#6

Galy masih belum bereaksi. Lalu ponsel Rey berbunyi. Rey mengambilnya dengan satu tangannya. Sementara tangan lainnya menahan leher Galy.

"Pergilah dulu ke hotel...aku ada urusan penting", kata Rey dan mengantongin ponselnya lagi.

"Aku akan membawamu ke kantor polisi ..NONA", Rey tahu bahwa orang yang ditangkapnya adalah seorang wanita karena dia merasakan dada wanita itu yang menempel sempurna di dadanya.

"Itu tidak akan terjadi", kata Galy.

Rey menurunkan tangannya yang menahan leher Galy lalu kesempatan itu dipakai Galy untuk menendang perut Rey. Galy kemudian lari. Tapi tak sampai 3 meter, Rey memeluk perut Galy dan mengangkatnya ke bahu lebarnya.

Galy tak putus asa. Dia menggigit kuat punggung Rey sehingga Rey mengumpat dan menurunkan Galy dari punggungnya.

"Kau benar benar wanita liar nona", kata Rey dan kali ini dia menggendongnya seperti bridal style.

Galy kemudian menggigit leher Rey.

"Heiii..dasar wanita gila", umpat Rey dan melepaskan Galy lalu mendekapnya erat.

Karena tubuh Galy mungil jadi Rey sangat mudah membawanya dengan posisi seperti itu.

"Lepaskan aku brengseekk!!", teriak Galy ditelinga Rey.

"Oh God..aku benar benar bisa gila", lalu Rey melepaskan Galy begitu saja sehingga Galy terjatuh di trotoar jalan. Topi yang dipakainya terlepas dan rambut panjang ikalnya terurai indah.

Galy terjatuh tepat dibawah lampu jalan dan membuat Rey melihat sosok Galy dengan jelas.

Mata hijaunya yang besar melihat ke arah Rey dan memandangnya tajam.

Rey berjongkok dan memandang Galy.

"Kembalikan tas temanku..kalau tidak, aku akan membuat urusan ini menjadi panjang", Rey memegang dagu Galy.

"Apa yang sudah kami dapatkan tidak akan bisa kembali ke pemiliknya", kata Galy menantang.

"Ambil saja uang yang ada didalamnya..selain uang, kembalikan padaku", kata Rey.

"Are you serious?", tanya Galy tak percaya.

"Ya..uang bukan masalah bagiku..bekerjalah..jangan mencuri..kau masih muda nona..cobalah bekerja jujur", kata Rey.

"Kau tahu apa tentang hidup kami?", kata Galy tidak senang.

Rey membuka jaket Galy dan memeriksanya.

"Apa yang kau lakukan?", teriak Galy dan berusaha menyikirkan tangan Rey dan bajunya.

Rey kemudian mengambil tas Galy lalu mengeluarkan semua isinya.

Rey membuka dompet Galy dan membaca kartu identitas milik Galy.

"GALYNA KIEV..noted", lalu Rey mengantongi kartu identitas milik Galy.

Rey kemudian mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan kartu namanya lalu melemparkannya ke atas wajah Galy yang masih terduduk di atas trotoar.

"Datanglah ke kantorku dan bawa tas itu", lalu Rey pergi meninggalkan Galy.

"Benar benar pria menyebalkan", umpat Galy.

Galy membaca kartu nama Rey.

"Dia seorang CEO?berarti dia pria kaya raya..hmmm..apakah aku bisa memanfaatkan situasi ini?aku akan memikirkannya", otak bisnis Galy mulai berjalan.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Tiga hari sejak kejadian itu. Galy belum berani datang ke perusahaan Rey untuk mengembalikan tas milik temannya itu.

"Aku bisa meminta pekerjaan padanya..bukankah itu perusahaan besar...hei kau siapa Galy?kau bahkan mencuri darinya..", gumam Galy pada dirinya sendiri.

"Paman...apa yang harus dilakukan seorang wanita agar pria tertarik padanya?", tanya Galy pada Arthur.

Lalu Arthur beranjak dari kursi kebesarannya dan mengambil sebuah buku dari rak buku yang terletak di ujung. Kemudian Arthur memberikannya pada Galy.

"CARA MENJERAT SEORANG PRIA", baca Galy.

"Ya Tuhan..aku bahkan baru tahu ada buku seperti ini..mengapa aku belum pernah membacanya?", kata Galy sambil membuka buku itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***