Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta

Mobil van yang terparkir diseberang jalan, kembali ke halaman parkir hotel. Meninggalkan Sella yang menangis, ia mengingat jelas apa yang dikatakan Zola, bahwa tujuan perbuatan mereka adalah menghancurkan sebuah pesta. Tapi saat ini kenyataannya adalah bukan hanya pesta itu saja yang hancur tapi hati Sella juga tak berbentuk.

Gadis berambut pendek yang mengemudikan mobil van itu diam dalam mobilnya, menunggu sesuatu, ia masih harus menjalankan rencana selanjutnya. Diwajahnya tersungging senyum, sejauh ini rencananya berjalan lancar.

Tapi bagi Sella, kini semua sudah menjadi masalalu. Sekeras apapun manusia menghapus masalalunya, masa lalu tetap akan menjadi bagian dalam hidup, seburuk dan sebaik apapun masa lalu itu. Bila manusia menganggapnya dengan mengatakan bahwa masa lalu hanyalah masa lalu, tapi tanpa masa lalu tidak akan ada masa sekarang.

***

Sementara keadaan di dalam gedung.

Setelah wanita hamil itu pergi, pengantin pria memeluk pengantin wanita yang menangis, ia rela dadanya dipukul berulang kali dan jas putih yang dikenakannya basah oleh air mata.

"Kau penipu! Pembohong! Kau penghianat! Memalukan!" kata-kata umpatan dan makian keluar begitu mudah dari mulut si wanita tanpa mendengar penjelasan dari sang pria.

Semua tatapan para tamu terarah pada pasangan itu, sungguh pasangan yang sangat serasi dan elok. Pasangan venomenal tahun ini. Pria sukses dan tampan, wanita cantik, anggun dan berkelas.

Tapi semua sirna saat ini, pemandangan itu sangat memilukan juga memalukan. Bahkan kini sang wanita terlihat kacau, ia melepas hiasan kepalanya dan membuangnya begitu saja. Padahal hiasan kepala itu bisa mencapai jutaan harganya.

"Tega sekali kau mempermainkan aku, Rega! Aku tulus mencintaimu, tapi inikah balasnnya, bahkan kau menghamili seorang wanita, ha?!" 

"Apa kamu percaya wanita bodoh itu begitu saja?!" kata pengantin pria akhirnya bersuara setelah diam cukup lama dan hanya menerima pukulan di pundaknya.

"Apa kamu tidak percaya padaku setelah semua yang sudah aku berikan selama ini untukmu?!" katanya lagi dengan suara yang dalam.

"Tapi, apa yang aku lihat tadi? Apa! Itu buktinya!? Siapa wanita itu, ha? Aku tak percaya ternyata kamu buaya!" kata wanita itu seraya mendorong pengantin pria, yang bahkan tidak bergerak dari posisinya.

"Kau pikir, hal seperti itu bisa dijadikan bukti?"

Wanita itu tidak menjawab hanya air mata yang bercucuran, menatap tajam pada prianya setajam scapel dokter bedah di ruang operasi. Tak lama ia terlihat lemas dan pinsan.

Sementara seorang wanita berambut pendek yang tengah mengamati adegan demi adegan di depannya, tersenyum sambil mengangkat bahu.

'Pandai sekali kamu menangis, akting yang bagus!'

Suasana makin riuh para tamu berteriak histeris melihat pengantin wanita yang lemah tak beedaya itu ambruk di hadapan suaminya., Mereka prihatin, karena ini adalah hal yang tidak biasa.

Di saat yang bersamaan, seorang pengawal mendekat. Ia terlihat paling tampan diantara pengawal yang lain dan paling bagus postur tubuhnya. Ia datang dengan cepat untuk menopang tubuh pengantin wanitan yang pinsan. Ia membantu tuannya, dengan sigap membawa pengantin yang pinsan itu ke dalam ruang istirahat khusus. Meninggalkan ruang pesta yang sudah ramai dengan gosip semua orang.

Di ruang istirahat keluarga.

Setelah beberapa saat lamanya, wanita itu tersadar dan kembali menangis demi mengingat kejadian sebelumnya. Ia melihat semua orang yang ada dalam ruangan itu. Mereka adalah orang tua dan kerabat dari kedua belah pihak.

'Ini akan sangat memalukan, tapi maaf aku terpaksa melakukannya. Sungguh aku sayang kalian.'

"Aku pergi! Maafkan aku. Aku tidak bisa meneruskan pernikahan ini! Pernikahan ini sangat menyakitkan, bahkan sudah sakit sebelum malam pertamaku." kata pengantin wanita itu sambil berdiri, dan menatap pengantin pria dengan penuh kemarahan. Wajahnya sangat menyedihkan.

"Apa kau akan pergi, sedangkan ibumu menangis di sini?" kata prianya sambil memegang pergelangan tangan wanitanya.

Pengantin wanita menepiskan cekalan tangan pria dengan kasar. Mendengus keras dan menatapnya jijik. Lalu mendorong tubuh sang pria menjauh.

Semua yang menyayanginya menahan dengan sekuat tenaga bahkan ibunya menangis memohon agar menyelamatkan mereka dari rasa malu. Setidaknya sampai pesta berakhir. Tapi ia menolak, ia memilih membuat sandiwara yang benar-benar hebat.

Ia berlari keluar gedung dengan menyeret baju pengantinnya, setelah ia menatap suaminya, yang baru saja ia nikahi itu lekat-lekat, lalu menuju mobil van hitam yang tampak sudah siap menunggunya.

'Dia tidak sungguh-sungguh mencintai diriku. Lihat, dia tidak mencoba menahanku sedikit pun. Aku bukan hanya akan melarikan diri hari ini, tapi juga aku mengukur seberapa inginnya dia untuk menjadikan aku sebagai istrinya.' batin si wanita.

'Apa kau pikir aku tidak bersungguh-sungguh? Lalu untuk apa aku memberikan segalanya padamu tapi kau masih tidak percaya bahkan memilih pergi? Itu keputusanmu. Maka pergilah kalau kau memang ingin pergi. Tapi jangan tanyakan bagaimana perasaanku padamu lagi, bila suatu saat kau kembali, sebab belum tentu hatiku masih milikmu. Aku bisa mendapatkan hal lain yang lebih baik. Seharusnya kau bisa menilaiku dengan tepat. Aku tidak menyentuhmu selama kita bersama bagaimana mungkin aku menyentuh perempuan lain diluar sana, pbahkan aku tidak mengenalnya?'

Suara isak tangis dari para wanita terdengar menyayat, mama dan nenek, ibu mertuanya juga menangis saling berpelukan. Hanya ayahnya yang terlihat diam seperti mencerna kembali semua hal memalukan yang harus ia terima.

"Kenapa kamu tidak menahannya. Kenapa?!" tanya ibu si priia dengan berurai air mata.

"Kalau memang cintanya bagus untukku, pasti dia akan bertahan, maka jangankan kebohongan yang menjijikkan seperti tadi, bahkan seandainya aku akan membunuhnya pun dia tetap mencintaiku dan rela mati ditanganku. Apa itu pantas ia lakukan setelah mendapatkan semuanya dariku?" jawab pengantin pria itu dengan raut wajah angkuhnya.

Tiba-tiba Zania berteriak histeris dan menjambak rambutnya sendiri. Berapa tamu yang mencoba mencari tahu keadaan semakin heran dengan kejadian ini, banyak spekulasi terjadi. Mereka bergosip, saling berbisik satu dan yang lain.

"Wah, pengantin wanita sampai pinsan, betapa menyedihkan sekali pernikahan mereka."

"Kenapa pria itu tidak memaksanya bertahan? Ternyata dia pria lemah. Tapi dia sudah melakukan yang dia bisa. Ternyata hanya seperti itu kemampuannya"

"Ada apa ibunya sampai menangis seperti itu, sungguh ini cerita yang menarik. Apa ibunya menjadi gila karenanya?"

"Ini memalukan sekali untuk keluarga Nigiro Leosan, pemilik ADG Belum pernah terjadi hal sememalukan ini pada keluarga sukses itu. Kasihan sekali, mereka salah mencari seorang menantu"

"Cinta mereka rapuh, rupanya, hanya karna kata-kata konyol seorang wanita yang belum tentu benar, mereka peecaya saja. Katanya keluarga ini hebat?"

"Apakah benar pria keturunan tuan Nigiro yang hebat itu sudah berprilaku buruk, dia merusak hidup seorang wanita. Ini tidak baik untuk nama perusahaan mereka juga nama besar keluarga."

"Pantas saja wanitanya pergi, pasti dia sangat sakit hati. Aku juga akan pergi kalau suamiku seperti itu."

Macam-macam komentar orang tidak bisa dibendung. Tapi tuan besar keluarga itu segera mengambil tindakan. Dengan kekuasaannya, ia segera menahan semua media agar tidak membesar-besarkan masalah. Dan segera menyelidiki tentang kebenaran kata-kata perempuan hamil yang tiba-tiba menghilang secara misterius.

Pesta itu benar-benar hancur, suasana kacau. Hanya terdengar suara riuh orang bicara di sana sini. Tidak ada pengantin diatas podium, suara musik hilang tak ada satupun artis atau penyanyi yang diundang, melantukan lagunya.

 

Tapi ada juga diantara mereka yang tetap menikmati hidangan, mereka makan dan bersenda gurau, bersikap Seolah tidak ada yang terjadi. Sayang, kan kalau hal sebaik itu dilewati begitu saja.

***

Di luar gedung.

Seorang pengantin wanita berjalan dengan terburu-buru, setengah berlari sambil mengangkat gaun pengantinnya menuju sebuah mobil van yang terparkir dekat gerbang hotel.

Tapi sebelum wanita sampai di pintu mobil, sebuah tangan kekar menahan laju langkahnya dan pemilik tangan itu berkata,

"Bertahan lah nona Deli. Lakukan demi keluarga anda sendiri, setidaknya sampai pesta ini usai. Jangan anda permalukan keluarga besar Nigiro. Kalau anda ingin saya memohon, maka saya akan melakukannya asal anda tetap di sisi tuan Rega sampai saya menemukan kebenaran tentang wanita itu." ia dengan jelas menyebut nama sang pengantin wanita.

"Zen, kau tidak sopan! Kau pikir untuk apa aku bertahan kalau Rega saja tidak menahanku pergi. Untuk apa aku bertahan kalau sebelum malam pertama saja aku sudah dihianati!" kata pengantin wanita.

"Apa nona percaya, tuan sudah berbuat sehina itu, padahal tuan sangat menghargai nona?"

"Aku sakit, Zen. Kau tidak tahu rasanya seperti apa! jadi menyingkirlah." berkata sambil mengusap air mata.

Pintu mobil van terbuka dan pria kekar melihat siapa yang ada di dalam mobil itu ia seperti sudah bersiap menunggu pengantin wanita untuk kabur. Mirip cerita Cinderella yang pergi dari pesta saat tengah malam. Tapi ini tengah hari, dan aakh, pengantin itu bukan Cinderella!

Pria itu mengerutkan keningnya sekilas ia memastikan siapa wanita yang duduk di kursi kemudi, ia berhasil menyimpulkan sesuatu, sebelum pintu mobil benar-benar tertutup, dan pergi.

'Apakah ini sebuah konspirasi. Jelas sekali wanita itu temannya.Tapi apa tujuannya, kepemilikan harta perkawianan dengan cara legal? Atau karena wanita itu jatuh cinta dengan pria lain selain tuan muda? Atau karena memang dia wanita bodoh yang menjerumuskan dirinya sendiri?' Pria itu bermonolog.

Begitulah akhirnya pesta itu berakhir dengan kepergian sang mempelai wanita dengan cara tragis dan meninggalkan rasa malu yang mengakar pada kedua keluarga. Menyisakan isak tangis memilukan dari ibu pengantin wanita, sedang ibu pengantin pria yang syok hingga tak sadarkan diri.

Rasa malu yang dirasakan keluarga, tidak akan hilang meski waktu terus berjalan bahkan mungkin sampai dunia ini sirna.

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

nyesel lho delisa

2022-01-19

8

Hanum Anindya

Hanum Anindya

biasa lah kalau cewek kaya gitu ya kakak🤭

2022-01-11

9

Nasi Kaput

Nasi Kaput

balas lagi thor.

2022-01-04

8

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Karena Tatapan Mata
2 Bab 2. Pria Yang Berbeda
3 Bab 3. Aku Sibuk
4 Bab 4. Orang Mencurigakan
5 Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6 Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7 Bab 7. Jadilah Milikku
8 Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9 Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10 Bab 10. Tekad Anehmu
11 Bab 11. Kembalinya Masalalu
12 Bab 12. Kau Dalangnya
13 Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14 Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15 Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16 Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17 Bab 17. Semua Untuk Ibu
18 Eps 18. Gaun Terindah
19 Eps 19. Terimakasih Tuan
20 Bab 20. Kaki Langit
21 Eps 21. Pria Terbaik
22 Eps 22. Lamaran
23 Bab 23. Cium Aku!
24 Bab 24. Kakek Mett
25 Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26 Bab 26. Hal Termudah
27 Bab 27. Nama Sang Kekasih
28 Bab 28. Jangan Lepaskan
29 Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30 Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31 Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32 Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33 Bab 33. Zania Haquel
34 Bab 34. Kasih Sayang
35 Bab 35. Motor Yang Bagus
36 Bab 36. Hanza
37 Bab 37. Daville
38 Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39 Bab 39. Memanggilmu Apa
40 Bab 40. Dugaanku Benar
41 Bab 41. Aku Membencinya
42 Bab 42. Takutlah Padaku
43 Bab 43. Kau Terlambat
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46 Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47 Bab 47. Hanya Mirip
48 Bab 48. Haruskah?
49 Bab 49. Tidur Bersama
50 Bab 50. Bukan Bibirmu
51 Bab 51. Hanya Masa Lalu
52 Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53 Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54 Bab 54. Aku Menginginkanmu
55 Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56 Bab 56. Sengaja
57 Bab 57. Sengaja Lagi
58 Eps 58. Maafkan Aku
59 Bab 59. Yorin
60 Bab 60. Kencan
61 Bab 61. Dokter Cantik
62 Bab 62. Mobil Baru
63 Bab 63. Aku Mencintainya
64 Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65 Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66 Bab 66. Edisi Ganti Cover
67 Bab 67. Habislah Kau
68 Bab 68. Sebuah Rencana
69 Bab 69. Mengalah
70 Bab. 70. Seekor Anak Singa
71 Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72 Bab 72. Menggodanya
73 Bab 73. Tergoda
74 Bab 74. Aku Mencintaimu
75 Bab 75. Dia Marah Lagi
76 Bab 76. Senandung Pagi Hari
77 Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78 Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79 Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80 Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81 Bab 81. Aku Tahu
82 Bab 82. Bidadari
83 Bab 83. Entahlah
84 Bab 84. Setangkai Bunga
85 Bab 85. Wanita Yang Cantik
86 Bab 86. Sebuah Lukisan
87 Bab 87. Dialah Sang Penipu
88 Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89 Bab 89. Semua Sia-sia
90 Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91 Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92 Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93 Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94 Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95 Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96 Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97 Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98 Bab 98. Membayar Harga Diri
99 Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100 Bab 100. Perempuan Arogan
101 Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102 Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103 Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104 Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105 Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106 Bab 106. Mengalah Demi Dia
107 Bab 107. Bisa Diandalkan
108 Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109 Bab 109. Sudah Jujur
110 Bab 110. Ini Tidak Pantas
111 Bab 111. Ikatan Hati
112 Bab 112. Dua Ibu Kembar
113 Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114 Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115 Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116 Bab 116. Kematian Nenek
117 Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118 Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119 Bab 119. Memaafkan Keadaan
120 Bab 120. Menyukainya
121 Bab 121. Seandainya
122 Bab 122. Bolehkah?
123 Bab 123. Melepas Lelah
124 Bab 124. Melepas Lelah 2
125 Bab 125. Gelisah
126 Bab 126. Memeriksakan Diri
127 Bab 127. Sinyal Ponsel
128 Bab 128. Di Mana Istriku
129 Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130 Bab 130. Ujian Cinta Sella
131 Bab 131. Curiga
132 Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133 Bab 133. Tetaplah Di Sini
134 Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135 Bab 135. Apa Dia Cemburu
136 Bab. 136. Tawuran
137 Bab 137. Sebuah Hadiah
138 Bab 138. Muntah
139 Bab 139. Lebih Baik Tidak
140 Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141 Bab 141. Gendut
142 Bab 142. Terima Kasih Sayang
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Bab 1. Karena Tatapan Mata
2
Bab 2. Pria Yang Berbeda
3
Bab 3. Aku Sibuk
4
Bab 4. Orang Mencurigakan
5
Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6
Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7
Bab 7. Jadilah Milikku
8
Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9
Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10
Bab 10. Tekad Anehmu
11
Bab 11. Kembalinya Masalalu
12
Bab 12. Kau Dalangnya
13
Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14
Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15
Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16
Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17
Bab 17. Semua Untuk Ibu
18
Eps 18. Gaun Terindah
19
Eps 19. Terimakasih Tuan
20
Bab 20. Kaki Langit
21
Eps 21. Pria Terbaik
22
Eps 22. Lamaran
23
Bab 23. Cium Aku!
24
Bab 24. Kakek Mett
25
Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26
Bab 26. Hal Termudah
27
Bab 27. Nama Sang Kekasih
28
Bab 28. Jangan Lepaskan
29
Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30
Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31
Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32
Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33
Bab 33. Zania Haquel
34
Bab 34. Kasih Sayang
35
Bab 35. Motor Yang Bagus
36
Bab 36. Hanza
37
Bab 37. Daville
38
Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39
Bab 39. Memanggilmu Apa
40
Bab 40. Dugaanku Benar
41
Bab 41. Aku Membencinya
42
Bab 42. Takutlah Padaku
43
Bab 43. Kau Terlambat
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46
Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47
Bab 47. Hanya Mirip
48
Bab 48. Haruskah?
49
Bab 49. Tidur Bersama
50
Bab 50. Bukan Bibirmu
51
Bab 51. Hanya Masa Lalu
52
Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53
Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54
Bab 54. Aku Menginginkanmu
55
Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56
Bab 56. Sengaja
57
Bab 57. Sengaja Lagi
58
Eps 58. Maafkan Aku
59
Bab 59. Yorin
60
Bab 60. Kencan
61
Bab 61. Dokter Cantik
62
Bab 62. Mobil Baru
63
Bab 63. Aku Mencintainya
64
Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65
Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66
Bab 66. Edisi Ganti Cover
67
Bab 67. Habislah Kau
68
Bab 68. Sebuah Rencana
69
Bab 69. Mengalah
70
Bab. 70. Seekor Anak Singa
71
Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72
Bab 72. Menggodanya
73
Bab 73. Tergoda
74
Bab 74. Aku Mencintaimu
75
Bab 75. Dia Marah Lagi
76
Bab 76. Senandung Pagi Hari
77
Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78
Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79
Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80
Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81
Bab 81. Aku Tahu
82
Bab 82. Bidadari
83
Bab 83. Entahlah
84
Bab 84. Setangkai Bunga
85
Bab 85. Wanita Yang Cantik
86
Bab 86. Sebuah Lukisan
87
Bab 87. Dialah Sang Penipu
88
Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89
Bab 89. Semua Sia-sia
90
Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91
Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92
Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93
Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94
Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95
Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96
Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97
Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98
Bab 98. Membayar Harga Diri
99
Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100
Bab 100. Perempuan Arogan
101
Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102
Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103
Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104
Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105
Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106
Bab 106. Mengalah Demi Dia
107
Bab 107. Bisa Diandalkan
108
Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109
Bab 109. Sudah Jujur
110
Bab 110. Ini Tidak Pantas
111
Bab 111. Ikatan Hati
112
Bab 112. Dua Ibu Kembar
113
Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114
Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115
Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116
Bab 116. Kematian Nenek
117
Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118
Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119
Bab 119. Memaafkan Keadaan
120
Bab 120. Menyukainya
121
Bab 121. Seandainya
122
Bab 122. Bolehkah?
123
Bab 123. Melepas Lelah
124
Bab 124. Melepas Lelah 2
125
Bab 125. Gelisah
126
Bab 126. Memeriksakan Diri
127
Bab 127. Sinyal Ponsel
128
Bab 128. Di Mana Istriku
129
Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130
Bab 130. Ujian Cinta Sella
131
Bab 131. Curiga
132
Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133
Bab 133. Tetaplah Di Sini
134
Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135
Bab 135. Apa Dia Cemburu
136
Bab. 136. Tawuran
137
Bab 137. Sebuah Hadiah
138
Bab 138. Muntah
139
Bab 139. Lebih Baik Tidak
140
Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141
Bab 141. Gendut
142
Bab 142. Terima Kasih Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!