Bab 8. Hukumanmu Menikahiku

"Bagaimana dengan nasib teman saya, tuan?" tanya Rere masih dengan gaya memohon.

"Dia akan baik-baik saja selama kamu bisa dipercaya. Jangan sampai ada gosip apapun. Tapi kalau tidak, maka temanmu yang akan menjadi korbannya. Ingat, temanmu tadi sudah sanggup menerima hukuman dari kesalahanmu."

"Baik, tuan." kata Rere, kecemasan terlukis jelas diwajahnya.

"Terimakasih atas kerjasamannya." kata Zen sambil meninggalkan Rere.

"Eh, i iya, tuan" kata Rere gugup, ia tak menyangka Zen akan mengucapkan terimakasih padanya atas kerja sama kecil yang sudah ia berikan. Ahk, ia hanya disuruh menelpon dan memastikan Sella datang saja.

'Tapi, benar kah Sese akan baik-baik saja? Sungguh anak itu terlalu baik'

Zen kembali berdiri dibelakang Alrega, setelah urusannya dengan Rere selesai. Pria itu diam dan menyimpan kedua telapak tangan dalam saku celana.

"Jadi kau ingin temanmu yang bersalah itu tidak dipecat?" tanya Alrega.

Sedang Zen menatap Sella dengan tatapan yang lebih mengintimidasi dari tuannya.

Sella mengangguk, "tentu saja. Memangnya salah apa dia, dia tidak pantas dipecat hanya karena saya berada di sini?" katanya.

"Apa kau sanggup menanggung akibatnya?" tanya Alrega.

"Memangnya apa akibatnya? Menghukum saya dengan membersihkan gedung ini, kan? Itu mudah" kata Sella sambil melambaikan sebelah tangannya.

Kebanyakan orang kaya memang melakukan beberapa hal sekehendaknya tanpa memikirkan orang lain yang menjadi korbannya.

Lalu kembali berkata, "Atau...saya harus membayar ganti rugi. Berapa yang harus kubayar?" 

'Aku bisa membayar dengan mencicilnya, kan?'

"Ck! Jangan bilang kau akan membayar dengan cara mencicil" kata Alrega, meremehkan.

Deg. Jantung Sella berdetak lebih kuat. Tidak bisa berkata lagi seolah bibirnya kelu.

'Bagaimana dia bisa tahu yang kupikirkan, apa dia cenayang?'

Alrega berjalan mendekati Sella, menatap bola matanya lekat. Ia seolah tersedot kearahnya hanya karrna melihat sinar mata beningnya.

"Sudah kubilang, kamu harus membayar dengan menghabiskan sisa hidupmu bersamaku" kata Alrega kali ini ia mengulurkan tangan dan mencubit kecil dagu Sella.

"Hukuman macam apa itu? Bunuh saja saya!" sahut Sella seraya menepis tangan Alrega dari wajahnya.

Deg. Jantung keduanya berdegup lebih kencang, saat tangan mereka bersentuhan.

'Ya. Daripada aku harus hidup denganmu. Bagaimana ibu dan adikku. Ini penyiksaan seumur hidup namanya'

"Kami bukan pembunuh, nona. Kami pebisnis" kata Zen menyela, setelah mengangguk pada Alrega. "Kesalahan yang anda buat cukup banyak. Seandainya kami harus membawa anda kepihak berwajib negeri ini. Anda bisa dipenjara selama beberapa tahun"

"Hais. Kalian ini berlebihan, saya hanya masuk ke gedung ini tanpa izin, apa harus dipenjara? Yang benar saja." sedikit tertawa jengah.

"Zen, kemarikan hp-ku." kata Alrega sambil mengulurkan tangannya. Zen memberikan ponsel Alrega dari saku bagian dalam jasnya.

Setelah ponsel ada ditangannya, Alrega berkata lagi, "buat dia mengakui semua perbuatannya."

Kemudian, laki-laki berkulit putih itu membuka layar ponselnya dan mulai mengambil beberapa foto Sella. Ia membiarkan Zen bicara dengan Sella demi mencapai tujuannya. Sementara matahari mulai merambat naik. Itu hari yang akan sangat panas, cukup bagus untuk berjemur diri di atas atap.

"Nona, ingat dua tahun yang lalu, anda pernah mengaku hamil di depan semua orang yang ada di pesta. pernikahan?" kata Zen, dia menatap lurus pada Sella yang terkejut, sambil menutup mulutnya dengan tangan.

'Ini tidak mungkin kan. Bagaimana mereka bisa tahu. Padahal kata dua wanita itu bilang, takkan ada yang tahu selain mereka. Apa yang harus aku lakukan?"

"Anda tahu, nona pernikahan siapa yang sudah anda hancur kan?" mendengar pertanyaan Zen itu, Sella menggelengkan kepalanya, lalu ia mundur beberapa langkah karena begitu gugup.

"Itu adalah pesta pernikahan tuan Rega." kata Zsn sambil menunjuk Alrega dengan sopan, lalu melanjutkan,

"Jadi sekarang anda mengerti kalau kesalahan anda sangat banyak, bukan?" kata Zen, ada sedikit kepuasan diwajahnya melihat ekspresi diwajah Sella.

Sella masih tak mempercayai apa yang ia dengar saat ini, bahwa ada orang lain yang tahu tentang kejadian memalukan dua tahun yang lalu. Ia memilih lebih mempercayai hantu yang datang menyerang dengan wajah aslinya dan menakutkan. Ia masih menggeleng tanda tak percaya dengan apa yang sudah didengarnya.

"Anda sudah mencemarkan nama bak tuan, anda menipu tuan, memasuki gedungnya ini tanpa seizin tuan, dan mencoba melawan keputusan tuan untuk memecat kaaryawannya sendiri. Apa hak anda disini? Tidak ada!" kata Zen tegas.

 "Karena itu, kalau anda tidak ingin dipenjara..." kata-kata Zsn terputus.

Alrega menyela kalimat Zen sambil melangkah kearah Sella.

"Jadi sebagai hukumanmu menikahlah denganku" katanya tegas.

'Tidak. Aku tidak mau menikah... Tapi dipenjara aku juga tidak mau... Sial..! Kebetulan macam apa ini. Hei, aku terpaksa waktu itu.'

Airmata mulai menetes. Sella terduduk dilantai, sikap angkuhnya seketika hilang, yang ada kini rasa sesal dan rasa bersalah yang selalu menghantuinya kembali muncul. Ia menyimpan rasa sesak dan sakit itu sekian lamanya seorang diri. Tubuhnya seperti tak bertulang, bagaimana ia harus menghadapi semuanya sekarang? Haruskah ia menjalani sisa usianya dalam pernikahan sebagai kedok hukumannya?

Hal yang tidak pernah ia duga sebelumnya, bahkan bertemu dengan dua pria arogan ini di sini. Sella mencoba mencerna, takdir macam apa yang harus ia alami ini? Sella berusaha menenangkan diri, dengan menepuk-nepuk dadanya sendiri. Ia mendongak, berdiri lagi, lalu menatap Alrega penuh keraguan.

Pria ini tampan, tapi apakah ia akan mempercayakan hidupnya pada pria seperti ini? Sesulit apa kira-kira nanti,  ia sudah terbiasa dengan hidupnya yang sulit. Tapi apakah akan sama sulitnya dengan saat ayahnya pergi? Ataukah ia harus mati ditangan pria arogan ini?

"Apakah kalian punya bukti? Penipuan tidak akan menggunakan pasal hukuman seumur hidup, begitu pula menikah saya juga tidak harus menjalani seumur hidup." kata Sella setelah meredakan gejolak dihatinya. Suaranya bergetar, dan keringat dingin mulai membasahi keningnya.

"Tentu ada buktinya, nona. Bahkan rekaman CCTV anda juga kami punya" kata Zen.

'Terserah' Sella tidak perduli tapi hanya dalam hati.

"Mudah bagiku agar kau dipenjara seumur hidup" kata Alrega.

Sepertinya, Alrega tidak berniat membuat pernikahan mereka hanya bersifat sementara. Ia tahu apa yang dimakaud Sella, bahwa ia tak ingin seumur hidup bersamanya.

'Ya. Mungkin orang sepertimu bisa, tadi dia bilang gedung ini miliknya, kan? Haha...bodoh sekali aku dulu, tidak tahu akan berurusan dengan orang seperti kalian'

"Mengapa anda berdua tidak menjadi orang baik yang memaafkan aku?" kata Sella seraya tersenyum tipis, masih ada sisa isak tangis diwajahnya. Ia memohon, kembali berlutut. Sama seperti yang dilakukan Rere.

"Maafkan, saya... Sungguh saya terpaksa waktu itu. Apalagi saya tidak tahu kalau pesta itu adalah pesta pernikahannya tuan, Bisakah anda memaafkan saya?" Sella memgatupkan kedua tangan di depan dada.

"Apa memaafkanmu semudah membalikkan tubuhmu?" sahut Alrega setelah ia menyerahkan ponselnya kembali pada Zen.

"Saya tahu, memang tidak mudah. Kesalahan saya banyak. Saya benar-benar minta maaf. Saya tahu kalian berdua orang yang baik." kata Sella memelas. Kali ini dia memohon dengan sungguh-sungguh agar Alrega dan Zen mau melepaskannya.

'Tidak ada hukuman yang pantas dan setimpal dengan kesalahan anda selain menikah dengan tuan Rega." kata Zen.

"Itu tidak masuk akal.." kata Sella masih dengan sesenggukan karena menangis.

"Apa anda senang kalau keluarga anda tahu tentang semuanya, nona?" tanya Zen.

'Sialan! mereka mengancamku. Ya tentu saja mereka akan menyiksaku dengan alasan sebuah perrnikahan.'

"Baiklah. Saya akan menikah dengan tuan. Tapi jangan katakan apapun pada ibu saya dan juga keluarga saya. Mereka tidak tahu apapun. Jangan libatkan keluarga saya dalam hal ini. Biar seolah saya melakukannya karena saya mencintai tuan." kata Sella, penuh rasa kesal. Ingin rasanya ia muntah saat itu juga.

Menikah? Pernikahan, adalah kata yang sangat ia hindari dalam kehidupannya.

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

mulai menegangkan

2022-01-14

7

Hajime Nagumo

Hajime Nagumo

sadis amat kata-katanya Zen

2021-12-14

8

Hanum Anindya

Hanum Anindya

ceritanya mengalir begitu saja. semangat ya kak.

2021-12-13

8

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Karena Tatapan Mata
2 Bab 2. Pria Yang Berbeda
3 Bab 3. Aku Sibuk
4 Bab 4. Orang Mencurigakan
5 Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6 Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7 Bab 7. Jadilah Milikku
8 Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9 Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10 Bab 10. Tekad Anehmu
11 Bab 11. Kembalinya Masalalu
12 Bab 12. Kau Dalangnya
13 Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14 Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15 Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16 Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17 Bab 17. Semua Untuk Ibu
18 Eps 18. Gaun Terindah
19 Eps 19. Terimakasih Tuan
20 Bab 20. Kaki Langit
21 Eps 21. Pria Terbaik
22 Eps 22. Lamaran
23 Bab 23. Cium Aku!
24 Bab 24. Kakek Mett
25 Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26 Bab 26. Hal Termudah
27 Bab 27. Nama Sang Kekasih
28 Bab 28. Jangan Lepaskan
29 Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30 Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31 Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32 Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33 Bab 33. Zania Haquel
34 Bab 34. Kasih Sayang
35 Bab 35. Motor Yang Bagus
36 Bab 36. Hanza
37 Bab 37. Daville
38 Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39 Bab 39. Memanggilmu Apa
40 Bab 40. Dugaanku Benar
41 Bab 41. Aku Membencinya
42 Bab 42. Takutlah Padaku
43 Bab 43. Kau Terlambat
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46 Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47 Bab 47. Hanya Mirip
48 Bab 48. Haruskah?
49 Bab 49. Tidur Bersama
50 Bab 50. Bukan Bibirmu
51 Bab 51. Hanya Masa Lalu
52 Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53 Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54 Bab 54. Aku Menginginkanmu
55 Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56 Bab 56. Sengaja
57 Bab 57. Sengaja Lagi
58 Eps 58. Maafkan Aku
59 Bab 59. Yorin
60 Bab 60. Kencan
61 Bab 61. Dokter Cantik
62 Bab 62. Mobil Baru
63 Bab 63. Aku Mencintainya
64 Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65 Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66 Bab 66. Edisi Ganti Cover
67 Bab 67. Habislah Kau
68 Bab 68. Sebuah Rencana
69 Bab 69. Mengalah
70 Bab. 70. Seekor Anak Singa
71 Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72 Bab 72. Menggodanya
73 Bab 73. Tergoda
74 Bab 74. Aku Mencintaimu
75 Bab 75. Dia Marah Lagi
76 Bab 76. Senandung Pagi Hari
77 Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78 Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79 Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80 Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81 Bab 81. Aku Tahu
82 Bab 82. Bidadari
83 Bab 83. Entahlah
84 Bab 84. Setangkai Bunga
85 Bab 85. Wanita Yang Cantik
86 Bab 86. Sebuah Lukisan
87 Bab 87. Dialah Sang Penipu
88 Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89 Bab 89. Semua Sia-sia
90 Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91 Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92 Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93 Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94 Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95 Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96 Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97 Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98 Bab 98. Membayar Harga Diri
99 Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100 Bab 100. Perempuan Arogan
101 Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102 Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103 Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104 Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105 Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106 Bab 106. Mengalah Demi Dia
107 Bab 107. Bisa Diandalkan
108 Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109 Bab 109. Sudah Jujur
110 Bab 110. Ini Tidak Pantas
111 Bab 111. Ikatan Hati
112 Bab 112. Dua Ibu Kembar
113 Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114 Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115 Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116 Bab 116. Kematian Nenek
117 Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118 Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119 Bab 119. Memaafkan Keadaan
120 Bab 120. Menyukainya
121 Bab 121. Seandainya
122 Bab 122. Bolehkah?
123 Bab 123. Melepas Lelah
124 Bab 124. Melepas Lelah 2
125 Bab 125. Gelisah
126 Bab 126. Memeriksakan Diri
127 Bab 127. Sinyal Ponsel
128 Bab 128. Di Mana Istriku
129 Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130 Bab 130. Ujian Cinta Sella
131 Bab 131. Curiga
132 Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133 Bab 133. Tetaplah Di Sini
134 Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135 Bab 135. Apa Dia Cemburu
136 Bab. 136. Tawuran
137 Bab 137. Sebuah Hadiah
138 Bab 138. Muntah
139 Bab 139. Lebih Baik Tidak
140 Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141 Bab 141. Gendut
142 Bab 142. Terima Kasih Sayang
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Bab 1. Karena Tatapan Mata
2
Bab 2. Pria Yang Berbeda
3
Bab 3. Aku Sibuk
4
Bab 4. Orang Mencurigakan
5
Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6
Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7
Bab 7. Jadilah Milikku
8
Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9
Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10
Bab 10. Tekad Anehmu
11
Bab 11. Kembalinya Masalalu
12
Bab 12. Kau Dalangnya
13
Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14
Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15
Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16
Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17
Bab 17. Semua Untuk Ibu
18
Eps 18. Gaun Terindah
19
Eps 19. Terimakasih Tuan
20
Bab 20. Kaki Langit
21
Eps 21. Pria Terbaik
22
Eps 22. Lamaran
23
Bab 23. Cium Aku!
24
Bab 24. Kakek Mett
25
Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26
Bab 26. Hal Termudah
27
Bab 27. Nama Sang Kekasih
28
Bab 28. Jangan Lepaskan
29
Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30
Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31
Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32
Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33
Bab 33. Zania Haquel
34
Bab 34. Kasih Sayang
35
Bab 35. Motor Yang Bagus
36
Bab 36. Hanza
37
Bab 37. Daville
38
Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39
Bab 39. Memanggilmu Apa
40
Bab 40. Dugaanku Benar
41
Bab 41. Aku Membencinya
42
Bab 42. Takutlah Padaku
43
Bab 43. Kau Terlambat
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46
Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47
Bab 47. Hanya Mirip
48
Bab 48. Haruskah?
49
Bab 49. Tidur Bersama
50
Bab 50. Bukan Bibirmu
51
Bab 51. Hanya Masa Lalu
52
Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53
Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54
Bab 54. Aku Menginginkanmu
55
Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56
Bab 56. Sengaja
57
Bab 57. Sengaja Lagi
58
Eps 58. Maafkan Aku
59
Bab 59. Yorin
60
Bab 60. Kencan
61
Bab 61. Dokter Cantik
62
Bab 62. Mobil Baru
63
Bab 63. Aku Mencintainya
64
Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65
Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66
Bab 66. Edisi Ganti Cover
67
Bab 67. Habislah Kau
68
Bab 68. Sebuah Rencana
69
Bab 69. Mengalah
70
Bab. 70. Seekor Anak Singa
71
Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72
Bab 72. Menggodanya
73
Bab 73. Tergoda
74
Bab 74. Aku Mencintaimu
75
Bab 75. Dia Marah Lagi
76
Bab 76. Senandung Pagi Hari
77
Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78
Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79
Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80
Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81
Bab 81. Aku Tahu
82
Bab 82. Bidadari
83
Bab 83. Entahlah
84
Bab 84. Setangkai Bunga
85
Bab 85. Wanita Yang Cantik
86
Bab 86. Sebuah Lukisan
87
Bab 87. Dialah Sang Penipu
88
Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89
Bab 89. Semua Sia-sia
90
Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91
Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92
Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93
Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94
Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95
Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96
Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97
Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98
Bab 98. Membayar Harga Diri
99
Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100
Bab 100. Perempuan Arogan
101
Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102
Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103
Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104
Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105
Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106
Bab 106. Mengalah Demi Dia
107
Bab 107. Bisa Diandalkan
108
Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109
Bab 109. Sudah Jujur
110
Bab 110. Ini Tidak Pantas
111
Bab 111. Ikatan Hati
112
Bab 112. Dua Ibu Kembar
113
Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114
Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115
Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116
Bab 116. Kematian Nenek
117
Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118
Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119
Bab 119. Memaafkan Keadaan
120
Bab 120. Menyukainya
121
Bab 121. Seandainya
122
Bab 122. Bolehkah?
123
Bab 123. Melepas Lelah
124
Bab 124. Melepas Lelah 2
125
Bab 125. Gelisah
126
Bab 126. Memeriksakan Diri
127
Bab 127. Sinyal Ponsel
128
Bab 128. Di Mana Istriku
129
Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130
Bab 130. Ujian Cinta Sella
131
Bab 131. Curiga
132
Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133
Bab 133. Tetaplah Di Sini
134
Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135
Bab 135. Apa Dia Cemburu
136
Bab. 136. Tawuran
137
Bab 137. Sebuah Hadiah
138
Bab 138. Muntah
139
Bab 139. Lebih Baik Tidak
140
Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141
Bab 141. Gendut
142
Bab 142. Terima Kasih Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!