Bab 11. Kembalinya Masalalu

Alrega mendekati Sella dengan langkah tenang, lalu berdiri di hadapan Sella. Ia melepas kaca mata hitamnya, dan merapikan jasnya. Pria itu seperti sedang beraksi di hadapan Sellla, gadis itu sempat terlihat takjub memandang Alrega.

'Apa hp--ku terlalu menjijikkan bagimu?'

"Sebenarnya apa yang anda inginkan. Ponsel saya baik-baik saja. Ini masih berfungsi dengan sangat baik..." kata Sella dengan tatapan tidak mengerti.

"Aku hanya memastikan kau masih hidup saja." kata Alrega tenang.

'Sialan! Aku tidak akan mati hanya karena dirimu. Aku akan mencekikmu suatu hari nanti'

"Seperti yang anda lihat, tuan. Saya baik-baik saja. Kalau tidak ada keperluan lagi, saya harap anda bisa segera pergi. Mobil anda menghalangi pelanggan yang mau belanja di toko saya."

Alrega menyeringai sinis, melihat sebentar pada Sella. Lalu memberi isyarat pada Zen.

"Apa aku sudah memberi pertunjukan yang bagus?" tanyanya sambil menyimpan kedua telapak tangan dalam saku celana.

"Sudah, tuan." jawab Zen tenang.

"Ayo pergi." kata Alrega lagi, ia melirik pada Sella sekilas, lalu memasuki mobil yang sudah dibukakan pintunya oleh Zen.

Mobil itu melaju meninggalkan Sella yang masih diam mencerna kejadian yang baru saja ia alami. Tak percaya rasanya, bagaimana laki-laki itu bisa datang dengan cara seperti itu ke rumahnya, seolah-olah hendak memcabut nyawanya.

'Apakah jangan-jamgan mereka sudah tahu semua tentang diriku. Tidak mungkin.'

Sementara hari sudah merambat sore. Matahari meredupkan sinarnya, seolah lelah sudah menyinari dunia sepanjang siang, dan ia akan datang lagi esok pagi setelah beriatirahat.

"Kakak!" tiba-tiba suara Rejan terdengar cukup keras dari luar toko begitu mobil Alrega berlalu menjauh.

"Ada apa? Tidak usah berteriak," kata Sella, ia memukul pelan lengan Rejan.

'Siapa dia, kak?" tanya Rejan menahan langkah Sella dengan merentangkan kedua tangannya.

"Dia siapa, maksudmu? Tidak ada siapapun disini." jawab Sella.

"Maksudku, laki-laki yang tadi berdiri di depan toko, yang pakai jas hitam dan mobil mewah,"

"Tidak ada laki-laki seperti itu."

"Ada!" kata Rika dan Flinna secara bersamaan, mereka tampak hendak menginterogasi Sella.

Kini mereka bertiga, Flinna, Rejan dan Rika, menatap Sella seolah mencari jawaban atas apa yang sudah mereka lihat barusan.

"Itu orang yang menanyakan alamat." jawab Sella asal.

"Bohong," jawab Rejan, sedang Rika si asistant dan Flinna mengangguk, membenarkan ucapan Rejan.

Sebenarnya Rejan melihat kalau kakak perempuannya itu berbicara cukup akrab dengan dua pria yang bertubuh tegap dan tampan. 

Sella mencoba merahasiakan hal ini selama mungkin, bahkan kalau bisa, ia menikah secara sembunyi-sembunyi saja. Ia malu dan enggan menikah dengan alasan yang tabu apalagi berpasangan dengan orang yang derajatnya tidak sepadan dengan dirinya, akan banyak masalah yang kemungkinan bisa terjadi.

Sella membayangkan orang yang dimaksud oleh Rejan, adiknya. Pria yang tadi datang mengunjunginya. Ia pria berkulit putih, rambut yang diatur rapi menghiasi wajah terkesan tegas dan dingin walau tanpa kumis atau cambang di dagunya. Wajah itu begitu bersih dan enak dilihat berlama-lama. Wajah yang tidak membosankan untuk dilamunkan.

"Sebenarnya, ada apa denganmu?" tanya Sella, bertanya pada dirinya sendiri juga untuk adik laki-lakinya.

Sella sambil duduk di kursi kayu yang berada didekat meja tulisnya di samping etalase toko, ada beberapa barang ada diatasnya, yaitu barang yang sedang ia diskon agar segera terjual.

"Seharusnya aku yang tanya, ada apa dengan kak Sese? Kakak tidak tahu siapa pria itu. Kenapa tidak menyuruhnya masuk?"

"Apa itu bagus?" tanya Sella.

Ia malas meladeni Rejan, Rika dan ibunya. Mereka semangat mendengar berita baru dari Sella. Biasanya gadis itu enggan berinteraksi terlalu lama dengan laki-laki, tapi yang tadi mereka lihat adalah sebuah perbedaan.

"Kakak, apa benar-benar tidak tahu kalau laki-laki yang bicara di depanmu adalah CEO ADG yang terknal? Ia adalah salah satu CEO yang mendapat kompensasi fiskal tertinggi di negara kita, karena keberhasilannya dalam terobosan baru di dunia bisnis? Kak, aku ingin seperti dia!"

Alrega memimpin perusahaan keluarganya itu setelah ayahnya memintanya. Ayahnya ingin agar Alrega meneruskan kepemmpinan sejak dia sudah menikah dua tahun yang lalu, walau pernikahan mereka gagal, tapi Tidak dengan kepiawaian Alrega dalam memimpin.

Ia menjadi salah satu pengusaha muda yang gemilang yang banyak dikenal bahkan di manca negara. Kegagalan dalam rumah tangganya itu memang sempat memicu kekacauan dalam beberapa bidang, mengingat anak cabang perusahaan atau pabrik yang ia tangani cukup banyak. 

Masa sulit menenangkan perasaan dan mengembalikan nama baik perusahaan tidak lah mudah. Tapi Alrega berhasil melaluinya dengan baik. Biar bagaimanapun juga, nama baik bagi seorang pebisnis adalah segalanya. Sebuah nama baik akan sangat berpengaruh dalam sebuah kerjasama. Sangat penting.

"Kalau begitu, belajarlah yang rajin dan kalau sudah lulus nanti lanjutkan kuliah di manapun, akan aku biayai. Oke?" kata Sella.

"Apa kakak tidak penasaran dengan berapa bayarannya, atau setidaknya berkenalan dengannya, kak? Dia punya universitas juga. Biar aku mendapatkan rekomendasinya."

"Berusahalah secara mandiri, jangan mengharapkan rekomendasi seseorang. Jangan remehkan dirimu sendiri. Karena kamu anak yang pintar." kata Sella lembut.

"Apa kakak menyukainya, dia tampan kan? Ibu.. Bagamana kalau ibu punya menantu tampan dan kaya seperti tuan Rega?" tanya Rejan sambil menoleh pada ibunya.

"Rejan..! Cepat bersihkan dirimu dan makan. Jangan campuri urusan pribadiku!" bentak Sella.

"Ayo, turuti kakamu. Cuci tanganmu dan makanlah." kata Flinna, menenangkan anaknya.

Walau Rejan masih sangat penasaran dengan laki-laki yang ia lihat sedang mengobrol dengan Sella, ia tetap menurut pada kakaknya, karena ia tahu Sella sudah banyak berkorban untuk keluarga.

Sella merasa sangat kesal pada adiknya yang menggodanya. Ia tak menyangka kalau Rejan mengenal Alrega. Padahal Sell sendiri tidak tahu siapa Alrega sebenarnya.

'Seandainya Rejan tahu masalah yang sedang aku hadapi, mungkin ia tidak akan berani meminta referensi untuk kuliahnya'

Sebab akan sangat buruk bila meminta sesuatu pada orang yang telah dirugikan. Sangat tidak pantas.

***

Alrega memandang keluar jendela mobilnya saat kemacetan menjebak perjalanan mereka. Ia terlihat menarik nafas dalam berulang kali, perjalanan menjadi lambat. Walau sudah biasa, ia tetap saja tak biasa. Sebuah kemacetan, ibarat hantu bagi semua pengendara.

"Apa yang akan terjadi kalau rapat kali ini dibatalkan?" Tanya Alrega pada Zen yang mengemudikan mobil mewahnya.

Mereka mulai membicarakan bisnis untuk mengurangi kejenuhan, sementara kemacetan mulai sedikit terurai. Mobil yang mereka naiki sudah melaju secara perlahan.

"Tidak ada kerugian bagi perusahaan kita. Tapi kita tidak akan mendapatkan keuntungan dari pabrik baja, untuk konstruksi awal."

"Hmm.. apa mereka tidak membeli semen dari lable kita?"

"Tidak, tuan. Mereka hanya menyewa beberapa alat berat dari gudang sewa Wearaktor kita."

"Hmm..." Alrega berdehem mengomentari penjelasan Zen. Baru sebentar ia diam, matanya menangkap sebuah bayangan seseorang yang menarik minatnya,

"Berhenti." kata Alrega tiba-tiba. Zen memarkirkan mobil secara perlahan ke sisi trotoar. Mobil itu sempat menjadi pusat perhatian beberapa orang yang lewat.

"Ada apa, tuan?" tanya Zen sambil mengitari keadaan sekitar guna memastikan semua baik-baik saja.

Pandangan mata Zen menumpu pada sosok Zola yang berdiri tak jauh dari tempat mobil mereka berhenti.

'Zola? Apa dia juga kembali. Kebetulan atau takdir? Seolah semua yang berhubungan dengan masalalu tuan kembali'

"Apa kau lihat apa yang aku lihat? Bukankah dia Zola?" tanya Alrega manunjuk sosok gadis berambut pendek dan berkaca mata tebal dengan dagunya.

"Iya, tuan."

"Zen, sepertinya tahun ini adalah tahun pembalasan." kata Alrega sambil menarik nafas dan membenahi posisi duduknya.

"Iya, tuan." Zen mengerti maksud Alrega.

"Mereka semua yang jadi masalaluku, kembali." kata Alrega menahan geram.

'Anda sangat teliti, tuan. Apalagi setelah ini?'

"Apa yang harus saya lakukan, sekarang?" tanya Zen.

"Panggil dia kemari."

'Tapi untuk apa?'

Alrega menangkap keraguan pada raut wajah Zen, tapi pria yang tingginya melebihi dirinya itu tetap tenang menuruti perintahnya.

"Zen." panggil Alrega saat Zen hampir membuka pintunya, "Dia akan bermanfaat untuk urusan pernikahanku, agar Deli tidak menggangguku lagi."

"Baik, tuan." jawab Zen dan langsung keluar mobil guna menghampiri Zola yang terlihat hendak menyeberang jalan.

"Halo, Zola. Apa kabar?" kata Zen ketika sudah berdiri disamping Zola.

Melihat Zen ada di dekatnya, Zola hendak menghindar, gadis itu seperti bertemu monster saja. Dengan cekatan, Zen memegang tangannya.

'Siaal... kenapa bisa ketemu orang ini di sini?'

"Lepaskan aku!" kata gadis itu berusaha membebaskan diri dari cengkraman tangan Zen.

"Ayo, ikut aku."

"Tidak mau. Aku sudah tidak punya urusan lagi denganmu. Semua kesalahanku sudah aku tebus."

"Tapi, tuan Rega masih mau berurusan denganmu." kata Zen sambil menarik Zola menuju mobil yang yang terparkir di sana.

"Apa?!"

Bersambung

Terpopuler

Comments

El 1

El 1

❤️❤️❤️❤️

2022-03-10

7

La Vie Est Un Mystere

La Vie Est Un Mystere

mampir lg thor..

2022-02-07

9

Aris Pujiono

Aris Pujiono

zen makin lama makin nglunjak

2022-01-17

8

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Karena Tatapan Mata
2 Bab 2. Pria Yang Berbeda
3 Bab 3. Aku Sibuk
4 Bab 4. Orang Mencurigakan
5 Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6 Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7 Bab 7. Jadilah Milikku
8 Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9 Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10 Bab 10. Tekad Anehmu
11 Bab 11. Kembalinya Masalalu
12 Bab 12. Kau Dalangnya
13 Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14 Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15 Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16 Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17 Bab 17. Semua Untuk Ibu
18 Eps 18. Gaun Terindah
19 Eps 19. Terimakasih Tuan
20 Bab 20. Kaki Langit
21 Eps 21. Pria Terbaik
22 Eps 22. Lamaran
23 Bab 23. Cium Aku!
24 Bab 24. Kakek Mett
25 Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26 Bab 26. Hal Termudah
27 Bab 27. Nama Sang Kekasih
28 Bab 28. Jangan Lepaskan
29 Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30 Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31 Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32 Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33 Bab 33. Zania Haquel
34 Bab 34. Kasih Sayang
35 Bab 35. Motor Yang Bagus
36 Bab 36. Hanza
37 Bab 37. Daville
38 Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39 Bab 39. Memanggilmu Apa
40 Bab 40. Dugaanku Benar
41 Bab 41. Aku Membencinya
42 Bab 42. Takutlah Padaku
43 Bab 43. Kau Terlambat
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46 Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47 Bab 47. Hanya Mirip
48 Bab 48. Haruskah?
49 Bab 49. Tidur Bersama
50 Bab 50. Bukan Bibirmu
51 Bab 51. Hanya Masa Lalu
52 Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53 Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54 Bab 54. Aku Menginginkanmu
55 Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56 Bab 56. Sengaja
57 Bab 57. Sengaja Lagi
58 Eps 58. Maafkan Aku
59 Bab 59. Yorin
60 Bab 60. Kencan
61 Bab 61. Dokter Cantik
62 Bab 62. Mobil Baru
63 Bab 63. Aku Mencintainya
64 Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65 Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66 Bab 66. Edisi Ganti Cover
67 Bab 67. Habislah Kau
68 Bab 68. Sebuah Rencana
69 Bab 69. Mengalah
70 Bab. 70. Seekor Anak Singa
71 Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72 Bab 72. Menggodanya
73 Bab 73. Tergoda
74 Bab 74. Aku Mencintaimu
75 Bab 75. Dia Marah Lagi
76 Bab 76. Senandung Pagi Hari
77 Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78 Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79 Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80 Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81 Bab 81. Aku Tahu
82 Bab 82. Bidadari
83 Bab 83. Entahlah
84 Bab 84. Setangkai Bunga
85 Bab 85. Wanita Yang Cantik
86 Bab 86. Sebuah Lukisan
87 Bab 87. Dialah Sang Penipu
88 Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89 Bab 89. Semua Sia-sia
90 Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91 Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92 Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93 Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94 Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95 Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96 Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97 Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98 Bab 98. Membayar Harga Diri
99 Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100 Bab 100. Perempuan Arogan
101 Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102 Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103 Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104 Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105 Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106 Bab 106. Mengalah Demi Dia
107 Bab 107. Bisa Diandalkan
108 Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109 Bab 109. Sudah Jujur
110 Bab 110. Ini Tidak Pantas
111 Bab 111. Ikatan Hati
112 Bab 112. Dua Ibu Kembar
113 Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114 Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115 Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116 Bab 116. Kematian Nenek
117 Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118 Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119 Bab 119. Memaafkan Keadaan
120 Bab 120. Menyukainya
121 Bab 121. Seandainya
122 Bab 122. Bolehkah?
123 Bab 123. Melepas Lelah
124 Bab 124. Melepas Lelah 2
125 Bab 125. Gelisah
126 Bab 126. Memeriksakan Diri
127 Bab 127. Sinyal Ponsel
128 Bab 128. Di Mana Istriku
129 Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130 Bab 130. Ujian Cinta Sella
131 Bab 131. Curiga
132 Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133 Bab 133. Tetaplah Di Sini
134 Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135 Bab 135. Apa Dia Cemburu
136 Bab. 136. Tawuran
137 Bab 137. Sebuah Hadiah
138 Bab 138. Muntah
139 Bab 139. Lebih Baik Tidak
140 Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141 Bab 141. Gendut
142 Bab 142. Terima Kasih Sayang
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Bab 1. Karena Tatapan Mata
2
Bab 2. Pria Yang Berbeda
3
Bab 3. Aku Sibuk
4
Bab 4. Orang Mencurigakan
5
Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6
Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7
Bab 7. Jadilah Milikku
8
Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9
Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10
Bab 10. Tekad Anehmu
11
Bab 11. Kembalinya Masalalu
12
Bab 12. Kau Dalangnya
13
Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14
Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15
Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16
Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17
Bab 17. Semua Untuk Ibu
18
Eps 18. Gaun Terindah
19
Eps 19. Terimakasih Tuan
20
Bab 20. Kaki Langit
21
Eps 21. Pria Terbaik
22
Eps 22. Lamaran
23
Bab 23. Cium Aku!
24
Bab 24. Kakek Mett
25
Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26
Bab 26. Hal Termudah
27
Bab 27. Nama Sang Kekasih
28
Bab 28. Jangan Lepaskan
29
Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30
Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31
Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32
Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33
Bab 33. Zania Haquel
34
Bab 34. Kasih Sayang
35
Bab 35. Motor Yang Bagus
36
Bab 36. Hanza
37
Bab 37. Daville
38
Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39
Bab 39. Memanggilmu Apa
40
Bab 40. Dugaanku Benar
41
Bab 41. Aku Membencinya
42
Bab 42. Takutlah Padaku
43
Bab 43. Kau Terlambat
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46
Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47
Bab 47. Hanya Mirip
48
Bab 48. Haruskah?
49
Bab 49. Tidur Bersama
50
Bab 50. Bukan Bibirmu
51
Bab 51. Hanya Masa Lalu
52
Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53
Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54
Bab 54. Aku Menginginkanmu
55
Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56
Bab 56. Sengaja
57
Bab 57. Sengaja Lagi
58
Eps 58. Maafkan Aku
59
Bab 59. Yorin
60
Bab 60. Kencan
61
Bab 61. Dokter Cantik
62
Bab 62. Mobil Baru
63
Bab 63. Aku Mencintainya
64
Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65
Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66
Bab 66. Edisi Ganti Cover
67
Bab 67. Habislah Kau
68
Bab 68. Sebuah Rencana
69
Bab 69. Mengalah
70
Bab. 70. Seekor Anak Singa
71
Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72
Bab 72. Menggodanya
73
Bab 73. Tergoda
74
Bab 74. Aku Mencintaimu
75
Bab 75. Dia Marah Lagi
76
Bab 76. Senandung Pagi Hari
77
Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78
Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79
Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80
Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81
Bab 81. Aku Tahu
82
Bab 82. Bidadari
83
Bab 83. Entahlah
84
Bab 84. Setangkai Bunga
85
Bab 85. Wanita Yang Cantik
86
Bab 86. Sebuah Lukisan
87
Bab 87. Dialah Sang Penipu
88
Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89
Bab 89. Semua Sia-sia
90
Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91
Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92
Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93
Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94
Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95
Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96
Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97
Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98
Bab 98. Membayar Harga Diri
99
Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100
Bab 100. Perempuan Arogan
101
Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102
Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103
Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104
Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105
Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106
Bab 106. Mengalah Demi Dia
107
Bab 107. Bisa Diandalkan
108
Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109
Bab 109. Sudah Jujur
110
Bab 110. Ini Tidak Pantas
111
Bab 111. Ikatan Hati
112
Bab 112. Dua Ibu Kembar
113
Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114
Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115
Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116
Bab 116. Kematian Nenek
117
Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118
Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119
Bab 119. Memaafkan Keadaan
120
Bab 120. Menyukainya
121
Bab 121. Seandainya
122
Bab 122. Bolehkah?
123
Bab 123. Melepas Lelah
124
Bab 124. Melepas Lelah 2
125
Bab 125. Gelisah
126
Bab 126. Memeriksakan Diri
127
Bab 127. Sinyal Ponsel
128
Bab 128. Di Mana Istriku
129
Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130
Bab 130. Ujian Cinta Sella
131
Bab 131. Curiga
132
Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133
Bab 133. Tetaplah Di Sini
134
Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135
Bab 135. Apa Dia Cemburu
136
Bab. 136. Tawuran
137
Bab 137. Sebuah Hadiah
138
Bab 138. Muntah
139
Bab 139. Lebih Baik Tidak
140
Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141
Bab 141. Gendut
142
Bab 142. Terima Kasih Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!