#11

Galy menunggu Rey sampai menjelang malam.

"Tuan..kau tidak mempermainkanku bukan?", tanya Galy.

"Tidak..bukankah pelayan pribadi akan tinggal bersama majikannya...jadi memang ini tugasmu..berada di sampingku seharian?", kata Rey.

"Whattt???jadi aku akan selalu seperti ini setiap hari?", tanya Galy.

"Hmm..sesuai dengan gajimu..dan aku akan mentransfer gajimu dimuka..catat rekeningmu", kata Rey.

"Kau serius????", Galy menghampiri Rey sekaligus mengambil kertas note dimeja Rey dan menulis nomer rekeningnya.

"Ini...", kata Galy dan menunggu reaksi Rey.

Rey mengambil ponselnya dan melihat nomer rekening Galy.

"Done..cek rekeningmu", kata Rey.

Galy cepat cepat melihat rekeningnya melalui ponselnya. Lalu Galy membelalakkan matanya dengan nominal yang ditransfer oleh Rey.

"Apakah ini nyata Rey? maksudku Tuan Rey...setelah kau menstransfernya kau tidak akan bisa memintanya kembali", Galy mengingatkannya.

Rey tertawa.

"Kau sudah membuatku bahagia hari ini jadi aku menambahkan kau bonus".

"Ck...Jadi penderitaanku menjadi hiburan buatmu?", kata Galy kesal.

Tapi perasaannya kembali berbunga bunga setelah melihat angka nominal yang ada didalam rekeningnya sekarang.

"Wait..kau bilang harus tinggal bersamamu?kurasa itu terlalu berlebihan", kata Galy.

"Kalau begitu kau harus berangkat pagi pagi sekali ke penthouseku..kau akan melayaniku sejak aku membuka mata sampai aku menutup mata", kata Rey. Rey sangat suka mengerjai Galy yang menurutnya sangat lucu.

"Mengapa kau tidak mencari istri saja?merepotkan saja".

"Jika aku punya istri, kau tidak akan kubutuhkan Lily", jawab Rey yang membuat Galy semakin sebal dengan sikap Rey.

"Pulanglah..untuk hari ini tugasmu sudah cukup", kata Rey.

"Mana surat kerjaku?", kata Galy.

"Itu tidak perlu..aku sudah menstransfermu uang bukan?", kata Rey.

"Seharusnya kau menstransfer dari tadi jadi aku bisa pulang lebih awal", kata Galy kesal.

"Aku majikanmu jika kau lupa Lily..aku yang punya kuasa terhadapmu", kata Rey penuh kemenangan.

"Hufft..baiklah..aku pulang dulu", kata Galy dan segera keluar dari perusahaan tersebut.

Galy mengambil beberapa uang yang sudah ditransfer Rey di atm. Lalu menyuruh Sean, Josh dan Bryan berkumpul di cafe dekat perusahaan Rey.

"Kakak...apa kakak dapat lotre?", tanya Sean melihat Uang yang diberikan Galy pada mereka bertiga lumayan banyak.

"Aku mendapat pekerjaan baru hari ini...dan majikanku itu benar benar kaya..dia kelas kakap..tidak ..dia bukan kakap tapi Hiu", kata Galy dan membuat ketiga sahabat remajanya tertawa.

Galy senang melihat ketiga sahabatnya yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri itu terlihat senang dan tertawa lepas. Galy juga membungkuskan makanan untuk keluarga sahabatnya itu.

Setelah makan malam selesai, Sean mengantar Galy pulang bersama Josh dan Bryan.

Galy membuka pintu rumahnya. Tampak Pamannya duduk di sofa dan sepertinya sedang mabuk.

"Kau dari mana saja?", tanya Larry, pamannya.

"Itu bukan urusanmu", kata Galy.

Larry kemudian melempar botol ditangannya dan Galy menangkisnya dengan tangannya sebelum mengenai wajahnya.

"Kau benar benar gila paman", kata Galy kemudian dia pergi ke kemarnya.

"Kau tidak pernah sopan padaku bitchh...dasar anak laknattt", teriak Larry.

Galy membuka bajunya dan melihat lebam di tangannya akibat lemparan botol pamannya. Syukurlah dirinya menggunakan baju lengan panjang berbahan jeans yang membuatnya terlindung dari pecahan kaca botol itu.

Galy sudah terbiasa dengan kelakuan pamannya itu. Dan Galy pun selalu bisa melawannya.

Galy segera masuk kamar mandi dan membersihkan tububnya. Lalu memakai kaos oblong usangnya yang selalu nyaman dipakai untuk tidur.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***