Menjadi Adik Kesayangan Sang Antagonis

retaknya kesempurnaan

"tuan,sebelum tuan pergi bisakah anda menyelesaikan berkas berkasnya dulu" kata seseorang yang berusaha menghentikanku

"hah, aku menyesal menyetujui untuk mewarisi perusahaan ini, menjadi sorotan dunia hiburan saja sudah membuat hidupku terkekang apalagi sekarang aku serasa di cekik oleh ribuan berkas yang

menumpuk di mejaku" kataku aku mem-percepat jalanku menuju mobil yang terparkir di depan perusahaan milikku dengan resmi dua hari yang lalu setelah kematian ayahku

keberuntungan di pihakku, dia mengejar mengajarku seakan di kejar setan menabrak tukang bersih bersih yang membuatku bisa bebas dan bernafas lega kerna berkas berkas itu bisa tidak ku selesaikan untuk sekarang saja tentunya

aku membuka dan menghidupkan mesin mobil menjalankaannya dengan kecepatan tinggi aku tidak memakai sabuk pengaman membiarkan angin berhembus menerpa rambutku mobilku tampa atap membiarkan mataku memandang pemandangan yang sudah lama tidak kurasakan, aku menghela nafas

"sudah lama ya, Aku sudah melakukan yang terbaik, aku kuat aku sudah bertahan dalam waktu yang lama" ucapku dengan nada bergetar otak memutar kembali memori buru yang paling aku hindari

Aku menggeleng pelan untuk mengusir memori itu pandanganku kembali kedepan dan apa yang kuliahat truk melaju ke arah mobilku Ku coba injak rem mobil Dan kecepatan mobil yang ku kendarai tidak menurun. Aku menyadari sesuatu "sial" aku membanting stirku kesembarang arah untuk menghindari truk, na'as dewi fortune tidak berpihak kepadaku mobilku menabrak truk yang membuat Mobil menggelinding dan aku yang tidak memakai sabuk pengaman ikut menggelinding.

sakit mendominasi tubuhku, tubuhku di luar kendaliku Aku tidak bisa menggerakkan seluruh anggota tubuhku bahkan jari jariku tidak Bisa Ku gerakkan bahkan seinci pun.

Tak Tak Tak

suara sepatu menggema di pendengaranku, Aku berusaha agar mataku tetap terbuka untuk melihat wanita cantik yang membuatku buta akan karakter asli yang dimilikinya, Dia kakakku memiliki rambut Perak keemasan yang membuatnya terasa berharga mata hijau hutan yang membari kesan tenang wajahnya terasa seperti pahatan indah tapi tindakannya sangat bertolakan dengan wajahnya.

"buang dia"Katanya, dua kata delapan huruf itu membuatku meringis mendengarnya, segitu bencinya kah kakakku denganku, aku juga ingin kau menyayangiku sebagai Mana aku menyayangimu dengan setulus hatiku, ta peduli dunia melihatku dengan Tatapan memuja semuanya sia sia karna kau bahkan tidak menengok dan berjalan manjauh.

seseorang menyeretku ke pagar jempatan Dia melemparku aku melihat wajahnya yang datar di detik detik terakhirku, tatapannya kosong seakan dia yang beraada di posisiku.

Byuur

Aku tercebur, kesunyian, keputus asaan, perasaan tercekik mendominasi setiap kesempatan. ini adalah kematian paling menyakitkan yang pernah aku rasakan kesunyian yang membuat rasa putus asa semakin menguasai diri aku menyerah aku lelah ku harap Dia Bisa bahagia tampa ada aku di sisinya selamat tinggal dunia aku aktris yang menggemparkan dunia akan pergi dengan kebanggaan yang melekat di dada