sikap Savira sebenarnya

Kaira duduk manis di meja dapur kontrakan Ella.. Ia membaca artikel apapun yang berkaitan dengan Putri..

"keluarga mereka bermusuhan..? bagaimana pertemuan perempuan cantik ini dengan tuan Pasha..? ". gumam Kaira dengan tatapan tak teralihkan dari senyum cantik Putri..

"sadar Kaira.. sadar....!! ". Kaira memukul kepalanya sendiri.

bibirnya membantah kalau dirinya menyukai tuan muda Pasha.. tapi namanya hati udah kepincut nggak akan bisa tertolong..

Kaira membaca semua artikel Putri matanya yang tadinya mengantuk terbelalak seketika melihat potret Putri dan Pasha...

"jadi mereka pernah di gosipkan berhubungan.? tapi karna keluarga mereka bermusuhan jadi media nggak terlalu mencari tau kisah cinta mereka..!! ". gumam Kaira ..

Tatapan Kaira begitu intens menatap tangan Putri dan Pasha yang bertautan mesra.. bahkan senyum tipis Pasha sudah menjelaskan bagaimana perasaannya pada sosok gadis mungil disampingnya..

"apa aku bisa mendapatkan pria yang mencintaiku apa adanya..?? ". lirih Kaira begitu iri dengan posisi Putri..

selain berasal dari keluarga terpandang,

Putri juga sangat cantik walaupun tubuhnya mungil..

terlebih lagi bisa mendapatkan hati tuan muda Pasha itu..

"setidaknya Tuhan harusnya bersikap adil padaku..

Jika Putri bisa mendapatkan tuan Pasha

aku hanya ingin memiliki keluarga lengkap saja sudah membuatku senang...!! "

"Astagfirullahal Adzim.. apa yang aku fikirkan...!!

kenapa aku makin ngelantur aja...??". oceh Kaira dengan memukul kepalanya sendiri..

ke esokan harinya Kaira sudah tiba di mansion megah milik Pasha..

"Kaira...??" panggil Nayna..

Kaira menoleh dan melambai ramah ke arah Nayna..

"hai... Nayna...!! ". sapa Kaira..

"ayo kita masuk...!! ". ajak Nayna berjalan duluan dari Kaira..

Kaira tentu menyusulnya..

"menurutmu apa seleksi ketiganya Nayna...?? ". tanya Kaira penasaran..

"yang jelas ketajaman mata, kepekaan pendengaran,

dan mengerti bahasa isyarat yang akan di wawancarai tuan Ramzi.. Asisten nya tuan Mars...!! ". jawab Nayna..

"Tuan Mars juga punya asisten..? bukannya dia asisten tuan muda? " tanya Kaira..

"iya.. bagi orang sibuk seperti tuan pasha itu sudah hal biasa...!! ". jawab Nayna begitu santai..

"kenapa kau melamun...?? " tanya Nayna melihat Kaira yang sempat berhenti dengan tatapan kosongnya sebentar seolah sedang memikirkan sesuatu.

"aah.. nggak.. nggak.. aku merasa gaji asisten itu pasti sangat besar..!! "

bohong Kaira..

Nayna tersenyum miring.. "kau hanya memikirkan gaji...!!" ejek Nayna..

"tentu saja.. aku bekerja disini karna tidak ada pilihan lain.. orang-orang yang bekerja di perusahaan Matt Group benar-benar orang hebat lulusan universitas terbaik luar negri..!". jawab Kaira dengan lesu..

Nayna tersenyum kecil.. "pantas saja kau bekerja disini...!! "

Kaira nyengir malu...

"tidak perlu malu.. aku mengerti gadis miskin sepertimu butuh uang yang banyak...!! asalkan kau tidak merangkak keranjang tuanmu..!! ". ketus Nayna..

"kenapa kau bisa berpikir begitu...? aku terima di bilang miskin.. tapi aku nggak terima kau bilang merangkak ke atas ranjang tuan ku.. apa aku terlihat seperti gadis murahan..?? ". bentak Kaira dengan muka memerah..

Nayna terkekeh...

"maaf... aku merasa semua perempuan yang melamar jadi pelayan di mansion itu hanya gadis yang tertarik dengan tuan Pasha...!! "

"termasuk kamu...!! ". tebak Kaira..

Nayna tak menjawab hanya cepat berlari ke dalam mansion dimana acara seleksi ketiga akan dimulai.

"hei.. tunggu...!! ". Kaira berlari menyusul Nayna..

mereka jalan terlalu santai tadi.. hingga lupa waktu..

Acara Seleksi pelayan sesi ketiga .

Kaira mengepang rambutnya menjadi 2 serta memakai kaca mata tebal nya supaya orang-orang yang melihatnya saat kejadian tak mengingatnya.

"kenapa kau berpenampilan culun..?? ".tanya Nayna dengan heran..

"tuan itu yang akan menginterview kita. .??". tunjuk Kaira ke arah Ramzi bukannya menjawab pertanyaan Nayna..

Nayna mengangguk, dia jadi percaya Kaira tidak ada niat mencari perhatian Pasha..

"baguslah.. aku tidak ada saingan...!! ". batin Nayna dengan senyum miringnya meremehkan Kaira.

seleksi ketiga di mulai.. Ramzi benar-benar nggak mengenal Kaira dengan penyamaran culunnya itu..

tadi Kaira sempat kaget melihat Ramzi.. karna dia tau siapa yang memukul tengkuknya saat itu.. itu sebabnya Kaira dengan cepat mengepang rambutnya sendiri dan memakai kaca mata tebal yang memang sudah dia bawa...

dari 200 Calon pelayan Mansion.. akhirnya hanya 20 Orang yang lulus, Kaira dan Nayna termasuk dalam 20 orang itu..

"selamat untuk kalian yang diterima sebagai pelayan mansion.. aku harap kalian bekerja dengan sungguh-sungguh... kalian tau kan tuan muda Pasha benci kekacauan...!" tegas Ramzi ke 20 Pelayan yang diterima bekerja di mansion megah Pasha..

mereka kompak menunduk mengerti ke Ramzi..

"silahkan kalian ikuti ibu pelayan bernama bu Okki..

dan nenek itu pekerja setia di sini.. dia kepala pelayan.. kalian bisa bertanya apapun pada mereka...!! ". tegas Ramzi lagi..

"baik tuan...!! ". jawab seluruhnya kompak..

mereka pun di antar ke kamar masing-masing... Kaira satu kamar dengan Nayna..

"ini benar-benar istana ya...? sangat indah dan besar...!!

biayanya pasti mahal...!! ". puji Kaira dengan sumringah..

Nayna tersenyum tipis. "lepaskan kaca mata jelekmu itu.. aku geli melihatnya...!! "

"iya. !!". sungut Kaira melepaskan kacamata tebalnya..

"kalau idolamu ke mansion ini.. kita harus berpenampilan jelek didepannya..!". peringatan serius Nayna..

"kenapa dengan Savira...? bukankah dia tidak ada hubungan dengan tuan Pasha..?? ". tanya Kaira dengan heran..

"idolamu itu nggak punya urat malu.. hanya karna dia model perusahaan tuan Pasha dia suka mondar-mandir ke mansion ini seolah dia adalah nyonya di mansion ini...!! ". ledek Nayna

Kaira melebarkan matanya..

"masa sih Savira yang terkenal anggun dan manisnya didepan kamera akan bertindak seperti itu....? "

Nayna berdecak pelan..

"ayolah.. jangan samakan dunia nyata dengan dunia maya.. semua tak berdasarkan ekspetasi.. siapa yang tidak menggila dengan tuan Pasha.?"

Kaira akhirnya mengerti..

"padahal aku mengidolakannya...!! ".gumam Kaira masih bisa didengar oleh Nayna..

"jangan bertingkah bodoh di mansion ini.. kau bisa dipecat jika tak profesional dalam bekerja.. pastikan savira tidak tau kau mengidolakannya..!". tegas Nayna..

"kenapa begitu..?". tanya Kaira dengan bingung..

"pake nanya lagi.. dia akan memanfaatkanmu..

sebelumnya juga ada yang begitu pada akhirnya pelayan itu dipecat dan di blacklist oleh tuan Pasha.. jadi jangan pernah berpihak pada wanita lain.. tuan Pasha hanya mencintai nona Putri saja...,!! ". desis Nayna..

Kaira pun mengangguk mengerti, dia segera memainkan ponselnya memberi tau Ella kalau dirinya lulus jadi nggak bisa pulang..

"Okeeeh... hati-hati dengan hatimu Kaira...!! ". balas pesan Ella..

Kaira tersenyum kecut membaca pesan Ella..

"aku takut udah terlambat...!! ". batinnya dengan lirih..

dia baru menyadari betapa sukanya dirinya pada sosok pria tampan bermata biru gelap itu.. bukan hanya tatapan tajamnya itu saja yang menjadi alasannya jatuh hati.. melainkan caranya menjaga wanita benar-benar menarik terlihat sexy, walaupun Kaira melihat Pasha menembak lengan preman pasar itu.. tapi Kaira tidak merasa takut..

walaupun ia sempat syok sebab dirinya emang pertama kali melihat darah apa lagi terkena luka tembak..

"ayo kita tidur...!! besok kita akan bekerja...!! ". ajak Nayna menarik selimutnya sampai ke perutnya..

Kaira pun meletakkan ponselnya.. dan ikut memejamkan mata.. ia juga mengantuk..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

jaga hati

Episode berikutnya

hari pertama kerja