Brak!
"GEEELLL!! LO ADA FANTA NGGAK?! GUE HAUS BEGETE! DI SEKOLAH TADI GUE TERIAK-TERIAK MULU GARA-GARA TEMAN GILA LO!!" teriak Ziky tanpa segan. Setelah mendobrak pintu ruang keluarga Ragel. Ziky berteriak seperti orang kemalingan.
"Di kulkas," jawab Ragel santai. Manik hitam kelam cowok itu masih fokus menatap layar tv dengan game tembak-tembak yang dia mainkan. "Kenapa emang si Angga?" tanya Ragel tanpa mengalihkan pandangannya dari TV.
"Lo tanya aja sama si kampret!" Ziky berlalu begitu saja menuju dapur. Mencari 'sebongkah berlian' di dalam kulkas sultan.
"Kampret emang lo Zik! Info tadi tuh lagi viral tau nggak lo! Ini tuh berita penting!" Angga berjalan mendekati Ragel dengan satu buku kecil di tangannya. Melepas tas nya yang hanya berisi satu buku.
"Info apaan emang?" tanya Ragel penasaran.
"Lo denger yah Gel! Ini benar-benar viral banget--"
"GHIBAH AJA TEROOOSSSS!!! SAMPE MAMPUS!!!" Itu suara menggelegar Ziky dari arah dapur. Entah apa yang dicari cowok itu. Yang jelas, bunyi krasak-krusuk terus terdengar dari arah dapur.
"KALAU DAPUR GUE BERUBAH JADI KAPAL PECAH. KEPALA LO GUE PENGGAL ZIK!!" ancam Ragel tak main-main.
"NGGAK BAKALAN JADI KAPAL PECAH GEL! PALINGAN NUKLIR TURUN DARI DAPUR LO ENTAR!!" canda Ziky. Tapi Ragel malah mengiyakan ucapan nyeleneh cowok playboy itu.
"BENERAN GUE PENGGAL PALA LO, KAMPRET!!"
"SOWWY GEL!" seru Ziky dari arah dapur.
"Udah Gel. Nggak usah di dengerin si bego Ziky," ucap Angga menengahi. "Mending lo dengar berita penting yang lagi viral di sekolah kita aja," lanjut cowok berambut agak kecokelatan itu. Memposisikan senyaman mungkin sebelum menyuarakan berita penting itu.
"Berita apaan emang?" tanya Ragel semakin penasaran.
Angga terdiam untuk beberapa saat. Sebelum akhirnya mengangkat bicara, "tapi gue rasa ... lo udah tau berita penting ini. Soalnya lo kan anak kepala sekolah. Otomatis elo lebih duluan tau dari gue, ye kan?"
"Lo ngomong apa sih ******? Berita apaan? Gue mana tau! Lo kira mentang-mentang gue anak kepala sekolah. Terus gue tau semua berita penting yang ada di sekolah?" tanya Ragel membanting PS 5 yang baru saja datang dari luar negeri. Setelah dua Minggu lama nya menunggu PS tersebut sampai.
Angga menggeleng. Lalu mengangguk. Dia aja juga kadang suka bingung, anak kepala sekolah seperti Ragel kan, biasanya tau segalanya. Apalagi kalau udah tentang soal-soal kenaikan kelas. Lah ini, Ragel bahkan nggak tau sama sekali dan nggak mau tau.
"Mikir makanya!!" sentak Ragel menunjuk kepalanya sendiri.
Angga menatap Ragel jengkel. Ini nih, yang nggak enak berteman sama Ragel. Mulut cowok itu pedes banget kek cabe habanero yang paling pedas di dunia.
"Yaudah ... tapi lo mau tau kan apa berita pentingnya?" tanya Angga. Walau dia masih jengkel. Tetap aja, yang namanya berita penting, kudu di sebarin. Kapan perlu sejagat raya ampe luar angkasa tau.
"Iya! Buruan, apaan berita penting nya!!" ucap Ragel mengambil stik PS 5 yang baru. Fyi, Ragel beli PS 5 itu ada 5.
"Jadi kan--"
"Guwe mwo ikwutwan dwengwar jwugwa!!" potong Ziky, cowok dengan mulut yang di sumpal pake roti selai kacang itu ikut duduk diantara Ragel dan Angga.
Geplak!
"Kalau ngomong tuh roti, jangan di sumpal di mulut! Kagak ngerti gue bahasa alien lo!" protes Angga setelah menggeplak punggung cowok itu kuat-kuat.
Ziky menggigit roti nya, lalu mengunyahnya sampai akhirnya dia telan. "Bahasa gue cuman untuk IQ diatas 140," ucap Ziki bangga.
"Lah, situ IQ emang pas dari 140?" tanya Ragel menyinggung.
"Anjim! Sakit sekalee epribadeh!" umpat Ziky.
"Makanya jangan belagu!" serang Angga. Membuat Ziky semakin mengumpat mengabsen nama-nama hewan tak berdosa.
"Jadi nggak nih, gue kasih tau berita pentingnya apaan?" tanya Angga.
"Terserah!" Ragel jengkel. Cowok itu kembali bermain PS. Tak peduli lagi dengan 'berita penting' yang di bilang Angga.
Kelamaan kasih tau nya, oi!
"Yaudah, gue kasih tau. Tapi jangan di potong mulu pembicaraan gue!" peringat Angga. Ragel dan Ziky hanya mengangguk saja menuruti.
"Jadi kan ... kemarin tuh salah satu anak IPA 1 kelas 12 ikut olimpiade kimia tingkat provinsi di UGM. Nah, dia menang. Tapi sayangnya, nggak diumumkan sama sekolah. Kan biasanya tuh, kalau ada yang menang berbagai lomba diumumkan, kan yah? Nah ini enggak!" cerita Angga. Cowok itu memasang wajah kasihan nya.
"Karena nggak diumumkan itu, banyak murid-murid yang kayak apaaa gitu sama murid yang menang olimpiade kimia ini. Mereka bilang ..." Angga mengutip dua kata terakhir. "Mungkin karena dia anak miskin kaliii! Atau mungkin, karena kepala sekolah lupa buat umumkan. Atau apa kek!" lanjut Angga dengan sedikit mengubah suaranya.
"Bentar dulu ..." Ziky mengunyah roti terakhirnya sampai habis. "Siswa yang lo maksud menang olimpiade entu ... si Oliv yang perfect secara otak dan fisik, tapi materi kurang?" tanya Ziky tanpa peduli kalau dia merendahkan seorang Olivia.
"Oliv?" beo Ragel. Cowok itu menoleh kearah kedua temannya. Menaikkan sebelah alisnya bingung. "Oliv siapa?" tanya Ragel meminta jawaban.
"Itu lho Gel ... dia entu juara satu paralel, bahkan tahun kemarin waktu kenaikan kelas 12 dia dapat juara umum dengan nilai hampir sempurna," jawab Angga.
"Juara satu paralel? Juara umum? Kagak ngerti gue!"
"Lah iya bener juga! Lo kan kalau setiap pembagian rapor yang ngambil bokap lo doang. Bukan elo nya ikut sekalian," gumam Ziky mengangguk-angguk kecil.
"Dia itu hebat dalam bidang kimia. Bahkan dia tau gimana cara meracik racun," info Angga. Membuat Ragel mengerutkan keningnya. Berpikir sejenak.
"Tapi sayangnya, dia miskin. Kalau kaya, udah gue jadiin pacar ke-100 gue, suer!" ucap Ziky mengangkat dua jari nya.
"Pacar mulu pikiran elo! Udah kelas 12 oi! Fokus belajar!" Angga menggeplak punggung Ziky kuat. Membuat cowok playboy itu mengumpat karena geplakkan Angga nggak main-main.
Ragel menepuk tangannya sekali. Menemukan ide cemerlang dan hal yang mungkin akan mengasyikkan saat dia masuk sekolah lagi besok.
"Ang!" panggil Ragel menepuk pundak Angga, seraya tersenyum aneh.
"Apaan! Gue bukan cowok jadi-jadian ya Gel! Gue masih suka cewek dibanding cowok! Geli!" seru Angga menyingkirkan tangan Ragel dari pundaknya. Merinding saat melihat senyum aneh cowok tampan itu.
"Apaan pikiran lo babi!" umpat Ragel. Membuat Angga membulatkan mata.
Harus sabar mah, ngadepin mulut pedas Ragel.
"Kasih gue jadwal pelajaran anak IPA 1!" titah Ragel.
"Lo mau pindah kelas Gel? Astaga ... kalau lo pindah, yang tukang choky-in gue siapa woilah!" sewot Ziky.
"Diem lo kalau nggak tau rencana gue besok!" Ragel kembali bermain PS nya.
"Nanti gue share ke Line," ucap Angga final. Nggak mau kepo sama rencana Ragel.
Toh, juga besok dia bakalan tau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments