Mobil van yang terparkir diseberang jalan, kembali ke halaman parkir hotel. Meninggalkan Sella yang menangis, ia mengingat jelas apa yang dikatakan Zola, bahwa tujuan perbuatan mereka adalah menghancurkan sebuah pesta. Tapi saat ini kenyataannya adalah bukan hanya pesta itu saja yang hancur tapi hati Sella juga tak berbentuk.
Gadis berambut pendek yang mengemudikan mobil van itu diam dalam mobilnya, menunggu sesuatu, ia masih harus menjalankan rencana selanjutnya. Diwajahnya tersungging senyum, sejauh ini rencananya berjalan lancar.
Tapi bagi Sella, kini semua sudah menjadi masalalu. Sekeras apapun manusia menghapus masalalunya, masa lalu tetap akan menjadi bagian dalam hidup, seburuk dan sebaik apapun masa lalu itu. Bila manusia menganggapnya dengan mengatakan bahwa masa lalu hanyalah masa lalu, tapi tanpa masa lalu tidak akan ada masa sekarang.
***
Sementara keadaan di dalam gedung.
Setelah wanita hamil itu pergi, pengantin pria memeluk pengantin wanita yang menangis, ia rela dadanya dipukul berulang kali dan jas putih yang dikenakannya basah oleh air mata.
"Kau penipu! Pembohong! Kau penghianat! Memalukan!" kata-kata umpatan dan makian keluar begitu mudah dari mulut si wanita tanpa mendengar penjelasan dari sang pria.
Semua tatapan para tamu terarah pada pasangan itu, sungguh pasangan yang sangat serasi dan elok. Pasangan venomenal tahun ini. Pria sukses dan tampan, wanita cantik, anggun dan berkelas.
Tapi semua sirna saat ini, pemandangan itu sangat memilukan juga memalukan. Bahkan kini sang wanita terlihat kacau, ia melepas hiasan kepalanya dan membuangnya begitu saja. Padahal hiasan kepala itu bisa mencapai jutaan harganya.
"Tega sekali kau mempermainkan aku, Rega! Aku tulus mencintaimu, tapi inikah balasnnya, bahkan kau menghamili seorang wanita, ha?!"
"Apa kamu percaya wanita bodoh itu begitu saja?!" kata pengantin pria akhirnya bersuara setelah diam cukup lama dan hanya menerima pukulan di pundaknya.
"Apa kamu tidak percaya padaku setelah semua yang sudah aku berikan selama ini untukmu?!" katanya lagi dengan suara yang dalam.
"Tapi, apa yang aku lihat tadi? Apa! Itu buktinya!? Siapa wanita itu, ha? Aku tak percaya ternyata kamu buaya!" kata wanita itu seraya mendorong pengantin pria, yang bahkan tidak bergerak dari posisinya.
"Kau pikir, hal seperti itu bisa dijadikan bukti?"
Wanita itu tidak menjawab hanya air mata yang bercucuran, menatap tajam pada prianya setajam scapel dokter bedah di ruang operasi. Tak lama ia terlihat lemas dan pinsan.
Sementara seorang wanita berambut pendek yang tengah mengamati adegan demi adegan di depannya, tersenyum sambil mengangkat bahu.
'Pandai sekali kamu menangis, akting yang bagus!'
Suasana makin riuh para tamu berteriak histeris melihat pengantin wanita yang lemah tak beedaya itu ambruk di hadapan suaminya., Mereka prihatin, karena ini adalah hal yang tidak biasa.
Di saat yang bersamaan, seorang pengawal mendekat. Ia terlihat paling tampan diantara pengawal yang lain dan paling bagus postur tubuhnya. Ia datang dengan cepat untuk menopang tubuh pengantin wanitan yang pinsan. Ia membantu tuannya, dengan sigap membawa pengantin yang pinsan itu ke dalam ruang istirahat khusus. Meninggalkan ruang pesta yang sudah ramai dengan gosip semua orang.
Di ruang istirahat keluarga.
Setelah beberapa saat lamanya, wanita itu tersadar dan kembali menangis demi mengingat kejadian sebelumnya. Ia melihat semua orang yang ada dalam ruangan itu. Mereka adalah orang tua dan kerabat dari kedua belah pihak.
'Ini akan sangat memalukan, tapi maaf aku terpaksa melakukannya. Sungguh aku sayang kalian.'
"Aku pergi! Maafkan aku. Aku tidak bisa meneruskan pernikahan ini! Pernikahan ini sangat menyakitkan, bahkan sudah sakit sebelum malam pertamaku." kata pengantin wanita itu sambil berdiri, dan menatap pengantin pria dengan penuh kemarahan. Wajahnya sangat menyedihkan.
"Apa kau akan pergi, sedangkan ibumu menangis di sini?" kata prianya sambil memegang pergelangan tangan wanitanya.
Pengantin wanita menepiskan cekalan tangan pria dengan kasar. Mendengus keras dan menatapnya jijik. Lalu mendorong tubuh sang pria menjauh.
Semua yang menyayanginya menahan dengan sekuat tenaga bahkan ibunya menangis memohon agar menyelamatkan mereka dari rasa malu. Setidaknya sampai pesta berakhir. Tapi ia menolak, ia memilih membuat sandiwara yang benar-benar hebat.
Ia berlari keluar gedung dengan menyeret baju pengantinnya, setelah ia menatap suaminya, yang baru saja ia nikahi itu lekat-lekat, lalu menuju mobil van hitam yang tampak sudah siap menunggunya.
'Dia tidak sungguh-sungguh mencintai diriku. Lihat, dia tidak mencoba menahanku sedikit pun. Aku bukan hanya akan melarikan diri hari ini, tapi juga aku mengukur seberapa inginnya dia untuk menjadikan aku sebagai istrinya.' batin si wanita.
'Apa kau pikir aku tidak bersungguh-sungguh? Lalu untuk apa aku memberikan segalanya padamu tapi kau masih tidak percaya bahkan memilih pergi? Itu keputusanmu. Maka pergilah kalau kau memang ingin pergi. Tapi jangan tanyakan bagaimana perasaanku padamu lagi, bila suatu saat kau kembali, sebab belum tentu hatiku masih milikmu. Aku bisa mendapatkan hal lain yang lebih baik. Seharusnya kau bisa menilaiku dengan tepat. Aku tidak menyentuhmu selama kita bersama bagaimana mungkin aku menyentuh perempuan lain diluar sana, pbahkan aku tidak mengenalnya?'
Suara isak tangis dari para wanita terdengar menyayat, mama dan nenek, ibu mertuanya juga menangis saling berpelukan. Hanya ayahnya yang terlihat diam seperti mencerna kembali semua hal memalukan yang harus ia terima.
"Kenapa kamu tidak menahannya. Kenapa?!" tanya ibu si priia dengan berurai air mata.
"Kalau memang cintanya bagus untukku, pasti dia akan bertahan, maka jangankan kebohongan yang menjijikkan seperti tadi, bahkan seandainya aku akan membunuhnya pun dia tetap mencintaiku dan rela mati ditanganku. Apa itu pantas ia lakukan setelah mendapatkan semuanya dariku?" jawab pengantin pria itu dengan raut wajah angkuhnya.
Tiba-tiba Zania berteriak histeris dan menjambak rambutnya sendiri. Berapa tamu yang mencoba mencari tahu keadaan semakin heran dengan kejadian ini, banyak spekulasi terjadi. Mereka bergosip, saling berbisik satu dan yang lain.
"Wah, pengantin wanita sampai pinsan, betapa menyedihkan sekali pernikahan mereka."
"Kenapa pria itu tidak memaksanya bertahan? Ternyata dia pria lemah. Tapi dia sudah melakukan yang dia bisa. Ternyata hanya seperti itu kemampuannya"
"Ada apa ibunya sampai menangis seperti itu, sungguh ini cerita yang menarik. Apa ibunya menjadi gila karenanya?"
"Ini memalukan sekali untuk keluarga Nigiro Leosan, pemilik ADG Belum pernah terjadi hal sememalukan ini pada keluarga sukses itu. Kasihan sekali, mereka salah mencari seorang menantu"
"Cinta mereka rapuh, rupanya, hanya karna kata-kata konyol seorang wanita yang belum tentu benar, mereka peecaya saja. Katanya keluarga ini hebat?"
"Apakah benar pria keturunan tuan Nigiro yang hebat itu sudah berprilaku buruk, dia merusak hidup seorang wanita. Ini tidak baik untuk nama perusahaan mereka juga nama besar keluarga."
"Pantas saja wanitanya pergi, pasti dia sangat sakit hati. Aku juga akan pergi kalau suamiku seperti itu."
Macam-macam komentar orang tidak bisa dibendung. Tapi tuan besar keluarga itu segera mengambil tindakan. Dengan kekuasaannya, ia segera menahan semua media agar tidak membesar-besarkan masalah. Dan segera menyelidiki tentang kebenaran kata-kata perempuan hamil yang tiba-tiba menghilang secara misterius.
Pesta itu benar-benar hancur, suasana kacau. Hanya terdengar suara riuh orang bicara di sana sini. Tidak ada pengantin diatas podium, suara musik hilang tak ada satupun artis atau penyanyi yang diundang, melantukan lagunya.
Tapi ada juga diantara mereka yang tetap menikmati hidangan, mereka makan dan bersenda gurau, bersikap Seolah tidak ada yang terjadi. Sayang, kan kalau hal sebaik itu dilewati begitu saja.
***
Di luar gedung.
Seorang pengantin wanita berjalan dengan terburu-buru, setengah berlari sambil mengangkat gaun pengantinnya menuju sebuah mobil van yang terparkir dekat gerbang hotel.
Tapi sebelum wanita sampai di pintu mobil, sebuah tangan kekar menahan laju langkahnya dan pemilik tangan itu berkata,
"Bertahan lah nona Deli. Lakukan demi keluarga anda sendiri, setidaknya sampai pesta ini usai. Jangan anda permalukan keluarga besar Nigiro. Kalau anda ingin saya memohon, maka saya akan melakukannya asal anda tetap di sisi tuan Rega sampai saya menemukan kebenaran tentang wanita itu." ia dengan jelas menyebut nama sang pengantin wanita.
"Zen, kau tidak sopan! Kau pikir untuk apa aku bertahan kalau Rega saja tidak menahanku pergi. Untuk apa aku bertahan kalau sebelum malam pertama saja aku sudah dihianati!" kata pengantin wanita.
"Apa nona percaya, tuan sudah berbuat sehina itu, padahal tuan sangat menghargai nona?"
"Aku sakit, Zen. Kau tidak tahu rasanya seperti apa! jadi menyingkirlah." berkata sambil mengusap air mata.
Pintu mobil van terbuka dan pria kekar melihat siapa yang ada di dalam mobil itu ia seperti sudah bersiap menunggu pengantin wanita untuk kabur. Mirip cerita Cinderella yang pergi dari pesta saat tengah malam. Tapi ini tengah hari, dan aakh, pengantin itu bukan Cinderella!
Pria itu mengerutkan keningnya sekilas ia memastikan siapa wanita yang duduk di kursi kemudi, ia berhasil menyimpulkan sesuatu, sebelum pintu mobil benar-benar tertutup, dan pergi.
'Apakah ini sebuah konspirasi. Jelas sekali wanita itu temannya.Tapi apa tujuannya, kepemilikan harta perkawianan dengan cara legal? Atau karena wanita itu jatuh cinta dengan pria lain selain tuan muda? Atau karena memang dia wanita bodoh yang menjerumuskan dirinya sendiri?' Pria itu bermonolog.
Begitulah akhirnya pesta itu berakhir dengan kepergian sang mempelai wanita dengan cara tragis dan meninggalkan rasa malu yang mengakar pada kedua keluarga. Menyisakan isak tangis memilukan dari ibu pengantin wanita, sedang ibu pengantin pria yang syok hingga tak sadarkan diri.
Rasa malu yang dirasakan keluarga, tidak akan hilang meski waktu terus berjalan bahkan mungkin sampai dunia ini sirna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Aris Pujiono
nyesel lho delisa
2022-01-19
8
Hanum Anindya
biasa lah kalau cewek kaya gitu ya kakak🤭
2022-01-11
9
Nasi Kaput
balas lagi thor.
2022-01-04
8