3. Angga-- sang Reporter

Brak!

"GEEELLL!! LO ADA FANTA NGGAK?! GUE HAUS BEGETE! DI SEKOLAH TADI GUE TERIAK-TERIAK MULU GARA-GARA TEMAN GILA LO!!" teriak Ziky tanpa segan. Setelah mendobrak pintu ruang keluarga Ragel. Ziky berteriak seperti orang kemalingan.

"Di kulkas," jawab Ragel santai. Manik hitam kelam cowok itu masih fokus menatap layar tv dengan game tembak-tembak yang dia mainkan. "Kenapa emang si Angga?" tanya Ragel tanpa mengalihkan pandangannya dari TV.

"Lo tanya aja sama si kampret!" Ziky berlalu begitu saja menuju dapur. Mencari 'sebongkah berlian' di dalam kulkas sultan.

"Kampret emang lo Zik! Info tadi tuh lagi viral tau nggak lo! Ini tuh berita penting!" Angga berjalan mendekati Ragel dengan satu buku kecil di tangannya. Melepas tas nya yang hanya berisi satu buku.

"Info apaan emang?" tanya Ragel penasaran.

"Lo denger yah Gel! Ini benar-benar viral banget--"

"GHIBAH AJA TEROOOSSSS!!! SAMPE MAMPUS!!!" Itu suara menggelegar Ziky dari arah dapur. Entah apa yang dicari cowok itu. Yang jelas, bunyi krasak-krusuk terus terdengar dari arah dapur.

"KALAU DAPUR GUE BERUBAH JADI KAPAL PECAH. KEPALA LO GUE PENGGAL ZIK!!" ancam Ragel tak main-main.

"NGGAK BAKALAN JADI KAPAL PECAH GEL! PALINGAN NUKLIR TURUN DARI DAPUR LO ENTAR!!" canda Ziky. Tapi Ragel malah mengiyakan ucapan nyeleneh cowok playboy itu.

"BENERAN GUE PENGGAL PALA LO, KAMPRET!!"

"SOWWY GEL!" seru Ziky dari arah dapur.

"Udah Gel. Nggak usah di dengerin si bego Ziky," ucap Angga menengahi. "Mending lo dengar berita penting yang lagi viral di sekolah kita aja," lanjut cowok berambut agak kecokelatan itu. Memposisikan senyaman mungkin sebelum menyuarakan berita penting itu.

"Berita apaan emang?" tanya Ragel semakin penasaran.

Angga terdiam untuk beberapa saat. Sebelum akhirnya mengangkat bicara, "tapi gue rasa ... lo udah tau berita penting ini. Soalnya lo kan anak kepala sekolah. Otomatis elo lebih duluan tau dari gue, ye kan?"

"Lo ngomong apa sih ******? Berita apaan? Gue mana tau! Lo kira mentang-mentang gue anak kepala sekolah. Terus gue tau semua berita penting yang ada di sekolah?" tanya Ragel membanting PS 5 yang baru saja datang dari luar negeri. Setelah dua Minggu lama nya menunggu PS tersebut sampai.

Angga menggeleng. Lalu mengangguk. Dia aja juga kadang suka bingung, anak kepala sekolah seperti Ragel kan, biasanya tau segalanya. Apalagi kalau udah tentang soal-soal kenaikan kelas. Lah ini, Ragel bahkan nggak tau sama sekali dan nggak mau tau.

"Mikir makanya!!" sentak Ragel menunjuk kepalanya sendiri.

Angga menatap Ragel jengkel. Ini nih, yang nggak enak berteman sama Ragel. Mulut cowok itu pedes banget kek cabe habanero yang paling pedas di dunia.

"Yaudah ... tapi lo mau tau kan apa berita pentingnya?" tanya Angga. Walau dia masih jengkel. Tetap aja, yang namanya berita penting, kudu di sebarin. Kapan perlu sejagat raya ampe luar angkasa tau.

"Iya! Buruan, apaan berita penting nya!!" ucap Ragel mengambil stik PS 5 yang baru. Fyi, Ragel beli PS 5 itu ada 5.

"Jadi kan--"

"Guwe mwo ikwutwan dwengwar jwugwa!!" potong Ziky, cowok dengan mulut yang di sumpal pake roti selai kacang itu ikut duduk diantara Ragel dan Angga.

Geplak!

"Kalau ngomong tuh roti, jangan di sumpal di mulut! Kagak ngerti gue bahasa alien lo!" protes Angga setelah menggeplak punggung cowok itu kuat-kuat.

Ziky menggigit roti nya, lalu mengunyahnya sampai akhirnya dia telan. "Bahasa gue cuman untuk IQ diatas 140," ucap Ziki bangga.

"Lah, situ IQ emang pas dari 140?" tanya Ragel menyinggung.

"Anjim! Sakit sekalee epribadeh!" umpat Ziky.

"Makanya jangan belagu!" serang Angga. Membuat Ziky semakin mengumpat mengabsen nama-nama hewan tak berdosa.

"Jadi nggak nih, gue kasih tau berita pentingnya apaan?" tanya Angga.

"Terserah!" Ragel jengkel. Cowok itu kembali bermain PS. Tak peduli lagi dengan 'berita penting' yang di bilang Angga.

Kelamaan kasih tau nya, oi!

"Yaudah, gue kasih tau. Tapi jangan di potong mulu pembicaraan gue!" peringat Angga. Ragel dan Ziky hanya mengangguk saja menuruti.

"Jadi kan ... kemarin tuh salah satu anak IPA 1 kelas 12 ikut olimpiade kimia tingkat provinsi di UGM. Nah, dia menang. Tapi sayangnya, nggak diumumkan sama sekolah. Kan biasanya tuh, kalau ada yang menang berbagai lomba diumumkan, kan yah? Nah ini enggak!" cerita Angga. Cowok itu memasang wajah kasihan nya.

"Karena nggak diumumkan itu, banyak murid-murid yang kayak apaaa gitu sama murid yang menang olimpiade kimia ini. Mereka bilang ..." Angga mengutip dua kata terakhir. "Mungkin karena dia anak miskin kaliii! Atau mungkin, karena kepala sekolah lupa buat umumkan. Atau apa kek!" lanjut Angga dengan sedikit mengubah suaranya.

"Bentar dulu ..." Ziky mengunyah roti terakhirnya sampai habis. "Siswa yang lo maksud menang olimpiade entu ... si Oliv yang perfect secara otak dan fisik, tapi materi kurang?" tanya Ziky tanpa peduli kalau dia merendahkan seorang Olivia.

"Oliv?" beo Ragel. Cowok itu menoleh kearah kedua temannya. Menaikkan sebelah alisnya bingung. "Oliv siapa?" tanya Ragel meminta jawaban.

"Itu lho Gel ... dia entu juara satu paralel, bahkan tahun kemarin waktu kenaikan kelas 12 dia dapat juara umum dengan nilai hampir sempurna," jawab Angga.

"Juara satu paralel? Juara umum? Kagak ngerti gue!"

"Lah iya bener juga! Lo kan kalau setiap pembagian rapor yang ngambil bokap lo doang. Bukan elo nya ikut sekalian," gumam Ziky mengangguk-angguk kecil.

"Dia itu hebat dalam bidang kimia. Bahkan dia tau gimana cara meracik racun," info Angga. Membuat Ragel mengerutkan keningnya. Berpikir sejenak.

"Tapi sayangnya, dia miskin. Kalau kaya, udah gue jadiin pacar ke-100 gue, suer!" ucap Ziky mengangkat dua jari nya.

"Pacar mulu pikiran elo! Udah kelas 12 oi! Fokus belajar!" Angga menggeplak punggung Ziky kuat. Membuat cowok playboy itu mengumpat karena geplakkan Angga nggak main-main.

Ragel menepuk tangannya sekali. Menemukan ide cemerlang dan hal yang mungkin akan mengasyikkan saat dia masuk sekolah lagi besok.

"Ang!" panggil Ragel menepuk pundak Angga, seraya tersenyum aneh.

"Apaan! Gue bukan cowok jadi-jadian ya Gel! Gue masih suka cewek dibanding cowok! Geli!" seru Angga menyingkirkan tangan Ragel dari pundaknya. Merinding saat melihat senyum aneh cowok tampan itu.

"Apaan pikiran lo babi!" umpat Ragel. Membuat Angga membulatkan mata.

Harus sabar mah, ngadepin mulut pedas Ragel.

"Kasih gue jadwal pelajaran anak IPA 1!" titah Ragel.

"Lo mau pindah kelas Gel? Astaga ... kalau lo pindah, yang tukang choky-in gue siapa woilah!" sewot Ziky.

"Diem lo kalau nggak tau rencana gue besok!" Ragel kembali bermain PS nya.

"Nanti gue share ke Line," ucap Angga final. Nggak mau kepo sama rencana Ragel.

Toh, juga besok dia bakalan tau.

Episodes
1 RAGEL ITU ... MENGERIKAN
2 01. Say 'Hi' to Ragel and Olivia
3 02. Rapuh
4 3. Angga-- sang Reporter
5 04. Sedikit cerita tentang Ziky
6 05. Pacaran Dadakan
7 06. Degupan Jantung
8 07. Kesal
9 08. Alasan Pacaran sama Olivia
10 09. Hobi Baru
11 10. Belajar Bareng
12 11. Calon Mertua dan Restu Mereka
13 12. Akting
14 13. A Hero
15 14. Rasa Empati
16 15. Sayang nggak?
17 16. Luka Tak Berdarah
18 17. Ibarat Tahu Dalam Gado-Gado
19 18. Hai Ratu!!
20 19. Tidak Akrab Lagi
21 20. Dream Catcher
22 21. Kencan Pertama
23 22. Model Dadakan
24 23. Antara Ia dan Dia
25 24. Teka-teki
26 25. Puzzle yang Hilang
27 26. Saga dan Misterinya
28 27. Cinta Itu Luka
29 28. Se-deras Hujan
30 29. Rumah Ragel
31 30. Sebuah Fakta
32 31. Egois sekali saja
33 32. Ajakan Dinner
34 33. Berbelanja
35 34. Masak Bareng
36 35. Kencan Kedua--Dinner
37 36. Hasutan
38 37. Keputusan
39 38. Chattingan
40 39. Cinta atau Nafsu
41 40. Jangan Ganggu Dia!
42 41. Penderitaan Syera
43 42. Skorsing hari pertama
44 43. Karena Olivia
45 44. Skorsing Hari Kedua
46 45. Kecelakaan
47 46. Tetap Bersama
48 47. Semakin Rumit
49 48. Kembali
50 49. Teror
51 50. Kencan Ketiga
52 51. Tidak Pernah Benci
53 52. Kita Putus
54 53. Menjadi Asing
55 54. Sisa Rasa
56 55. Tak Selamanya Indah
57 56 Olivia Dan Saga
58 57. Ragel Dan Kebahagiaan
59 58. Undangan Ulangtahun
60 59. Pesta Yang Berantakan
61 60. Sebuah Kunci (1)
62 61. Sebuah Kunci (2)
63 62. Maaf
64 63. Usai
65 64. Perpisahan
66 65. Zero
67 Extra Part 1
68 Extra Part 2
Episodes

Updated 68 Episodes

1
RAGEL ITU ... MENGERIKAN
2
01. Say 'Hi' to Ragel and Olivia
3
02. Rapuh
4
3. Angga-- sang Reporter
5
04. Sedikit cerita tentang Ziky
6
05. Pacaran Dadakan
7
06. Degupan Jantung
8
07. Kesal
9
08. Alasan Pacaran sama Olivia
10
09. Hobi Baru
11
10. Belajar Bareng
12
11. Calon Mertua dan Restu Mereka
13
12. Akting
14
13. A Hero
15
14. Rasa Empati
16
15. Sayang nggak?
17
16. Luka Tak Berdarah
18
17. Ibarat Tahu Dalam Gado-Gado
19
18. Hai Ratu!!
20
19. Tidak Akrab Lagi
21
20. Dream Catcher
22
21. Kencan Pertama
23
22. Model Dadakan
24
23. Antara Ia dan Dia
25
24. Teka-teki
26
25. Puzzle yang Hilang
27
26. Saga dan Misterinya
28
27. Cinta Itu Luka
29
28. Se-deras Hujan
30
29. Rumah Ragel
31
30. Sebuah Fakta
32
31. Egois sekali saja
33
32. Ajakan Dinner
34
33. Berbelanja
35
34. Masak Bareng
36
35. Kencan Kedua--Dinner
37
36. Hasutan
38
37. Keputusan
39
38. Chattingan
40
39. Cinta atau Nafsu
41
40. Jangan Ganggu Dia!
42
41. Penderitaan Syera
43
42. Skorsing hari pertama
44
43. Karena Olivia
45
44. Skorsing Hari Kedua
46
45. Kecelakaan
47
46. Tetap Bersama
48
47. Semakin Rumit
49
48. Kembali
50
49. Teror
51
50. Kencan Ketiga
52
51. Tidak Pernah Benci
53
52. Kita Putus
54
53. Menjadi Asing
55
54. Sisa Rasa
56
55. Tak Selamanya Indah
57
56 Olivia Dan Saga
58
57. Ragel Dan Kebahagiaan
59
58. Undangan Ulangtahun
60
59. Pesta Yang Berantakan
61
60. Sebuah Kunci (1)
62
61. Sebuah Kunci (2)
63
62. Maaf
64
63. Usai
65
64. Perpisahan
66
65. Zero
67
Extra Part 1
68
Extra Part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!