
107 Bab 107. Bisa Diandalkan
108 Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109 Bab 109. Sudah Jujur
110 Bab 110. Ini Tidak Pantas
111 Bab 111. Ikatan Hati
112 Bab 112. Dua Ibu Kembar
113 Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114 Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115 Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116 Bab 116. Kematian Nenek
117 Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118 Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119 Bab 119. Memaafkan Keadaan
120 Bab 120. Menyukainya
121 Bab 121. Seandainya
122 Bab 122. Bolehkah?
123 Bab 123. Melepas Lelah
124 Bab 124. Melepas Lelah 2
125 Bab 125. Gelisah
126 Bab 126. Memeriksakan Diri
127 Bab 127. Sinyal Ponsel
128 Bab 128. Di Mana Istriku
129 Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130 Bab 130. Ujian Cinta Sella
131 Bab 131. Curiga
132 Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133 Bab 133. Tetaplah Di Sini
134 Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135 Bab 135. Apa Dia Cemburu
136 Bab. 136. Tawuran
137 Bab 137. Sebuah Hadiah
138 Bab 138. Muntah
139 Bab 139. Lebih Baik Tidak
140 Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141 Bab 141. Gendut
142 Bab 142. Terima Kasih Sayang
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Bab 1. Karena Tatapan Mata
2
Bab 2. Pria Yang Berbeda
3
Bab 3. Aku Sibuk
4
Bab 4. Orang Mencurigakan
5
Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6
Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7
Bab 7. Jadilah Milikku
8
Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9
Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10
Bab 10. Tekad Anehmu
11
Bab 11. Kembalinya Masalalu
12
Bab 12. Kau Dalangnya
13
Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14
Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15
Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16
Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17
Bab 17. Semua Untuk Ibu
18
Eps 18. Gaun Terindah
19
Eps 19. Terimakasih Tuan
20
Bab 20. Kaki Langit
21
Eps 21. Pria Terbaik
22
Eps 22. Lamaran
23
Bab 23. Cium Aku!
24
Bab 24. Kakek Mett
25
Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26
Bab 26. Hal Termudah
27
Bab 27. Nama Sang Kekasih
28
Bab 28. Jangan Lepaskan
29
Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30
Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31
Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32
Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33
Bab 33. Zania Haquel
34
Bab 34. Kasih Sayang
35
Bab 35. Motor Yang Bagus
36
Bab 36. Hanza
37
Bab 37. Daville
38
Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39
Bab 39. Memanggilmu Apa
40
Bab 40. Dugaanku Benar
41
Bab 41. Aku Membencinya
42
Bab 42. Takutlah Padaku
43
Bab 43. Kau Terlambat
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46
Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47
Bab 47. Hanya Mirip
48
Bab 48. Haruskah?
49
Bab 49. Tidur Bersama
50
Bab 50. Bukan Bibirmu
51
Bab 51. Hanya Masa Lalu
52
Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53
Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54
Bab 54. Aku Menginginkanmu
55
Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56
Bab 56. Sengaja
57
Bab 57. Sengaja Lagi
58
Eps 58. Maafkan Aku
59
Bab 59. Yorin
60
Bab 60. Kencan
61
Bab 61. Dokter Cantik
62
Bab 62. Mobil Baru
63
Bab 63. Aku Mencintainya
64
Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65
Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66
Bab 66. Edisi Ganti Cover
67
Bab 67. Habislah Kau
68
Bab 68. Sebuah Rencana
69
Bab 69. Mengalah
70
Bab. 70. Seekor Anak Singa
71
Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72
Bab 72. Menggodanya
73
Bab 73. Tergoda
74
Bab 74. Aku Mencintaimu
75
Bab 75. Dia Marah Lagi
76
Bab 76. Senandung Pagi Hari
77
Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78
Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79
Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80
Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81
Bab 81. Aku Tahu
82
Bab 82. Bidadari
83
Bab 83. Entahlah
84
Bab 84. Setangkai Bunga
85
Bab 85. Wanita Yang Cantik
86
Bab 86. Sebuah Lukisan
87
Bab 87. Dialah Sang Penipu
88
Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89
Bab 89. Semua Sia-sia
90
Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91
Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92
Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93
Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94
Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95
Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96
Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97
Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98
Bab 98. Membayar Harga Diri
99
Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100
Bab 100. Perempuan Arogan
101
Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102
Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103
Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104
Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105
Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106
Bab 106. Mengalah Demi Dia
107
Bab 107. Bisa Diandalkan
108
Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109
Bab 109. Sudah Jujur
110
Bab 110. Ini Tidak Pantas
111
Bab 111. Ikatan Hati
112
Bab 112. Dua Ibu Kembar
113
Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114
Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115
Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116
Bab 116. Kematian Nenek
117
Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118
Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119
Bab 119. Memaafkan Keadaan
120
Bab 120. Menyukainya
121
Bab 121. Seandainya
122
Bab 122. Bolehkah?
123
Bab 123. Melepas Lelah
124
Bab 124. Melepas Lelah 2
125
Bab 125. Gelisah
126
Bab 126. Memeriksakan Diri
127
Bab 127. Sinyal Ponsel
128
Bab 128. Di Mana Istriku
129
Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130
Bab 130. Ujian Cinta Sella
131
Bab 131. Curiga
132
Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133
Bab 133. Tetaplah Di Sini
134
Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135
Bab 135. Apa Dia Cemburu
136
Bab. 136. Tawuran
137
Bab 137. Sebuah Hadiah
138
Bab 138. Muntah
139
Bab 139. Lebih Baik Tidak
140
Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141
Bab 141. Gendut
142
Bab 142. Terima Kasih Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!