Jam kerja masih menunjukan pukul 14.00 dalam artian masih ada tiga jam kedepan Gendis harus menyelesaikan pekerjaannya. divisi yang ia naungi saat ini adalah keuangan dan ditanggal mendekati akhir bulan adalah tanggal krisis dimana semua data absensi, penggajian juga biaya bulanan perusahaan akan masuk dan diakumulasikan oleh team tersebut.
Gendis tak pernah menyerah, ia selalu mengerjakan pekerjaannya dengan tekun, tak pernah merasa malu ataupun ragu jika ia tidak mampu baginya malu bertanya sesat dijalan dan malu sama dengan lapar.
" Gendis, gw minta tolong ambilin data absensi sama lemburan di bagian HR ya" ucap Andini karna ia bagian penggajian karyawan
" Sip mbak adalagi ga???"
" Gw titip fotokopi ini data keuangan bulan kemaren ya. ntar kalo udah minta tanda tangan dan legalisir ke Bu Maya trus kalo udah kasih ke sekertaris CEO kita" ucap Galih, bapak dua anak yang ga mau dibilang tua.
" Pak Galih, ntar Gendis beliin jeco ya kalo gajian sebagai imbalan."
" Dih nona krab elo lagi malak gua ya?? tar gua beliin donat gerobakan yang ada di pasar subuh yang harganya dua rebuan kan sama aja sama sama donat"
" Teganiannya caramu sih pak saya kan pengen makan enak"
" Atuh beli neng ga abis gaji satu bulan lo itu." ucap Vita salah satu bagian keuangan juga.
Di bagian keuangan terdapat beberapa karyawan, Maya sebagai managernya, Andini sebagai penggajian dan lemburan, Vita sebagai administrasi pembelian (khusus barang PO dan Purchase), Gilang sebagai audit internal juga bagian pengecekan keseluruhan pekerjaan bagian keuangan dan input output pemasukan uang perusahaan dan Gendis hanya sebagai administrasi. Fani sendiri membantu pekerjaan Andini karna pekerjaan tersebut tidak bisa dilakukan oleh seorang diri.
" Ntar mobil Pajero aku yang di dealer depan nggak kebeli beli bapak ganteng." ucap Gendis sambil mengerucutkan bibirnya.
Astaga kenapa Gendis jadi seabsurd ini sih?
" Nikah aja gih sana sama yang punya dealer pajero biar bisa pake tanpa beli." ucap Fani yang membuat Gendis jadi memutar bola matanya.
Selalu saja begitu menikah dan menikah seolah adalah jalan ninja tidak tahu saja menikah juga ada tidak enaknya.
" Mbak Fani mah mikirnya nikah Mulu tau deh yang bentar lagi sold out mah Laen bahasanya."
" Makanya Gendis manis yang sayangnya jomblo dari lahir cari pacar gimana mau nikah, pacaran enggak pernah jadi nggak pernah mikir nikah, dua puluh tiga tahun umur elo nggak pernah pacaran sama sekali heran deh gue mah jaman sekarang masih ada perawan ting-ting modelan kayak Lo yang mungkin aja ******* aja belom pernah kali." Andini menghampiri gendis yang berada di kubikelnya
" Udah ah Gendis kabur aja bahas kawin Gendis nggak ada yang belain Gendis disini abisnya" Gendis masih saja memanyunkan bibirnya karna teman temannya tidak ada yang membela, perkara donat jeco kenapa jadi bahas nikah sih.
.
Gendis melangkah ke ruang HR untuk bertemu dengan Safira, bagian absensi karyawan
" Helo selamat siang everybody all, What's up bro kangen ga sama Gendis yang cantik paripurna ini??" semua penghuni ruangan HR sudah tak asing lagi mendengar suara riang si pemilik suara siapa lagi kalo bukan Gendis.
" itu toa bisa ga sih nggak dikondisikan berisik" ucap Fatima bagian HR
" Duh embaknya Fatimah Tuzahro sayangku cintaku jangan marah mulu ntar nggak cantik lagi kaya efek kamera stargram loh mbak" ucap gendis sambil meledek
" Lambe elo itu kalo nggak dijejali makanan kayanya pedes banget sih nih gw punya salad buah ambil masih ada satu tadi punya Fairuz nggak dimakan katanya buat yang lain aja." Safira yang baru masuk ke ruangan mencairkan suasana.
" Biasanya si nona krab mah nggak bakal nolak." ucap Fatimah kembali.
" Eh nolak rezeki itu ga baik buat kesehatan kantong, oiya mba Fira mana data absensi sama lemburan?? mbak Andini minta.
" Bentar gue copy dulu ya"
" Sekalian mbak Gendis juga mau copy ini punya pak Galih." Gendis ke ruang fotokopi.
" Ini saladnya makasih ya Gendis bawa ya."
" Iya ambil dah sana kalo gitu, oiya ini data yang Lo minta" ucap Safira
" Makasih mbak Fira, Gendis pamit ya"
" Yo hati hati oiya kabarin anak anak keuangan abis gajian makan bareng gimana Jumat??" ucap Fatimah pada Gendis
" Tar gendis bilangin ke mereka dulu ya mbak."
" Ikut ya elo jangan sampe nggak ikut."
" Insya Allah ya mbak." Gendis keluar dari ruangan HR.
Gendis sebenarnya suka berada di kantor berinteraksi dengan sesama pegawai, canda tawa dan lainnya dan ia akan sangat kesepian di kost, dan demi menghilangkan rasa tersebut, Gendis mencoba mencari tambahan untuk menghilangkan bosan, kadang ia mengantar kue tetangga yang memiliki toko roti dan bakery atau tetangga yang memiliki usaha laundry, Gendis tak pernah enak jika menolak dan untuk itu ia jarang sekali ikut kumpul bareng teman kantornya. mungkin jika kumpul seperti itu bisa sebulan dua kali selama setahun ia hanya ikut satu sampai dua kali saja.
.
tbc
Doble up ya. karya baru soalnya hihihi
27 September 2021
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
yunirahma2
makasih kakak semoga suka ya
2021-12-23
0
Suharnik
Kuuueereen pakek bangeet ceritanya thorrrr👍👍👍
2021-12-23
0