Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan

*Novel ini sedang direvisi, mohon dimaklumi*

Alrega menarik sudut bibirnya, ada sesuatu dalam pikirannya, ia merasa harus menahlukkan gadis ini, dan benar-benar membuatnya berlutut memohon padanya. Tiba-tiba saja satu rasa yang dulu sempat hilang, seolah kembali mengetuk pintu hatinya dan memaksanya masuk.

"Memohonlah..." kata Alrega datar. Ia tidak menampakkan ekspresi yang berlebihan.

'Apa. Apa dia bilang, aku harus memohon padanya? Gila ya.'

Semua yang ada dalam hati Sella sungguh tidak sama dengan apa yang dilakukannya. Ia hanya berpikir demi kebaikan ibu, keluarganya, Rere dan tentu demi masa depannya. Ia masih harus melihat kedua adiknya tumbuh dewasa.

Tubuhnya yang sudah lemas seperti tak bertulang, kini meluruh. Bertumpu pada kedua lututnya. Ia menatap Alrega penuh kebencian sekligus rasa takut juga pengharapan. Tatapan yang susah diartikan oleh Alrega itu membuat laki-laki itu semakin dalam menatap Sella.

Mata indah bentuk bulan sabit gadis itu seperti menyedot minatnya, ingin rasanya ia tenggelam dalam telaga air mata yang diciptakannya.

"Saya mohon, tuan. Saya akan menikah dengan anda. Tapi tolong, jangan katakan apapun tentang kesalahan saya dimasa lalu pada siapapun. Berjanji lah. Kumohon."

Mendengar kalimat yang diucapkan Sella, membuat Alrega semakin ingin menggodanya. Sementara, Zen merekam dengan ponsel Alrega tanpa diketahui oleh mereka berdua.

"Kau belum menjadi istriku, tapi kau sudah berani memintaku berjanji?" tanya Alrega dengan nada tinggi.

"Iya. Berjanji lah untuk saya. Dan saya juga akan berjanji melakukan apapun yang tuan inginkan, saya akan menjadi seorang istri yang baik. Walau saya tidak mencintai tuan dan tuan juga tidak mencintai saya... Tapi saya akan bersikap baik pada anda."

Alrega benar-benar menahan tawa sekuat tenaga. Gadis ini mengatakan semua yang ingin ia minta sebagai hukuman, tanpa ia harus mengatakannya. Alrega melirik Zen dengan mengangkat kedua alisnya. Lalu kembali menatap Sella.

"Kau bilang tidak mencintaiku?" tanya Alrega ketus. Mendengar pertanyaan Alrega, Sella mengangguk.

'Mana mungkin aku berani mencintaimu, aku hanya seorang pesakitan dimatamu, kan? Aku seorang tawanan perang di sini.'

"Tapi tuan tidak perlu kuatir, saya akan bersikap seakan saya mencintai tuan."

"Kata-katamu akan menjadi kenyataan. Kau akan benar-benar mencintaiku suatu saat nanti." kata Alrega dengan senyum tipisnya.

"Tidak akan. Jangan mimpi, ada wanita yang mencintai orang pendendam seperti anda." kata Sella ketus. Ia memancarkan rasa permusuhan sepekat mendung dalam tatapannya.

"Apa kau bilang, aku pendendam?" tanya Alrega.

'Iya, kamu pendendam, kan?'

"Bukan, bukan ... Maaf kan saya. Anda orang yang baik."

'Bolehkah aku dikubur saja disini? bahkan aku mual sekali. Tolong, aku ingin muntah'

Alrega menangkap ekspresi wajah Sella yang berubah. Ia berkata,

"Kau kira memaafkanmu itu mudah, setelah semua akibat yang harus aku rasakan dari perbuatanmu?" tanya Alrega.

'Akibat apa, aku hanya merusak pesta, tidak lebih. Atau aku akan jadi istri kedua. Haha. Kupikir aku orang yang sangat naif, kalau dia hanyalah seorang duda yang diringgalkan istrinya di tengah pesta? Tidak mungkin, kan?'

"Maaf. Tolong maafkan aku" kata Sella mengingkari hati nuraninya.

"Kalau ingin kesalahanmu kumaafkan. Jalani pernikahan dengan baik," kata Alrega sambil berkacak pinggang.

'Mungkin memang kesalahanku sangat besar'

"Baik..." kata Sella lirih.

Menganggap urusan menjebak Sella dalam urusan pernikahan sudah selesai, Alrega melangkah meninggalkannya. Zen menyusul setelah mengambil jas Alrega yang teronggok dilantai.

Sepeninggal dua pria itu, Sella terdiam, sepertinya ia butuh lebih banyak waktu untuk merenung. Ia berdiri, di sana setelah membungkuk pada Alrega dan Zen. Hanya Zen yang membalas membungkuk hormat. Gadis ini akan menjadi nona mudanya kelak, tentu ia harus sopan padanya.

Mereka turun dari atap.

Beberapa saat kemudian, Ketika Sella turun menggunakan tangga, Zen dan Alrega ternyata masih berdiri di koridor kantor, membicarakan sesuatu.

Zen melihat Sella yang akan turun dengan tangga darurat, menghadangnya, dan meminta Sella untuk menggunakan lift. Sella tersenyum dan sangat bersyukur. Ia melangkah menuju lift, sambil menggulung rambut ikalnya dan menutupinya dengan topi.

Saat melakukan gerakan itu, kemeja pendek yang dikenakan Sella sedikit terangkat, memperlihatkan pingganya yang ramping, membuat jakun Alrega bergerak, ia melihat sekilas kearah pinggang Sella, berharap suatu saat ia bisa memeluknya.

Setelah itu, Alrega dan Zen pergi meninggalkannya area tangga dan kembali menyusuri koridor. Mereka berdua pergi menuju ruang pengawasan dimana monitor CCTV berada.

Mereka melihat dari salah satu layar monitor yang mengarah pada lobi gedung. Tampak seorang wanita muda yang berpenampilan elegan dan modis duduk di sofa. Wanita itu tampak sangat cantik, berambut panjang hitam lurus seperti rambut artis iklan sampo.

"Mungkin dia akan tetap disana walau matahari terbit dari barat, kecuali aku menemuinya," kata Alrega sambil meluruskan punggung bidangnya.

"Kami sudah berusaha mengusir orang yang tidak diharapkan kedatangannya itu," kata seorang pengawal.

"Lakukan sekali lagi. Zen, tangani dia sekarang!" kata Alrega sambil beranjak dari sana dan kembali menuju ruangannya.

"Baik, tuan," kata Zen sambil melangkah menuju lift khusus.

Sesampainya di lobi gedung, Zen berdiri sejenak, ia menyeringai kepada wanita yang duduk dengan menumpuk kedua pahanya secara bersilang.

Menyadari ada Zen disana, Delisa segera mendekatinya, lalu berkata.

"Dimana Rega? Apa dia ada diruangannya? Aku akan menemuinya sekarang. Para pegawai itu memperlakukan aku dengan buruk. Seperti mereka tidak mengenalku saja."

'Mareka menjalankan tugas dengan baik, nona'

"Maaf, nona. Tuan tidak ada. Seandainya ada, tuan tidak akan menemui anda. Untuk apa kesini?" kata Zen dingin, seolah dia meniupkan angin musim dingin disana.

"Apa kau mencoba menipuku? Aku masih melihat mobilnya di parkiran."

Zen tidak menyahut. Sebenarnya ia malas meladeni wanita yang sudah melukai hati Alrega dan keluarganya. Dan setelah sekian lamanya wanita itu pergi, ia masih berani menampakkan diri di kantor Alrega, orang yang sudah dipermalukannya.

Sejak kedatangannya tadi, beberapa pegawai melarangnya masuk, tapi ia tetap bersikukuh menunggu sampai Alrega keluar dari ruangannya.

"Sebenarnya siapa yang telah menipu siapa, nona? Saya heran anda masih berani menemui tuan Rega tanpa rasa malu sedikitpun, seperti ini."

"Untuk apa aku malu. Aku tidak bersalah. Rega yang sudah bersalah karena mengkhianatiku!"

"Saya bersedia menjadi saksi bahwa tuan Rega tidak melakukan seperti apa yang anda tuduhkan."

"Aku yang mengalaminya, bukan kamu dan dia itu suamiku. Lalu kamu, siapanya, ha?" kata Dslisa dengan suara keras.

"Seharusnya anda percaya pada suami anda, nona. Dan untunglah, saya lebih dipercaya oleh tuan Rega daripada anda."

"Kamu...!?"

"Silahkan anda pergi, nona. Bukankah semua yang anda inginkan sudah anda dapatkan? Jadi apa lagi yang anda butuhkan hari ini?"

"Aku hanya ingin bertemu Alrega, aku tahu dia sangat merindukanku selama ini. Aku tahu tipe laki-laki seperti dia, pasti tidak akan betah jauh dariku, satu-satunya orang yang disayanginya."

'Ck. Percaya diri sekali.'

"Lalu kenapa dulu anda meninggalkannya, bahkan setelah saya meminta anda untuk bertahan disisinya?"

"Aku sangat sakit hati waktu itu. Wajar kan kalau aku pergi?"

"Benarkah? Bagaimana kalau saya punya buktinya bahwa anda berbohong?" Tanya Zen sambil melipat tangan di atas perutnya.

Delisa terlihat gugup kali ini. Keraguan terlihat jelas dari wajah cantiknya. Ia tak pernah menyangka akan berhadapan dengan Zen. Dengan sedikit marah akhirnya ia duduk lagi si sofa.

"Aku akan menunggu Rega sampai kapanpun"

 "Anda tidak perlu keras kepala seperti ini. Tuan juga tidak akan menemui anda sampai kapanpun."

"Kenapa? Apa dia sudah punya kekasih selain aku? Tidak mungkin. Dia tipe laki-laki setia yang tidak mudah pindah kelain hati."

"Apa menurut anda begitu? Sepertinya anda sangat memahami tuan Rega. Tapi anda tetap saja menghianatinya, bahkan pergi dengan pria lain, disaat tuan Rega mampu memberi setengah negara untuk anda."

"Omong kosong. Aku tidak melakukan hal semacam itu." Delisa masih bertahan dan selalu membantah Zen.

'Seharusnya aku menyingkirkan laki-laki ini lebih dulu. Dia lebih merepotkan'

"Aku tahu sesuatu, nona.  Jadi lebih baik anda pergi sekarang juga atau saya bongkar semua perbuatan anda disini, di depan semua orang?"

"Dasar breng*sek!" kata Delisa melirik Zen dengan kesal, sambil beranjak dari duduknya dan melangkah menuju pintu keluar gedung, yang terbuat dari kaca.

Karena kesal, Delisa mengepalkan kedua tangan sampai memerah. Ia sangat yakin untuk bisa memenangkan hati Alrega kembali. Ia tak menyangka kalau ternyata mantan suaminya itu sudah melupakannya. Ia akhirnya pergi.

Sebelum Delisa memasuki mobilnya, ia menendang sebuah pot bunga dengan ujung sepatunya yang runcing, hingga pot bunga itu pecah dan bunganya berantakan. Kesan anggun dan elegan yang melekat didirinya lenyap seketika ditelan amarah, seperti mengepul diatas kepalanya berupa gumpalan asap hitam membumbung ke udara.

'Rega, kalau bukan aku yang ada di sisimu. Maka siapapun tidak ada yang bisa berada di sisimu juga'

Dengan cekatan, beberapa petugas kebersihan membereskan kekacauan yang dibuat oleh Delia.

"Mangapa anda melakukan ini, nona?" tanya seorang petugas itu dengan suara lirih dan segan.

"Dasar cerewet! Lalukan saja tugasmu!" jawab Delisa sambil menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan gedung Art Design Group dengan suasana hati yang galau.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

denisa kena batunya

2022-01-15

8

Hajime Nagumo

Hajime Nagumo

kasian sebenarnya sama Delisa ini ya

2021-12-14

9

Hanum Anindya

Hanum Anindya

Berarti Delisa jahat. meninggalkan Alrega.

trus Rere sebenarnya cewek apa cowok sih😂😂😂penasaran juga sih!

2021-12-13

10

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Karena Tatapan Mata
2 Bab 2. Pria Yang Berbeda
3 Bab 3. Aku Sibuk
4 Bab 4. Orang Mencurigakan
5 Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6 Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7 Bab 7. Jadilah Milikku
8 Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9 Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10 Bab 10. Tekad Anehmu
11 Bab 11. Kembalinya Masalalu
12 Bab 12. Kau Dalangnya
13 Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14 Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15 Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16 Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17 Bab 17. Semua Untuk Ibu
18 Eps 18. Gaun Terindah
19 Eps 19. Terimakasih Tuan
20 Bab 20. Kaki Langit
21 Eps 21. Pria Terbaik
22 Eps 22. Lamaran
23 Bab 23. Cium Aku!
24 Bab 24. Kakek Mett
25 Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26 Bab 26. Hal Termudah
27 Bab 27. Nama Sang Kekasih
28 Bab 28. Jangan Lepaskan
29 Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30 Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31 Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32 Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33 Bab 33. Zania Haquel
34 Bab 34. Kasih Sayang
35 Bab 35. Motor Yang Bagus
36 Bab 36. Hanza
37 Bab 37. Daville
38 Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39 Bab 39. Memanggilmu Apa
40 Bab 40. Dugaanku Benar
41 Bab 41. Aku Membencinya
42 Bab 42. Takutlah Padaku
43 Bab 43. Kau Terlambat
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46 Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47 Bab 47. Hanya Mirip
48 Bab 48. Haruskah?
49 Bab 49. Tidur Bersama
50 Bab 50. Bukan Bibirmu
51 Bab 51. Hanya Masa Lalu
52 Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53 Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54 Bab 54. Aku Menginginkanmu
55 Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56 Bab 56. Sengaja
57 Bab 57. Sengaja Lagi
58 Eps 58. Maafkan Aku
59 Bab 59. Yorin
60 Bab 60. Kencan
61 Bab 61. Dokter Cantik
62 Bab 62. Mobil Baru
63 Bab 63. Aku Mencintainya
64 Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65 Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66 Bab 66. Edisi Ganti Cover
67 Bab 67. Habislah Kau
68 Bab 68. Sebuah Rencana
69 Bab 69. Mengalah
70 Bab. 70. Seekor Anak Singa
71 Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72 Bab 72. Menggodanya
73 Bab 73. Tergoda
74 Bab 74. Aku Mencintaimu
75 Bab 75. Dia Marah Lagi
76 Bab 76. Senandung Pagi Hari
77 Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78 Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79 Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80 Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81 Bab 81. Aku Tahu
82 Bab 82. Bidadari
83 Bab 83. Entahlah
84 Bab 84. Setangkai Bunga
85 Bab 85. Wanita Yang Cantik
86 Bab 86. Sebuah Lukisan
87 Bab 87. Dialah Sang Penipu
88 Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89 Bab 89. Semua Sia-sia
90 Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91 Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92 Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93 Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94 Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95 Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96 Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97 Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98 Bab 98. Membayar Harga Diri
99 Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100 Bab 100. Perempuan Arogan
101 Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102 Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103 Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104 Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105 Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106 Bab 106. Mengalah Demi Dia
107 Bab 107. Bisa Diandalkan
108 Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109 Bab 109. Sudah Jujur
110 Bab 110. Ini Tidak Pantas
111 Bab 111. Ikatan Hati
112 Bab 112. Dua Ibu Kembar
113 Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114 Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115 Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116 Bab 116. Kematian Nenek
117 Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118 Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119 Bab 119. Memaafkan Keadaan
120 Bab 120. Menyukainya
121 Bab 121. Seandainya
122 Bab 122. Bolehkah?
123 Bab 123. Melepas Lelah
124 Bab 124. Melepas Lelah 2
125 Bab 125. Gelisah
126 Bab 126. Memeriksakan Diri
127 Bab 127. Sinyal Ponsel
128 Bab 128. Di Mana Istriku
129 Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130 Bab 130. Ujian Cinta Sella
131 Bab 131. Curiga
132 Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133 Bab 133. Tetaplah Di Sini
134 Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135 Bab 135. Apa Dia Cemburu
136 Bab. 136. Tawuran
137 Bab 137. Sebuah Hadiah
138 Bab 138. Muntah
139 Bab 139. Lebih Baik Tidak
140 Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141 Bab 141. Gendut
142 Bab 142. Terima Kasih Sayang
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Bab 1. Karena Tatapan Mata
2
Bab 2. Pria Yang Berbeda
3
Bab 3. Aku Sibuk
4
Bab 4. Orang Mencurigakan
5
Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6
Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7
Bab 7. Jadilah Milikku
8
Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9
Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10
Bab 10. Tekad Anehmu
11
Bab 11. Kembalinya Masalalu
12
Bab 12. Kau Dalangnya
13
Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14
Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15
Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16
Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17
Bab 17. Semua Untuk Ibu
18
Eps 18. Gaun Terindah
19
Eps 19. Terimakasih Tuan
20
Bab 20. Kaki Langit
21
Eps 21. Pria Terbaik
22
Eps 22. Lamaran
23
Bab 23. Cium Aku!
24
Bab 24. Kakek Mett
25
Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26
Bab 26. Hal Termudah
27
Bab 27. Nama Sang Kekasih
28
Bab 28. Jangan Lepaskan
29
Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30
Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31
Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32
Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33
Bab 33. Zania Haquel
34
Bab 34. Kasih Sayang
35
Bab 35. Motor Yang Bagus
36
Bab 36. Hanza
37
Bab 37. Daville
38
Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39
Bab 39. Memanggilmu Apa
40
Bab 40. Dugaanku Benar
41
Bab 41. Aku Membencinya
42
Bab 42. Takutlah Padaku
43
Bab 43. Kau Terlambat
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46
Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47
Bab 47. Hanya Mirip
48
Bab 48. Haruskah?
49
Bab 49. Tidur Bersama
50
Bab 50. Bukan Bibirmu
51
Bab 51. Hanya Masa Lalu
52
Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53
Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54
Bab 54. Aku Menginginkanmu
55
Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56
Bab 56. Sengaja
57
Bab 57. Sengaja Lagi
58
Eps 58. Maafkan Aku
59
Bab 59. Yorin
60
Bab 60. Kencan
61
Bab 61. Dokter Cantik
62
Bab 62. Mobil Baru
63
Bab 63. Aku Mencintainya
64
Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65
Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66
Bab 66. Edisi Ganti Cover
67
Bab 67. Habislah Kau
68
Bab 68. Sebuah Rencana
69
Bab 69. Mengalah
70
Bab. 70. Seekor Anak Singa
71
Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72
Bab 72. Menggodanya
73
Bab 73. Tergoda
74
Bab 74. Aku Mencintaimu
75
Bab 75. Dia Marah Lagi
76
Bab 76. Senandung Pagi Hari
77
Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78
Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79
Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80
Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81
Bab 81. Aku Tahu
82
Bab 82. Bidadari
83
Bab 83. Entahlah
84
Bab 84. Setangkai Bunga
85
Bab 85. Wanita Yang Cantik
86
Bab 86. Sebuah Lukisan
87
Bab 87. Dialah Sang Penipu
88
Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89
Bab 89. Semua Sia-sia
90
Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91
Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92
Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93
Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94
Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95
Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96
Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97
Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98
Bab 98. Membayar Harga Diri
99
Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100
Bab 100. Perempuan Arogan
101
Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102
Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103
Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104
Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105
Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106
Bab 106. Mengalah Demi Dia
107
Bab 107. Bisa Diandalkan
108
Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109
Bab 109. Sudah Jujur
110
Bab 110. Ini Tidak Pantas
111
Bab 111. Ikatan Hati
112
Bab 112. Dua Ibu Kembar
113
Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114
Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115
Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116
Bab 116. Kematian Nenek
117
Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118
Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119
Bab 119. Memaafkan Keadaan
120
Bab 120. Menyukainya
121
Bab 121. Seandainya
122
Bab 122. Bolehkah?
123
Bab 123. Melepas Lelah
124
Bab 124. Melepas Lelah 2
125
Bab 125. Gelisah
126
Bab 126. Memeriksakan Diri
127
Bab 127. Sinyal Ponsel
128
Bab 128. Di Mana Istriku
129
Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130
Bab 130. Ujian Cinta Sella
131
Bab 131. Curiga
132
Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133
Bab 133. Tetaplah Di Sini
134
Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135
Bab 135. Apa Dia Cemburu
136
Bab. 136. Tawuran
137
Bab 137. Sebuah Hadiah
138
Bab 138. Muntah
139
Bab 139. Lebih Baik Tidak
140
Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141
Bab 141. Gendut
142
Bab 142. Terima Kasih Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!