SIBURUK RUPA AISYAH

SIBURUK RUPA AISYAH

DIUSIR DARI RUMAH

Aditya Wirawan. Seorang pengusaha sukses, berusia 28 tahun. Akibat trauma pada sang kekasih yang meninggalkannya begitu saja, membuat Aditya ingin memiliki keturunan dengan cara inseminasi. Tak disangkah! Dokter salah melakukan inseminasi pada seorang gadis biasa, bernama Aisyah Maharani, hingga takdir- membawa dia pada cinta yang sesungguhnya.

Aisyah Maharani, dengan nama samaran Anisa Mahardika, wanita berusia 26 tahun. Wanita cantik, yang merupakan korban salah inseminasi, saat dirinya melakukan pemeriksaan kesehatan di sebuah rumah sakit, di kota Surabaya. Dan akibat kesalahan itu, membuat dirinya hamil- dan melahirkan sepasang bayi kembar, Bella dan Sella.

Bella. (Di sini aku menggambarkan walaupun kembar, tapi wajah mereka tidaklah sama.)

Sella

Karla. Ibu dari Aditya Wirawan, yang begitu

tergila-gila pada pengusaha kaya itu.

Suara tamparan, terdengar begitu menggema dari dalam sebuah hunian sederhana yang terletak di kota Surabaya. Wajah tua itu nampak begitu murka. Terlihat jelas dari kilatan matanya yang nampak memerah, dan juga lehernya yang menegang,.

Handoko melayangkan sebuah tamparan keras pada pipi putri tertuanya, Aisyah! Saat dia tahu, wanita berusia dua puluh enam tahun itu, tengah mengandung.

"PLAAK!" Tamparan yang Papa Handoko layangkan pada putrinya, membuat Aisyah seketika terjatuh ke lantai.

"Dasar kau wanita murahan, Aisyah!! Apakah kami pernah mengajarmu hal yang tidak baik, hingga kau melakukan hal serendah ini...?!" teriakan yang ke luar dari pria paruh baya itu, terdengar begiu menggema, saat emosi dalam dirinya tak dapat dia bendung lagi.

Aisyah hanya menangis, tanpa bisa berbuat apa-apa. Dengan air mata yang terus membasahi kedua pipinya, wanita cantik itu, merangkak pada kaki Ayahnya. Melingkar penuh kedua tangannya, memeluk erat kedua kaki Papa Handoko.

"Maafkan aku, Paa! Maaf...Tapi percayalah, aku sama sekali tidak melakukan hal itu! Aku juga sama sekali tidak tahu bagaimana juga aku bisa hamil." Air mata terus saja membasahi kedua pipi Aisyah, saat mengatakan hal yang sama sekali tidak penah dia lakukan.

Memerah semakin saja menyelimuti wajah Papa Handoko. Mendengar putrinya, yang sama sekali tidak mau mengakui akan kesalahannya.

Tanpa memikirkan keadaan Aisyah yang tengah hamil muda, lelaki tua itu menghempaskan kedua kakinya dengan sangat kuat, hingga membuat tubuh ramping putrinyaa tersungkur ke belakang.

"Keluar kau dari rumah ini, Aisyah! Ke luar...!" teriak Papa Handoko, saat diri itu semakin dilanda akan api amarah pada putri tertuanya.

Wajahnya kaget luar biasa, mendengar keinginan Ayahnya~ yang memintanya untuk pergi dari rumah. Memikirkan dirinya yang harus hidup di luar rumah, dan tidak bersama keluarganya dalam keadaan hamil. Sementara dia saja tidak mengetahui siapa, Ayah bayi daalam kandungannya.n

"Tidak, Pa! tidak. Aisyah tidak mau ke luar dari rumah ini. Aisyah harus ke mana, Pa! Aisyah harus ke mana?"

Mama Anita! Yang merupakan Ibu kandung dari Aisyah, hanya bisa menangis. Wanita tua itu! Tak henti-hentinya menitikkan air matanya, akibat rasa kecewanya yang begitu besar, pada putri sulungnya Aisyah. Hatinya sungguh terluka, saat mengetahui kalau Aisyah hamil. hHngga untuk menoleh saja, dia enggan melakukannya.

Dua mata Aisyah tertuju pada Mama Anita! yang sedari tadi, hanya bisa menangis, dan sama sekali tidak memperdulikannya.

"Ma...Aku mohon percayalah padaku, aku sama sekali tidakmelakukan hal serendah itu. Aku juga tidak tahu, bagaimana aku bisa hamil, Maa!

Dua tangan yang terpenjara dalam genggaman putrinya, ta segera Anita tarik, tanpa sedikitpun mengalihkan tatapan matanya pada Aisyah yang masih terus memohon padanya.

"Pergilah, Syah! Pergilah. Mama sudah tidak sudi, melihatmu lagi." Walapun dirinya berkata seperti itu, sesungguhnya hatinya amatlah hancur. Di mana harus mengusir putrinya kandungnya, dalam kondisi hamil. Tapi rasa kecewa yang sudah begitu besar, membuat Mama Anita berusaha membunuhnya.

"Tapi, Maa! Aisyah benar-benar, sama sekali tidak pernah melakukan hal itu. Aisyah sama sekali tidak pernah melakukannya, Maa!" seru Aisyah, yang masih saja berusaha meyakinkan Mama Anita.

Enggan sama sekali berpaling, atau menoleh sedikitpun. Sakit di hati Mama Anita sudah teramat sangat, hingga membuat dia ikut mendukung keputusan Suaminyaa, agar mengusir putri sulung mereka, dari rumah.

"Pergilah, Aisyah! Karena Mama sudah tidak sudi melihatmu lagi. Kau sudah sangat membuat Mama kecewa. Mama sangat kecewa padamu, Syah! Sangat kecewa.." Air matanya pun tumpah. Saat hatinya pun berat, harus mengusir putri sulungnya.

Handoko menghampiri pada sebuah tas pakaian berwarna hitam, yang tergelak di lantai rumahnya. Di mana, di sana! Sudah terisi penuh pakaian putrinya. Tangannya menggapai tas itu, dan menghampiri pada Aisyah. Mencengkram kuat tangan putrinya, dan menarik paksa ke luar dari dalam rumah.

"Ke luar kau dari rumah ini, Aisyah! Keluar..." Nada tinggi, saat dengan paksa pria tua itu, menarik tangan putrinya ke luar dari dalam rumah.

Dengan tubuh terseret oleh langkah kaki Ayahnya, yang membawanya menuju pintu utama, Aisyah terus saja memohon pada Ayannya, agar mau membatalkan keingiannya, untuk mengusirnya dari rumah.

"Tidak, Paa! Tidak...Aisyah mohon percayalah pada Aisyah, Aisyah sama sekali tidak melakukan hal itu," seru Aisyah di sela air mata yang tak hentinya mengalir.

Api Amarah sudah mengusai diri lelaki tua itu. Pikirannya sudah di butakan oleh kemarahan, yang sudah membakar penuh pada tubuhnya. Tingga tangisan yang tek henti-hentinya, dan juga penjelasan Aisyah, sama sekali sudah tak berpengruh untuknya.

Saat sudah berada di depan pintu, dengan kasarnya Papa Handoko mendorong kuat tubuh putrinya, ke luar dari dalam rumah. Segera mengunci pintu rumah, dan membiarkan Aisyah menangis seorang diri di luar rumah.

Segera kembali pada pintu, saat tubuh itu terhempas sedikit jauh.

"Papa.... Mama..... Aisyah mohon, tolong buka pintunya, buka pintunya Maa... Paa....Tolong percayalah padaku, aku sama sekali tidak melakukan hal itu, aku sama sekali tidak melakukannya...Aku juga sama sekali tidak tahu, bagaimana diri ku bisa hamil, aku mohon percayalah padaku..." Air mata tak henti-hentinya, membasahi kedua pipi Aisyah, yang masih berusaha meyakinkan keluarganya.

Walaupun suara di dalam rumah sudah tidak terdengar, tapi Aisyah tetap memukul- mukul pada badan pintu~ sebab sangat besar harapannya, agar kedua orang tua, dan juga adiknya Sarah! mau membuka pintu untuknya.

Hampir satu jam dia berseru, dan juga menggedor-gedor pintu, semuanya sia-sia. Rasa kecewa mereka, pada Aisyah! Sudah menutup pintu hati itu. Dirinya perlahan bangkit dari lantai. Dan hatinya semakin di liputi kesedihan, akan ketidak percayaan keluargnya.

"Baiklah, kalau kalian memang sama sekali tidak percaya padaku. Suatu saat kalian akan tahu, kebenaran yang sesungguhnya~kalau aku sama sekali tidak pernah melakukan hal serendah itu. "

Berbalik arah, dan dua kakinya melangkah pelan pada tas pakiannya yang berada tidak jauh darinya. Tangannya mengulur panjang menggapai tali tas itu, seraya mengusap cepat air mata berusaha menguatkan dirinya.

"Jaga diri kalian, Papa, Mama, Sarah! Karena aku akan selalu merindukan kalian," gumamnya, dengan melangkah pergi.

****

Dua Hari Kemudian, Kota Surabaya

Dua tubuh gadis cantik itu mencondong ke luar dari dalam sebuah mobil, kala taksi yang membawa keduanya, sudah tiba di tempat tujuan.

Arah pandang Aisyah, dan juga! Ani sahabatnya, mengedar ke segalah arah, mencari keberadaan seseoarang, yang akan mereka temui di restorant cepat saji itu.

"Tuh! Kak Tantinya, di sana?" Ani berucap, kala dua matanya mendapati sosok cantik yang tengah melambai-lambaikan tangan pada mereka.

Aisyah, dan sahabatnya, Ani! Segera mengambil langkah panjangnya, menghampiri pada wanita yang berprofesi sebagai Dokter itu.

Terpopuler

Comments

Ririn hiat

Ririn hiat

liat judulnya jd penasaran

2022-12-04

1

mbak i

mbak i

tak tuntut dokternya😥sembrono

2022-09-21

0

lovely

lovely

baru baca dah nyesekkk

2022-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 DIUSIR DARI RUMAH
2 DEMI KEDUA PUTRIKU
3 MEMBUATKAN SUSU UNTUK SIKEMBAR
4 DIPECAT
5 MENCARI AISYAH
6 BERDANDAN UNTUK ADITYA
7 MAKAN MALAM
8 Bertemu pertama kali.
9 SEMAKIN YAKIN, HIDUP SEBAGAI ANISA MAHARDIKA
10 BERTABTAKAN
11 MERUTUKI KEBODOHAN DIRI SENDIRI
12 MAU TIDAK MAU
13 TAKUT BERGANTI PAKAIAN DI DEPAN RATI
14 KEGALAUAN AISYAH
15 DI lUAR YANG AKU KIRA
16 BERUSAHA MELEPASKAN ADITYA
17 BERUSAHA MENGHINDAR
18 TAHI LALAT TERJATUH
19 MENAMPAR MELINDA
20 KESEDIHAN ANITA
21 INGIN BERTEMU DENGAN ADITYA
22 INGIN BERTEMU DENGAN ADITYA 2
23 PENASARAN DENGAN APA YANG MEREKA BICARAKAN
24 MENYIRAM AIR PADA AISYAH
25 BERENCANA MEMBUNTUTI AISYAH
26 MEMBUNTUTI AISYAH
27 BAHAGIANYA SARAH
28 JANJI RATI
29 MENERIMA TELEPONE DARI SARAH
30 MASUK DALAM JEBAKAN
31 TIDAK AKAN MENGATAKAN
32 KEDATANGAN KARLA
33 AMBISI KARLA
34 MENGGODA
35 MENCARI RATI
36 TANYA ADITYA PENUH CURIGA
37 PERGI KE RUMAH SAKIT
38 MEMINTA MENYELIDIKI
39 AKAN MENGATAKAN KEBENARAN
40 SICULUN ITU! TERNYATA ADALAH WANITA YANG AKU CARI SELAMA INI
41 KECURIGAAN SIMON
42 TETAP PADA TUJUANKU
43 MEMBERI TITAH PADA SIMON
44 KESEDIHAN AISYAH
45 MENGUATKAN AISYAH
46 PERGI KE RUMAH DADDY
47 BERTEMU DADDY
48 MERENUNGKAN
49 MEMINTA MENJEMPUT AISYAH
50 TIBA DI RUMAH ADITYA
51 PROTES SELLA
52 RASA PENASARAN
53 BERBICARA
54 SUASANA HANGAT DI RUANG MAKAN
55 BERPURA-PURA SAKIT PERUT
56 BERDEBAT
57 MEMANASI
58 MEMAKSA MOMMY
59 KECUPAN
60 BERBAGI KISAH
61 AMARAH ANDI
62 MEMANFAATKAN
63 JALAN KE LUAR ADALAH MENIKAH
64 KESALNYA SARAH
65 SAYA MAU MENIKAH DENGANMU, MAS!
66 BERBINCANG
67 MELINDUNGI
68 JUMPA PERS
69 PEMANDANGAN INDAH, PAGI INI
70 KEDATANGAN KARLA
71 CURIGA PAPA ANDI
72 PERNIKAHAN.
73 DEKAT DENGAN CUCU
74 RENCANA SITI, UNTUK MEMBEBASKAN MELINDA
75 GUGUP
76 MALAM YANG MENGHANYUTKAN
77 MERESTUI
78 DAPAT KABUR
79 MENGATAKAN
80 BERTEMU MAMA MELINDA
81 MENGIRAH TELAH MENINGGAL
82 KEDATANGAN MAMA MELINDA
83 KAGETNYA PARA PELAYAN
84 PAPA ANDI TERTEMBAK
85 AKHIR CERITA DARI KARLA
86 INGIN MEMILIKI ANAK LAGI
87 KEBAHAGIAN
88 AKHIR BAHAGIA
Episodes

Updated 88 Episodes

1
DIUSIR DARI RUMAH
2
DEMI KEDUA PUTRIKU
3
MEMBUATKAN SUSU UNTUK SIKEMBAR
4
DIPECAT
5
MENCARI AISYAH
6
BERDANDAN UNTUK ADITYA
7
MAKAN MALAM
8
Bertemu pertama kali.
9
SEMAKIN YAKIN, HIDUP SEBAGAI ANISA MAHARDIKA
10
BERTABTAKAN
11
MERUTUKI KEBODOHAN DIRI SENDIRI
12
MAU TIDAK MAU
13
TAKUT BERGANTI PAKAIAN DI DEPAN RATI
14
KEGALAUAN AISYAH
15
DI lUAR YANG AKU KIRA
16
BERUSAHA MELEPASKAN ADITYA
17
BERUSAHA MENGHINDAR
18
TAHI LALAT TERJATUH
19
MENAMPAR MELINDA
20
KESEDIHAN ANITA
21
INGIN BERTEMU DENGAN ADITYA
22
INGIN BERTEMU DENGAN ADITYA 2
23
PENASARAN DENGAN APA YANG MEREKA BICARAKAN
24
MENYIRAM AIR PADA AISYAH
25
BERENCANA MEMBUNTUTI AISYAH
26
MEMBUNTUTI AISYAH
27
BAHAGIANYA SARAH
28
JANJI RATI
29
MENERIMA TELEPONE DARI SARAH
30
MASUK DALAM JEBAKAN
31
TIDAK AKAN MENGATAKAN
32
KEDATANGAN KARLA
33
AMBISI KARLA
34
MENGGODA
35
MENCARI RATI
36
TANYA ADITYA PENUH CURIGA
37
PERGI KE RUMAH SAKIT
38
MEMINTA MENYELIDIKI
39
AKAN MENGATAKAN KEBENARAN
40
SICULUN ITU! TERNYATA ADALAH WANITA YANG AKU CARI SELAMA INI
41
KECURIGAAN SIMON
42
TETAP PADA TUJUANKU
43
MEMBERI TITAH PADA SIMON
44
KESEDIHAN AISYAH
45
MENGUATKAN AISYAH
46
PERGI KE RUMAH DADDY
47
BERTEMU DADDY
48
MERENUNGKAN
49
MEMINTA MENJEMPUT AISYAH
50
TIBA DI RUMAH ADITYA
51
PROTES SELLA
52
RASA PENASARAN
53
BERBICARA
54
SUASANA HANGAT DI RUANG MAKAN
55
BERPURA-PURA SAKIT PERUT
56
BERDEBAT
57
MEMANASI
58
MEMAKSA MOMMY
59
KECUPAN
60
BERBAGI KISAH
61
AMARAH ANDI
62
MEMANFAATKAN
63
JALAN KE LUAR ADALAH MENIKAH
64
KESALNYA SARAH
65
SAYA MAU MENIKAH DENGANMU, MAS!
66
BERBINCANG
67
MELINDUNGI
68
JUMPA PERS
69
PEMANDANGAN INDAH, PAGI INI
70
KEDATANGAN KARLA
71
CURIGA PAPA ANDI
72
PERNIKAHAN.
73
DEKAT DENGAN CUCU
74
RENCANA SITI, UNTUK MEMBEBASKAN MELINDA
75
GUGUP
76
MALAM YANG MENGHANYUTKAN
77
MERESTUI
78
DAPAT KABUR
79
MENGATAKAN
80
BERTEMU MAMA MELINDA
81
MENGIRAH TELAH MENINGGAL
82
KEDATANGAN MAMA MELINDA
83
KAGETNYA PARA PELAYAN
84
PAPA ANDI TERTEMBAK
85
AKHIR CERITA DARI KARLA
86
INGIN MEMILIKI ANAK LAGI
87
KEBAHAGIAN
88
AKHIR BAHAGIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!