Bab 17

Keyna pun perlahan memundurkan langkahnya hingga keyna sudah tersudutkan oleh tembok dan tidak bisa lagi menghindar dari Devan.

Devan pun tersenyum devil saat langkah keyna terhenti, Devan pun mulai menyentuh pipi keyna dengan lembut dan mulai mendekati wajahnya dengan wajah keyna hingga bibir Devan menyentuh bibir lembut keyna.

perlahan Devan melum** bibir keyna namun keyna tidak meresponnya hingga Devan membuka mulut keyna dengan paksa kemudian mulai mengekspor lida Devan menjalar ke mulut keyna hingga membuat keyna mulai terbuai dengan permainan Devan.

keyna mulai melingkarkan tangannya ke leher Devan dan Devan memegang tengkuk keyna untuk memperdalam ciuman mereka, tangan Devan mulai liar ia membuka kancing baju keyna dengan perlahan.

Namun gerakan mereka terhenti saat ponsel keyna terus berdering sehingga mau tak mau keyna melepaskan kegiatan panas mereka dan tentu saja membuat Devan kesal.

keyna pun mengangkat panggilan telfon dari kakaknya Gibran.

"Hallo asalamualaikum keyna" ucap Gibran di sebrang telfon sana.

"waalaikum salam kak ada apa tumben Kaka telfon keyna " ucap keyna menggoda sang Kaka.

"Key papa drop dan sekarang kaka dan mama berada di rumah sakit Harum Raya di jalan XX" ucap Gibran.

"oke keyna akan segera ke sana kak asalamualaikum" ucap keyna panik dan langsung menutup telfon.

Devan yang melihat raut wajah keyna berubah menjadi panik dan Devan langsung bertanya pada keyna.

"ada apa bocah kecil " ucap Devan melihat kearah keyna sambil menaikan satu alisnya.

"papa keyna pak tua hiks...hiks... masuk rumah sakit hiks...hiks...ayo kita ke sana keyna sangat khawatir dengan papa " ucap keyna menangis dan langsung memeluk Devan.

"Hey tenang lah, iya kita akan ke sana lo sekarang gantian dulu oke" ucap Devan lembut sambil mengusap kepala Keyna.

keyna pun melepaskan pelukannya lalu bergantian pakaian di dalam kamarnya begitu pula dengan Devan, setelah berganti pakaian Devan dan Keyna pun masuk ke dalam mobil kemudian Devan melajukan mobilnya meninggal kediamannya menuju rumah sakit.

sekitar 1 jam perjalanan mereka pun tiba di rumah sakit Harun Raya karena keadaan jalanan yang sangat macet membuat perjalanan mereka yang hanya memakan waktu 30 menit menjadi 1 jam.

keyna dan Devan keluar dari mobil lalu masuk kedalam rumah sakit menuju ke IGD.

saat tiba di ruang IGD keyna langsung memeluk Gibran dan menumpahkan tangisannya di pelukan sang Kaka, begitu pula mommy Nayla dan pak Mahendra setelah mendapat telfon dari Devan mereka langsung ke rumah sakit.

Mereka semua menunggu di depan pintu ruangan IGD dengan penuh harap untuk keselamatan pak Damar, keyna terus melafalkan doa dan zikir tiada henti sambil terus menggenggam tangan Devan sementara Gibran menenangkan mama Mira.

Setelah menunggu sekitar 1 jam dokter pun keluar dari ruangan IGD dengan wajah yang sangat tegang membuat hati keyna tidak tenang.

"Dimana keluarga pasien atas nama pak Damar" ucap sang dokter.

"saya pak saya anak dari pak Damar " ucap Gibran.

"Bisa tolong kita bicara sebentar di ruangan saya " ucap dokter mengajak Gibran keruangan.

setelah sampai di ruangan dokter, dokter menjelaskan tentang kondisi pak Damar yang sudah tidak memungkinkan untuk hidup karena penyakit yang di deritanya, hanya doa dan keajaiban tuhan sajalah yang kini menjadi harapan mereka.

Gibran yang mendengar ucapan dokter langsung mengusap wajahnya dengan kasar lalu berkata "Astaghfirullah" Gibran sangat frustasi dengan kondisi papanya sekarang, Gibran pun keluar dari ruangan dokter dengan berjalan gontai dan saat ia mengingat keyna dan mamanya Gibran langsung memasang wajah yang tegar ia tidak ingin terlihat sedih di hadapan kedua wanita tersayangnya itu.

mama Mira, mommy Nayla, pak Mahendra, Devan dan Keyna pun mendekati Gibran untuk menanyakan tentang kondisi pak Damar.

"Nak apa kata dokter tentang kondisi papa mu" tanya mama Mira penasaran.

" mama kita doakan saja yang terbaik untuk papa" ucap Gibran dan langsung memeluk mama Mira.

"Maksud Kaka apa " tanya keyna.

"Papa kemungkinan mempunyai harapan untuk hidup sangatlah kecil " ucap Gibran gemetar dan tak terasa air matanya pun lolos begitu saja.

keyna yang mendengar hal itu, langsung duduk terjatuh di lantai rumah sakit, Devan pun langsung sigap memeluk tubuh keyna dan Keyna menangis sejadi-jadinya di pelukan Devan.

Devan sangat sedih melihat keadaan keyna yang seperti ini karena selama ini Devan mengenal keyna yang cerewet, lucu dan jahil dan saat melihat kondisi keyna seperti ini hati Devan sakit.

"Ya Allah selamatkan lah papa keyna Allah keyna tidak sanggup kehilangan papa keyna secepat ini " batin keyna

para perawat pun memindahkan pak Damar di ruangan ICU dengan berbagai macam alat medis yang menempel pada tubuh pak Damar, keyna sangat tidak tega melihat kondisi papanya seperti itu ia tidak berhenti menangis.

mama Mira yang mendengar tentang kondisi pak Damar jatuh pingsan dan sekarang berada di ruang rawat dan di jaga oleh Gibran.

keyna masih memandang pak Damar di balik jendela kaca sambil terus menangis di pelukan Devan , keyna tak menyangka akan melihat ayahnya yang terbaring lemah seperti ini.

mommy Nayla pun mendekat kepada keyna dan mengambil keyna dari pelukan Devan dan memeluk keyna dengan lembut.

"Keyna harus jadi anak yang kuat ya sayang kita semua berdoa untuk kesembuhan papa mu " ucap mommy Nayla mengusap kepala Keyna.

"Makasi mommy hiks...hiks..." ucap Nayla membalas pelukan mommy Nayla.

Next...next...😢😢

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***