Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji

Tahun ini, merupakan tahun dengan ujian terberat bagi Sella. Ia terpaksa menghentikan kuliahnya karena kekhawatiran yang cukup besar pada ibunya. Walau sejak masa sekolah ia sudah terbiasa bekerja paruh waktu dengan menjalaankan studynya, tapi kali ini ia menyerah, ia tak mau akibat buruk pada ibunya terjadi lagi karena kesibukannya sendiri.

"Aku, membutuhkan uang, aku tidak bisa mendapatkan pinjaman dimanapun." kata Sella pada Rere, sahabatnya sejak sekolah.

Saat itu mereka tengah istirahat disela-sela pekerjaannya. Mereka bekerja dibawah sebuah lable jasa kebersihan yang hanya bekerja sesuai kontrak dan bila dibutuhkan untuk bekerja pada berbagai instansi atau perusahaan. Sella sudah menjalani pekerjaan seperti ini sejak ia masih sekolah.

"Maaf, Sese. Uangku juga sudah kebayarkan untuk melunasi kontrakanku selama setahun. Apa kamu sudah mencoba untuk kas bon?" kata Rere.

"Mana bisa. Kita baru dioper kontark diperusahaan ini baru dua bulan. Leader dan penanggung jawab kita saja berbeda."

"Apa kamu yakin, ibumu harus dirawat saat ini?"

"Iya, adikku yang sudah membawanya ke rumah sakit, karena ibuku pinsan." kata Sella sedih.

"Maafkan, aku Sese..." ucapan Rere terhenti, ketika ada seorang wanita yang berkulit eksotis, berwajah manis dengan kaca mata bertengger dihidungnya, mendekati mereka dan, berdehem cukup keras.

Tanpa menghiraukan Rere yang merasa heran, wanita berambut pendek dan berkaca mata tebal itu, mendekati mereka berdua. Lalu ia menarik tangan Sella dan mengajaknya kesuatu tempat, wanita itu mengajak Sella untuk menawarkan sebuah kerjasama.

"Apa kamu butuh uang?" tanya wanita itu. Dan Sella pun mengangguk.

Bekerjasama dengan wanita yang belum pernah ia kenal, tentu sangat menakutkan.

Awalnya Sella menolak, ia tidak akan terlibat dengan hal semacam itu, resikonya sangat besar bahkan ia sanagat takut dipenjara.

Tapi Zola, perempuan itu meyakinkan Sella, bahwa tidak akan terjadi apapun padanya, memastikan bahwa semua aman dan rahasia dirinya akan terjaga.

"Ini demi menolong seseorang. Tapi kamu akan mendapatkan imbalan yang setimpal. Kau tahu, pria ini harus dipisahkan dari wanitanya." kata Zola waktu itu, sambil mengirim beberapa pesan melalui telepon genggamnya, kepada seseorang.

"Tapi itu bukan urusan kita, nona... merusak pernikahan dengan cara seperti ini, sangat memalukan. Ini jahat." jawab Sella.

"Lebih jahat kalau membiarkan mereka bersama. Ayolah. Kita tidak akan saling kenal disini. Jadi jangan kuatir, tidak akan ketahuan."

"Begitu? Berapa imbalan yang akan saya dapatkan."

"Seseorang akan membayarnya lima puluh juta." jawab Zola mantap.

Gleg. Sella menelan salivanya susah payah. Ia tak pernah mendapatkan uang sebanyak itu, dan jumlah itu sudah lebih dari cukup untuk biaya rumah sakit ibunya. Bahkan ia bisa memakainya untuk membuka usaha di rumahnya agar ia bisa fokus merawat ibu sambil tetap bekerja.

Sella sudah cukup lelah dulu mengurus ibunya depresi saat ia masih remaja dan sekolahnya juga harus ia selesai kan sambil bekerja. Ketika ibunya sembuh, ia memulai kembali usaha menjahit pakaian, tapi kemudian membuatnya kelelahan dan menderita typus yang akut. Hingga ia harus dirawat.

Dengan modal yang dimilikinya, Sella yakin bisa lebih memantau kesehatan ibunya. Jadi akhirnya ia memutuskan menerima perjanjian dengan Zola melakukan sandiwara itu, demi mendapatkan uang yang ia butuh kan.

"Baiklah, saya akan melakukannya. Dimana acara itu akan digelar?" tanya Sella antusias.

"Lakukan besok, di ballroom hotel Baishyl, datanglah jam sebelas siang, atau tepat jam makan siang. Itu akan sangat ramai. Ingat selalu perhatikan peringatan dariku."

"Apa itu saja tugasku, menyamar menjadi wanita hamil?"

"Iya, lakukan saja tugasmu, selebihnya adalah urusanku."

"Bagaimana dengan uangnya, kapan aku bisa menerimanya?"

"Tunggulah sebentar lagi akan ada seorang yang membawa uangnya untukmu."

Setelah menunggu beberapa saat lamanya, ada seorang wanita dengan kaca mata hitam lebar yang hampir menutup dari separuh wajahnya. Ia juga memakai masker, tapi rambut hitamnya yang lurus dan sangat indah bagai rambut artis iklan sampo, terlihat jelas. Gadis itu berjalan mendekati tempat Sella dan Zola, mereka berada di bestmen gedung, tempat mobil-mobil terparkir dengan rapi di sana.

"Apa kau sudah mendapatkan orangnya?" tanya gadis cantik itu. Dan gadis berkaca mata mengangguk tegas.

"Apakah dia orang yang akan melakukan drama?" kata wanita itu dengan suara lembut khas miliknya. Dan Zola kembali mengangguk.

"Halo, nona. Namaku Sella." kata Sella ramah.

"Lebih baik kita tidak usah saling kenal." jawab wanita berambut panjang nan indah itu.

Sella menyimpan sosok dua wanita dihadapannya dengan baik. Entah kenapa ia merasa harus mengingat dua wanita itu dengan sungguh-sungguh. Bahkan suara mereka saja akan Sella ingat. Ketika wanita berambut panjang itu memberikan sebuah amplop coklat ke tangan Sella, ia berkata.

"Ini bayaranmu, setengahnya akan aku berikan kalau tugasmu sudah selesai." 

"Baiklah, ini akan aku anggap sebagai hutang. Suatu saat aku Pasti akan membayarnya." kata Sella bersungguh-sungguh.

"Ah, tidak perlu. Bahkan kita tidak saling kenal. Bagaimana kau akan membayarnya? Lakukan saja tugasnya dengan baik." kata gadis berambut penjang.

"Jadi, begini rencananya..." kata Zola, gadis berambut pendek dan berkaca mata tebal itu mengatakan rincian rencana dengan jelas.

"Apa kau mengerti?" tanya Zola lagi, dan Sella mengangguk faham.

Setelah itu Sella pergi dengan membawa uang yang cukup banyak dalam tas, ia menuju bagian dalam Gedung Art Design Group untuk menyelesaikan pekerjaannya hari itu. Tak lupa ia pamit pada Rere untuk tidak bekerja ditempat itu lagi mulai besok.

"Kenapa?" tanya Rere, saat Sella berpamitan.

"Aku akan bekerja dirumah saja mulai besok. Aku akan fokus menjaga Ibu." kata Sella.

"Apa kamu sudah mendapatkan uangnya?" tanya Rere.

"Sudah, kurang sedikit lagi." jawab Sella sambil tersenyum.

"Apakah dari perempuan yang tadi membawamu pergi?"

"Emm...iya, iya. Aku harus bekerja padanya besok." kata Sella sambil mengangguk.

"Baiklah, semoga ibumu cepat sembuh dan baik-baik saja." kata Rere diakhir percakapan mereka.

Tentu saja Sella tidak mengatakan yang sebenarnya pada Rere kalau ia sudah mempunyai modal usaha, karena urusan akan menjadi panjang. Oleh karena itu ia merahasiakan perihal modal yang sudah ia dapatkan. Hari itu hari terakhir mereka bertemu sebagai petugas kebersihan.

***

Keesokan harinya, disebuah pesta yang sangat mewah, ada seorang melakukan tugas yang sudah disepakati dalam perjanjian. Ia berjalan dengan perlahan membelah keramaian, ia memakai riasan tebal dan yang sangat mencolok disini adalah, wanita itu hamil. Berada di pesta yang terkesan glamour, ia sedikit gugup. Rasa berdosa dan merasa bersalah, karena menjadi orang jahat memenuhi benaknya.

Wanita itu mulai menangis, bagaimana mungkin di pesta seindah ini harus dirusaknya, ia mengutuk perbuatannya sendiri dalam hati. Ia tak bisa menahan air mata hingga riasannya luntur sebelum ia sempat bicara.

Setelah sampai di depan sepasang pengantin yang tampak bahagia, suara musik syahdu yang mengiringi suasana tiba-tiba padam. Ini konspirasi, tidak mungkin dipesta semewah itu aliran listrik padam begitu saja, kan?

Seorang wanita hamil berteriak keras,  suaranya nyaring ditengah ruangan. Karena tidak ada suara musik, membuat suara teriakan itu begitu mendominasi, "Kau, laki-laki busuk!!' Itulah suara teriakan yang mnyedot perhatian.

"Nona! Kamu tidak layak menikah dengan laki-laki buruk seperti dia! Lihatlah aku sekarang hamil karena perbuatannya!" wanita hamil itu terus menangis menarik perhatian semua orang.

"Kamu, laki-laki tak bertanggung jawab! Apa kau ingat, telah melakukan perbuatan itu padaku, hingga aku hamil!?" kata wanita hamil itu menatap mata Pengantin pria lekat.

Pengantin pria itu menatap dengan tatapan mata yang menyiratkan perasaan seperti kebencian yang membuncah siap memecahkan jiwa.

"Bahkan sekarang kamu menikahi wanita lain?! Kamu akan meninggalkan aku begitu saja?!" masih saling menatap bahkan tatapan mata mereka saling mengunci. Hati wanita itu tiba-tiba bergemuruh, bahkan suara gemuruh itu laksana suara mesin yang menderu menggetarkan persendian tulangnya.

"Maafkan aku..." gumam wanita itu lirih, tak terdengar siapapun, tapi gerakan bibirnya sangat jelas dilihat oleh sang pengantin pria. Sedang air mata terus mengalir deras.

'Dasar pembohong! Mana pernah aku melakukan hal kotor seperti itu. Menyentuh kekasihku saja tidak pernah. Aplagi menghamili wanita yang tidak kukenal! Trik kotor yang menjijikkan' batin pengantin pria.

Suasana kepanikan yang luar biasa tersebar. Gosip terpanas muncul disana sini, semua orang membicarakan keburukan ini. Kehormatan keluarga tercoreng seketika.

Diwaktu yang bersamaan, dari beberapa arah muncul pegawai yang bertugas mengamankan pesta, mendekati wanita hamil itu dan bersiap menangkapnya. Mereka bermaksud menghentikan aksi bicaranya yang kotor. Agar suasana pesta tetap terjaga.

Saat yang tepat, sang wanita hamil tiba-tiba pinsan, menambah kepanikan. Lalu dua orang laki-laki berbadan kekar yang sedari tadi berada disekitar wanita hamil itu, menangkap tubuhnya sebelum sempat menyentuh lantai.

"Maaf, kami dokter. Biar kami yang mengurusnya" kata dua laki-laki itu dan kemudian memapah tubuh wanita hamil memasuki sebuah mobil van, yang terparkir tak jauh dari gerbang hotel.

Semua petugas keamanan itupun menghentikan gerakannya, mereka tak ingin lagi mengejar orang-orang yang telah pergi dengan mobil Van itu.

Sampai di dalam mobil, tiba-tiba wanita hamil itu terduduk, ia kembali menangis sekeras mungkin. Sepertinya ia sangat menyesal.

"Akting kalian bagus." kata wanita berambut pendek dan berkaca mata tebal, sambil tersenyum.

Gadis itu memberikan pada semua orang yang ada dalam mobil, masing-masing sebuah amplop yang sudah ditandai. Mereka adalah semua orang yang ikut dalam perjanjian merusak pesta hari ini. Dalam amplop itu adalah bayaran yang mereka dapatkan sesuai tugas yang sudah diberikan.

"Ingat, diantara kita tidak ada yang saling kenal, bukan? Jadi tidak usah kuatir karena rahasia siapa diri kita aman" kata Wanita itu lagi.

"Terimakasih atas kerjasamanya."

Setelah semua laki-laki pergi, wanita hamil yang tadi menangis itu mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa.

"Apa kamu tidak menyesal, nona?" tanya wanita berambut keriting.

"Tidak. Kamu bisa melakukan apapun yang kau mau. Kita hanya menolong seseorang. Sungguh laki-laki itu sangat buruk." kata wanita berkaca mata.

"Aku sangat menyesal. Aku sudah jadi orang jahat sekarang. Sebenarnya apapun yang terjadi pada pasangan itu, bukan urusan kita. Tidak sepntasnya kita merusak pestanya dengan cara seperti ini, kan? sepertinya perbuatanku ini akan jadi penyesalan seumur hidupku." katanya sambil keluar dari dalam mobil, lalu duduk memeluk lututnya sendiri ditrotoar pinggir jalan, menangis sejadi-jadinya.

Kalau saja penyesalan bisa berubah menjadi debu lalu diterbangkan oleh angin, maka hati manusia tidak akan menjadi pekat oleh sebuah penyesalan.

Terpopuler

Comments

El 1

El 1

❤️👍👍❤️👍❤️❤️

2022-03-12

7

Aris Pujiono

Aris Pujiono

zen kapan nikah nie

2022-01-18

7

Hanum Anindya

Hanum Anindya

kalo bisa nikahnya sama Zen🤭🤭🤭

2022-01-11

9

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Karena Tatapan Mata
2 Bab 2. Pria Yang Berbeda
3 Bab 3. Aku Sibuk
4 Bab 4. Orang Mencurigakan
5 Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6 Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7 Bab 7. Jadilah Milikku
8 Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9 Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10 Bab 10. Tekad Anehmu
11 Bab 11. Kembalinya Masalalu
12 Bab 12. Kau Dalangnya
13 Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14 Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15 Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16 Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17 Bab 17. Semua Untuk Ibu
18 Eps 18. Gaun Terindah
19 Eps 19. Terimakasih Tuan
20 Bab 20. Kaki Langit
21 Eps 21. Pria Terbaik
22 Eps 22. Lamaran
23 Bab 23. Cium Aku!
24 Bab 24. Kakek Mett
25 Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26 Bab 26. Hal Termudah
27 Bab 27. Nama Sang Kekasih
28 Bab 28. Jangan Lepaskan
29 Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30 Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31 Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32 Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33 Bab 33. Zania Haquel
34 Bab 34. Kasih Sayang
35 Bab 35. Motor Yang Bagus
36 Bab 36. Hanza
37 Bab 37. Daville
38 Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39 Bab 39. Memanggilmu Apa
40 Bab 40. Dugaanku Benar
41 Bab 41. Aku Membencinya
42 Bab 42. Takutlah Padaku
43 Bab 43. Kau Terlambat
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46 Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47 Bab 47. Hanya Mirip
48 Bab 48. Haruskah?
49 Bab 49. Tidur Bersama
50 Bab 50. Bukan Bibirmu
51 Bab 51. Hanya Masa Lalu
52 Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53 Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54 Bab 54. Aku Menginginkanmu
55 Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56 Bab 56. Sengaja
57 Bab 57. Sengaja Lagi
58 Eps 58. Maafkan Aku
59 Bab 59. Yorin
60 Bab 60. Kencan
61 Bab 61. Dokter Cantik
62 Bab 62. Mobil Baru
63 Bab 63. Aku Mencintainya
64 Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65 Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66 Bab 66. Edisi Ganti Cover
67 Bab 67. Habislah Kau
68 Bab 68. Sebuah Rencana
69 Bab 69. Mengalah
70 Bab. 70. Seekor Anak Singa
71 Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72 Bab 72. Menggodanya
73 Bab 73. Tergoda
74 Bab 74. Aku Mencintaimu
75 Bab 75. Dia Marah Lagi
76 Bab 76. Senandung Pagi Hari
77 Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78 Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79 Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80 Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81 Bab 81. Aku Tahu
82 Bab 82. Bidadari
83 Bab 83. Entahlah
84 Bab 84. Setangkai Bunga
85 Bab 85. Wanita Yang Cantik
86 Bab 86. Sebuah Lukisan
87 Bab 87. Dialah Sang Penipu
88 Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89 Bab 89. Semua Sia-sia
90 Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91 Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92 Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93 Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94 Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95 Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96 Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97 Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98 Bab 98. Membayar Harga Diri
99 Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100 Bab 100. Perempuan Arogan
101 Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102 Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103 Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104 Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105 Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106 Bab 106. Mengalah Demi Dia
107 Bab 107. Bisa Diandalkan
108 Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109 Bab 109. Sudah Jujur
110 Bab 110. Ini Tidak Pantas
111 Bab 111. Ikatan Hati
112 Bab 112. Dua Ibu Kembar
113 Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114 Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115 Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116 Bab 116. Kematian Nenek
117 Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118 Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119 Bab 119. Memaafkan Keadaan
120 Bab 120. Menyukainya
121 Bab 121. Seandainya
122 Bab 122. Bolehkah?
123 Bab 123. Melepas Lelah
124 Bab 124. Melepas Lelah 2
125 Bab 125. Gelisah
126 Bab 126. Memeriksakan Diri
127 Bab 127. Sinyal Ponsel
128 Bab 128. Di Mana Istriku
129 Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130 Bab 130. Ujian Cinta Sella
131 Bab 131. Curiga
132 Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133 Bab 133. Tetaplah Di Sini
134 Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135 Bab 135. Apa Dia Cemburu
136 Bab. 136. Tawuran
137 Bab 137. Sebuah Hadiah
138 Bab 138. Muntah
139 Bab 139. Lebih Baik Tidak
140 Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141 Bab 141. Gendut
142 Bab 142. Terima Kasih Sayang
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Bab 1. Karena Tatapan Mata
2
Bab 2. Pria Yang Berbeda
3
Bab 3. Aku Sibuk
4
Bab 4. Orang Mencurigakan
5
Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6
Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7
Bab 7. Jadilah Milikku
8
Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9
Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10
Bab 10. Tekad Anehmu
11
Bab 11. Kembalinya Masalalu
12
Bab 12. Kau Dalangnya
13
Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14
Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15
Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16
Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17
Bab 17. Semua Untuk Ibu
18
Eps 18. Gaun Terindah
19
Eps 19. Terimakasih Tuan
20
Bab 20. Kaki Langit
21
Eps 21. Pria Terbaik
22
Eps 22. Lamaran
23
Bab 23. Cium Aku!
24
Bab 24. Kakek Mett
25
Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26
Bab 26. Hal Termudah
27
Bab 27. Nama Sang Kekasih
28
Bab 28. Jangan Lepaskan
29
Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30
Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31
Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32
Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33
Bab 33. Zania Haquel
34
Bab 34. Kasih Sayang
35
Bab 35. Motor Yang Bagus
36
Bab 36. Hanza
37
Bab 37. Daville
38
Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39
Bab 39. Memanggilmu Apa
40
Bab 40. Dugaanku Benar
41
Bab 41. Aku Membencinya
42
Bab 42. Takutlah Padaku
43
Bab 43. Kau Terlambat
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46
Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47
Bab 47. Hanya Mirip
48
Bab 48. Haruskah?
49
Bab 49. Tidur Bersama
50
Bab 50. Bukan Bibirmu
51
Bab 51. Hanya Masa Lalu
52
Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53
Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54
Bab 54. Aku Menginginkanmu
55
Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56
Bab 56. Sengaja
57
Bab 57. Sengaja Lagi
58
Eps 58. Maafkan Aku
59
Bab 59. Yorin
60
Bab 60. Kencan
61
Bab 61. Dokter Cantik
62
Bab 62. Mobil Baru
63
Bab 63. Aku Mencintainya
64
Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65
Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66
Bab 66. Edisi Ganti Cover
67
Bab 67. Habislah Kau
68
Bab 68. Sebuah Rencana
69
Bab 69. Mengalah
70
Bab. 70. Seekor Anak Singa
71
Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72
Bab 72. Menggodanya
73
Bab 73. Tergoda
74
Bab 74. Aku Mencintaimu
75
Bab 75. Dia Marah Lagi
76
Bab 76. Senandung Pagi Hari
77
Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78
Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79
Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80
Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81
Bab 81. Aku Tahu
82
Bab 82. Bidadari
83
Bab 83. Entahlah
84
Bab 84. Setangkai Bunga
85
Bab 85. Wanita Yang Cantik
86
Bab 86. Sebuah Lukisan
87
Bab 87. Dialah Sang Penipu
88
Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89
Bab 89. Semua Sia-sia
90
Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91
Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92
Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93
Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94
Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95
Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96
Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97
Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98
Bab 98. Membayar Harga Diri
99
Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100
Bab 100. Perempuan Arogan
101
Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102
Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103
Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104
Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105
Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106
Bab 106. Mengalah Demi Dia
107
Bab 107. Bisa Diandalkan
108
Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109
Bab 109. Sudah Jujur
110
Bab 110. Ini Tidak Pantas
111
Bab 111. Ikatan Hati
112
Bab 112. Dua Ibu Kembar
113
Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114
Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115
Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116
Bab 116. Kematian Nenek
117
Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118
Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119
Bab 119. Memaafkan Keadaan
120
Bab 120. Menyukainya
121
Bab 121. Seandainya
122
Bab 122. Bolehkah?
123
Bab 123. Melepas Lelah
124
Bab 124. Melepas Lelah 2
125
Bab 125. Gelisah
126
Bab 126. Memeriksakan Diri
127
Bab 127. Sinyal Ponsel
128
Bab 128. Di Mana Istriku
129
Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130
Bab 130. Ujian Cinta Sella
131
Bab 131. Curiga
132
Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133
Bab 133. Tetaplah Di Sini
134
Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135
Bab 135. Apa Dia Cemburu
136
Bab. 136. Tawuran
137
Bab 137. Sebuah Hadiah
138
Bab 138. Muntah
139
Bab 139. Lebih Baik Tidak
140
Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141
Bab 141. Gendut
142
Bab 142. Terima Kasih Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!