mengubur kenangan 1 malam

malam itu juga kesucian Kaira direnggut oleh Pasha,, Kaira duduk sambil memeluk lututnya

ia menangis sesegukan...

"kenapa tempat ini sangat gelap...?? hiks.. hiks.... bagaimana caraku bisa keluar...?? ". rintih Kaira menangis tersedu-sedu..

Kaira tak menyangka niat hati mau menolong Pasha,

kenapa dirinya yang terseret rencana Putri.. putri ingin membuat mawar tidur dengan pasha dan mengatakan seolah putrilah yang melakukannya..

Kalau memang putri, Pasha tidak perlu lagi obat perangsang,, Pasha mencintai Putri jadi untuk apa obat itu.

Kaira memakai baju pelayannya yang masih bisa dia raba-raba sejak tadi.. Kaira jalan tertatih-tatih mencari jalan keluar kamar itu.. walaupun selangk*ngannya sakit tapi demi lari dari tempat itu tentu Kaira harus berusaha sebisanya..

rambutnya sudah berantakan kesana-kemari,,

Sekitar jam 2 malam Kaira kembali ke mansion dalam keadaan lemas,, satpam tak ada yang berani berbicara pada Kaira, mereka hanya membukakan pintu untuk Kaira masuk..

"Aku sudah tidak punya apa-apa lagi...? sekarang apa yang harus aku lakukan..? ". sesegukan Kaira di bawah pancuran air..

Kaira mengguyur tubuhnya,, satu jam lamanya dirinya membersihkan diri tapi bayangan Pasha melakukan hal itu terngiang-ngiang dikepalanya.. Kaira menjerit histeris di dalam kamar mandi..

"Kaira...?? ". gedor-gedor pintu oleh Nayna..

"kunci...? iya kunci..! ". gumam Nayna segera berlari ke arah laci meja rias mereka..

Nayna membuka kamar mandinya setelah mendapatkan kunci kamar mandinya..

"Kaira...?? ". pekik Nayna.

Nayna segera mematikan shower yang membasahi tubuh Kaira..

"Ya tuhan... tubuhmu membeku Kaira...!! ".gumam Nayna begitu khawatir apalagi Kaira langsung pingsan begitu saja..

Kaira dibantu oleh Nayna mengganti baju dan merebahkannya di ranjang mereka..

bertepatan Kaira tersadar...

"Nayna...? ".gumam Kaira segera duduk dengan bantuan Nayna..

"Apa yang harus aku lakukan Nayna..?? ". tanya Kaira dengan mata berkaca-kaca

Nayna melihat mata Kaira yang sudah bengkak sekarang malah menangis..

"kenapa...?? ". tanya Nayna dengan sabar mengelus kepala Kaira..

"semua terjadi.. tuan muda melakukannya dia dalam pengaruh obat.. apa yang harus aku lakukan..?

hiks.. hiks... aku tidak mau hidup lagi Nayna..!!"

Nayna mematung mendengar perkataan Kaira.. "terjadi maksudmu apa...?? "

"Aku tidak lagi gadis sempurna Nayna.. aku... aku... hiks.. hiks.. tolong aku.. aku nggak sanggup menahan air mataku sendiri... beritau aku jalan keluar nya Nayna...!! ". Isak tangis Kaira memukul-mukul dadanya yang terasa sesak..

Nayna terduduk lemas seketika.. "katakan apa yang terjadi..? "

Kaira menceritakan segalanya mulai dari awal sampai akhir.. Nayna akhirnya mengerti dan tersenyum tipis..

"aku mau kamu jangan beritau siapapun Kaira.. Jika Nyonya besar tau kau bisa dalam bahaya..! ".bujuk Nayna dengan serius..

Kaira menangis sesegukan.. "lalu aku harus bagaimana...?? "

"kamu harus tutupi semua ini.. jika kamu hamil baru minta pertanggung jawabannya.. ! bagaimana..? ". bujuk Nayna.

Kaira masih juga menangis dia pun memeluk Nayna..

Nayna mengusap-ngusap punggung Kaira memberi ketenangan untuk Kaira.. .

Pagi harinya Pasha terbangun dengan rasa sakit dikepalanya.. ia mengingat malam panasnya tadi malam sambil berdecak pelan Pasha memijit pelipisnya.

"sial... aku kelepasan..!! ". gerutu Pasha..

Pasha tidak pernah tidur dengan wanita manapun,,

dan gadis tadi malam adalah yang pertama.. ia melihat bercak darah di seprainya wajahnya hanya datar tanpa ekspresi lalu mulai menatap lurus kedepan mengingat sosok wanita yang ia cintai, tangannya terkepal erat..

"aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri... berani sekali kau mempermainkanku dengan wajah lugu dan polosmu itu...!! "

Pasha tak peduli gadis tadi malam yang sudah menolongnya.. baginya Semua wanita sama saja mencari kesempatan dalam kesempitan..

tapi Pasha tak akan mencari wanita tadi malam sebab bukan musuhnya juga..

Pasha langsung melakukan penyerangan besar-besaran terhadap mafia The Rose.. walaupun the Rose penuh dengan wanita cantik dan sexy tapi Pasha tidak peduli siapapun kalau sudah ada yang mengusiknya markasnya sebesar semut pun dihancurkan olehnya..

biarlah Pasha dibilang Kejam,, tapi memang itulah dirinya yang tak kenal kata mengampuni..

"kenapa kau membunuh kami...?? ". tanya Dewi sang ketua Mafia the Rose

"anak buahmu berani bekerja sama dengan musuhku... kau tau artinya kan...? ". suara dingin Pasha

Dewi terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah..

"aku tidak tau tuan...? siapa yang berani mengkhianati kian kami sendiri, aku tidak pernah berniat menghianatimu "

"aku tidak terima pengampunanmu.. aku sudah mengampunimu sebelumnya dan sekarang kau kecolongan... aku akan bunuh anggota mu yang bernama mawar dan hukumanmu adalah kehancuran kianmu sendiri .. "

Dewi terbatuk-batuk lagi kali ini markasnya benar benar banjir darahnya juga darah anggotanya,, sejak dahulu mereka terikat janji nggak akan menghianati Raja Mafia yang satu ini, sekarang anggotanya ada yang berkhianat inilah balasannya...

setelah itu the Rose musnah begitu saja,, Mawar juga di bantai habis oleh semua anggota Pasha,,

"Sekarang... tinggal kamu Putri.. terimalah pembalasanku ! aku tidak akan mengampunimu ! ". batin Pasha mendengar di radio yang ada di mobilnya bahwa Putri akan menikah dengan putra pengusaha bernama Enders..

sementara Ramzi yang jadi supir saling tatap dengan Mars.. mereka mana tau apa yang terjadi dengan atasannya..

pertama memburu wanita bernama mawar kedua membantai habis Kian Rose yang penuh dengan perempuan cantik kalangan Mafia.. sekarang tatapan tuan muda mereka benar-benar berubah saat mendengar berita Putri..

satu perusahaan tau kalau Putri dan Pasha saling mencintai.. tapi tidak ada yang bisa menebak mana tulus dan mana palsu..

Pasha tidak kasih tau juga masalahnya padahal cintanya lah yang tulus..

"Pasha...?? ".panggil Mely dengan serius..

Pasha menghela nafas panjang dan berbelok arah menuju ruang tamu, dimana keluarganya sedang berkumpul..

"kenapa ma...?? ". tanya Pasha dengan malas..

"kakak nggak lihat berita...?? ". tanya Rani dengan kesal..

"berita yang mana..? ". tanya balik Pasha

"wanita picikmu itu akan menikah dan pernikahannya minggu besok.. apa kamu baik-baik aja..? kan mama udah bilang wanita itu jahat...!! ". omel Mely..

Pasha melihat banyaknya pelayan di sekitar mereka,

Matt yang faham langsung mengusir pelayan-pelayan mansion termasuk Kaira..

Kaira pun kembali ke kamarnya untuk mencuci pakaiannya.. walaupun Kaira masih ada traumanya malam itu tapi dia juga tidak mau dibunuh oleh keluarganya Pasha..

"Pria terhormat dan pemilik segalanya seperti dia benar-benar tidak pantas aku gapai.... biarlah aib ini aku simpan sendiri.. benar apa yang dibilang Nayna,,

kalau aku minta pertanggungjawaban sekarang maka aku akan dinilai wanita murahan yang merangkak di ranjang tuannya...!!".batin Kaira berusaha mengubur tragedi malamnya saat itu..

Kaira tidak bisa apa-apa juga.. apa haknya meminta pertanggung jawaban dari Pasha sementara bagi pria seperti pasha pasti menilai rendah harga diri wanita..

dan Keluarga Melviano akan mencaci makinya serta mencampakkan uang ke wajahnya..

Kaira benar-benar berfikir negatif membayangkan kalau dirinya minta tanggung jawab Pasha.. apalagi hasutan Nayna yang bilang untuk tidak beritahu pasha..

Kaira memang bodoh tapi di dunia drama mertua kaya akan merendahkan menantunya yang berasal dari kalangan rendah.. dunia nyata mungkin tidak berbeda jauh pikirnya..