Bab 12. Kau Dalangnya

"Ikutlah denganku, kalau masih ingin merubah nasibmu" kata Zen tegas.

'Hais. Kalian ini bukan Tuhan, yang bisa semaunya saja dengan nasib orang lain. Menghukumku selama tiga tahun dipengasingan. Ini bukan zaman penjajahan tapi kalian berhasil melakukannya. Kegillaan apalagi sekarang?'

"Tolong lepaskan aku. Jangan lakukan apapun lagi padaku. Aku sudah cukup sengsara di kota itu."

"Tapi sepertinya kau baik-baik saja." Zen menelisik penampilan Zola yang terlihat biasa saja.

'Baik-baik saja kepalamu!'

"Ah, ini karena aku ada di sini sekarang. Ibuku sakit parah, jadi aku terpaksa pulang. Aku akan kembali nanti. Aku tidak ingin menjadi orang yang durhaka pada ibuku, dan aku tidak ingin menyesal seumur hidup jika ibuku tiada."

"Baiklah, alasanmu bisa dimengerti. Ayo." kata Zen, kini ia melangkah mendekati mobil hitam itu dan membukakan pintu mobil untuk Zola.

Zola dengan terpaksa mengikuti kemauan Zen, ia duduk dikursi penumpang di samping kemudi. Zen duduk dibelakang kemudi dan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Kemacetan sudah berhasil mereka hindari.

'Ya, ya. Seharusnya aku tidak perlu terkejut kalau sudah pasti ada tuan Rega di sini. Mereka selalu bersama hampir setiap hari.'

Zola menoleh ke kursi belakang dimana Alrega duduk dengan menyandarkan tubuh, membuka kedua pahanya lebar dan pandangan wajah ke samping jendela. Suasana berubah seketika, menjadi beku seolah angin musim dingin bertiup di sana.

"Tuan, presdir..." sapa Zola sambil membungkukkan badannya sedikit ke belakang. Ia tetap harus melakukannya, kan? Karena ia adalah karyawannya dulu.

"Kau, pulang?" tanya Alrega dengan kesal.

Ia tidak mendapatkan laporan apapun tentang ini, kemungkinan orang yang ditugaskan mengawasinya lengah. Alrega dan Zen selalu teliti dalam melakukan apapun, termasuk saat ia mengusir Zola keluar negeri, mereka sudah menempatkan orang untuk mengawasi. Tapi sekarang, bahkan gadis ini berkeliaran di sini.

"Maafkan saya, Presdir. Ibu saya sakit. Saya terpaksa pulang. Jangan khawatir. Saya akan kembali besok." jawab Zola terbata.

"Apa sekarang ibumu baik-baik saja?" setidaknya Alrega masih punya nurani, dan bertanya tentang keadaan ibunya.

"Belum, besok baru mulai operasinya." jawab Zola lirih.

"Kau ingin aku menambah hukuman karena kau kabur? Apa hukuman pengasingan selama tiga tahun tidak cukup?" tanya Alrega mulai memasuki inti pembicaraan.

"Sudah cukup, tuan. Terimakasih, tuan tidak memasukkan saya ke penjara. Maafkan saya. Saya janji akan kembali ke Sunifyle besok. Jangan tambah hukuman saya." kata Zola memohon, mengatubkan kedua tangan sambil menangis.

"Kau seharusnya kasihan pada ibumu." kata Alrega sambil menarik nafas dalam.

'Apa maksudnya? Tentu aku kasihan.'

"Bagaimana kalau ibumu tahu perbuatan mu, rusaknya hubungan dipernikahanku. Kau dalangnya!" kata Alrega, seakan menaburkan kengerian.

'Mati aku. Kenpa mereka selalu mengancamku dengan itu, atau memasukkan aku kedalam penjara.'

"Saya akui saya salah, tuan. Maafkan saya dan jangan tambah hikuman saya." kata Zola masih dalam.posisi memohon.

Alrega diam sejenak, menautkan kedua alisnya dan menemukan sebuah ide dikepalanya, ia akan menggunakan gadis itu untuk membantunya kali ini.

"Kalau begitu, lakukan sesuatu untukku."

Mata gadis berpakaian santai itu terbelalak sempurna. Tak menyangka akan bertemu pria ini disisni, kedua pria yang dulu pernah mendepaknya dari karir yang sangat disukainya, dan sekarang sepertinya, kedua pria ini akan melibatkannya kembali kedalam ssbuah masalah.

Kenangan dua tahun yang lalu berputar diotaknya seperti slide sebuah film. Ia tak akan lupa hari dimana ia mendapatkan penghinaan yang memalukan dari laki-laki yang ada dihadapannya, ia diusir dihadapan semua orang dengan ancama penjara dan menyebarkan perbuatannya.

Gadis itu harus rela meninggalkan karirnya di kantor cabang Art Design Group, begitu dirinya diketahui sebagai dalang dari kospirasi yang ia lakukan bersama Delisa dan Sella untuk mengacaukan pesta pernikahan Alrega.

Zola sudah dibuang sebagai hukumannya, dan ia hidup di kota Sunifyle seperti gelandangan, dan harus bekerja serabutan untuk bertahan hidup. Sungguh itu lebih baik dari pada harus kehilangan muka, atau dipenjara, Ia harus berbohong pada keluarganya kalau ia ditugaskan di sana.

Sungguh kemalangan bertemu dengan mereka lagi kali ini setelah apa yang ia alami. Sesal hanyalah ilusi tak berguna yang menyesakkan dada, hingga sesal itu seperti ekor manusia yang sering datang mengikuti di belakangnya.

Dulu Zola diberi sebuah tawaran oleh Alrega. Tawaran yang bagai buah simalakama, kalau ia tak ingin dipenjara, ia harus pergi sejauh mungkin. Bahkan ia harus pergi leluar negeri demi menghindari hukuman penjara.

Tapi ia menerima kabar beberapa hari yang lalu kalau ibunya sakit keras, yang memaksanya pulang kembali. Tak disangka dalam perjalanan pulang dari rumah sakit tempat ibunya dirawat, ia bertemu dengan Zen.

Sungguh ia punya rencana akan kembali kenegara tetangga itu, beberapa hari lagi, ia harus kembali pada hukumannya ke kota pembuangan, sampai waktu yang ditentukan, walau hidupnya tidak lagi mudah di sana.

'Apa lagi sekarang?'

"Kau seorang konspirator. Bahkan kurasa pengasingan saja tidaklah cukup" kata Alrega.

"Maafkan saya, tuan."

"Ck. Ck. Tidak ada kebaikan yang gratis di dunia ini. Dan tidak ada kejahatan tanpa hukuman." kata Alrega sambil merubah gaya duduknya dengan menyilangkan kaki.

"Tolong maaf kan saya, tuan. Saya akan melakukan apapun, asal hukuman saya tetap seperti ini. Saya hanya sebentar di sini, ibu saya sakit. Saya tidak ingin menyesal tidak bisa melihatnya untuk terakhir kali."

Sejenak suasana hening, Zen yang mengemudikan mobil masih diam, ia fokus pada jalanan seolah tidak ada apapun yang ia dengar, hingga kemudian Alrega berkata.

"Kau dalang konspirasi. Tentu mudah bagimu untuk melakukan tugasmu kali ini."

"Apa yang harus Saya lakukan untuk tuan?" kata Zola sambil menyunggingkan senyum.

"Menjaga Delisa."

'Whatt? Apakah perempuan itu juga kembali? Siaal...!'

"Maksudnya? Menjaga seperti apa, tuan?"

"Aku akan menikah. Jangan sampai Delisa mengacaukannya"

'Apa Delisa bodoh! Pasti perempuan itu mencoba mendekati tuan Rega lagi. Kalau tidak, mana mungkin tuan Rega memintaku untuk menjaganya, mungkin tuan khawatir kalau akan terjadi hal seperti dua tahun yang lalu.'

"Baiklah, saya akan berusaha melakukan yang terbaik untuk tuan. Maaf tuan, boleh saya bertanya?"

"Hmm"

"Kapan tuan akan menikah?"

"Aku akan menghubingimu lagi, nanti." kata Zen bersuara, sebab kalau soal pekerjaan selanjutnya, maka itu akan jadi urusan Zen.

"Apakah itu saja?" Zola berkata sedikit ragu, sebab pekerjaan menjaga Delisa adalah hal mudah baginya, selama Delisa, mantan sahabatnya itu tidak tahu kapan pernikahan Alrega.

Ya, sejak Zola merasa kalau usaha yang ia lakukan tidak dihargai oleh Delisa, ia enggan menganggapnya sebagai sahabat. Delisa seperti tidak perduli dengan dirinya setelah semua rencana yang mereka lakukan sukses. Delisa justru pergi meninggalkannya, dan Zola menanggung semua akibatnya sendiri.

"Apa kau juga yang memaksa seorang gadis lemah agar mau bekerjasama dengan kalian?" tanya Alrega.

'Ha, apa maksunya gadis berambut keriting itu?'

"I iya, tuan. Maafkan saya, dia sebenarnya tidak bersalah, saya sudah mengakui semua itu dua tahun yang lalu saat Sekertaris Zen menginterogasi saya."

"Hmm. Jadi kau memaksanya?"

"Iya tuan. Maafkan saya."

"Minta maaf pada gadis itu, nanti. Kalau aku mengizinkanmu melakukannya."

".......??"

"Baik, tuan. Terimakasih, atas kesempatan yang anda berikan."

"Tuan, sudah sampai tujuan." kata Zen tiba-tiba memcah kesunyian yang tercipta selama beberapa detik.

'Sialan! Mereka membawaku kemana, ini?'

Tanpa diminta, Zola keluar mobil begitu pula dengan Zen. Merek berdiri di samping mobil saling berhadapan.

"Zolla, semua yang harus kamu lakukan sudah sangat jelas, kan? jadi kamu bisa tinggal di rumah selama beberapa hari lagi sampai pernikahan tuan Rega selesai."

"Ya. Aku tahu."

"Aku memberimu sedikit gambaran kalau tuan akan menikah sepekan sebelum hari ulang tahun Delisa. Jadi waspada saja dihari-hari itu."

'Oh, ini rencana balas dendam kah? Kukira tuan Rega akan susah move on. Nyatanya tidak.'

"Bolehkah aku tahu siapa yang akan tuan presdir nikahi kali ini?" tanya Zola.

"Kau yakin, wanita yang mengaku hamil itu hanya terpaksa waktu itu dan kau memanfaatkannya?" Zen balik bertanya.

'Apa? Apa jangan-jangan wanita itu yang akan tuan Rega nikahi?...ahk, tidak mungkin!'

"Iya. Aku yang memaksanya. Dia butuh uang karena ibunya masuk rumah sakit."

"Dia tidak benar-benar hamil?"

"Haha, tidak, dia hanya berakting!" jawab Zola dengan mengendikkan bahu.

"Pergilah, terimakasih sudah mau bekerja sama" kata Zen, lalu memasuki mobilnya kembali dan memarkirkannya tepat disebuah Hotel. Mereka akan meeting dengan beberaoa orang di sana.

'Haha sekarang dia bilang terimakasih. Dan aku terjebak di sini, aku harus kembali kerumah sakit. Tunggu, kalau tebakanku benar, dan Delisa tahu siapa yang akan menjadi istri tuan Rega, adalah wanita itu, pasti dia akan pinsan, ini drama yang bagus.'

Zola melangkahkan kaki meninggalkan tempat itu, ia menghentikan taxi yang akan membawanya kembali ke tujuan sebelumnya. Rumah sakit. Biar bagaimanapun ia tidak bisa protes pada ulah kedua pria arogan yang sudah membawanya ke tempat sejauh ini tanpa permisi.

'Ahk, kenapa harus ada manusia seperti mereka di dunia ini?'

 

 

Terpopuler

Comments

Hajime Nagumo

Hajime Nagumo

👍👍👍👍

2022-02-21

7

Aris Pujiono

Aris Pujiono

yuk lanjut...

2022-01-17

8

DN96 (Aries)

DN96 (Aries)

lanjut next
baca perlahan 🤭
"little princess and childish mafia"

2022-01-13

8

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Karena Tatapan Mata
2 Bab 2. Pria Yang Berbeda
3 Bab 3. Aku Sibuk
4 Bab 4. Orang Mencurigakan
5 Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6 Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7 Bab 7. Jadilah Milikku
8 Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9 Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10 Bab 10. Tekad Anehmu
11 Bab 11. Kembalinya Masalalu
12 Bab 12. Kau Dalangnya
13 Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14 Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15 Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16 Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17 Bab 17. Semua Untuk Ibu
18 Eps 18. Gaun Terindah
19 Eps 19. Terimakasih Tuan
20 Bab 20. Kaki Langit
21 Eps 21. Pria Terbaik
22 Eps 22. Lamaran
23 Bab 23. Cium Aku!
24 Bab 24. Kakek Mett
25 Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26 Bab 26. Hal Termudah
27 Bab 27. Nama Sang Kekasih
28 Bab 28. Jangan Lepaskan
29 Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30 Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31 Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32 Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33 Bab 33. Zania Haquel
34 Bab 34. Kasih Sayang
35 Bab 35. Motor Yang Bagus
36 Bab 36. Hanza
37 Bab 37. Daville
38 Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39 Bab 39. Memanggilmu Apa
40 Bab 40. Dugaanku Benar
41 Bab 41. Aku Membencinya
42 Bab 42. Takutlah Padaku
43 Bab 43. Kau Terlambat
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46 Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47 Bab 47. Hanya Mirip
48 Bab 48. Haruskah?
49 Bab 49. Tidur Bersama
50 Bab 50. Bukan Bibirmu
51 Bab 51. Hanya Masa Lalu
52 Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53 Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54 Bab 54. Aku Menginginkanmu
55 Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56 Bab 56. Sengaja
57 Bab 57. Sengaja Lagi
58 Eps 58. Maafkan Aku
59 Bab 59. Yorin
60 Bab 60. Kencan
61 Bab 61. Dokter Cantik
62 Bab 62. Mobil Baru
63 Bab 63. Aku Mencintainya
64 Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65 Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66 Bab 66. Edisi Ganti Cover
67 Bab 67. Habislah Kau
68 Bab 68. Sebuah Rencana
69 Bab 69. Mengalah
70 Bab. 70. Seekor Anak Singa
71 Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72 Bab 72. Menggodanya
73 Bab 73. Tergoda
74 Bab 74. Aku Mencintaimu
75 Bab 75. Dia Marah Lagi
76 Bab 76. Senandung Pagi Hari
77 Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78 Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79 Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80 Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81 Bab 81. Aku Tahu
82 Bab 82. Bidadari
83 Bab 83. Entahlah
84 Bab 84. Setangkai Bunga
85 Bab 85. Wanita Yang Cantik
86 Bab 86. Sebuah Lukisan
87 Bab 87. Dialah Sang Penipu
88 Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89 Bab 89. Semua Sia-sia
90 Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91 Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92 Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93 Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94 Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95 Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96 Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97 Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98 Bab 98. Membayar Harga Diri
99 Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100 Bab 100. Perempuan Arogan
101 Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102 Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103 Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104 Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105 Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106 Bab 106. Mengalah Demi Dia
107 Bab 107. Bisa Diandalkan
108 Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109 Bab 109. Sudah Jujur
110 Bab 110. Ini Tidak Pantas
111 Bab 111. Ikatan Hati
112 Bab 112. Dua Ibu Kembar
113 Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114 Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115 Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116 Bab 116. Kematian Nenek
117 Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118 Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119 Bab 119. Memaafkan Keadaan
120 Bab 120. Menyukainya
121 Bab 121. Seandainya
122 Bab 122. Bolehkah?
123 Bab 123. Melepas Lelah
124 Bab 124. Melepas Lelah 2
125 Bab 125. Gelisah
126 Bab 126. Memeriksakan Diri
127 Bab 127. Sinyal Ponsel
128 Bab 128. Di Mana Istriku
129 Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130 Bab 130. Ujian Cinta Sella
131 Bab 131. Curiga
132 Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133 Bab 133. Tetaplah Di Sini
134 Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135 Bab 135. Apa Dia Cemburu
136 Bab. 136. Tawuran
137 Bab 137. Sebuah Hadiah
138 Bab 138. Muntah
139 Bab 139. Lebih Baik Tidak
140 Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141 Bab 141. Gendut
142 Bab 142. Terima Kasih Sayang
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Bab 1. Karena Tatapan Mata
2
Bab 2. Pria Yang Berbeda
3
Bab 3. Aku Sibuk
4
Bab 4. Orang Mencurigakan
5
Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6
Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7
Bab 7. Jadilah Milikku
8
Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9
Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10
Bab 10. Tekad Anehmu
11
Bab 11. Kembalinya Masalalu
12
Bab 12. Kau Dalangnya
13
Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14
Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15
Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16
Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17
Bab 17. Semua Untuk Ibu
18
Eps 18. Gaun Terindah
19
Eps 19. Terimakasih Tuan
20
Bab 20. Kaki Langit
21
Eps 21. Pria Terbaik
22
Eps 22. Lamaran
23
Bab 23. Cium Aku!
24
Bab 24. Kakek Mett
25
Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26
Bab 26. Hal Termudah
27
Bab 27. Nama Sang Kekasih
28
Bab 28. Jangan Lepaskan
29
Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30
Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31
Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32
Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33
Bab 33. Zania Haquel
34
Bab 34. Kasih Sayang
35
Bab 35. Motor Yang Bagus
36
Bab 36. Hanza
37
Bab 37. Daville
38
Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39
Bab 39. Memanggilmu Apa
40
Bab 40. Dugaanku Benar
41
Bab 41. Aku Membencinya
42
Bab 42. Takutlah Padaku
43
Bab 43. Kau Terlambat
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46
Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47
Bab 47. Hanya Mirip
48
Bab 48. Haruskah?
49
Bab 49. Tidur Bersama
50
Bab 50. Bukan Bibirmu
51
Bab 51. Hanya Masa Lalu
52
Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53
Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54
Bab 54. Aku Menginginkanmu
55
Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56
Bab 56. Sengaja
57
Bab 57. Sengaja Lagi
58
Eps 58. Maafkan Aku
59
Bab 59. Yorin
60
Bab 60. Kencan
61
Bab 61. Dokter Cantik
62
Bab 62. Mobil Baru
63
Bab 63. Aku Mencintainya
64
Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65
Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66
Bab 66. Edisi Ganti Cover
67
Bab 67. Habislah Kau
68
Bab 68. Sebuah Rencana
69
Bab 69. Mengalah
70
Bab. 70. Seekor Anak Singa
71
Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72
Bab 72. Menggodanya
73
Bab 73. Tergoda
74
Bab 74. Aku Mencintaimu
75
Bab 75. Dia Marah Lagi
76
Bab 76. Senandung Pagi Hari
77
Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78
Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79
Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80
Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81
Bab 81. Aku Tahu
82
Bab 82. Bidadari
83
Bab 83. Entahlah
84
Bab 84. Setangkai Bunga
85
Bab 85. Wanita Yang Cantik
86
Bab 86. Sebuah Lukisan
87
Bab 87. Dialah Sang Penipu
88
Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89
Bab 89. Semua Sia-sia
90
Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91
Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92
Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93
Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94
Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95
Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96
Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97
Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98
Bab 98. Membayar Harga Diri
99
Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100
Bab 100. Perempuan Arogan
101
Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102
Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103
Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104
Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105
Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106
Bab 106. Mengalah Demi Dia
107
Bab 107. Bisa Diandalkan
108
Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109
Bab 109. Sudah Jujur
110
Bab 110. Ini Tidak Pantas
111
Bab 111. Ikatan Hati
112
Bab 112. Dua Ibu Kembar
113
Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114
Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115
Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116
Bab 116. Kematian Nenek
117
Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118
Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119
Bab 119. Memaafkan Keadaan
120
Bab 120. Menyukainya
121
Bab 121. Seandainya
122
Bab 122. Bolehkah?
123
Bab 123. Melepas Lelah
124
Bab 124. Melepas Lelah 2
125
Bab 125. Gelisah
126
Bab 126. Memeriksakan Diri
127
Bab 127. Sinyal Ponsel
128
Bab 128. Di Mana Istriku
129
Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130
Bab 130. Ujian Cinta Sella
131
Bab 131. Curiga
132
Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133
Bab 133. Tetaplah Di Sini
134
Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135
Bab 135. Apa Dia Cemburu
136
Bab. 136. Tawuran
137
Bab 137. Sebuah Hadiah
138
Bab 138. Muntah
139
Bab 139. Lebih Baik Tidak
140
Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141
Bab 141. Gendut
142
Bab 142. Terima Kasih Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!