Bab 4. Orang Mencurigakan

Ketiga wanita yang ada dihadapan Sella hanya terdiam sambil terus menatap keluar jendela. Mereka kemudian duduk dengan terburu-buru didekat Sella. Flinna dan Rika berkata bersamaan,

"Tadi ada orang yang mencurigakan." Kata-kata mereka membuat Sella mengerutkan dahinya dan mengamati keadaan disekitar rumah mereka.

"Mencurigakan? Jadi itu yang membuat ibu kuatir?" tanya Sella. Ketiga wanita itu mengangguk bersamaan.

Sella beranjak dari duduknya dan keluar rumah, mengitarinya dan berdiri didepan toko sambil melipat kedua tangan didepan perutnya. Ia tidak melihat apapun yang aneh, atau mencurigakan, semua biasa-biasa saja.

Tapi naluri melindungi muncul saat ada seorang pria yang berpakaian serba hitam dan berkaca mata hitam, menghampiri tokonya dan ingin membeli sebungkus rokok.

Sella belum pernah melihat dan mengenal pria seperti ini dilingkungannya. Setahu Sella, orang seperti ini hanya bekerja untuk lembaga, perusahaan atau orang-orang tertentu saja.

Saat melayani orang berwajah sangar itu, Sella menatap wajahnya dengan tajam, mencari sebuah kebenaran tentang jati diri laki-laki itu. Tatapan mata Sella seolah ribuan panah dewa Arthemis, sang dewa pemburu pada kisah legenda Yunani kuno, yang siap meluncur kearah musuhnya. Tapi Sella tidak menangkap sinyal kejahatan dimatanya.

Setelah orang itu pergi, Sella mendekati ketiga wanita yang tengah ketakutan. Ia tersenyum tipis sambil memeluk Flinna.

"Ibu, tenanglah. Tidak ada apapun yang bisa menyakiti ibu selama ada aku." kata Sella menenangkan ibunya.

Tentu saja Sella menghkawatirkan ibunya, karena dari pengalamannya selama merawat Flinna, perempuan paruh baya itu akan tertekan bila muncul rasa kekhawatiran yang berlebihan, tidak boleh ada dalam pikiran dan perasaan Flinna, hal buruk yang dapat memgganggu mentalnya.

"Orang itu seperti mengamati rumah kita dan mondar-mandir sejak tadi." kata Flinna dan diangguki oleh Runa dan Rika.

"Maksud ibu, laki-laki yang tadi membeli rokok?" tanya Sella, dan ketiga wanita yang duduk di sofa usang itu kembali mengangguk.

"Tidak usah kuatir. Sepertinya, dia pria baik-baik. Mungkin memang dia seorang pengangguran yang dibayar untuk menjaga kita. Atau... dia orang yang menyukaiku, bu." kata Sella sambil tertawa.

Ia mencoba mengalihkan perasaan khawatir ibunya, karena Flinna hanya boleh merasakan bahagia, agar semua baik-baik saja. Ia yakin dengan nalurinya bahwa pria yang mencurigakan itu tidak bermaksud jahat. Berprasangka baik itu bagus, kan?

"Kau ini." kata Flinna menyenggol lengan Sella dengan siku tangan.

"Haha. Itu lucu kan, bu. Kupikir ibu akan senang bila aku menikah?" kata Sella masih dengan tertawa.

"Kakak. Ini tidak lucu. Ibu hampir menangis tadi karena orang itu sempat melongok kesegala arah di sisi rumah kita." kata Runa.

Mendengar kata-kata Runa, Sella menarik tangan adiknya dengan keras.

"Apa kamu sadar dengan apa yang kamu katakan? Bagaimana kalau ibu sakit? Apa kamu sanggup mengurusnya?" kata Sella lirih, tapi penuh tekanan.

'Dasar adik menyebalkan.'

"Kakak, aku sudah mencoba menenangkan ibu, tadi. Aku sudah bertanya pada orang itu, tapi dia diam saja."

"Apa yang kamu tanyakan?"

"Ada urusan apa kesini? Apa anda mencari sesuatu, pak? Tapi dia hanya melirikku saja lalu pergi."

"Ya, sudahlah. Lain kali kalau ada hal seperti ini hubungi kakak."

"Aku sudah menelponmu, tapi kakak tidak perduli."

"Oh, maafkan aku. Mungkin aku sedang dijalan. Pergilah belajar. Biar aku yang mengurus ibu." kata Sella seraya kembali mendekati ibunya dan mengajaknya bicara hal-hal yang ringan agar Flinna melupakan kekhawatirannya.

Setelah ibunya tenang dan kembali melakukan aktifitas kesukaannya menjahit pakaian, Sella bernafas lega. Ia tak ingin kejadian saat dulu ia masih anak-anak yang menjelang remaja, terulang kembali. Saat-saat yang sangat melelahkan baginya. Dimana ia harus bekerja, sambil menyelesaikan sekolahnya sementara ibunya tidak bisa berbuat apa-apa karena depresi yang diderita.

Saat itu ayahnya pergi bersama wanita lain yang ternyata telah menjadi istri ayahnya. Mereka tidak berdaya, dan hanya bisa menangis karena rasa sakit kehilangan kasih sayang seorangbayah. Sedangkan mereka juga tidak memiliki uang.

Sella hampir saja menitikkan air mata memgingat bagaimana tubuh lemahnya harus menanggung beban seberat itu demi ibu dan adiknya. Sakit sekali perasaannya, tapi ia tak bisa mengungkapkannya pada siapapun. Ia terbiasa menanggung lukanya sendiri, merasakan lelahnya sendiri, hingga ia menjadi setegar ini. Walau pada akhirnya ia jadi sangat membenci ayahnya yang seorang laki-laki.

Sambil menenangkan hatinya yang mengingat masa lalu, Sella menyibukkan dirinya di toko, mengecek stock barang, mencatat pesanan dan melayani pembeli yang silih berganti datang.

Sampai sore, lalu menjelang malam, kini Sella mulai merasa was-was. Pria itu masih ada disekitar rumah mereka. Sella menceritakan kegelisahan hatinya pada Rejan. Adik laki-lakinya ini mengerti, untuk waspada tanpa menimbulkan kecurigaan ibunya kembali.

"Sebenarnya siapa mereka, bahkan sepertinya jumlah mereka bertambah." gumam Sella.

Ia dan Rejan, sama-sama berlatih ilmu beladiri dengan baik, tapi kalau harus menghadapi pria-pria kekar itu, hanya ia sendiri dan Rejan, tentu tidak akan sanggup. Sella hanya berharap semua kekhawatiran mereka salah.

***

Di tempat lain diruangan kantornya, Alrega duduk di sofa besar yang berada di depan meja kerjanya. Ruangan yang cukup besar dengan fasilitas mewah, membuat siapapun betah tinggal berlama-lama di dalamnya. Bahkan bila lelah, Alrega akan beristirahat dikamarnya yang ada disebelah bufet tempati untuk menyimpan berbagai macam buku.

Zen juga duduk di depan Alrega sambil mengamati laptopnya. Sesekali mereka menyeruput kopi panas yang tersedia di atas meja.

"Apa saya boleh bertanya, tuan?" tanya Zen memecah keheningan, hari sudah merambat pada malam, tapi Alrega belum hendak pulang.

"Hemm." gumam Alrega.

"Kenapa anda ingin menemuinya, gadis itu. Apa ada hubungannya dengan nona Delisa?"

"Ck! Kau masih memanggilnya nona."

"Ya. Deli maksud saya."

"Aku tidak akan marah. Panggil dia sesukamu saja." kata Alrega, dia diam sejenak seperti beefikir lalu berkata lagi, "Kau bisa membawanya besok?'

'Aku bisa membawanya saat ini juga, tapi dengan alasan apa. Aku tidak mungkin membuat keributan dalam keluarga itu, kan?'

"Bisa, tuan." jawab Zen sambil menatap Alrega sejenak. Lalu melanjutkan pekerjaannya kembali.

"Pasti kau sudah menyimpan anak buahmu, berjaga di rumahnya. Apa aku benar?"

"Benar" Zen menjawab dengan menatap Alrega serius.

"Apa kau mencurigaiku?"

"Maaf, tuan.'

"Ya. Kau benar. Tentu ada hubungannya dengan Deli."

'Jadi tebakanku benar, anda akan menikahi gadis itu karena Delisa kembali?'

"Tapi tuan, dia perempuan yang sudah menipu anda." sahut Zsn.

'Bahkan kupikir dia tidak akan mau menikah dengan anda.'

"Apa kamu tidak mengerti juga? Dia orang yang tepat."

'Bahkan dia bukan tipe anda'

"Baik, tuan. Saya faham." jawab Zen datar.

"Siapa pemilik Davilla sekarang. Aku ingin membelinya dengan harga yang pantas." kata Alrega mengalihkan pembicaraan.

'Perempuan bodoh itu, menjual gedung semegah itu dengan harga murah. Dia bahkan tidak bisa menghargai dirinya sendiri, menjual hadiah mas kawin dengan harga yang tidak pantas.'

"Davilla, sejak bukan milik Deli lagi, sudah berpindah tangan sebanyak dua kali. Itu yang saya ketahui. Mereka tidak merawatnya dengan baik."

"Karena itu beli Davilla kembali. Gedung itu harus berada ditangan yang tepat. Aku mendedikasikan gedung itu untuk pasangan hidupku. Bagaimana aku membiarkannya berada ditangan orang lain."

Membangun sebuah gedung yang sebagus Davilla, akan membutuhkan waktu lama, sedangkan Alrega ingin memiliki gedung itu dengan maksud tertentu. Jadi akan lebih baik kalau membelinya kembali, secepatnya.

'Ck! Anda benar-benar akan balas dendam dengan perempuan itu rupanya. Baiklah, anda selalu tahu apa yang akan anda lakukan. Aku hanya mengikuti rencana anda saja.'

Terpopuler

Comments

Hajime Nagumo

Hajime Nagumo

🙄🙄🙄🙄🙄

2022-03-07

8

Aris Pujiono

Aris Pujiono

bikin penasaran ceritanya

2022-01-03

6

Hanum Anindya

Hanum Anindya

salut sama Della yang mau mengurus ibunya.

2021-12-11

10

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Karena Tatapan Mata
2 Bab 2. Pria Yang Berbeda
3 Bab 3. Aku Sibuk
4 Bab 4. Orang Mencurigakan
5 Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6 Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7 Bab 7. Jadilah Milikku
8 Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9 Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10 Bab 10. Tekad Anehmu
11 Bab 11. Kembalinya Masalalu
12 Bab 12. Kau Dalangnya
13 Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14 Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15 Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16 Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17 Bab 17. Semua Untuk Ibu
18 Eps 18. Gaun Terindah
19 Eps 19. Terimakasih Tuan
20 Bab 20. Kaki Langit
21 Eps 21. Pria Terbaik
22 Eps 22. Lamaran
23 Bab 23. Cium Aku!
24 Bab 24. Kakek Mett
25 Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26 Bab 26. Hal Termudah
27 Bab 27. Nama Sang Kekasih
28 Bab 28. Jangan Lepaskan
29 Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30 Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31 Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32 Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33 Bab 33. Zania Haquel
34 Bab 34. Kasih Sayang
35 Bab 35. Motor Yang Bagus
36 Bab 36. Hanza
37 Bab 37. Daville
38 Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39 Bab 39. Memanggilmu Apa
40 Bab 40. Dugaanku Benar
41 Bab 41. Aku Membencinya
42 Bab 42. Takutlah Padaku
43 Bab 43. Kau Terlambat
44 Bab 44. Pulang
45 Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46 Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47 Bab 47. Hanya Mirip
48 Bab 48. Haruskah?
49 Bab 49. Tidur Bersama
50 Bab 50. Bukan Bibirmu
51 Bab 51. Hanya Masa Lalu
52 Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53 Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54 Bab 54. Aku Menginginkanmu
55 Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56 Bab 56. Sengaja
57 Bab 57. Sengaja Lagi
58 Eps 58. Maafkan Aku
59 Bab 59. Yorin
60 Bab 60. Kencan
61 Bab 61. Dokter Cantik
62 Bab 62. Mobil Baru
63 Bab 63. Aku Mencintainya
64 Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65 Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66 Bab 66. Edisi Ganti Cover
67 Bab 67. Habislah Kau
68 Bab 68. Sebuah Rencana
69 Bab 69. Mengalah
70 Bab. 70. Seekor Anak Singa
71 Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72 Bab 72. Menggodanya
73 Bab 73. Tergoda
74 Bab 74. Aku Mencintaimu
75 Bab 75. Dia Marah Lagi
76 Bab 76. Senandung Pagi Hari
77 Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78 Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79 Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80 Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81 Bab 81. Aku Tahu
82 Bab 82. Bidadari
83 Bab 83. Entahlah
84 Bab 84. Setangkai Bunga
85 Bab 85. Wanita Yang Cantik
86 Bab 86. Sebuah Lukisan
87 Bab 87. Dialah Sang Penipu
88 Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89 Bab 89. Semua Sia-sia
90 Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91 Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92 Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93 Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94 Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95 Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96 Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97 Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98 Bab 98. Membayar Harga Diri
99 Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100 Bab 100. Perempuan Arogan
101 Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102 Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103 Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104 Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105 Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106 Bab 106. Mengalah Demi Dia
107 Bab 107. Bisa Diandalkan
108 Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109 Bab 109. Sudah Jujur
110 Bab 110. Ini Tidak Pantas
111 Bab 111. Ikatan Hati
112 Bab 112. Dua Ibu Kembar
113 Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114 Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115 Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116 Bab 116. Kematian Nenek
117 Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118 Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119 Bab 119. Memaafkan Keadaan
120 Bab 120. Menyukainya
121 Bab 121. Seandainya
122 Bab 122. Bolehkah?
123 Bab 123. Melepas Lelah
124 Bab 124. Melepas Lelah 2
125 Bab 125. Gelisah
126 Bab 126. Memeriksakan Diri
127 Bab 127. Sinyal Ponsel
128 Bab 128. Di Mana Istriku
129 Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130 Bab 130. Ujian Cinta Sella
131 Bab 131. Curiga
132 Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133 Bab 133. Tetaplah Di Sini
134 Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135 Bab 135. Apa Dia Cemburu
136 Bab. 136. Tawuran
137 Bab 137. Sebuah Hadiah
138 Bab 138. Muntah
139 Bab 139. Lebih Baik Tidak
140 Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141 Bab 141. Gendut
142 Bab 142. Terima Kasih Sayang
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Bab 1. Karena Tatapan Mata
2
Bab 2. Pria Yang Berbeda
3
Bab 3. Aku Sibuk
4
Bab 4. Orang Mencurigakan
5
Bab 5. Kau Di Sini Rupanya 1
6
Bab 6. Kau Di Sini Rupanya 2
7
Bab 7. Jadilah Milikku
8
Bab 8. Hukumanmu Menikahiku
9
Eps 9. Orang Yang Tidak Diharapkan
10
Bab 10. Tekad Anehmu
11
Bab 11. Kembalinya Masalalu
12
Bab 12. Kau Dalangnya
13
Bab 13. Dua Tahun Lalu, Dan Perjanjian Keji
14
Eps 14. Dua Tahun Lalu Dan Hancurnya Sebuah Pesta
15
Bab 15. Delisa dan Zola, Mereka Adalah
16
Bab 16. Mereka Adalah Konspirator
17
Bab 17. Semua Untuk Ibu
18
Eps 18. Gaun Terindah
19
Eps 19. Terimakasih Tuan
20
Bab 20. Kaki Langit
21
Eps 21. Pria Terbaik
22
Eps 22. Lamaran
23
Bab 23. Cium Aku!
24
Bab 24. Kakek Mett
25
Bab 25. Seperti Klausa Kematian
26
Bab 26. Hal Termudah
27
Bab 27. Nama Sang Kekasih
28
Bab 28. Jangan Lepaskan
29
Bab 29. Orang Yang Kau Maksudkan
30
Bab 30. Pengantin Paling Sedih
31
Bab 31. Ratu Tapi Pembantu
32
Bab 32. Tangisan Tengah Malam
33
Bab 33. Zania Haquel
34
Bab 34. Kasih Sayang
35
Bab 35. Motor Yang Bagus
36
Bab 36. Hanza
37
Bab 37. Daville
38
Bab 38. Semua Itu Bajumu!
39
Bab 39. Memanggilmu Apa
40
Bab 40. Dugaanku Benar
41
Bab 41. Aku Membencinya
42
Bab 42. Takutlah Padaku
43
Bab 43. Kau Terlambat
44
Bab 44. Pulang
45
Bab 45. Kenangan Yang Tajam
46
Bab 46. Kenangan Yang Tajam Lagi
47
Bab 47. Hanya Mirip
48
Bab 48. Haruskah?
49
Bab 49. Tidur Bersama
50
Bab 50. Bukan Bibirmu
51
Bab 51. Hanya Masa Lalu
52
Bab 52. Kuharap Bukan Dia
53
Bab 53. Kuharap Bukan Dia Lagi
54
Bab 54. Aku Menginginkanmu
55
Bab 55. Banyaknya Rasa kecewa
56
Bab 56. Sengaja
57
Bab 57. Sengaja Lagi
58
Eps 58. Maafkan Aku
59
Bab 59. Yorin
60
Bab 60. Kencan
61
Bab 61. Dokter Cantik
62
Bab 62. Mobil Baru
63
Bab 63. Aku Mencintainya
64
Bab 64. Memanfaatkan Sebelum Berakhir
65
Bab 65. Aku Tidak Apa-apa
66
Bab 66. Edisi Ganti Cover
67
Bab 67. Habislah Kau
68
Bab 68. Sebuah Rencana
69
Bab 69. Mengalah
70
Bab. 70. Seekor Anak Singa
71
Bab 71. Tempat yang paling sedih.
72
Bab 72. Menggodanya
73
Bab 73. Tergoda
74
Bab 74. Aku Mencintaimu
75
Bab 75. Dia Marah Lagi
76
Bab 76. Senandung Pagi Hari
77
Bab 77. Tidak Seperti Yang Kau Kira
78
Bab 78. Hatiku Seperti Kaca
79
Bab 79. Kau Bintang Dihatiku
80
Bab 80. Gadis Bermata Jeli
81
Bab 81. Aku Tahu
82
Bab 82. Bidadari
83
Bab 83. Entahlah
84
Bab 84. Setangkai Bunga
85
Bab 85. Wanita Yang Cantik
86
Bab 86. Sebuah Lukisan
87
Bab 87. Dialah Sang Penipu
88
Bab 88. Aku Tidak Bersalah
89
Bab 89. Semua Sia-sia
90
Bab 90. Semua Sia-sia Lagi
91
Bab 91. Seperti Sendi Yang Terlepas
92
Bab 92. Tempat Yang Paling Sedih
93
Bab 93. Pengakuan Menyakitkan
94
Bab 94. Dia Tidak Hamil?
95
Bab 95. Jangan Menyentuhnya
96
Bab 96. Pangeran Tampan Dari Negeri Dongeng
97
Bab 97. Apa Sudah Cukup?
98
Bab 98. Membayar Harga Diri
99
Bab 99. Harga Diri Yang Tidak Berharga
100
Bab 100. Perempuan Arogan
101
Bab 101. Tempat Yang Diinginkan 1
102
Bab 102. Tempat Yang Diinginkan 2
103
Bab 103. Cinta Pembantu Dan Majikan
104
Bab 104. Entah Harus Benci Atau Cinta
105
Bab 105. Malaikat Pencabut Nyawa
106
Bab 106. Mengalah Demi Dia
107
Bab 107. Bisa Diandalkan
108
Bab 108. Tidak Ada Kemarahan
109
Bab 109. Sudah Jujur
110
Bab 110. Ini Tidak Pantas
111
Bab 111. Ikatan Hati
112
Bab 112. Dua Ibu Kembar
113
Bab 113. Keputusan Yang Tidak Salah
114
Bab 114. Keputusan Selanjutnya
115
Bab 115. Tak Ada Manusia Yang Sempurna
116
Bab 116. Kematian Nenek
117
Bab 117. Seorang Pelayat Wanita
118
Bab 118. Mengusirnya Pergi, Tapi ...
119
Bab 119. Memaafkan Keadaan
120
Bab 120. Menyukainya
121
Bab 121. Seandainya
122
Bab 122. Bolehkah?
123
Bab 123. Melepas Lelah
124
Bab 124. Melepas Lelah 2
125
Bab 125. Gelisah
126
Bab 126. Memeriksakan Diri
127
Bab 127. Sinyal Ponsel
128
Bab 128. Di Mana Istriku
129
Bab 129. Ujian Cinta Alrega
130
Bab 130. Ujian Cinta Sella
131
Bab 131. Curiga
132
Bab 132. Antara Cinta Dan Harga Diri
133
Bab 133. Tetaplah Di Sini
134
Bab 134. Dinginnya Pagi Yang Hangat
135
Bab 135. Apa Dia Cemburu
136
Bab. 136. Tawuran
137
Bab 137. Sebuah Hadiah
138
Bab 138. Muntah
139
Bab 139. Lebih Baik Tidak
140
Bab 140. Cinta Yang Berbeda
141
Bab 141. Gendut
142
Bab 142. Terima Kasih Sayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!