Di hari Senin
Pukul aeteah tujuh pagi alaram di samping ranjang Vhanya berdering. Membuat tidur Vha terusik. Setelah mematikan nya, ia meraih satu botol air minum nyang terletak bersamaan dengan alaram yang berada di sisi ranjan nya.
Sebelum menuju kamar mandi tak lupa ia mematikan pendingin ruangan, lantas menyalakan sebatang rokok.
Kebiasaan Vha sebagai perokok aktif, yang wajib baginya setelah bangu tidur pun harus menghabiskan satu batang terlebih dahulu sebelum acara mandi nya di mulai.
Bahkan tak jarang ,saat ia berendam di bathtub pun sembari menghisap rokok.
Mungkin bagi sebagian orang, wanita perokok terlihat bukan seperti wanita baik-baik. Namun Vha tak pernah perduli akan hal tersebut.
Baginya selama ia membelinya sendiri, dan tidak merepotkan orang lain, ia tidak akan perduli pandangan negatif tersebut. Setiap orang akan memiliki cara pandang tersendiri.
Setelah menghisap habis rokok mentol kesukaan nya. Lantas ia berlanjut membersihkan diri.
Tak butuh waktu lama untuk nya untuk membersihkan diri.
Kemudian ia mengenakan Celana jeans, dengan atasan kemeja berwarna peach dan juga flat shoes . Tak lupa ia memoleskan sedikit daycream dan juga lipbalm agar penampilan nya terlihat lebih segar.
Setelah memastikan penampilan nya ,kemudian ia menenteng tas berisikan leptop dan tas berisikan keperluanya seperti dompet beserta buku-buku yang ia butuhkan.
Setelah jam menunjukkan pukuk tujuh ,ia pun melenggang pergi menuju kampus , tempat ia menimba ilmu.
Entahlah,bisa di katakan benar-benar menimba ilmu atau hanya sekedar formalitas saja. Karena pada kenyataannya ia jarang sekali belajar.
"Arghhh... kapan si, disini itu gak macet. Mau pagi siang soredan malam pun tetap saja terjebak macet."
Vha mengomel sendiri saat ia terjebak kemacetan. Untung saja ia berangkat satu jam jam masuk kuliah di mulai.
Hampir empat puluh menit akhirnya ia pun sampai di area parkir mahasiswa.
Setelah turun dari kereta besinya, ia tak sengaja bertemu dengan kakak kelasnya,yang semenjak ospek sudah mulai ada rasa suka kepada Vha.
Vino Rizal , Ia seorang mahasiswa dan juga kakak kelas Vhanya yang juga berasal dari banyuwangi.
Saat ospek ia menjadi anggota senat ,di saat itu lah ia melihat sesosok Vha mahasiswi baru yang penampilan nya sangat sederhana namun tak mengurangi kecantikan nya. dari sana lah ia mulai ada rasa terhadap Vhanya.
Namun selama ini ,Vha tidak pernah mau menanggapi hal tersebut. Vino sendiri termasuk dalam kategori ia hanya menganggap Vino sebagai seorang kakak.
"Hai Vha...!! Gak lupa belajar kan semalam?? Tanya Vino sedikit basa-basi. Entahlah apa yang ia rasa, saat ia bedekatan dengan Vhanya jantung nya seolah berdetak lebih cepat dari biasanya. Namun ,seolah sadar apa yang ia lakukan hanya bertepuk sebelah tangan ia pun mencoba mengikhlaskan.
Sudah beberapa kali ia mengutarakan isi hatinya terhadap Vhanya, namun sebanyak itu pula Vhanya menolaknya, Ia selalu berujar bahwa ia hanya menganggap Vino hanya seperti kakaknya sendiri.
"Dasar kamu mah. Nanti jam istirahat makan bareng yuk!"
"Emhh, kita lihat nanti ,ya. Aku gak janji Kak." Sahut Vhanya sembari berjalan beriringan menuju lift.
Kemudian mereka memasuki lift bersama ,terdapat beberapa mahasiswa dan mahasiswi lain nya disana . sedikit berdesakan karena sudah mendekati jam kuliah di mulai. namun Vino berdiri seolah membentengi Vhanya dari himpitan mahasiswa lain .
"Ting ...!!" Suara pintu terbuka ,menandakan ia sampai di lantai empat ,letak ruang kelas Vhanya.
"Terima kasih ya ,Kak! Aku duluan." Ucap Vhanya sebelum melangkah keluar dari lift tersebut.
"Sama-sama,Vha." Jawab Vino sembari mengusak rambut Vhanya.
Ahhhh... entahlah seberapa banyak gadis bertubuh mungil tersebut mencuri hatinya. Rasanya ia ingin berlama-lama dengan gadis tersebut.
Namun sayang nya , usahanya selalu di patahkan, saat gadis tersebut selalu berkata bahwa hanya menganggap nya tak lebih dari seorang kakak.
Sementara Vino kembali berlanjut menuju kelasnya yang berada di lantai lima.
"Good morning, every body" Vha berteriak menyapa teman-teman nya dengan suaran cempreng nya, setelah memasuki ruangan.
"Woy Udah pada belajar gak?? "
"Sudah lah ya, masa enggak."Vha tergelak. ia yang bertanya ,ia sendiri pun yang menjawab.
"Sudah ,lah...!! Memang nya elo, gue yakin elo gak bakalan belajar." Ucap salah satu teman nya
Kemudian Tawa nya pecah mendengar jawaban tersebut yang memang benar ada nya.
"Jujur deh sama gue, elo punya indera ke enam ya?" Tau banget kalo gue lagi males .
Tanpa perlu indera ke enam pun ,kita udah paham ,Vha timpal teman-teman yang lain
Akhirnya membuat suasana kelas ramai akan gelak tawa.
"Hai hai semua." Sapa Ayix, yang juga baru tiba di kelas. Suaranya yang lebih cempreng dari pada Vhanya menyapa semua teman-teman nya.
"Woyy... Berisik amat sih, baru juga sampai."
"Iya,lho.. Bikin sakit di telinga ,tau gak sih."
"Hidih... Kalian Sok menghina sura gue, gini-gini juga gue calon peserta audisi Indonesian idol."
"Halu mah bebas ya. Jadi elo bebas mau ngehalu seperti apa."
Suasana kelas semakin riuh saja.
"Woy ngomong-ngomong si Dian kok belum datang? Kalian tiga spesies langka ,biasanya selalu bersama." tanya salah satu teman mereka.
"Oh iya ,Yix Si jomblo berformalin kemana? Kok belum nongol dia?"
"Kayaknya dia kesiangan, kemarin dia bilang ada lembur di tempat kerja."
Dan panjang umur, orang yang sedang mereka bicarakan muncul dari pintu dengan napas memburu.
"Woy gila ,pagi-pagi udah lari-larian aja" ledek Ayix melihat teman nya datang dengan tergesa-gesa.
"Gue takut telat ,Bojog. Gue kesiangan tadi."
Baru saja ia meletakkan bokong nya di kursi , akhirnya sang dosen pun tiba. membuat ruangan tersebut yang sebelumnya berisik mendadak sunyi seketika.
Saat Dosen killer dari mata kuliah Aljabar linear mulai memasuki ruangan.
Suasana hening, menandakan ketegangan dari semua peserta ujian ,tak terkecuali Vhanya yang memang tidak belajar sebelumnya.
*Y*a Tuhan, Help me! Semoga aku bisa menjawab soal ini. batin Vha.
Mungkin Vha menjadi salah satu dari banyak nya manusia yang malas belajar namun berdoa agar di mudahkan dalam mengerjakan ujian.
Empat puluh lima menit kemudian waktu pun telah habis. Mereka semua di minta untuk mengumpulkan tugas sebelum akhirnya istirahat.
Di jam istirahat ,Vha pun memilih rumah makan sederhana langganan nya. Yang jaraknya sekitar tiga ratus meter dari kampus.
Bukan tanpa alasan , Vha termasuk perokok aktif, ia merasa kurang nyaman merokok di kawasan kampus sekalipun di jam istirahat.
Vha , Ayix dan Dian juga beberapa teman lain nya ikut serta disana . Tak terkecuali Noe sang kakak kelas yang juga kekasih dari Ayix.
Merekapun memilih menu yang terdiri dari lalapan Ayam, lele dan juga bebek. Hanya ada tiga menu saja. Namun warung tersebut lumayan ramai saat di jam-jam istirahat, karena terkenal sambal nya yang nikmat, dan harga yang pas di kantong mahasiswa.
Sembari menunggu makanan, Vha menyalakan sebatang rokok mentol kesukaan nya. Sembari bercengkrama dengan teman teman nya.
"Woy..!! nanti pulang kuliah , kita karaoke yok." Ajak Noe kekasih Ayix.
"Jangan nanti lah, tunggu ujian kelar." jawab Vha.
"Bener kata Vhanya ,nunggu ujian kelar, biar bisa fokus dulu , kalo sekarang kesana bisa-bisa ujian ambyar Noe." Ayix menimpali.
"Oke ,Oke sayang aku nurut saja." sahut Noe sembari mengacak rambut Ayix.
Duhhh lihat kalian bermesraan gue ngerasa sedang menonton live sinteron azab di tv ikan terbang. Dian menimpali.
Sontak semua yang ada di sana tertawa mendengar celetukan Dian.
Tiga puluh menit berlalu mereka kembali menuju kampus. Jam istirahat sudah selesai kemudian berlanjut jam ke dua ujian mata kuliah pemrograman. kemudian selesai empat puluh lima menit kemudiaan.
Syukurlah ujian hari ini berjalan lancar , Walaupun ia sedikit mengalami kesulitan saat mengerjakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
BirVie 💖🌈☁️
perokok aktif hhmmmm Vha...Vha...
2021-10-01
0
💞🖤Icha
Sukses selalu Vha dgn kuliahnya...
semangattt good job author 😘😘
2021-09-27
1
༺👑💗Mïレα pthš tεαm💗👑༻
semangatttt upnya Thorrrrr 😘😘😘😘
2021-09-27
3